Anda di halaman 1dari 29

• MEDITASI

• GUIDED IMAGERY
MEDITASI
1. Pengertian Meditasi
• Meditasi adalah praktik yang ditujukan pada diri (mandiri)
dengan
menggunakan ritme pernapasan, biasanya pernapasan perut yang
dalam, relaks, dan perlahan.
• Meditasi yang dilakukan selama 20 menit sebanyak 1 atau 2 kali
sehari, menunjukkan efeknya untuk menurunkan tekanan darah dan
gejala terkait stress lainnya (davis, eshelman, & mckay, 2008 dalam
townsend, 2009).
TUJUAN MEDITASI
• Meredakan dan mengurangi stress
• Mengontrol pikiran agar dapat rileks atau tenang
• Meyakinkan diri akan kemampuan positif yang dimiliki
• Memberikan ketentraman diri
• Memperbaiki sirkulasi darah sebagai unsur penting dalam sistem tubuh
manusia
• Memperbaiki organ-organ tubuh dan sel tubuh agar bekerja lebih teratur
CARA KERJA

Meditasi menimbulkan keadaan santai, menurunkan


konsumsi oksigen, mengurangi frekuensi pernapasan
dan denyut jantung, sehingga secara otomatis tubuh
akan lebih rileks dan pikiran akan jauh lebih tenang dan
meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional
(fontaine, 2005).
INDIKASI MEDIKASI
• Kecemasan atau suasana yang menegangkan (stress)
• Hipertensi
• Rasa nyeri kronis
• Kelelahan
• Kegelisahan
• Depresi ringan
• Gangguan tidur
KONTRAINDIKASI
• Meditasi merupakan kontraindikasi bagi beberapa individu
yang memiliki ketakutan akan kehilangan kontrol karena
menganggap meditasi sebagai bentuk pengontrolan pikiran
dan mungkin menolak untuk melakukan teknik tersebut.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.Fokus perhatian
• Fokus perhatian adalah apa yang membantu pikiran bebas dari
banyak gangguan yang menyebabkan stres dan khawatir.
• Perhatian berfokus pada pernapasan yang dilakukan.
2. Pernapasan yang relaks.
• Teknik ini dilakukan dengan nafas dalam, ketika bernapas
menggunakan otot diafragma untuk memperluas paru-paru.
• Tujuannya adalah untuk memperlambat pernafasan,mengambil lebih
banyak oksigen,dan mengurangi penggunaan otot bantu pernapasan.
.
LANJ. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN…

3. Pengaturan suasana tenang.


• Meditasi dilakukan ditempat yang tenang seperti terhindar
gangguan dengan posisi yang nyaman, meditasi dilakukan
ketika duduk, berbaring, atau posisi lainnya
LANGKAH-LANGKAH MEDITASI

