Sumber: Victor W R. Harper’s Illustrated Biochemistry. 30th ed. New York: Mc Graw Hill; 2015. 177 p. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh heksokinase di otot dan glukokinase di hati. Glukosa 6- fosfat mengalami isomerisasi menjadi glukosa 1-fosfat oleh fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri mengalami fosforilasi, dan gugus fosfat ikut serta dalam suatu reaksi reversibel dengan glukosa 1,6-bisfosfat sebagai zat antaranya. Kemudian, glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk nukleotida aktif uridin difosfat glukosa (UDPGlc) dan pirofosfat yang dikatalisis oleh UDPGlc pirofosforilase. Reaksi berlangsung searah pembentukan UDPGlc karena pirofosfatase mengatalisis hidrolisis pirofosfat menjadi 2x fosfat sehingga salah satu produk reaksi tersebut dihilangkan. Tahap pertama sintesis glikogen melibatkan protein glikogenin, protein 37 kDa yang mengalami glukosilasi di residu tirosin spesifik oleh UDPGlc. Glikogenin mengata-lisis pemindahan tujuh residu glukosa dari UDPGlc untuk membentuk primer glikogen yang merupa- kan substrat untuk glikogen sintase. Di otot, glikogenin tetap melekat pada bagian tengah granul glikogen. Glikogen sintase mengatalisis pembentukan sebuah ikatan glikosida antara Cl glukosa UDPGlc dan C4 residu glukosa terminal glikogen yang membebaskan uridin difosfat (UDP). Penambahan sebuah residu glukosa ke rantai glikogen yang sudah ada, atau 'primer', terjadi di ujung luar molekul nonpereduksi sehingga cabang-cabang molekul glikogen memanjang seiring dengan terbentuknya ikatan 1→4 Ketika rantai memiliki panjang sedikitnya 11 residu glukosa, sebagian rantai 1→4 (dengan panjang setidaknya 6 residu glukosa) dipindahkan ke rantai di dekatnya oleh branching enzyme (enzim pencabangan) untuk membentuk ikatan 1→6 sehingga terbentuk titik percabangan. Cabang tumbuh melalui penambahan unitunit 1→4-glukosil dan percabangan selanjutnya. REFERENSI 1. Victor W R. Harper’s Illustrated Biochemistry. 30th ed. New York: Mc Graw Hill; 2015.