Ca Colon Sudah Revisi
Ca Colon Sudah Revisi
KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN CA. COLON
Dosen Pembimbing :Nunung, S.Kep
Disusun oleh :
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “Makalah
keperawatan Metodologi Keperawatan pada asuhan keperawatan ca. Colon” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali.Karena kami sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Kata Pengantar……………………………………………………………………………....1
Daftar Isi……………………………………………………………………………………...2
BAB I : PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2.1 Pengertian
2.2 Etiologi
2.3 Patogenesis
2.5 Stadium
2.7 Pencegahan
2.8 Penatalaksanaan
3.1 Pengkajian
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks dan rektum. Kolon yng membentuk
sebagian usus besar tidak bergelung seperti usus halus dan terdiri dari tiga bagain besar
yaitu kolon asendens, kolon tranversum dan kolon desenden (Sherwood, 2011). Bagian
kanan kolon transversum didarahi oleh cabang arteri mesenterika superior yaitu arteri
ileokolika, arteri kolika dekstra, dan arteri kolika media. Sedangkan kolon transversum
bagian kiri, kolon desendens, kolon sigmoid dan sebagian besar rektum didarahi oleh
a.mesenterika inferior melalui a.kolika sinistra, a.sigmoid dan a.hemoroidalis superior.
Kolon dipersarafi oleh serabut simpatis yang berasal dari nervus splanknikus dan pleksus
presakralis serta serabut parasimpatis yang berasal dari n.vagus. Oleh karena distribusi
persarafan usus tengah dan usus belakang sehingga nyeri alih pada kedua bagian kolon
kiri dan kanan akan berbeda.
Fungsi usus besar adalah menyerap air, vitamin dan elektrolit, eksresi mukus, serta
menyimpan feses dan kemudian mendorongnya keluar. Sebagian besar pencernaan dan
penyerapan telah dilakukan usus halus maka isi yang dialirkan ke kolon hanya residu
pendernaan yang tidak tercerna (misal selulosa), komponen empedu yang tidak diserap
serta cairan (Sherwood, 2011). Kolon menerima 700-1000 ml cairan usus halus namun
hanya 150-200 ml yang dikeluarkan sebagai feses setiap harinya.
Kanker adalah proses pernyakit ang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi
genetik dari DNA seluler (Smeltzer & Bare, 2001). Kanker kolorektal adalah kanker yang
berasal dalam permukaan usus besar (kolon) atau rektum/rektal, umumnya kanker
kolorektal berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas terdapat adenoma atau
berbentuk polip Distribusi kanker pada kolon adalah 20% terdapat di sepanjang kolon
asenden, 10% di kolon transversum, 15% di kolon desenden, dan 50 % di
rektosigmoideus.
Penyebab kanker kolon dan rectal tidak diketahui secara pasti, tetapi factor resiko
tinggi telah teridentifikasi, termasuk usia lebih dari 40 tahun, darah dalam feses, riwayat
polip rectal atau polip colon, adanya polip adematosa atau adenoma villus, riwayat
kanker kolon atau polip dalam keluarga (100%), riwayat penyakit usus inflamasi
kronis/colitis ulceratif selama 20 th (50%), diet tinggi lemak, protein, daging dan rendah
serat (Smeltzer & Bare, 2002). Kanker ini mungkin juga berhubungan dengan residu
rendah, diet tinggi lemak dan makanan yang asupan buah dan sayurnya tidak adekuat
(Black & Hawks, 2014). Dua jenis kanker kolorektal herediter disebabkan oleh mutasi
genetik. Orang dengan HNPCC (hereditary nonpolyposis colorectal cancer) menunjukan
Penyebaran kanker kolon dapat melalui 3 cara, yaitu penyebaran secara langsung
ke organ terdekat, melalui sistem limpatikus dan hematogen, serta melalui implantasi
sel ke daerah peritoneal. Karsinoma kolon dan rektum mulai berkembang pada mukosa
dan bertumbuh sambil menembus dinding dan meluas secara sirkuler ke arah oral dan
aboral. Penyebaran perkontinuitatum menembus jaringan sekitar atau organ sekitarnya
misalnya ureter, buli-buli, uterus, vagina atau prostat. Penyebaran limfogen terjadi ke
kelenjar parailiaka, mesenterium dan paraaorta. Penyebaran hematogen terutama ke
hati. Penyebaran peritoneal mengakibatkan peritonitis karsinomatosa dengan atau
tanpa asites.
Sebagian besar tumor maligna (minimal 50%) terjadi pada area rektal dan 20–30 %
terjadi di sigmoid dan kolon desending (Black dan Jacob, 1997). Kanker kolorektal
terutama adenocarcinoma (muncul dari lapisan epitel usus) sebanyak 95%. Tumor pada
kolon asenden lebih banyak ditemukan daripada pada transversum (dua kali lebih
banyak). Tumor bowel maligna menyebar dengan cara (Black & Hawks, 2014):
1. Menyebar secara langsung pada daerah disekitar tumor secara langsung misalnya
ke abdomen dari kolon transversum. Penyebaran secara langsung juga dapat
mengenai bladder, ureter dan organ reproduksi.
2. Melalui saluran limfa dan hematogen biasanya ke hati, juga bisa mengenai paru-
paru, ginjal dan tulang.
3. Tertanam ke rongga abdomen.
Pasien dengan gejala obstruksi usus diobati dengan cairan IV dan pengisapan
nasogastrik. Apabila terdapat perdarahan yang cukup bermakna, terapi komponen
darah dapat diberikan. Pengobatan tergantung pada tahap penyakit dan komplikasi
yang berhubungan. Pengobatan medis untuk kanker kolorektal paling sering dalam
bentuk pendukung atau terapi anjuran. Terapi anjuran biasanya diberikan selain
pengobatan bedah yang mencakup kemoterapi, terapi radiasi, dan imunoterapi.
