Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DISUSUN OLEH :
JAMALLUDIN

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG
JL.Pangkal Perjuangan Km 1 By Pass Karawang 41316
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan


Sub Pokok Bahasan : Asma Pada Anak
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Warga Desa Wanasari
Tempat : Posyandu Wanasari

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan selama 30 m3nit diharapkan warga desa
wanasari dapat mengetahui tentang penyakit asma bronkiale pada
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan warga desa wanasari dapat :
1. Menjelasakan pengertian asma bronkiale
2. Menyebutkan penyebab asma bronkiale
3. Menyebutkan tanda dan gejala sama bronkiale pada anak
4. Menjelasakan pencegahan penyakit asma pada anak
5. Menjelasakan cara penangan penyakit asma pada anak
III. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap kegiatan Media Peserta
1 Pembukaan 1. Perkenalan leaflet Mendengarkan
(5 menit ) 2. Menjelasakan tujuan Berkenalan
3. Kontrak waktu
4. Apersepsi dengan cara
mengali pengetahuan
yang dimiliki warga
tentang penyakit asma
2 Pelaksaan Menjelakan materi tenang Leaflet Mendengarkan
(20 menit ) penyakit asma pada anak LCD memperhatikan
1. Pengertian asma
2. Penyebab asma
3. Tanda dan gejala
penyakit asma
4. Pencegahan penyakit
asma
5. Penangan penyakit asma
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi Menjawab
(5 menit ) 2. Mengevaluasi warga pertanyaan
tentang materi yang
diberikan
3. Mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan
salam

IV. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Microfon
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
3. Soal
VII. Evaluasi
a. Standar Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
b. Standar proses
1. Membaca buku referansi tentang asma bronkiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma brokiale pada anak
c. Evaluasi Hasil
1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang penyakit asma bronkiale pada anak
2. Orang tua anak mampu mengetahui faktor penyebab asma bronkiale pada anak
3. Orang tua anak mampu mengetahui cara pencegahan asma bronkiale pada anak
4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pengobatan asma bronkiale
pada anak

ASMA BRONKIALE PADA ANAK

A. Pengetian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa
peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan
dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa disembuhkan,
bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang terkontrol tetapi bisa tiba-
tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya. Asma dapat terjadi pada semua usia
mulai dari bayi sampai manula.
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan asma.
Faktor predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana
cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai
keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita
sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
Faktor presipitasi
Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
 Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
 Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
 Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.

Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan
asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan,
musim kemarau, musim bunga.
Stress
Gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul
harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu
diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini
membaik pada waktu libur atau cuti.
Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas
jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan
asma.
Secara umum pencetusnya adalah:

1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila


makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi
alergi dan inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa
cukup istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan
mengalami batuk-batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA).
Batuk yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk,
asap rokok.
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat
yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau
manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun
kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.
11. Tanda dan Gejala
12. Sesak nafas
13. Nafas bunyi (ngik-ngik)
14. Lesu atau kurang sehat
15. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.
16. Berkeringat
17. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin pucat (kebiru-biruan).
C. Pencegahan Asma Pada Anak
1. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi
2. Menghindari faktor pencetus!!!
Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya).
Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor
alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti
perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.
Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa
mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara
dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama
menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat
kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan
menghindari faktor-faktor pencetus tersebut.
3. Tingkatkan kesehatan optimal
4. Berikan makanan dan minum yang bergizi
5. Istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur
6. Minum cukup
7. Hindari merokok
D. Penangan Pertolongan Pertama
1. Tenangkan anak
2. Berikan ruang cukup lapang
3. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan menggunakan 2-3
bantal)
4. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.
5. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
6. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
7. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat inhaler
kembali.
8. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5
menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil membawa
anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
9. Mengatasi Serangan Akut
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih
hangat untuk diminum.
2. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
3. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti
status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya.
Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak menimbulkan
panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran napasnya. Bagi penderita asma
yang belum stabil sangat disarankan untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi
inhalasi) ke mana-mana.
Obat tradisional asma :
Madu untuk Asma
Madu sangat baik untuk asma. Madu membantu mengencerkan dan membuang lendir
dari sistem pernapasan.
Lendir yang terakumulasi di saluran pernapasan akan menghambat aliran udara
sehingga dapat memicu atau membuat serangan asma semakin memburuk.
Berikut adalah beberapa ramuan madu yang baik untuk meringankan asma:

1. Satu sendok teh madu dengan air diminum setiap hari.


2. Satu sendok teh madu, air hangat ditambah seperempat sendok teh bubuk
kunyit diminum dua kali sehari.
3. Satu sendok teh madu dengan setengah sendok teh bubuk kayu manis
diminum sekali sehari (baik pagi atau malam).
Jahe untuk asma
Jahe juga sangat baik untuk asma. Jahe bisa menghentikan peradangan/inflamasi. Asma
terjadi karena adanya peradangan pada saluran pernafasan. Ketika dicampur dengan
bahan tertentu, jahe juga bisa bertindak sebagai ekspektoran. Ekspektoran akan
membantu menyingkirkan lendir dari sistem pernafasan.
Berikut adalah beberapa ramuan jahe untuk asma :

1. Jus jahe segar (jahe tumbuk) dicampur dengan madu diminum sehari
2. Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji jinten. sejumput
pala, dan segelas air. Campurkan semua bahan tersebut dan didihkan. Minum
ramuan selagi hangat.

3. Kencur secukupnya dicuci bersih lalu parut dan peras airnya. Hasil
perasannya dicampur madu dan telur ayam kampung dan jangan lupa campur
juga perasan ¼ jeruk nipis lalu aduk sampai semuanya benar benar
tercampur. Minum ramuan tersebut pada sore dan malam menjelang tidur.
4. Cara pembuatan ramuan ini adalah; Gerus 1 sendok teh lada putih dan 7
lembar daun sirih hingga halus. Hasil gerusan tadi dicampur dengan minyak
kayu putih secukupnya.
Cara menggunakan ramuan ini adalah sebagai obat luar yaitu balurkan ramuan ini di
dada dan leher penderita asma.

Hal – hal yang perlu di perhatikan pada asma anak

1. Hindari makan makanan yg mengandung pengawet / bahan kimia, kola,


bersoda, kacang-kacangan, minuman dingin/es, goreng-gorengan.
2. Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk,
selimut, lantai, karpet gordin , perabot rumah, kipas angin.
3. Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat semprot rambut, minyak wangi,
asap rokok, asap obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan kimia, udara
yang tercemar,udara dan air dingin.
4. Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat.

Daftar Pustaka

Crockett, Antony. 1997. Penanganan Ashma Dalam Perawatan Primer. Jakarta:


Hipokrates.
Price, Sylvia A. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai