Memiliki tubuh yang tinggi dan wajah khas orang Jawa dengan karakter
komedian Tegar Langgeng banyak digemari wanita. Tegar Langgeng
berasal dari keluarga sederhana dengan 4 ekor sapi peliharaan orang
tuanya yang disiapkan untuk biaya pendidikan Tegar Langgeng.
Tragedi terjadi pada saat Tegar Langgeng duduk di kelas 12. Dia
mengenal sosok wanita yang membuatnya terpana. Wanita itu bernama
Siti Hayati, gadis cantik yang banyak bicara, lahir dari keluarga yang kaya
raya. Ayah Siti Hayati memiliki banyak kebun kelapa sawit di Kalimantan.
Hal itulah yang membuat Tegar Langgeng merasa minder dengan gadis
pujaannya.
"Siti Hayati kau adalah cinta pertamaku yang lahir dari kehampaan hati.
Auramu keji hingga melihatmu saja mataku pilu. Seperti arti namamu tanah
kehidupan kau membawa dunia baru dalam langkahku," di balik sifatnya
yang humoris Tegar Langgeng piawai dalam mengolah bait-bait puisi,
malam itu dia menulis surat untuk Siti Hayati.
Setiap hari Tegar Langgeng selalu mencuri pandang gadis pujaannya hal
itu pun diketahui oleh Siti Hayati.
"Tegar, kamu kenapa ngeliatin aku terus, ada yang aneh sama aku?"
Tanya Siti pada Tegar saat Tegar terciduk melihat Siti di tempat parkir.
Antara tegur dan tanya Tegar Langgeng tidak bisa membedakan lontaran
kata dari Siti "Aku tidak melihatmu tadi ada cewek cantik di belakangmu
sedang menyapaku," jawab Tegar Langgeng berpaling.
"Dasar kamu Pria kebanyakan cewek," ungkap Siti Hayati kesal dengan
jawaban Tegar.
Terjadi obrolan sengit di tempat parkir waktu pulang kuliah, Siti Hayati
menghampiri Tegar Langgeng di parkiran. "Kamu laki-laki apa bukan
ngomong cinta pakai surat? Percuma kamu diidolakan banyak wanita tapi
kamu tak punya nyali," cetus Siti Hayati.
"Kamu boleh mengolokku apa saja, tapi aku tidak akan pernah
mengolokmu. Kamu simbol kebenaran bagiku. Aku melakukan itu bukan
ingin mengajakmu pacaran, aku hanya ingin berterus terang," jawab Tegar
Langgeng dengan kepala merunduk.
"Lalu apa pentingnya buatku kalau hanya soal terus terang? Pria lain
banyak yang lebih bernyali dari pada kamu," papar Siti Hayati dengan
lantang.
"Aku tidak mengajakmu pacaran karena aku takut melukaimu, aku ingin
memilikimu saat aku sudah layak nanti, surat itu aku tujukan biar kamu
pandai menjaga hati," jawab Tegar Langgeng dengan suara lembut.
"Kamu siapa berani bilang layak, tiap hari aku naik mobil kamu hanya
motor butut, kebun ayahku luas di luar pulau. Kamu apa yang dibanggakan
hanya hewan peliharaan milik ayahmu? Mungkin hewan peliharaanmu
harganya lebih tinggi biaya pajak keluargaku. Aku nanti mau cari suami
kaya, pengusaha, punya banyak mobil bahkan punya pesawat pribadi,
kamu tidak akan