Anda di halaman 1dari 11

BOOKLET SEBAGAI MEDIA PROMOSI TATALAKSANA DI RUMAH

BALITA DENGAN DIARE

Booklet As A Media Promotion Of Home Treatment


In Children With Diarrhea

Septiana Fathonah
Akademi Keperawatan Notokusumo
email: ninazahro@yahoo.com; telepon: 08213640762

ABSTRAK

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan balita yang utama dan penyebab nomor satu kematian
balita di dunia, salah satunya di Indonesia. Penyakit diare di Kabupaten Bantul cenderung meningkat yang
ditunjukkan data tahun 2013, diare menempati 10 besar kasus terbanyak di Kabupaten Bantul. Tatalaksana yang
tepat pada balita dengan diare penting dilakukan. Ibu dengan pengetahuan tatalaksana di rumah balita dengan
diare yg baik akan menurunkan morbiditas mortalitas serta dapat mencegah terjadinya kegawatan. Promosi
kesehatan dengan media yang tepat sangat dibutuhkan. Metode yang benar dan penggunaan alat peraga yang
tepat sasaran , maka materi atau bahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam promosi kesehatan akan mudah
diterima, dicerna dan diserap oleh sasaran, salah satunya dengan media booklet. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat pengaruh pemberian promosi kesehatan tentang tatalaksana di rumah balita dengan diare
menggunakan media booklet. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment one group pretest-posttest
design, dengan melibatkan 24 sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Uji pengaruh yang
dilakukan adalah uji Wilcoxon dengan hasil taraf signifikansi 0,000. Terdapat perbedaan yang signifikan
pengetahuan ibu tentang tatalaksana di rumah balita dengan diare sebelum dan setelah penyuluhan dengan media
booklet. Media booklet efektif sebagai media penyuluhan kesehatan tentang tatalaksana di rumah balita dengan
diare dan dapat digunakan di setting pelayanan kesehatan.

Kata kunci: booklet, promosi kesehatan, perawatan di rumah, diare

ABSTRACT

Diarrhea is one of the main health problems of children under five and the number one cause of infant mortality
in the world, one of them in Indonesia. Diarrhea disease in Bantul Regency tends to increase as indicated by
data in 2013, diarrhea occupies the top 10 most cases in Bantul Regency. Proper management of infants with
diarrhea is important. Mothers with knowledge of management in a toddler's home with good diarrhea will
reduce mortality morbidity and can prevent emergencies. Health promotion with the right media is needed. The
correct method and the use of teaching aids are right on target, then the material or content that needs to be
communicated in health promotion will be easily accepted, digested and absorbed by the target, one of them
with the media booklet. The purpose of this study was to look at the effect of providing health promotion about
management in toddlers' homes with diarrhea using booklet media. This study uses a Quasi Experiment one
group pretest-posttest design method, involving 24 research samples with a purposive sampling method. The
influence test that was performed was the Wilcoxon test with a significance level of 0,000. There is a significant
difference in mothers 'knowledge about management in toddlers' homes with diarrhea before and after
counseling with the media booklet. The booklet media is effective as a health education medium about
management in toddler homes with diarrhea and can be used in health care settings.

