Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DASAR DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN


TEORI TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGANNYA

OLEH :
Kelompok 3

1. Fidiatul Ahzan (19002050)


2. Intan Purnama Sari (19002056)
3. Meutia Sania (19002066)
4. Rijalul Fikri (19002081)

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan singga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakninya Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantiknan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat masalah dan kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang dapat membantu kami untuk meningkatkan kemampuan kami dalam membuat
makalah yang lebih baik lagi.
Atas perhatian dan waktunya kami ucapkan terima kasih.

Padang, 24 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG 1
B RUMUSAN MASALAH 2
C TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH 2
D MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH 2

BAB II PEMBAHASAN
1 TEORI MANAJEMEN KLASIK 3
2 PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIAWI 3
3 PENDEKATAN TEORI PRILAKU 4
4 PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIA BARU 6

BAB III PENUTUP


A KESIMPULAN 12
B SARAN 12

DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 3000 SM, Arsitek Mesir Kuno berhasil mewujudkan karyanya berupa
pyramid Cheops. Piramid ini terdiri atas 2.300.000 batu. Setiap batu berkisar setengah
sampai sampai dengan satu ton yang disusun secara rapi dan kokoh. Pembangunan
pyramid ini melibatkan ratusan ribu tenaga kerja. Tanpa adanya manajemen yang baik,
pyramid ini mustahil terwujud.
Manajemen sudah ada sejak manusia itu ada. Hanya saja istilah manajemen baru
muncul pada tahun 1886. Di Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan pada masa
prasejarah.
Pertumbuhan manajemen ini meliputi tiga fase, yaitu : (1) fase prasejarah, (2) fase
sejarah, (3) fase modern. Tokoh yang mengawali munculnya manajemen ialah Mooney
(1800-an). Ia telah memberikan konstribusi utama bagi manajemen yaitu prinsip staf
dalam gereja katolik. Selanjutnya, small (1800-an) memberikan konstribusinya bagi
manajemen ilmiah berupa analisis cemeralisme.
Tokoh pendahulu manajemen ilmiah ialah Watt & Boulton (1800). Mereka
memberikan konstribusi pemikirannya bagi manajemen ilmiah berupa penerapan
pendekatan ilmiah, mengembangkan penelitian pasar, perkiraan, perencanaan produksi,
tata arus kerja, standardisasi komponen produk, dan sistem pengendalian.
Owen (1810) sebagai seorang manajer beberapa pabrik pemintal kapas di New
Lanark Skotlandia telah menekankan pentingnya unsur manusiawi dalam produksi.
Konstribusi utama Owen bagi manajemen ialah melakukan percobaan dalam pabrik
tekstil. Owen terkenal sebagai Bapak Manajemen Personalia Modern.
Babbage (1792-1871) ialah seorang professor matematika dari Inggris yang
berpendapat bahwa prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan dapat meningkatkan
produktivitas dan menurunkan biaya. Babbage ialah penganjur pertama prinsip
pambagian kerja melalui spesialisasi. Ia merupakan orang yang pertama kali menciptakan
alat penghitung (calculator) mekanis generasi pertama. Konstribusi pertama Babbage
bagi manajemen ialah menemukan mesin hitung (1822) yang merupakan kalkulator
mekanis dan mesin analisis (1833) yang memuat unsur-unsur dasar computer modern.
Babbage terkenal dengan bukunya yang berjudul, On the Economic of Machinery and
Manufacturers (1832). Babbage terkenal sebagai Bapak Komputer.
Poor (1855) memberikan konstribusi bagi manajemen berupa pandangannya yang
menganggap manajemen sebagai sistem dengan struktur organisasi yang jelas,
komunikasi yang memadai, kepemimpinan manajerial perkeretaapian. Diakhiri dengan
lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Taylor 1886 yang sekaligus
menandai dimulainya fase modern.
Sejak Revolusi Industri I, dikenal pendekatan Manajemen Ilmiah yang dipelopori
Taylor (1856-1915) pada tahun 1901. Kemudian berkembang menjadi pendekatan Teori
Organisasi klasik. Pendekatan Manajemen Ilmiah dan Teori Organisasi klasik disebut
Teori Manajemen Klasik. Selanjutnya berkembang pula menjadi pendekatan Hubungan
Manusia, Perilaku Manusia (Behavioral), Kuantitatif, Sistem, Kontigensi, dan Hubungan
Manusia Baru.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan teori klasik dan perkembangannya serta keterbatasanny ?
2. Apa yang dimaksud dengan teori hubungan manusia dan perkembangannya serta
keterbatasannya ?
3. Apa yang dimaksud dengan teori perilaku dan perkembagannya ?
4. Apa yang dimaksud dengan teori integratif dan perkembagannya ?