1. Tahap persiapan
• Persiapkan ruangan atau tempat yang tenang dan
teduh, kenakan pakaian yang longgar dan nyaman,
siapkan music pengiring meditasi (mis. Musik
klasik).Lebih disarankan melakukan meditasi pada
waktu optimal dalam berkonsentrasi.
LANJ. LANGKAH MEDITASI…
2. Tahap pelaksanaan
• Perkenalan antara perawat dengan klien dan BHSP dengan klien dengan
komunikasi terapeutik
• Beri kesempatan klien untuk menceritakan keluhan yang dialami terkait dengan
stress
• Bantu klien untuk mengidentifikasi penyebab masalah
• Kaji pengalaman klien sebelumnya dan tindakan yang telah dilakukan untuk
mengatasi masalah
• Evaluasi keefektifan tindakan klien sebelumnya untuk mengatasi masalah
• Periksa tanda-tanda vital klien
• Memulai tindakan meditasi dengan baik.
LANJ. TAHAP PELAKSANAAN…
• Instruksikan langkah-langkah meditasi dengan memberi contoh kepada klien.
• Posisi duduk bersila di lantai atau di tempat yang teduh, hening atau di kamar
• Jika tidak biasa duduk bersila di lantai karena postur tubuh tidak memungkinkan,
meditasi dapat dilakukan dengan cara duduk di kursi.
• Sebaiknya punggung lurus dan jangan menyender. Tungkai kaki direnggangkan
dan telapak kedua kaki menapak lantai. Lutut kaki kanan dan kiri dilemaskan
membentuk sudut 90 derajat jika dilihat dari samping.
• Kedua telapak tangan diletakkan bertumpu di atas paha kanan dan kiri dekat lutut.
Telapak tangan kiri diletakkan di atas lutut kiri dan telapak tangan kanan di atas
lutut kanan.
LANJ. TAHAP PELAKSANAAN…
• Kondisikan tubuh dalam kondisi rileks, nyaman dan hilangkan keraguan
dalam hati agar pikiran yang dipenuhi persoalan hidup sejenak
ditanggalkan dan alihkan kepada hal-hal menyenangkan dalam khayalan.
• Tetap santai dan mata mulai terpejam dan lakukan pernapasan perut
dengan tarik nafas melalui hidung dalam hitungan 1-2-3…s/d 8 hitungan
lalu tahan nafas di dada dalam hitungan 1-2-3…s/d 8 hitungan. Segera
buang nafas dalam delapan hitungan secara pelan-pelan melalui mulut
mendesis. Ulangi siklus tarik-tahan-buang nafas ini.
• Instruksikan kepada klien untuk membayangkan hal yang paling berat yang
mengganggu pikirannya pada saat menarik napas dan saat
menghembuskan napas membayangkan seolah melepaskan semua beban
pikiran/masalah.
LANJ. TAHAP PELAKSANAAN…
• Bila sudah delapan kali tarik-tahan-buang nafas niatkan seluruh tubuh
mulai dari ubun-ubun kepala hingga ujung jari-jari telapak kaki menjadi rilek
serilek mungkin. Bernafaslah alami selanjutnya dengan tarik dan buang
nafas melalui hidung dan tetap rileks.
• Instruksikan klien untuk tetap melanjutkan tarik dan buang nafas melalui
hidung dan tetap rileks. Serta focus membayangkan hal-hal yang
menyenangkan dan membuat rileks klien atau berdzikir/berdoa sesuai
agama dan kepercayaannya, dapat diiringi dengan music klasik
• Tahan posisi meditasi ini selama 20-30 menit.
• Akhiri tindakan meditasi dengan baik
LANJ. LANGKAH MEDITASI…
3. Tahap evaluasi
• Evaluasi proses intervensi, apakah klien mengikuti instruksi gerakan
yang di anjurkan oleh therapist dengan benar dan tepat..
• Evaluasi keberhasilan meditasi dalam pengaturan klinis, perawat
dapat mengukur tekanan darah, denyut jantung, dan tingkat
pernapasan sebagai indikator efektivitas meditasi
• Evaluasi keberhasilan intervensi yang dilakukan setelah program
intervensi selesai dilaksanakan dengan menanyakan kepada klien
tentang pencapaian perasaan relaks yang dihasilkan
LANJ. TAHAP EVALUASI
• Berikan reinforcement positif kepada klien atas kerjasama klien
selama intervensi dan atas keberhasilan intervensi yang
dilakukan.
• Anjurkan untuk melakukan intervensi secara mandiri untuk
mengurangi stress
PRAKTIK MEDIKASI
GUIDED IMAGERY
• Stopa (2009) mendefinisikan imagery sebagai mental representasi yang terjadi tanpa
perlu masukan sensorik eksternal , yang dapat dengan sengaja dihasilkan sendiri.
• Menurut
kaplan & sadock (2010), guide imagery adalah metode relaksasi untuk
menghayalkan tempat dan kejadian berhubungan dengan rasa relaksasi yang
menyenangkan.
• Representasi mental seperti bisa dalam berbagai bentuk , termasuk gambar dari benda
nyata atau orang-orang (termasuk diri) dan peristiwa (nyata atau fantasi), baik bayangan
yang sekarang , masa lalu atau di masa depan (holmes & hackmann, 2004).
• Guide imagery menekankan bahwa klien membayangkan hal hal yang nyaman dan
menenangkan. Pada penggunaannya tidak dapat memusatkan perhatian pada beberapa
hal dalam waktu yang bersamaan, sehingga klien dibimbing dalam menfokuskan pada
satu hal secara kuat, mendalam dan menyenangkan (brannon & feist,2000)
JENIS
•Berdasarkan proses sensori, imagery dibagi menjadi :
imagery audio, visual, audio-visual. Selain itu imagery
seseorang juga dapat melakukan imagery penciuman,
perabaan, maupun perasa.
TUJUAN

Tujuan dari guide imagery adalah memberikan respon


psikofisiologis yang kuat seperti perubahan dalam
system immune (potter & perry,2009).
FUNGSI
• Meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi stress
• Berdasarkan hasil penelitian, efek yang terjadi setelah melakukan
imagery adalah merasa lebih tenang / lebih santai, tidur lebih nyenyak ,
menjadi lebih positif / memiliki pikiran yang lebih positif; memiliki lebih
banyak energi, menurunkan berat badan, lebih terfokus, lebih memegang
kendali, sakit kepala berkurang, berhenti merokok, meningkat kesabaran,
lebih seimbang, tekanan darah normal, tidak merasa takut, bisa turn-off
(yaitu tidak ada "otak sibuk"), pikiran negatif berkurang, kepribadian (lebih
memahami orang lain), keterampilan mendengarkan semakin baik
(freeman,et.Al,2008).
TEKNIK
• Persiapan
Persiapkan lingkungan yang nyaman, tenang, bebas dari gangguan untuk membantu klien focus pada imajisasi yang dipilihnya.

