Satuan Acara Penyuluhan Asma
Satuan Acara Penyuluhan Asma
DISUSUN OLEH :
JAMALLUDIN
IV. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Microfon
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
3. Soal
VII. Evaluasi
a. Standar Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
b. Standar proses
1. Membaca buku referansi tentang asma bronkiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma brokiale pada anak
c. Evaluasi Hasil
1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang penyakit asma bronkiale pada anak
2. Orang tua anak mampu mengetahui faktor penyebab asma bronkiale pada anak
3. Orang tua anak mampu mengetahui cara pencegahan asma bronkiale pada anak
4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pengobatan asma bronkiale
pada anak
A. Pengetian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa
peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan
dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa disembuhkan,
bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang terkontrol tetapi bisa tiba-
tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya. Asma dapat terjadi pada semua usia
mulai dari bayi sampai manula.
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan asma.
Faktor predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana
cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai
keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita
sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
Faktor presipitasi
Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan
asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan,
musim kemarau, musim bunga.
Stress
Gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul
harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu
diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini
membaik pada waktu libur atau cuti.
Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas
jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan
asma.
Secara umum pencetusnya adalah:
1. Jus jahe segar (jahe tumbuk) dicampur dengan madu diminum sehari
2. Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji jinten. sejumput
pala, dan segelas air. Campurkan semua bahan tersebut dan didihkan. Minum
ramuan selagi hangat.
3. Kencur secukupnya dicuci bersih lalu parut dan peras airnya. Hasil
perasannya dicampur madu dan telur ayam kampung dan jangan lupa campur
juga perasan ¼ jeruk nipis lalu aduk sampai semuanya benar benar
tercampur. Minum ramuan tersebut pada sore dan malam menjelang tidur.
4. Cara pembuatan ramuan ini adalah; Gerus 1 sendok teh lada putih dan 7
lembar daun sirih hingga halus. Hasil gerusan tadi dicampur dengan minyak
kayu putih secukupnya.
Cara menggunakan ramuan ini adalah sebagai obat luar yaitu balurkan ramuan ini di
dada dan leher penderita asma.
Daftar Pustaka