Key word: booklet, health promotion, diarrhea

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 23


PENDAHULUAN

Diare merupakan salah satu masalah grafik kesehatan Kabupaten Bantul pada
kesehatan balita yang utama di dunia. tahun 2013, Diare menempati 10 besar kasus
Penyebab kematian bayi (usia 29 hari-11 terbanyak di Kabupaten Bantul baik di
bulan) yang terbanyak adalah diare (31,4%) layanan Puskesmas (5012 kasus), rawat jalan
dan pneumonia (23,8%). Demikian pula (2007 kasus) dan rawat inap (539 kasus) di
penyebab kematian anak balita (usia 12-59 RSUD Panembahan Senopati Bantul(Dinkes
bulan), terbanyak adalah diare (25,2%) dan Bantul, 2013). Salah satu wilayah kerja
pnemonia (15,5%) (Kementerian Kesehatan Puskesmas yang salah satu kasus utamanya
RI, 2011). Rotavirus merupakan penyebab diare di Kabupaten Bantul adalah Wilayah
diare yang berpotensi paling sering terhadap Kerja Puskesmas Pandak I.
kejadian diare di Indonesia (Hakim, M. S., Pemerintah telah menetapkan kebijakan
Nirwati, H., Aman, A. T., Soenarto, Y., & dalam menurunkan angka kesakitan dan
Pan, 2018). angka kematian karena diare diantaranya
Penyakit diare di Kabupaten Bantul adalah melaksanakan tatalaksana penderita
cenderung meningkat. Kasus diare di diare yang sesuai standar, baik di sarana
Kabupaten Bantul pada tahun 2007 incidence kesehatan maupun di rumah tangga,
rate (IR) sebanyak 14,88 % meningkat bila melaksanakan surveilans epidemiologi dan
di bandingkan tahun 2005 11,74%. Pada pengendalian KLB, meningkatkan
tahun 2009 jumlah kasus diare 12,75 %. pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam
Beberapa faktor penyebab masih tingginya pengelolaan program yang meliputi aspek
angka kesakitan penyakit diare adalah antara manejerial dan teknis medis, melaksanakan
lain: (1) Masih belum membudayanya evaluasi sebagai dasar perencanaan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada selanjutnya (Kementerian Kesehatan RI,
masyarakat; (2) Rendahnya kualitas 2011). Target MDG,s ke-4 adalah penurunan
lingkungan, diantaranya akibat dari kematian anak dari tahun 1990 menjadi 2/3
pencemaran air, masih rendahnya kualitas air bagian sampai 2015. Salah satu upaya
bersih yang memenuhi syarat, penggunaan menurunkannya adalah dengan menurunkan
jamban yang belum optimal, serta (3) kematian karena diare (Kementerian
Perubahan pola makan pada anak yang Kesehatan RI, 2011).
terlalu cepat dan kesibukan ibu-ibu sebagai Tatalaksana tepat balita dengan diare
pekerja sektor publik (Dinas Kesehatan penting dilakukan. Ibu dengan pengetahuan
Kabupaten Bantul, 2010). Menurut data tatalaksana balita dengan diare yg baik akan

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 24


menurunkan morbiditas mortalitas dan dapat tersebut juga berlaku untuk promosi
mencegah terjadinya kegawatan. Promosi kesehatan yang spesifik tentang tatalaksana
kesehatan dengan media yang tepat di rumah balita dengan diare.
dibutuhkan. Dari penelitian-penelitian yang Pada penelitian kualitatif yang dilakukan
ada, terungkap meskipun kesadaran dan (Rahmawati, Padmawati and Widyatama,
pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang 2008), dengan metode kualitatif dengan
kesehatan, namun perilaku kesehatan pendekatan studi kasus di Kecamatan
masyarakat masih rendah. Dari berbagai Piyungan Kabupaten Bantul dimana lokasi
aspek terkait dalam Promosi Kesehatan yang tersebut merupakan kecamatan dengan
perlu mendapatkan perhatian secara seksama penderita terbanyak di Kabupaten Bantul
adalah tentang metode dan alat peraga yang dengan subjek penelitian sebanyak 22 orang
digunakan dalam promosi kesehatan. Dengan ibu yang mempunyai anak usia 6-24 bulan
metode yang benar dan penggunaan alat dan 10 orang stakeholder promkes
peraga yang tepat sasaran, maka materi atau Kabupaten Bantul, didapatkan hasil bahwa
bahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam Program promosi pencegahan diare antara
promosi kesehatan akan mudah diterima, lain penyuluhan, konseling di poli, pojok
dicerna dan diserap oleh sasaran PHBS, PHN, inspeksi sanitasi dan
(Kementerian Kesehatan RI, 2011). Media pemeriksaan rumah yang dilakukan di
adalah sumber penting informasi yang Puskesmas Piyungan belum dapat
berhubungan dengan kesehatan masyarakat, menghilangkan beberapa anggapan yang
pembuat kebijakan dan profesional kesehatan kurang tepat terhadap diare dan terhadap
(Yanovitzky I, 1999). Media pembelajaran pencegahan dan penanganan diare. Hal
dapat membantu meningkatkan pikiran, tersebut karena belum ada kegiatan promosi
perasaan, perhatian, dan minat (Widayati, kesehatan penyuluhan yang terprogram.
2014). Berdasar hasil wawancara mendalam dan
Bagi klien dengan tingkat pendidikan diskusi kelompok terarah diketahui bahwa
rendah (low literacy), kombinasi bahan bentuk kegiatan promosi yang diinginkan
edukasi secara tertulis yang mudah dibaca masyarakat adalah ceramah. Selain
dan dipahami dengan instruksi oral dan penyampaian dengan ceramah dan tanya
gambar-gambar yang sesuai dengan jawab, sebagian informan juga menyatakan
budayanya dapat meningkatkan kepatuhan bahwa mereka menginginkan keterangan
terhadap terapi (Mayeaux EJ Jr, Murphy PW, tertulis lain sebagai media untuk promosi
Arnold C, Davis TC, Jackson RH, 1996). Hal kesehatan. Keterangan tertulis yang