• Kerja
Jelaskan rasional, tujuan, keuntungan dari teknik guide imagery.
Anjurkan klien memilih posisi yang bebas, nyaman, rileks.
Anjurkan klien untuk melonggarkan ikat pinggang, anjurkan untuk bersandar atau terlentang, berikan perintah untuk menutup mata.
Untuk terapi kelompok : anjurkan kelompok memilih tempat yang tenang, nyaman, yang dipilih sebagai objek yang di bayangkan.
Panggil nama klien, gunakan suara yang jelas, nada suara tenang dan netral (untuk terapi individu)
Anjurkan klien nafas dalam, memalui hidung dan dikeluarkan lewat mulut perlahan lahan sampai klien merasa rileks.
Dorong klien untuk membayangkan hal hal yang menyenangkan.
Bantu klien untuk mengidentifikasi imajinasi yang menyenangkan dengan memimpin imajinasi tersebut.
LANJ.TAHAP KERJA
• Bayangkan diri anda sedang berbaring di hamparan rumput yang indah, dibawah pohon pinus.
• Bayangkan pepohonan yang rindang di sekitar anda dan suara burung berkicau mengelilingi anda.
• Bayangkan awan biru terhampar di langit
• Tarik nafas dalam dan cium segarnya udara pegunungan.
• Rasakan hangatnya sinar matahari di kulit anda.
• Rasakan melalui mulut anda, segarnya minuman tropis yang menyegarkan.
• Tetap berada pada kondisi ini selama yang anda suka.
• Rasakan seberapa relaks dan tenang anda.
• Nikmati perasaan relaks ini menjalar ke seluruh tubuh anda, dari kepala hingga ujung kaki.
• Rasakan seberapa jauh anda cemas dan stres selama ini.
• Ketika anda siap, perlahan hitung mundur dari 10 dan buka mata perlahan.
• Minta klien mengekplorasi respon terhadap imajinasinya. Bila subjek menyampaikan respon yang negative
ulangi lagi untuk menemukan respon yang positif.
TEKNIK : TERMINASI

• Kaji perasaan klien setelah melakukan teknik guide imajery.


• Anjurkan klien untuk melakukan teknik tersebut.
PRAKTEK GUIDED IMAGERY
KESIMPULAN
• Stres adalah suatu ketidakseimbangan diri/ jiwa dan realitas kehidupan
setiap hari yang tidak dapat dihindari dari perubahan yang memerlukan
penyesuaian. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk management
stress adalah meditasi dan guide imagery.
• Meditasi merupakan latihan pernapasan yang menimbulkan efek rileks
• Guide imagery menekankan bahwa klien membayangkan hal hal yang
nyaman dan menenangkan. Dengan membayangkan hal yang
menyenangkan diharapkan klien mampu relaksasi dan mengurangi
ketegangan yang ada pada dirinya.
REFERENSI
Fontaine K. (2005). Healing Practices : Alternative Therapies For Nursing. Edisi 2. Prentice Hall.

Snyder, M., & Lindquist, R. (2010). Complementary & Alternaive Therapies In Nursing (Sixth
Edition). New York: Springer Publishing Company.

Montes, Alexandra, Et All. (2013). Effectiveness Of Meditation On Perceived Stress And Mindfulness.
Undergraduate Journal Psychology. The University Of Minnesota: USA

Stuart, G.W. (2009). Principles And Practices Of Psychiatric Nursing. 9th Ed. St. Louis : Mosby
Elsevier.

Townsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing : Concepts Of Care In Evidence-
based Practice. 6th Ed. Philadelphia : F.A Davis Company.

LANJ.REFERENSI
Holmes, E. A., & Hackmann, A. (2004). Special Edition Of Memory: Mental Imagery And Memory In
Psychopathology. Memory, 12.
Kaplan & Sadock (2010).Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Klinis,jilid 2.Tangerang : Bina
Rupa Asara Publisher
Kozier B.,Erb G.(2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis,edisi 5.Jakarta: EGC
Lyn. Cohen. Stewar.White. Link. Palmer.Welton. (2008).Freeman Imagery Intervention For
Recovering Breast Cancer Patients: Clinical Trial Of Safety And Efficacy. Journal Of The Society For
Integrative Oncology, Vol 6, No 2 (Spring), 2008: Pp 67-75
Potter P.A.,Perry A.G (2006). Fundamental Keperawatan: Buku 2 Edisi 7.Jakarta: Salemba
Stopa, L. (2009). Imagery And The Threatened Self: An Introduction. In L. Stopa (Ed.),Imagery And
The Threatened Self. Perspectives On Mental Imagery And The Self In Cognitive Therapy (Pp. 1–14).
Hove: Routledge.

Anda mungkin juga menyukai