Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN RASA

AMAN DAN NYAMAN

DI SUSUN OLEH :
NAMA : HERO, S.Kep
NIM : 19.31.1433
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

A. PENGERTIAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan
aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana
individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu
rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda Jual, 2000)

Keamanan
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen, kelembaban yang
optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan mempengauhi kemampuan seseorang.
1. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang tidak berfungsi
dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem pembuangan akan
menyebabkan penumpukan karbondioksida.
2. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika kelembaban
relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat.
3. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda yang dapat
menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan resiko infeksi dan
keracunan makanan.
Kenyamanan
1. Nyeri
Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh ayng timbul bilamana jaringan
mengalami kerusakan dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan tersebut. (Guyton Hall, 1997)
a) Nyeri Akut Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan adanya
ketidaknyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya mendadak, durasinya singkat
kurang dari 6 bulan.
b) Nyeri Kronik Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu mengalami nyeri
yang berlangsung terus menerus, akibat kausa keganasan dan non keganasan atau
intermiten selama 6 bulan atau lebih.
c) Mual Mual adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu ketidaknyamanan,
sensasi seperti gelombang dibelakang tenggorokan epigastrium, atau seluruh abdomen
yang mungkin atau mungkin tidak menimbulkan muntah.

B. FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KEAMANAN DAN KENYAMANAN


1. Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan.
2. Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan
terjadinya resiko injury.
3. Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahayaseperti gangguan penciuman
dan penglihatan.
4. Keadaan Imunits
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang
penyakit.
5. Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan
kurang tidur.
6. Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan
kecelakaan.
7. Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok.
9. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan
penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.
10. Usia Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan
lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri.
11. Jenis Kelamin Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
12. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri dan
tingkat kenyaman yang mereka punyai,

C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB NYERI


1. Stimulasi Mekanik
Disebut trauma mekanik adanya suatu penegangan akan penekana jarinagan.
2. Stimulus Kimiawi
Disebabkan oleh bahan kimia.
3. Stimulus Thermal
Adanya kontak atau terjadinya suhu yang ekstrim panas yang dipersepsikan sebagai nyeri
44°C-46°C.
4. Stimulus Neurologik
Disebabkan karena kerusakan jaringan saraf.
5. Stimulus Psikologik
Nyeri tanpa diketahui kelainan fisik yang bersifat psikologis.
6. Stimulus Elektrik
Disebabkan oleh aliran listrik.

D. FISIOLOGI NYERI
Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subyektif nyeri terhadap empat proses
tersendiri: Transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi. Transduksi nyeri adalah proses
rangsangan yang mengganggu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri.
Trasmisi nyeri melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat terinduksi melewati
saraf perifer sampai termal di medula spinalis dan jaringan neoron-neuron pemancar yang
naik dan medula spinalis ke otak. Medulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur
saraf desendens dari otak yang dapat mempengaruhi transmisi nyeri yang setinggi medula
spinalis. Medulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau
meningkatkan aktivitas direseptor nyeri aferen primer. Akhirnya, persepsi nyeri adalah
pengalaman subyektif nyeri yang bagaimanapun juga dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri
oleh saraf.

Anda mungkin juga menyukai