C. TUJUAN
Pembaca dapat memehami apa itu teori-teori manajemen pendidikan dan
perkembangannya, serta pembaca dapat menjelaskannya kembali.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Klasik
Terbagi atas dua, yaitu :
a. Manajemen Ilmiah
Taylor ialah orang pertama yang mengembangkan manajemen ilmiah. Ia
seorang ahli teknik mesin yang menemui pekerjaannya di pabrik baja Midvale Stewl
Company Philadelphia (USA) sebagai pekerja biasa selama enam tahun yang
kemudian dia di angkat menjadi Chief Engineer. Pada tahun 1886, ia meneliti usaha-
usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja berdasarkan waktu dan gerak. Ia
berpendapat bahwa efisiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-
gerak buruh tidak produktif. Hasil penelitiannya disajikan di depan Kongres Sarjana
Teknik Amerika, kemudian ditulis dalam bukunya yang berjudul, The Principles of
Scientific Management dan pada tahun 1911 di terbitkan oleh penerbit. Sejak itu
Taylor terkenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah (The Father of Scientific
Management ). Taylor juga menuangkan gagasan-gagasannya dan dirangkum dalam
sebuah buku yang berjudul Scientific Management.
Fungsi manajemen menurut Taylor ialah planning, Directing, and
Organizing of Work yang disingkat PDO.
Gantt (1861-1919) mengembangkan empat prinsip Taylor yang terkenal dengan
sebutan prinsip Giantt, yaitu : (1) kerja sama harus saling menguntungkan kedua
belah pihak , antara manajemen dan pekerja, (2) seleksi ilmiah, (3) system bonus
untuk merangsang pekerja, dan (4) instruksi-instruksi kerja yang rinci harus
digunakan.
Konstribusi Giantt yang terkenal dan masih dipakai hingga saat ini adalah
teknik membuat jadwal (time schedule) dengan menggunakan diagram batang (bar)
mendatar yang kemudian disebut Bar Chart atau Giantt Chart. Gilberth (1868-1924)
dan istrinya (1878-1972) yang menangani Biro Konsultasi Manajemen
merupakan konstributor kedua dalam pendekatan manajemen klasik. Dari penelitian
Gilberth dan istrinya, mereka menemukan bahwa dalam teknik memasang batu bata
dengan 17 gerakan, gerakannya dapat dikurangi sebesar 70 % sehingga hasil kerja
dapat meningkat tiga kali lipat, yaitu dari kecepatan 120 bata per jam menjadi 350
bata per jam.
Keterbatasan dari manajemen ilmiah adalah kritik yang keras dari para ahli
perilaku yang mengecam penganut taylor menyatakan bahwa Taylor dan
penganutnya telah memperlakukan para pekerja secara tidak manusiawi, dan
menggap bawah pekerja hanya mengharapkan upah, sehingga jika kinerja sedikit
maka upah juga sedikit. Akibatnya banyak anak dan istri yang terlantar dan banyak
terjadi kenakalan anak dan keretakan rumah tangga.
b. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik menurut Lunenburg & Ornstein (2000) dibedakan atas
dua perspektif manajemen, yaitu manajemen ilmiah dan manajemen administrasi.
Teori organisasi klasik disebut juga sebagai teori administrasi (Gray,1990) atau teori
manajemen administrative.salah seorang tokohnya bernama Fayol (1841-1925).
Fayol terkenal sebagai Bapak Teori Ilmiah.
Empat belas prinsip Fayol yang terkenal, yaitu : Divisi kerja, Otoritas,
Disiplin, Kesatuan komando, Kesatuan arahan, Subordinat minat individu,
Penggajian, Sentralisasi, Rentang kendali, Perintah, Pemerataan, Stabilitas personal,
Inisiatif, dan Semangat tim.
Menurut Fayol ada lima fungsi manajemen, yaitu planning, commanding,
coordinating, and controlling, yang disingkat PCCC.
Keterbatasan teori organisasi klasik adalah merangsang berfikir yang
mengutamakan konformitas dan formalitas, membosankan, jalaur komunikasi terlalu
panjang, dijalankan secara berlebihan, dan lain sebagainnya.