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 25


diinginkan adalah berupa bahan cetakan sampling. Purposive sampling (sampel
berukuran seperti ukuran buku tulis. Apabila bertujuan) adalah tehnik pengambilan sampel
dalam bentuk buku sebagian besar informan yang didasarkan pada suatu pertimbangan
menghendaki jumlah halaman yang tidak tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
lebih dari sepuluh halaman. Bahasa yang yang didasarkan pada ciri dan sifat-sifat
dipergunakan adalah bahasa Indonesia populasi yang diketahui sebelumnya
dengan kalimat pendek dan sederhana. (Notoatmodjo, 2010). Penentuan besar
Hal serupa perlu dibuktikan pengaruh sampel adalah seluruh ibu yang memenuhi
media booklet untuk peningkatan kriteria inklusi di Dusun Kadekrowo dengan
pengetahuan ibu tentang tatalaksana di data terbanyak kasus diare sesuai data yang
rumah balita dengan diare untuk mencegah ada di Puskesmas Pandak I. Jumlah sampel
kegawatan di wilayah kerja Puskesmas pada penelitian ini adalah 24. Penelitian ini
Pandak I Bantul Yogyakarta. dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas
Pandak I. Proses penelitian ini dilaksanakan
METODE kisaran bulan November 2017 - Februari
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif 2018. Pengambilan data secara khusus
dengan rancangan penelitian yang digunakan dilaksanakan pada satu hari yaitu pada
dalam penelitian ini adalah quasi experiment. tanggal 20 Januari 2018 dengan
Pembatasan yang ketat terhadap randomisasi mengumpulkan responden penelitian.
tidak dilakukan dalam rancangan penelitian Variabel bebas (independent variable) dalam
ini. Quasi Experiment yang digunakan pada penelitian ini adalah intervensi dengan
penelitian ini adalah one group pretest- menggunakan media booklet. Variabel
posttest without control group (Notoatmodjo, dependent pada penelitian ini adalah
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang tatalaksana di
ibu-ibu yang memiliki balita di Wilayah rumah balita dengan diare. Booklet
Kerja Puskesmas Pandak I. Pengambilan digunakan sebagai media penyuluhan dalam
sampel dalam penelitian ini adalah dengan penelitian ini. Alat yang digunakan sebagai
non random (non probability) yaitu pengumpul data dalam penelitian ini berupa
pengambilan sampel bukan secara acak, kuesioner tentang karakteristik responden
pengambilan sampel yang tidak didasarkan dan pengetahuan tentang penatalaksanaan
atas kemungkinan yang dapat diare di rumah. Tahap 1 adalah pengambilan
diperhitungkan. Tehnik sampling yang data pre-test responden penelitian mengisi
digunakan adalah dengan purposive data karakteristik responden dan kuesioner

