KOMUNIKASI ORGANISASI
(KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI)
DISUSUN OLEH :
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan untuk kami
dalam menuntaskan pembuatan makalah kami. Shalawat dan salam tidak lupa kami
hadiahkan buat junjungan alam yakninya nabi besar Muhammad SAW.
Kami sangat bersyukur karena kami telah mampu menyiapkan pembuatan makalah
yang berjudul “ Komunikasi Interpersonal Dalam Organisasi”
Kami pun tentu menyadari bahwa yang kami buat ini tidak bisa di katakan sempurna,
karena masih banyak kekurangan dan kesalahan yang mungkin terjadi saat penulisan makalah
ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membantu dari
pembaca makalah kami. Supaya untuk kedepannya makalah yang kami buat lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
B. KLASIFIKASI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
C. KEBUTUHAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI
D. TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONL
E. AKSIOMA KOMUNIKASI INTERPERSONAL
BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di
rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja
manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat di pungkiri, begitu juga
halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi
dapat berjalan lancar dan berhasil. Begitu pula sebaliknya, kurang atau tidaknya
komunikasi, organisasi dapat macet atau berantakan.
Berdasarkan jumlah interaksi yang terjadi dalam komunikasi, dapat di bedakan
menjadi tiga kategori yaitu, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil
dan komunikasi publik. Dalam makalah ini, kami akan membahas secara detil
mengenai komunikasi interpersonal dalam organisasi.
Berhasil atau tidaknya suatu organisasi sangat dipengaruhi beberapa faktor,
salah satunya adalah komunikasi interpersonal yang efektif dalam organisasi tersebut.
Sehingga menjadi hal yang sangat penting diketahui oleh seorang pemimpin
mengenai konsep-konsep dasar dari komunikasi agar dapat membantu dalam
mengelola organisasi dengan efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi interpersonal?
2. Apa saja klasifikasi komunikasi interpersonal?
3. Bagaimana kebutuhan komunikasi interpersonal dalam organisasi?
4. Apa saja tujuan dari komunikasi interpersonal tersebut ?
5. Apa saja aksioma komunikasi interpersonal?
4. Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua orang
terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Salah seorang mengajukan
pertanyaan untuk mendapatkan informasi dan yang lainnya mendengarkan dengan
baik kemudian memberikan jawaban yang dikehendaki sampai tujuan wawancara
tercapai.
2) Diikutsertakan (Inlusion)
Kebutuhan diikutsertakan berarti kebutuhan untuk merasa berarti dan
diperhitungkan. Menurut Schutz, orang-orang yang tidak berhasil memenuhi
kebutuhan ini dinamakan kurang sosial atau terlalu sosial.
Orang yang kurang social (takut berkomunikasi), tidak suka orang lain
disekelilingnya, mereka menganggap komunikasi sebagai ancaman dari orang lain.
seringkali adalah orang cerdas yang merasa kesepian, lebih suka mengerjakan
sesuatu sendiri atau dalam kelompok yang sangat besar sehingga mereka dapat
bersembunyi dalam keramaian. Orang-orang ini sulit untuk memberikan sumbangan
informasi secara lisan terhadap seseorang dan umumnya menghindari mengatakan
sesuatu karena takut bahwa mereka akan kurang diperhatikan.
Lawan dari orang yang kurang sosial adalah individu yang terlampau sosial
yang tidak dapat distop dari keterlibatan berkomunikasi dengan orang lain. Dalam
organisasi, orang-orang yang suka berbicara ini diinginkan oleh orang lain agar diam
sejenak, mereka dinamakan besar mulut.
Individu yang telah memuaskan kebutuhan mereka dalam penghargaan ini
dinamakan orang yang sosial. Orang ini sanggup menangani situasi dengan atau
tanpa orang lain.
3) Pengendalian (Control)
Kontrol adalah kebutuhan yang timbul karena rasa tanggung jawab dan
kepemimpinan. Hampir semua kita mempunyai beberapa kebutuhan mengontrol
orang lain atau lingkungan sekeliling kita, tetapi kekuatan dan cara menyatakan
kebutuhan ini berbeda-beda.