Selain terapi bisa juga dilakukan kolostomi. Kolostomi adalah suatu operasi untuk
membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding
perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah,
Thiodorer Schrock, MD, 1983). Kolostomi dapat berupa secostomy, colostomy
transversum, colostomy sigmoid, sedangkan colon accendens dan descendens sangat
jarang dipergunakan untuk membuat colostomy karena kedua bagian tersebut terfixir
retroperitoneal. Kolostomi pada bayi dan anak hampir selalu merupakan tindakan gawat
darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan yang pathologis. Colostomy
pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara.
1.4 Manfaat
Teoritis
Untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan untuk menambah wawasan yang luas
serta untuk bahan pembelajaran.
Praktis
Setelah membuat makalah tentang kanker colon ini diharapkan perawat mampu
memberikan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi penyakit kanker colon
dan cara mencegah agar masyarakat bisa menghindari penyakit kanker colon ini.
PEMBAHASAN
2.1 Pengkajian
1.Identitas Klien Dikaji nama, jenis kelamin, agama, alamat, suku bangsa, pekerjaan
dan lain-lain.
3.Riwayat Kesehatan
a.Keluhan Utama(Menjelaskan keluhan yang paling dirasakan oleh klien saat ini)
T : Time(Kapan gejala mulai timbul, berapa sering gejala terasa, apakah tiba-
tiba atau bertahap)
2.1.6 Implementasi
1. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
denganfaktor biologis, ketidakmampuan mencerna makanan, kurang
asupan makanan.
1) Memonitor input dan output cairan.
2) Menganjurkan pasien mendiskusikan kebutuhan makanan kepada ahli
diet.
3) Menganjurkan makan makanan yang disukai klien.
4) Mengidentifikasi alergi pasien pada makanan atau ketidakmampuan.
5) Memberikan terapi cairan IV.
2.1.7 Evaluasi
1. Mengkaji perkembangan keseimbangan nutrisi
2. Mengkaji perkembangan nyeri akut
3. Mengkaji perkembangan ansietas
Pada saat pengkajian tanggal 27 Mei 2019 pasien mengeluh susah BAB keluar
sewaktu-waktu dan tidak terkontrol, px mual muntah tiap makan 2 minggu ini,
muntah sedikit-sedikit dan minum berkurang, badan lemas, nyeri di perut. Lalu
keluarga px membawa px ke IGD Rs. dr. Soepraoen pada tanggal 22 Mei 2019,
Kemudian dari IGD mendapatkan perawatan seperti cek laboratorium, dan kemudian
dokter menyarankan untuk rawat inap. Pasien di rawat di ruang melati dengan
diagnose Ca. Colon. Px mempunyai kebiasaan minum teh dan kopi. Px juga
mengonsumsi obat MST Continus dan Pereda Nyeri karena px telah menjalani
operasi Ca. Recti pada 06 Februari 2018 dan harus berobat sesuai arahan dokter
dengan mengonsumsi obat tersebut. Riwayat keluarga pasien Px megatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit seperti DM, maupun penyakit menular lainnya.
A. Identitas Klien
Nama : Ny. J No. RM : 041601
Usia : 45 thn Tanggal Masuk : 22 Mei 2019
Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 27 Mei 2019
Alamat : Jl. Klayatan Sumber Informasi : Suami
No. Telepon : 085334091227 Nama klg. dekat yang bisa dihubungi: -
Status pernikahan : Kawin
Agama : Islam Status : Suami
Suku : Jawa Alamat : Jl. klayatan
Pendidikan :- No. telepon : 081003414xxx
Pekerjaan : Bidan Pendidikan :-
Lama bekerja :- Pekerjaan : TNI - AD
Diagnosa Medis:
Ca. Colon Colostomi
F. Genogram
Ny. J Ca Colon
Bawah: Kekuatan otot 4l4, edema -l-, tidak ada kontraktur, tidak ada luka/lesi, terdapat
nyeritekan pada abdomen, ..............................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. Sistem Neurologi (SSP : I-XII, reflek, motorik, sensorik)
.Trisep..................................................................................................................................................
.Bisep...................................................................................................................................................
.Patella.................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
10. Kulit & Kuku
Kulit : (warna, lesi, turgor, jaringan parut, suhu, tekstur, diaphoresis)
Warna sawo matang, tidak ada lesi, turgor kulit <2 detik, tidak ada jaringan parut, tidak
terdapat dia aphoresis
Kuku : (warna, lesi, bentuk, CRT)
Warna merah muda, tidak ada lesi, CRT < 2 detik
W. Kesimpulan
. Px mengalami Ca. Colon
X. Perencanaan Pulang
Tujuan Pulang :
Transportasi pulang :
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
https://www.alodokter.com/kanker-usus-besar
https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_kolon_dan_rektum
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-usus-besar/tes-medis-diagnosis-kanker-
usus-besar/
https://www.academia.edu/9017144/ASKEP_CA_Kolon_Kanker_Kolon
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-usus-besar/tahapan-stadium-kanker-usus-
besar/
https://kolonkanker.blogspot.com/2017/03/ciri-kanker-kolon-stadium-awal-1-2-3-4.html
Meltzer, C. Suzanne dkk.2008. Keperawatan Mewdikal Bedah vol 3 edisi 9.Jakarta : EGC