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 26


pengetahuan tentang tatalaksana diare di kategorik dijelaskan dengan menggunakan
rumah pada balita dengan diare. Tahap II distribusi frekuensi dan presentase atau
adalah responden mendapatkan penyuluhan proporsi. Sebelum dilakukan analisa data,
tentang tatalaksana di rumah balita dengan maka dilakukan uji normalitas data terlebih
diare dengan media penyuluhan berupa dahulu. Uji normalitas dilakukan sebagai
booklet. Tahap III adalah pengambilan data pertimbangan untuk melakukan uji
post-test dengan kuesioner pengetahuan parametrik atau non parametrik. Uji
tentang tatalaksana diare di rumah pada normalitas data yang digunakan pada
balita dengan diare. Karakteristik responden penelitian ini adalah uji Shapiro-Wilk karena
meliputi umur, pendidikan, penghasilan besar sample pada penelitian ini  50 ,
keluarga, pengalaman dan informasi tentang dengan nilai kemaknaan (p) > 0,05 (Dahlan,
penatalaksanaan diare. Kuesioner 2012).
pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan Uji komparatif yang digunakan untuk
diare menggunakan kuesioner penelitian mengetahui perbedaan rata-rata pengetahuan
sebelumnya yang dilakukan oleh (Rinik Eko sebelum dan setelah penyuluhan kesehatan
Kapti1, Yeni Rustina2, 2013). Kuesioner dengan booklet adalah uji paired t test jika
terdiri dari 17 butir soal yang telah diuji data terdistribusi normal jika p < 0,05 artinya
validitas dan realibilitasnya. Bardasarkan terdapat perbedaan rerata sebelum dan
pengujian pertanyaan pengetahuan, item setelah tindakan penyuluhan dengan media
pertanyaan kuesioner yang valid berjumlah booklet (ada pengaruh). Jika data tidak
17 soal dengan rentang nilai r 0,389 – 0,807. terdistribusi normal uji yang digunakan
Uji reliabilitas juga menggunakan korelasi adalah uji Wilcoxon jika p <0,05 maka
productmoment, hasil pengujian memperoleh terdapat perbedaan pengetahuan yang
nilai Cronbach alpha sebesar 0,904. bermakna antara sebelum dan setelah
Analisis univariat digunakan untuk penyuluhan/ ada pengaruh (Dahlan, 2012).
menjelaskan variabel pengetahuan dan
variabel perancu yang meliputi umur, HASIL
pendidikan, pendapatan, pengalaman dan 1. Karakteristik Responden
informasi dalam merawat anak dengan diare Berikut ini merupakan karakteristik
di rumah. Variabel dengan data numerik Responden pada penelitian ini:
dianalisis dengan menggunakan mean,
standar deviasi, 95% CI dan nilai minimal - Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Usia

maksimal. Variabel dalam bentuk data

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 27


Variabel N Mean SD Min. Max.
Berdasarkan tabel 1 diatas, bahwa dari
jumlah responden penelitian sebanyak 24 Usia 24 31 4.27 23 39
ibu, dengan usia paling muda adalah 23 Pernah 19 79.2
tahun dan paling tua adalah 39 tahun. Rata- Tidak Pernah 5 20.8
rata usia ibu balita pada penelitian ini adalah Jumlah 24 100
31 tahun.
Berdasarkan tabel 4 tersebut, diketahui
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut bahwa mayoritas responden pernah memiliki
Tingkat Pendidikan
pengalaman merawat orang dengan diare,
Tingkat Frekuensi Persentase (%) yaitu sebanyak 19 responden (79.2%).
Pendidikan
SD 2 8.3 Sedangkan sebanyak 5 responden (20.8%),
SMP 6 25
SMA 16 66.7 belum pernah memiliki pengalaman merawat
Jumlah 24 100
orang dengan diare.
Berdasarkan tabel 2 diatas, bahwa dari 24 Tabel 5. Distribusi Responden Menurut
Pengalaman Mengikuti Penyuluhan tentang
responden penelitian, mayoritas responden Diare
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 16 ibu
Pengalaman Frekuensi Persentase
(66.7%). Tidak ada responden penelitian (%)
Pernah 4 16.7
yang tingkat pendidikan terakhir perguruan Tidak Pernah 20 83.3
tinggi. Jumlah 24 100