Terdapat tiga tipe berbeda, yaitu :
a. Abdikrat
Abdikrat adalah orang-orang yang berkepribadian sangat patuh pada orang
lain. Mereka tidak percaya atau sedikit percaya pada diri mereka dan sering
menganggap diri mereka tidak sanggup mengerjakan sesuatu. Individu ini kurang
berani mengambil resiko dan umumnya tidak pernah membuat keputusan mereka
sendiri. Orang ini perlu banyak diberi penguatan (reinforcement) agar melihat diri
mereka sebagai manusia yang berguna dan mempunyai kemampuan.
b. Autokrat
Autokrat adalah orang yang tidak pernah merasa cukup mengontrol. Individu
ini selalu mencoba mendominasi orang lain. Mereka selalu ingin mengambil alih
pembuatan keputusan dari kelompok, mereka kurang berbicara bagaimana keputusan
itu seharusnya. Orang ini mempunyai kebutuhan yang kuat akan kekuasaan bila
mereka tidak diberikan posisi yang mengontrol atau kekuasaan dalam organisasi.
Seringkali mereka berfikiran sempit dan melihat hanya dari posisi mereka sebagai
sesuatu yang betul atau benar, mempunyai sedikit rasa menghargai orang lain atau
prihatin hanya pada pekerjaan yang dilakukan dan mengabaikan efeknya pada orang
lain.
c. Demokrat
Demokrat adalah Individu yang kebutuhan kontrolnya terpuaskan. Orang-
orang ini merasa senang apakah mereka mempunyai posisi kepemimpinan atau tidak.
Mereka tidak melebih-lebihkan atau kurang bila berperanan sebagai pimpinan.
Mereka berfikiran luas dan ingin mendengar serta menerima saran orang lain untuk
kemajuan organisasi. Orang-orang democrat sangat cocok untuk tipe kepemimpinan
teori Y. individu ini menyukai dapat menyelesaikan pekerjaan, tetapi tidak
mengorbankan orang lain.
Untuk Membantu
Selain ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan
komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan
kliennya, kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi
interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus
cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil,
dan memberikan hal yang menyenangkan kepada anak yang sedang menangis.
Keberhasilan memberikan bantuan bergantung pada pengetahuan dan keterampilan
komunikasi interpersonal.
E. Aksioma Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal pada hakikatnya adalah komunikasi yang bersifat
transaksi. Ada enam aksioma yang bersifat transaksi:
a) Komunikasi Tidak Terhindarkan
Anggapan bahwa komunikasi berlangsung secara sengaja, bertujuan dan
termotivasi secara sadar, tetapi seringkalikomunikasi terjadi meskipun seseorang tidak
merasa berkomunikasi.
Maksudnya adalah apapun yang kita lakukan untuk menghapus atau mengurangi
pesan tersebut yang telah terkirim dan diterima kita tidak bisa ditarik
lagi atau dibalikkan lagi.
A. Kesimpulan
Semua pesan diciptakan bermula dari diri kita. Kita bereaksi menurut perbedaan
personal kita terhadap pesan di sekeliling kita. Inilah yang membuat komunikasi
merupakan kejadian yang bersifat personal, karena tidak dapat dipisahkan dari interaksi
kita dengan orang lain. Komunikasi interpersonal biasanya dimotivasi oleh kombinasi
bermacam-macam faktor, serta tidak mempunyai satu efek, melainkan kombinasi
beberapa efek atau hasil.
Tipe kekuasaan tertentu tidaklah bekerja pada isolasi situasi yang diberikan.
Kekuasaan tidak didistribusikan sama dalam hierarki organisasi. Beberapa individu
mempunyai lebih banyak kekuasaan, karena kekuasaan bukanlah atribut individual,
tetapi hasil suatu persepsi. Hubungan interpersonal dalam organisasi banyak dipengaruhi
oleh persepsi kita mengenai kekuasaan.
B. Saran
Setiap yang ingin kita ketahui, jika kita mendalaminya maka kita akan
mengetahuinya juga, begitu juga dengan komunikasi interpersonal yang kami bahas di
atas. Jika kita memahaminya dan mendalaminya maka kita akan tahu apa itu komunikasi
interpersonal dan seluk beluknya, untuk itu rajinlah belajar dan membaca serta bertanya
jika tidak mengetahuinya.
DAFTAR PUSTAKA
DeVito. The Interpersonal Communication Book. New York: Pearson Publishing, 1976