Anda di halaman 1dari 7

1

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Data Subyektif: Agen cedera Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri fisiologis
Data Obyektif: (inflamsi)
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
2 Data Subyektif: Proses penyakit Hipertermia
- (infeksi)
Data Obyektif:
1. Suhu tubuh pasien: >36,5o C
2. Kulit merah
3. Takikardia
4. Takipnea
5. Kulit teraba hangat
3 Data Subyektif: Iritasi Nausea
1. Klien mengeluh mual gastrointestinal
2. Merasa ingin muntah
3. Tidak berminat makan
4. Merasa asam di mulut
5. Sensasi panas/dingin
6. Sering menelan
Data Obyektif:
1. Saliva meningkat
2. Pucat
3. Diaforesis
4. Takikardia
5. Pupil dilatasi
4 Data Subyektif: Kurang terpapar Ansietas
1. Merasa bingung informasi
2. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang
dihadapi
3. Sulit berkonsentrasi
4. Mengeluh pusing
5. Anoreksia
6. Palpitasi
7. Merasa tidak berdaya
Data Obyektif:
1. Tampak gelisah
2. Tampak tegang
3. Sulit tidur
4. Takipnea
2
5. Takikardia
6. Tekanan darah meningkat
7. Diaphoresis
8. Tremor
9. Muka tampak pucat
10. Suara bergetar
11. Kontak mata buruk
12. Sering berkemih
13. Berorientasi pada masa lalu
Pasca Operasi
5 Data Subyektif: Agen pencedera Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri fisik (prosedur
Data Obyektif: operasi)
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
6 Data Subyektif: Efek prosedur Risiko infeksi
- invasif
Data Obyektif:
Adanya luka pasca operasi

No Daftar Prioritas Diagnosa


1 Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (Infeksi)
2 Hipertermia b/d proses penyakit (infeksi)
3 Nausea b/d Iritasi gastrointestinal
4 Ansietas b/d kurang terpapar informasi
Pasca Operasi
5 Nyeri akut b/d agen pencedera fisik (prosedur operasi)
6 Risiko infeksi b/d efek prosedur invasif

No Diagnosa Kriteria Hasil Rencana Intervensi


1 Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi:
berhubungan perawatan 1 x 8 jam, nyeri 1. Kaji nyeri (lokasi, karakteristik, durasi,
dengan agen berkurang, yang ditandai frekuensi, kualitas, intensitas nyeri)
cedera biologis dengan: setiap 6 jam
(Infeksi) 1. Pasien mengatakan 2. Identifikasi skala nyeri
nyerinya berkurang 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
2. Nyeri pasien 4. Identifikasi factor yang memperberat
berkurang menjadi dan memperingan nyeri
skala ..... 5. Identifikasi pengetahuan dan
3. Pasien mengatakan keyakinan tentang nyeri
pola tidur tidak 6. Identifikasi pengaruh budaya
terganggu terhadap respon nyeri
4. Pasien mampu 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada
memperlihatkan kualitas hidup
tehnik relaksasi yang 8. Monitor keberhasilan terapi
3
efektif komplementer yang sudah diberikan
5. Penggunaan pereda 9. Monitor efek sampig penggunaan
nyeri dengan analgesic.
analgesik dan non Terapeutik:
analgesik dengan 1. Berikan teknik nonfarmakologis
tepat (sesuai jadwal untuk mengurangi nyeri (mis: TENS,
dan SOP) hypnosis, akupresur, terapi music,
6. TTV normal (Nadi 60 – terapi pijat, aromaterapi, kompres
80 x/menit, TD: 100- hangat/dingin)
130/60-90 mmHg, RR: 2. Control lingkungan yang
12-20x/menit) memperberat rasa nyeri (suhu,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri)
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgesic
secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgesic, jika
perlu
2 Hipertermia b/d Setelah dilakukan Observasi:
proses penyakit perawatan 1 x 8 jam, 1. Identifikasi penyebab hipertermia
(infeksi) tanda-tanda vital pasien 2. Monitor suhu tubuh
dalam rentang normal, 3. Monitor kadar elektrolit
yang ditandai dengan: 4. Monitor haluaran urine
1. Suhu tubuh 35,5 – 5. Monitor komplikasi akibat hipertermi
36,5o C Terapeutik:
2. Nadi : 60 – 80 x/menit 1. Sediakan lingkungan yang dingin
3. RR : 12 – 20 x/menit 2. Longgarkan atau lepas pakaian
4. TD : 100-130/60-90 3. Basahi atau kipasi permukaan tubuh
mmHg 4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen jika klien mengalami
hyperhidrosis
6. Lakukan pendinginan eksternal
(kompres dingin)
7. Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin

4
8. Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
3 Nausea b/d iritasi Setelah dilakukan Observasi
lambung perawatan 1 x 8 jam, mual 1. Identifikasi pengalaman mual
berkurang, yang ditandai 2. Identifikasi isyarat nonverbal
dengan: ketidaknyamanan (terutama klien
1. Pasien mengatakan yang tidak mampu berkomunikasi
mualnya berkurang dengan baik)
2. Pasien mengatakan 3. Identifikasi dampak mual terhadap
tingkat selera makand kualitas hidup (nafsu makan,
dan kenyamanannya aktivitas, tidur)
meningkat 4. Identifikasi factor penyebab mual
3. Pasien dapat (obat, penyakit, prosedur)
mengendalikan mual- 5. Identifikasi antiemetic untuk
muntah mencegah mual
4. Porsi makan habis 6. Monitor mual (frekuensi, durasi, dan
5. Hidrasi tidak tingkat keparahan)
terganggu 7. Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
1. Kendalikan factor lingkungan
penyebab mual (bau tidak sedap,
suara, kebersihan)
2. Kurangi atau hilangkan keadaan
penyebab mual
3. Berikan makanan dalam jumlah kecil
dan menarik
4. Berikan makanan dingin, cairan
bening, tidak berbau-tidak berwarna,
jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
2. Anjurkan sering membersihkan
mulut, kecuali jika merangsang mual
3. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat
dan rendah lemak
4. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (hypnosis, relaksasi, terapi
music, akupresur)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiemetic, jika

5
perlu
4 Ansietas b/d Observasi
kurang terpapar 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
informasi berubah (kondisi, waktu, stressor)
2. Identifikasi kemampuan mengambil
keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas
(verbal-non verbal)
Terapeutik
1. Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
2. Temani klien untuk mengurangi
kecemasan, jika memungkinkan
3. Pahami situasi yang membuat
ansietas
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Gunakan pendekatan yang tenang
dan meyakinkan
6. Tempatkan barang pribadi yang
memberikan kenyamanan
7. Motivasi untuk mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan
8. Diskusikan perencanaan realistis
tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami
2. Informasikan secara factual
mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama klien, jika memungkinkan
4. Anjurkan melakukan kegiatan yang
tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
5. Anjurkan untuk mengungkapkan
perasaan dan persepsi
6. Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
7. Latih penggunaan mekanisme
pertahanan diri yang tepat
8. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu
Pasca Operasi
1 Risiko infeksi b/d Observasi:
efek prosedur Monitoring tanda dan gejala infeksi local
6
invasive dan sistemik
Terapeutik
1. Batasi jumlah pengunjung
2. Berikan perawatan kulit pada area
luka
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan klien dan lingkungan
klien
4. Pertahankan teknik aseptic pada klien
beresiko tinggi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
3. Ajarkan etika batuk
4. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
operasi
5. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
6. Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotik

Anda mungkin juga menyukai