Berdasarkan tabel 5 diatas, diketahui


Tabel 3. Distribusi Responden Menurut
bahwa mayoritas responden belum pernah
Pendapatan Keluarga
Tingkat Frekuensi Persentase mendapatkan penyuluhan tentang diare
Pendapatan Keluarga (%) secara khusus yaitu sebanyak 20 responden
Dibawah 1 juta 18 75
rupiah (83.3%) dan hanya 4 responden (16.7%)
Diatas 1 juta rupiah 6 25
Jumlah 24 100 yang sudah pernah mendapatkan penyuluhan

Berdasarkan tabel 3 diatas, bahwa dari 24 tentang diare.

responden penelitian, mayoritas responden Tabel 6. Distribusi Responden Menurut


Pengalaman Membaca Informasi tentang
berpendapatan keluarga kurang dari 1 juta Diare
rupiah dalam setiap bulannya yaitu sebanyak
Pengalaman Frekuensi Persentase
18 responden (75 %). Sedangkan sebanyak 6 (%)
Pernah 11 45.8
(25%) responden berpendapatan keluarga Tidak Pernah 13 54.2
Jumlah 24 100
lebih dari 1 juta rupiah.
Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Berdasarkan tabel 6 diatas ketahui bahwa
Pengalaman Merawat Orang dengan Diare sebanyak 13 responden (54.2%) tidak pernah
Pengalaman Frekuensi Persentase (%) membaca informasi tentang diare dan
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 28
sebanyak 11 responden (45.8%) pernah Pengetahuan 2 63.67 9.86 40 76
Pre-Test 4
membaca informasi tentang diare. Pengetahuan 2 80.3 2.47 60 96
Post-Test 4

Tabel 7. Distribusi Responden Menurut Berdasarkan tabel 9 diatas, diketahui


Pengalaman Mendapatkan Informasi tentang
Diare dari Orang Lain bahwa rata-rata pengetahuan responden
Pengalaman Frekuensi Persentase (%)
tentang tatalaksana di rumah balita dengan
Pernah 11 45.8
Tidak Pernah 13 54.2 diare, sebelum penyuluhan dengan booklet
Jumlah 24 100
adalah 63.67 dengan nilai maksimal sebesar
Dari tabel 7 diatas ketahui bahwa
76 dan minimal 40. Rata-rata pengetahuan
sebanyak 13 responden (54.2%) tidak pernah
responden tentang tatalaksana di rumah
mendapatkan informasi tentang diare dari
balita dengan diare setelah penyuluhan
orang lain dan sebanyak 11 responden
dengan booklet adalah 80.3 dengan nilai
(45.8%) pernah mendapatkan informasi
maksimal sebesar 96 dan minimal 60.
tentang diare dari orang lain.
Usia responden terdistribusi normal
Tabel 8. Distribusi Responden Menurut
dengan nilai signifikansi 0,573. Akan tetapi,
Pengalaman Mendapatkan Informasi tentang
Diare dari Televisi nilai pengetahuan responden sebelum
Pengalaman Frekuensi Persentase
(%) penyuluhan dengan media booklet tidak
Pernah 9 37.5
terdistribusi normal dengan taraf signifikansi
Tidak Pernah 15 62.5
Jumlah 24 100 0,009 dengan data sudah dilakukan
Berdasarkan tabel 8 diatas diketahui transformasi data.
bahwa mayoritas responden yaitu 15 Tabel 10. Perbedaan Pengetahun Sebelum
dan Setelah Pendidikan Kesehatan dengan
responden (62.5%), belum pernah Media Booklet
mendapatkan informasi tentang diare dari
Test N Mean
televisi dan sebanyak 9 orang (37.5%), sudah
pernah mendapatkan informasi tentang diare Wilcoxon Signed Rank Test 0.05 0.000

dari televisi.
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas,
2. Gambaran Pengetahuan Responden
tidak semua data terdistribusi normal,
Berikut ini meupakan gambaran
sehingga uji pengaruh yang dilakukan adalah
pengetahuan responden penelitian:
uji Wilcoxon dengan hasil taraf signifikansi
Tabel 9. Gambaran Pengetahuan Responden
tentang Tatalaksana di Rumah Balita dengan 0,000. Hal tersebut menunjukkan terdapat
Diare Sebelum dan Setelah Penyuluhan perbedaan pengetahuan tentang tatalaksana
dengan Media Booklet
balita di rumah dengan diare yang signifikan
Variabel N Mean SD Min. Mak.

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 29


sebelum dan setelah penyuluhan dengan Booklet yang baik adalah dapat dibaca,
media booklet. kredibel, dan berguna bagi tujuan pengguna
akhir (Williams et al., 2010).
PEMBAHASAN Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Hasil penelitian pada penelitian ini dilakukan pada 20 orang pasien yang
menunjukkan perbedaan pengetahuan menderita Gouty Arthritis dengan 10 orang
tentang tatalaksana balita di rumah dengan pasien kelompok intervensi dengan
diare yang signifikan sebelum dan setelah perlakukan pemberian Buku Saku Gouty
penyuluhan dengan media booklet. Booklet Arthritis pengetahuan pasien menunjukkan
adalah suatu media untuk menyampaikan peningkatan sebanyak 1,16%. Perbandingan
pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, kelompok intervensi dan kelompok kontrol
baik berupa tulisan maupun gambar dengan analisis data t-test adalah P (O,000)
(Notoatmodjo, 2007). Booklet adalah suatu artinya adalah kelompok intervensi lebih
media untuk menyampaikan pesan – pesan tinggi output pengetahuannya dari kelompok
kesehatan dalam bentuk buku yang berisi kontrol (Ranti, 2012). Penelitian lain dengan
tulisan dan gambar. Booklet merupakan quasi eksperimen dengan melibatkan 60
sebuah buku kecil yang terdiri dari tidak responden dengan 30 kontrol, 30 eksperimen.
lebih 24 lembar, dengan media tersebut maka Hasil penelitian menunjukkan wanita usia
informasi yang disampaikan dapat subur (WUS) yang mendapatkan pendidikan
tersampaikan dengan baik (Suiraoka, I Putu., kesehatan dengan booklet memiliki
& Supariasa, 2012). Booklet adalah suatu pengetahuan tentang kanker payudara 6,66
media untuk menyampaikan pesan-pesan poin lebih tinggi dibandingkan dengan
kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa kelompok kontrol(b=6,66; CI: 95%, 5,11
tulisan maupun gambar. Program hingga 8,22; p< 0,001) (Apriani and
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kumalasari, 2014). Penelitian tentang
media cetak lebih efektif untuk efektifitas penggunaan e booklet dalam
menyampaikan informasi dan pendidikan, peningkatan pengetahuan gizi ibu. Dengan
karena media cetak merupakan suatu media jumlah sampel 67 sampel (33 kelompok
statis, mengutamakan pesan-pesan visual, intervensi dan 34 kelompok kontrol) dengan
dan umumnya terdiri dari gambaran sejumlah pengukuran 1 , 2 dan 3 bulan setelah
kata, gambar atau foto dalam tata warna yaitu perlakuan. Pada kelompok intervensi
berupa poster, leaflet, brosur, majalah, diberikan edukasi dengan e boklet. E booklet
modul, dan buku saku (Suhardjo, 1996). dibuat dengan flip book maker.Hasil yang

