Kelompok 2
1. Atika Sari Pasimbng
2. Charolina T. Dimu
3. Dian Nur Anisyah
4. Lisiria Kogoya
5. Maria Sutarmi
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, karena dengan rahmat dan
ridha-Nya kami masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Terima
kasih tak lupa kami ucapkan pada semua pihak yang ikut serta mendukung atas
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
juga jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis sangat mengharap kritik dan saran
yang membangun. Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat memberikan ilmu,
informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat, guna untuk
mengembankan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.
Penulis
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Bidan...................................................................................................2
B. Peran Bidan Sebagai Advokator..........................................................................3
C. Peran Bidan Sebagai Edukator............................................................................4
D. Peran Bidan Sebagai Motivtor.............................................................................5
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan ............................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan bidan yang tampak nyata adalah sebagai role model masyarakat, sebagai
anggota masyarakat, motivator , fasilitator, tentunya kompetensi seperti ini yang akan
dikembangkan lebih lanjut melalui pendidikan dan pelatihan bagi para bidan. Peranan yang
harus di lihat sebagai “main idea” untuk membentuk sebuah peradaban dan tatanan seebuah
pelayanan kesehatan. Tuntutan professional diseimbangkan dengan kesejahteraan bidan
daerah terpencil. Pemerintah telah mencanangkan mengangkat bidan sebagai PNS. Suatu
langkah aktif dalam rangka menyongsong peningkatan pelayanan di daerah terpencil.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bidan
2
B. Peran Bidan Sebagai Advokator
Target Advokasi :
Persyaratan Advokasi :
1. Credible, artinya program yang ditawarkan harus dapat meyakinkan para penentu kebijakan
2. Feasible, artinya program tersebut harus baik secara teknis, politik, maupun ekonomi
Berkat upaya gerakan KB dan Kesehatan di masa lalu, yang gegap gempita, anak-
anak di bawah usia 15 tahun jumlahnya dapat dikendalikan. Sejak tahun 1970 jumlah anak-
3
anak tersebut belum pernah melebihi 60 – 65 juta. Tetapi, sebaliknya, anak-anak usia remaja,
yaitu 15 – 29 tahun, bahkan usia 30 – 60 atau 15 – 65 tahun jumlahnya meningkat dalam
kelipatan yang berada di luar perhitungan banyak pihak. Phenomena tersebut, biarpun bisa
dilihat secara nyata setiap hari, belum banyak menggugah perhatian, kecuali kalau terjadi
kecelakaan dalam proses kehidupan anak muda itu.
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup:
4
5) Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan
menggunakannya untuk memperbaiki serta meningkatkan program di masa yang akan
datang.
6) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan secara
lengkap serta sistematis.
Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan lain yang berada di
wilayah kerjanya, meliputi :
1) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi
asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut
2) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan masyarakat
3) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan
Sebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas ketergantungan.
1. Tugas mandiri
5
b. Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan mereka
sebagai klien, mencakup:
1) Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa
pranikah.
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar.
3) Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas mendasar bersama klien.
4) Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.
5) Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.
6) Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.
7) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan
Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinar dengan melibatkan
klien/keluarga, mencakup:
6
Mengkaji status keselhatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.
1) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
2) Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.
3) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
4) Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
5) Membuat rencana tindak lanjut.
6) Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan.
e. Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga,
mencakup:
f. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
berencana, mencakup:
1) Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus (pasangan usia subur)
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan.
3) Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.
4) Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
5) Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
6) Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.
7) Membuat pencatatan dan laporan.
g. Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita
dalam masa klimakterium serta menopause, mencakup:
7
6) Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.
7) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
h. Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga, mencakup:
3. Tugas Kolaborasi
8
4. Tugas ketergantungan
1) Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterlibatan klien dan keluarga,
2) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan
risiko tinggi serta kegawatdaruratan
3) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan
dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga,
4) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas
yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan
keluarga,
5) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
keluarga
6) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
klien/keluarga,
BAB III
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
10
Mubarak, wahid Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta : Medika salemba.
11