Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KDK

NAMA : CHESA LARASATI AGUSTIN

KELAS: 1C

NIM: 20.111

TUGAS: konsep dasar keperawatan (KDK) membuat artikel tentang

Pandangan Terhadap Kejadian-Kejadian Pelanggaran Keperawatan

Seorang perempuan berteriak histeris pada laki-laki di depannya. Tangannya terlilit infus,
menandakan ia masih dalam perawatan medis. Laki-laki itu, diduga telah melakukan pelecehan
seksual saat ia berada di bawah pengaruh obat bius. Gambaran itu ada dalam sebuah video
yang viral. Dari video tersebut, seorang perawat laki-laki disebut menggerayangi payudara sang
perempuan sebanyak 2-3 kali. Ketika itu, korban baru saja menyelesaikan operasi kandungan
dan kesadarannya belum pulih sepenuhnya. Belakangan, diketahui kejadian tersebut
berlangsung di National Hospital Surabaya. Pasca-kejadian, menurut suaminya, korban
mengalami stres berat. Sang suami sekaligus kuasa hukumnya, Yudi Wibowo Sukinto, telah
melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya. “Sebelum saya
laporkan, polisi sudah lebih dulu mendatangi National Hospital untuk menyelidiki,” katanya
seperti dikutip Antara. Sementara itu, pihak rumah sakit membenarkan pelecehan seksual yang
terjadi di tanggal 24 Januari itu. Mereka memberikan sanksi tegas pada pelanggaran etika yang
telah dilakukan petugas medisnya. Perawat tersebut juga telah dipecat secara tidak terhormat

Di sisi lain, tenaga medis juga seringkali tak menjelaskan secara jelas tindakan
medis yang mereka lakukan. Akibatnya, bisa terjadi salah persepsi. Ia
menyarankan perlunya penjelasan untuk setiap tindakan medis. Jika dokter
melakukan pemeriksaan payudara untuk menganalisis keluarnya darah, ia perlu
menjelaskan alasan menekan payudara pasien. “Jika Anda tidak memberi tahu
mereka, maka Anda dalam masalah besar!” Sementara itu, untuk mengantisipasi
kesalahpahaman dan menjaga pasien dari pelecehan. Dewan Medis Selandia Baru
menetapkan perilaku-perilaku yang digolongkan sebagai pelecehan seksual oleh
tenaga medis. Pertama, kelalaian seksual yang mengacu pada ungkapan atau
isyarat tak sopan terkait privasi pasien, serta meremehkan pasien secara seksual.
Kedua, sentuhan terhadap pasien yang tidak tepat dan bersifat sensual. Kategori
ini termasuk mencium, menyentuh payudara atau alat kelamin tidak sesuai
pemeriksaan fisik, atau melakukan pemeriksaan pelvis (panggul) tanpa sarung
tangan. Ketiga, pelanggaran seksual melibatkan segala hubungan seksual antara
pasien dan tenaga medis. Jika pasien menemukan tanda-tanda tersebut saat
pemeriksaan, ditambah tenaga medis tak menjelaskan maksud tindakan
medisnya, pasien perlu bereaksi agar tak terjadi aktivitas pelecehan lebih jauh.
Melaporkannya kepada pihak yang berwajib juga adalah hal yang penting untuk
dilakukan. Pelecehan seksual, terjadi di mana pun, adalah laku kriminal.

Jika melihat dari kasus di atas, dapat saya katakan bahwa perawat tersebut
telah melakukan pelanggaran etik dan moral dalam keperawatan. Pada kasus
tersebut perawat telah melanggar kode etik perawat dengan cara melecehkan
klien atau pasien.

Cara mengatasi kasus tersebut dengan Cara tidak boleh ada perawat yang
melecehkan klien atau pasien nya atau bicara secara lembut terdahulu dengan
pasien.

Saya sebagai mahasiswi keperawatan dan calon perawat yang professional akan
mulai menerapkan kode etik dan nilai-nilai moral dalam keperawatan.
Dengan contoh kasus " pelecehan seksual terhadap pasien oleh perawat"

Anda mungkin juga menyukai