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 30


didapatkan adalah rerata pengetahuan komunikasi kesehatan. Dalam ini
kelompok perlakukan dan kontrol sebelum mengevaluasi dampak penghentian tembakau
perlakukan adalah 54,8 ±10,9 dan 59,3 ± yang ditargetkan PEMS untuk digunakan
10,4. Terdapat perbedaan diantara dua bersama dengan pelatihan intervensi singkat
kelompok perlakuan (p=0,0001) (Ana et al., yang dirancang untuk tiga jenis praktisi
2015). pelengkap dan pengobatan alternatif (chi):
Penelitian lain dengan quasy eksperiment chiropractic, akupunktur, dan pijat. KEP di
pretest-posttest control group. Penelitian ini kantor praktisi CAM dirasakan dan
dilakukan pada 36 sampel. Pendidikan gizi digunakan oleh praktisi dan pasien (Eaves, E.
secara komprehensif dengan alat bantu R., Nichter, M., Howerter, A., Floden, L.,
booklet pada anak, orang tua dan guru kelas. Ritenbaugh, C., Gordon, J. S., & Muramoto,
Pendidikan gizi pada anak diberikan dua 2016).
minggu sekali dalam 12 minggu. Namun, Hal tersebut berbeda dengan hasil
Pengetahuan gizi pada sampel mengalami penelitian lainnya. Printed Educational
peningkatan (17,44 point). Secara statistik Materials (PEMs) tidak efektif dalam
ada perbedaan bermakna pengetahuan gizi meningkatkan outcome pada pasien berupa
anak SD yang anemia sebelum dan sesudah pengetahuan atau perilaku primary care
intervensi (p=0,0001) (Zulaekah, 2012). Hal physician (PCP). Percobaan lebih lanjut
ini juga ditunjukkan dengan penelitian harus mencari cara untuk mengoptimalkan
tentang pengaruh pemberian booklet anemia intervensi dan memberikan informasi rinci
terhadap peningkatan pengetahuan dan tentang desain bahan pada media tersebut
kepatuhan minum TTD (Tablet Tambah (Grudniewicz et al., 2015).
Darah) serta kadar hemoglobin (Hb) pada ibu
hamil. Hasil penelitian menunjukan adanya KESIMPULAN
perbedaan yang signifikan antara kelompok Berdasarkan hasil penelitian tersebut
uji dan kontrol pada tingkat pengetahuan (P diatas, terdapat perbedaan yang signifikan
value = 0,000); tingkat kepatuhan pengetahuan ibu tentang diare sebelum dan
berdasarkan kuesioner (P value= 0,0079) dan setelah penyuluhan dengan media booklet.
berdasarkan pill count (P value=0,0015), Hal tersebut menunjukkan media booklet
serta kadar Hb (P value=0,000) (Adawiyani, efektif sebagai media penyuluhan kesehatan
2013). Materi edukasi cetak (PEMs) telah tentang diare, sehingga media booklet pada
lama menunjukkan kegunaannya sebagai digunakan di setting pelayanan kesehatan
media yang ekonomis dan efektif untuk sebagai upaya peningkatan pengetahuan

