Anda di halaman 1dari 6

SKILLS LAB 11

PERAWATAN PENDARAHAN POST EKSTRAKSI

Alat

1. Dental Unit
2. Manikin untuk pendarahan
3. Alat standar
4. Tensimeter
5. Pengantar laboratorium darah
6. Hemostat
7. Needel holder

Bahan

1. Masker
2. Handschoen
3. Tampon
4. Alcohol
5. Povidone lodine
6. Spuit 3 cc
7. Pehacain
8. Laruran saline nacl 0,9%
9. Benang silk 3.0
10. Jarum cutting no 13
11. Kapas
12. Kassa

Pendarahan

Pendarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang tidak dapat berhenti
dengan sendirinya tanpa suatu perawatan. Pendarahan merupakan salah satu
komplikasi pencabutan gigi sederhana ataupun secara bedah.

Klasifikasi pendarahan:

Berdasarkan waktu:
1. Pendarahan primer: terjadi saat pembedahan berlangsung

2. Pendarahan intermedier: terjadi 6-12 jam post pembedahan

3. Pendarahan sekunder: terjadi 12 jam hingga beberapa hari post

pembedahan

Berdasarkan trauma:

1. Pendarahan akibat trauma

2. Pendarahan nontrauma

Berdasarkan pembuluh darah yang terkena:

1. Pendarahan arteri

2. Pendarahan vena

3. Pendarahan kapiler

Berdasarkan lokasi:

1. Pendarahan eksterna

2. Pendarahan interna

Berdasarkan faktor penyebab:

1. Faktor lokal

2. Faktor sistemik

Hemostasis

Merupakan mekanisme tubuh dalam mencegah menghentikan

Perdarahan
Mekanisme dalam hemostasis

 Reaksi pembuluh darah


 Pembentukan sumbat platelet
 Proses pembentukan fibrin
 fibrinolisis

PROSES KOAGULASI DARAH MENURUT HOWELL

 TEORI HOWELL : ADA 3 TAHAP


 TAHAP I : PEMBENTUKAN TROMBOPLASTIN
 TAHAP II : AKTIVASI PROTROMBIN TROMBIN
 TAHAP III: DARI FIBRINOGEN SP TERBENTUKNYA FIBRIN CLOT

MACAM2 FAKTOR KOAGULASI

I. FIBRINOGEN
II. PROTROMBIN (TERGANTUNG VITAMIN K)
III. TISSUE FACTOR
IV. CALCIUM
V. PROACCELERIN
VI. -
VII. PROCONVERTIN (TERGANTUNG VITAMIN K)
VIII. ANTIHAEMOPHILIC FACTOR
IX. CHRISTMAS FACTOR (TERGANTUNG VITAMIN K)
X. STUART FACTOR (TERGANTUNG VITAMIN K}
XI. PLASMA THROMBOPLASTIN ANTECEDENT
XII. XILHAGEMAN FACTOR

XIII.FIBRIN STABILIZING FACTOR

Pemeriksaan fungsi hemostasis

Tes penyaring:

1. Tes pembendungan
2. Clothing time (CT)
3. Bleeding time (BT)
4. Hitung trombosit platelet
5. Plasma Protombin time (PPT)
6. Activated partial tromboplastin time (APTT)
7. Tromboplastin time (TT)

Tes pembendungan

 Menguji ketahanan dinding kapiler darah dengan cara melakukan pembendungan


pada vena hingga tekanan darah dalam kapiler meningkat
 Menggunakan manset tensimeter 5 menit
 Ditandai peteki dan purpura
 Abnormal pada trombositopenia

Clothing time (CT)

 Waktu yang dibutuhkan sebuah sampel darah untuk membeku pada


 kondisi standar
 Metode Lee-white
 Pada suhu 37 derajat
 Normal 4-10 menit
 Menjadi ukuran aktivitas faktor-faktor koagulasi, terutama faktor
 pembentuk tombroplastin, faktor vang berasal dari trombosit dan
 kadar fibrinogen
 Abnormal pada defesiensi faktor VII, defesiensi faktor IX, pemberian heparin,
adanya circulating antikoagulan

Bleeding time (BT)

 Menilai kemampuan vaskular dan trombosit untuk menghentikan perdarahan


 Metode lvy dan Duke
 Normal: 1-3 menit
 Abnormal bleeding time: defek vaskular, defek fungsi platelet, defek jumlah
platelet. obat seperti aspirin

Hitung trombosit/platelet
 Normal: 150.000-400.000/ul
 Perdarahan spontan pada trombosit kurng dari 20.000

Plasma protombin time (PPT)

 Menguji pembekuan darah melalui jalur ekstrinsik dan jalurbersama


 Normal: 11-13 detik
 Memanjang pada defesiensi faktor V.VII, X, II, I, terapi heparin dan antikoagulan
lain. defesiensi vit K dll

Activated partial tromboplastin time (APTT)

 Menguji pembekuan darah melalui jalur intrinsik dan jalur bersama


 Normal: 30-45 detik
 Memanjang pada defesiensi faktor I, II, V, VII, IX.X.XI.XII. Obat anti koagulan

Trombin time

 Perubahan langsung dari fibrinogen menjadi fibrin dengan pemberian langsung


trombin pada plasma
 Memanjang pada hipofibrinogemia, kadar fdp >, inhibitor seperti heparin

Penatalaksanaan pendarahan

1. Pendarahan sistemik

Pendarahan sistemik dapat terjadi akibat berbagai penyakit yang mengganggu


pembekuan darah. Pendarahan sistemik seharusnya sudah dapat diprediksi dan
dicegah mulai dari anamnesis dengan menanyakan

berbagai riwayat penyakit atau pendarahan sebelumnya serta melakukan pemeriksaan


klinis dan penunjang. Konsultasi kepada dokter penyakit dalam (internis) menjadi
langkah yang sangat penting dalam pencegahan serta penatalaksaan pendarahan
sistemik. Beberapa penyakit sistemik yang dapat menyebabkan pendarahan adalah:

a. penyakit hepar dimana terdapat gangguan pengeluaran cairan empedu

b. Penyakit kelainan susunan darah (blood dyscrasia) seperti


1) Kelainan kelainan yang terdapat pada sel-sel darah contoh: anemia, leukemia,
trombositopenia

2) Kelainan susunan plasma darah contoh kekurangan protrombin atau ion Ca

3) Penyakit hemofilia

c. Kelainan pembuluh darah

Pembuluh darah menjadi tidak permiabel akibat resistensinya kurang contoh pada
devesiensi C

d. Hipertensi dan lainnya.

2. Pendarahan lokal

 Penatalaksanaan pendarahan lokal adalah dengan membersihkan dan mencari


sumber perdarahan.
 Pendarahan vang berasal dari socket gigi dapat dihentikan dengan menekankan
tampon selama 10-30 menit
 Pendarahan vang berasal dari tulang dapat di berikan bone wax Yang berguna
untuk menutup dan menyumbat aliran darah dari dalam tulang
 Pendarahan yang berasal dari mukosa atau pembuluh darah di jaringan lunak
dapat dihentikan dengan penjahitan. Mukosa yang longgar pada socket gigi dapat
di dekatkan dengan penjahitan.
 Pendarahan dapat juga dihentikan dengan menggunakan elektrokauterisasi.
Dengan suhu yang panas diaplikasikan pada pembuluh darah yang terbuka
sehingga menjadi retraksi.
 Pendarahan pada socket gigi dapat juga dihentikan menggunakan material
hemostatik seperti tekanan kassa yang mengandung adrenalin, heomstatik sponge
dari gelatin dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai