Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENATALAKSANAAN HEACTING

OLEH

HERO, S.Kep
NIM 19.31.1433

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENATALAKSANAAN HEACTING

OLEH :

HERO, S.Kep

NIM 19.31.1433

Banjarmasin, 30 September 2020

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Agustina Lestari, S.Kep, Ns) ( )


STANDAR OPERASIONAL PROSUDUR ( SOP)
PENATALAKSANAAN HEACTING

I. Pengertian 
Heacting adalah penjahitan luka terbuka 

II. Tujuan
Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup oleh jahitan unutk
menghindari infeksi lanjutanan

III. Indikasi
1. Klien dengan luka terbuka,
2. Klien dengan riwayat kecelakan dan pendarahan

IV. Prosedur Tindakan


PERSIAPAN PERALATAN :
1. Hanscoen 11. Bak instrumen steril berisi :
2. Duk bolong steril   Pinset chirugis
3. Kasa steril
  Pinset anatomi
4. Lidokain steril
  Mosquito (klem arteri kecil)
5. Supratul
  Naldvoulder
6. Spuit 3 cc
7. Betadine solution   Jarum kulit

8. Alcohol 70 %   Gunting
9. Benang silk untuk kulit 12. Cairan Na Cl
10. Benang catgut untuk pembuluh   13. Cairan H2O2 hodrogen peroksida
darah
PENATALAKSANAAN :
1. Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien atau keluarga
pasien (informed concern)
2.   Perawat memakaia handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan NaCl. Apabila
kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi  2 cc disekitar pingiran
luka  tunggu  5 menit
6. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah yang terpotong
diklem diikiat dengan benang catgut
7. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil dengan pinset
anatomi
8. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir luka dengan rapi,
setelah luka ditutup olesi dengan betadine. Kemudian beri supratul,lalu tutup
dengan kasa steril dan verband.
9. Bersihkan daerah bekas luka
10. Duk bolong dibuka
11. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah luka)

V. Dokumentasi
1. Waktu pelaksanaan
2. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan di evaluasi
3. Nama perawat yang melaksanakan

Anda mungkin juga menyukai