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 31


tentang tatalaksana di rumah pada balita Pemerintah Kabupaten Bantul. Dinkes
dengan diare. Bantul.
Eaves, E. R., Nichter, M., Howerter, A.,
SARAN Floden, L., Ritenbaugh, C., Gordon, J.
Saran pada penelitian selanjutnya adalah S., & Muramoto, M. L. (2016) ‘Printed
penelitian dengan menggunakan sampel Educational Materials’ Impact on
penelitian yang lebih banyak serta Tobacco Cessation Brief Interventions
menggunakan desain penelitian Rondomized in CAM Practice: Patient and
Control Trial untuk hasil penelitian yang Practitioner Experiences’, Health
lebih general. promotion practice, 17(6), pp. 862–
870.
DAFTAR PUSTAKA
Ana, V. et al. (2015) ‘Model Edukasi Gizi Grudniewicz, A. et al. (2015)
Berbasis E-booklet untuk ‘Implementation Science’, What is the
Meningkatkan Pengetahuan Gizi Ibu effectiveness of printed educational
Balita’, Jurnal Informatika UPGRIS, 1, materials on primary care physician
pp. 86–94. knowledge, behaviour, and patient
Apriani, A. and Kumalasari, M. L. F. (2014) outcomes: A systematic review and
‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan meta-analyses. Implementation
Dengan Booklet Terhadap Pengetahuan Science, 10(1), pp. 1–12. doi:
Dan Sikap Pada Wus Di Surakarta 10.1186/s13012-015-0347-5.
Jawa Tengah’, Jurnal KESMADASKA, Hakim, M. S., Nirwati, H., Aman, A. T.,
6(1), pp. 33–37. Available at: Soenarto, Y., & Pan, Q. (2018)
http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/i ‘Significance of continuous rotavirus
ndex.php/JK/article/view/86. and norovirus surveillance in
Dahlan, S. (2012) Statistik untuk Kedokteran Indonesia’, World Journal of
dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Pediatrics, pp. 1–9.
Medika. Kementerian Kesehatan RI (2011) Situasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul (2010) Diare di Indonesia. Buletin Jendela
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Data dan Informasi Kesehatan.
Kabupaten Bantul Tahun 2011 2015. Mayeaux EJ Jr, Murphy PW, Arnold C,
Bantul. Dinkes Bantul. Davis TC, Jackson RH, S. T. (1996)
Dinkes Bantul (2013) Grafik Kesehatan. ‘Improving Patient Eucation for

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 32


Patients with Low Literacy Skills’, Am Suiraoka, I Putu., & Supariasa, I. D. N.
Fam Physician, 53(1), pp. 2015–2011. (2012) Media Pendidikan Kesehatan.
Notoatmodjo (2007) Promosi Kesehatan dan Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Widayati, N. (2014) ‘Faktor yang
Notoatmodjo, S. (2010) Metodologi Berhubungan dengan Karies Gigi pada
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Anak’, Jurnal Berkala Epidemiologi,
Cipta. 2(2), pp. 196–205.
Rahmawati, E., Padmawati, R. S. and Williams, N. H. et al. (2010) ‘The hip and
Widyatama, R. (2008) ‘Analisis knee book: Developing an active
kebutuhan program promosi management booklet for hip and knee
pencegahan diare pada anak berusia di osteoarthritis’, British Journal of
bawah dua tahun’, Berita Kedokteran General Practice, 60(571), pp. 113–
Masyarakat, 24(3), pp. 111–119. 120. doi: 10.3399/bjgp10X483166.

Ranti, I. N. (2012) ‘Pengaruh Pemberian Yanovitzky I, B. C. (1999) ‘Media attention,


Buku Saku Gouty Arthritis terhadap institutional response, and health
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien behavior change the case of drunk
Gouty Arthritis Rawat Jalan di RSUP. driving1978–1996’, Communication
Prof. DR. R. D. Kandau Manado’, Research, 23, pp. 429–453.
GIZIDO, 4(1), pp. 305–312. Available Zulaekah, S. (2012) ‘Obesitas Sentral Dan
at: Kadar Kolesterol Darah Total’, Jurnal
http://ejurnal.poltekkesmanado.ac.id/in Kesehatan Masyarakat Andalas, 7(2),
dex.php/gizido/article/view/21. pp. 121–128.
Rinik Eko Kapti1, Yeni Rustina2, W. (2013)
‘Efektifitas Audiovisual sebagai Media
Penyuluhan Kesehatan Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap
Ibu dalam Tatalaksana Balita dengan
Diare di Dua Rumah Sakit Kota
Malang’, Jurnal Ilmu Keperawatan,
1(1), pp. 53–60.
Suhardjo (1996) Berbagai Cara Pendidikan
Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2. September 2019 33

Anda mungkin juga menyukai