B. Teori Hubungan Manusia (Human Relations Approach)


Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori manajemen klasik yang ternyata
tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para ahli
selanjutnya melengkapi teori manajemen klasik dengan menerapkan sosiologi dan
psikologi dalam manajemen.
Musterberg (1863-1916) adalah seorang professor psikologi Jerman lulusan
Harvard university dan mendapat sebutan Bapak Psikologi Industri yang terkenal
dengan bukunya yang berjudul, Psychology and Industrial Effeciency. Ia mengunakan
peralatan-peralatan psikologi untuk membantu peningkatan produktivitas dan
menyatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas dapat dilakukan dengan tiga
cara, yaitu : (1) menerima pekerja yang terbaik, (2) menciptakan pekerjaan terbaik, dan
(3) penggunaan pengaruh yang terbaik untuk merangsang motivasi kerja. Kontribusi
utama Munsterberg untuk manajemen ialah aplikasi psikologi industry dalam
manajemen.
Mayo (1880-1949) terkenal dengan penelitiannya Hawthorne . menurut
penelitian Mayo, hubungan manusiawi merupakan istilah umum yang sering dipakai
untuk menggambarkan cara interaksi manajer dengan bawahannya secara manusiawi.
Roger (1951) mengembangkan prosedur untuk bimbingan industri, didasarkan pada
pendekatan hubungan manusiawi yang harus dibangun. Marino (1953) tertarik pada
hubungan interpersonal didalam kelompok dengan mengembangkan teknik sosiometri.
Keterbatasan teori hubungan manusia adalah konsep makhluk social tidaklah
menggambarkan secara lengkap individu-individu tempat kerjanya. Perbaikan kondisi
kerjadan kepuasaan pekerja tidak menghasilkan perubahan produktivitas yang
mencolok.teori hubungan manusia mengilhami para ahli perilaku seperti Argyris,
Maslow, McGreger, dan McCleland untuk membahas teori motivasi.

C. Teori Perilaku ( Behavioral Approach)


Perilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu :
 Model rasional, yaitu memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang
diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai berbagai kepentingan, kebutuhan,
motif dan tujuan.
Pendukung model ini antara lain down (1967), dan Simon (1973)
 Model sosiologis, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada pengetahuan
antropologi,sosiologi,dan psikologi.
Pendukung model ini antara lain Bern (1970).
 Model pengembangan hubungan manusia, yaitu lebih memusatkan perhatiannya
pada tujuan yang ingin dicapai dan perkembangan berbagai system motivasi
menurut jenis motivasi agar dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Pendukung model ini antara lain Mcgregor (1961),Maslow (1970), dan Bennis
(1990).

Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan


manusiawi, pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh
system sosialnya.
Beberapa prinsip perilaku antara lain :
1. Pendekatan motivasi yang menghasilkan komitmen pekerja sangat dibutuhkan
2. Manajemen tidak dapat dianggapsebagai suatu proses teknik yang kaku
3. Manajemen harus sistematis dan sistemis
4. Pendekatan yang digunakan dalam manajemen harus hati-hati
5. Organisasi sebagai keseluruhan
6. Kepemimpinan diterapkan sesuai dengan situasi bawahannya
7. Unsur manusia merupakan kunci utama yang menentukan sukses atau gagalnya
organisasi memcapai tujuannya
8. Manajer masa kini harus dididik dan dilatih untuk memahami dan menerapkan
konsep-konsep manajemen
9. Komitmen dapat di tingkatkan melalui partisipasi dan keterlibatan pekerja
Keterbatasan teori perilaku adalah bebebrapa ahli manajemen termasuk ahli
perilaku percaya bahwa bidang perilaku tidak sepenuhnya nyata karena berkenaan
dengan manusia yang bersifat unik. Maka ahli-ahli perilaku sering berbeda dalam
menyimpulkan penelitian dan merekomendasikannya punsulit bagi manajer untuk
memilih dan melaksanakannya.
10. pengawasan harus dibangun dalam pengertian positif, bukan mencari kesalahan
melainkan mencegah terjadinya kesalahan secara diri.
D. Pendekatan Hubungan Manusia Baru (Teori Integratif )
Pendekatan hubungan manusia baru merupakan pendekatan integrative yang
menggabungkan pandangan positif terhadap hakikat manusia dengan studi organisasi
secara ilmiah sehingga dapat menggambarkan kerja manajer yang efektif. Pendekatan
ini sudah ada sejak tahun 1950-an.
Burns dan Stalker menyatakan bahwa permulaan kebijakan administrative
adalah kesadaran tentang belum optimalnya tipe-tipe system manajemen. Pendekatan
hubungan manusia baru dimulai dengan teori pendekatan kontingensi menuju cara
manajer seharusnya bertindak dalam lingkungannnya.
Deming & Peter dengan memfokuskan perhatiannya pada peningkatan mutu
kerja dan hubungan antar pekerja. Deming akhirnya menemukan 14 prinsip untuk
membantu Jepang mengembangkan industrinya. Deming menyebutnya fungsi-fungsi
manajemen berupa : Plan, Do, Check, and Action (PDCA). PDCA sangat popular
dikalangan dunia bisnis.
Pendekatan ini mulai berkembang pada tahun 1982, ketika itu, Peter &
Waterman menerbitkan hasil penelitiannya terhadap 43 perusahaan Amerika yang
dikelola dengan baik, diantaranya IBM, Kodak, 3M, Boeing, Bechel, Procter &
Gamble, dan MC Donald yang telah meraih keuntungan selama 20 tahun .Perusahan
jika ingin bertahan harus selalu luwes dan kompetititf secara internasional.
Drucker jauh sebelumnya, yaitu pada tahun 1956 menyebutkan dengan istilah
masyarakat wirausaha, Drucker menyatakakan pula bahwa pendekatan terbaru lebih
menekankan pada hubungan manusiawi sebagai salah satu pendekatan
manajemen.harapan ini telah di wujudkan pleh Ouchi yaitu seorang warga Amerika
yang tertarik dengan praktik organisasi di Jepang.
Persatuan Administrator Sekolah Amerika Seikat (American Assiciation of
School Administration) pada tahun 1995 memperkenalkan fungsi fungsi manajemen
yaitu planning Allocatin, Organizing, and Controlling (POC), Terry (1960)
menyatakan bahwa fungsi fungsi manajemen yaitu Planning, organizing, Actualizing
and Controngling (POAC).
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (1996) menyatakan bahwa
fungsi-fungsi manajemen ialah :
1 Kesadaran akan pengaruh luar 8 Administrasi sumber daya material
2 Interpretasi 9 Manajemen kepegawaia
3 Representasi 10 Supervisi
4 Koordinasi 11 pemantauan dan
5 Perencanaan 12 Evaluasi Program
6 Petunjuk
7 Penganggaran
Fungsi manajemen menurut Fiddler (2005) adalah Planning , Organizing, staffing,
resourcing, monitoring dan controlling, liasing dan negotiating , serta communicating.
Karakteristik manajemen meliputi :

1. Wawasan yang luas 7. Orientasi hasil


2. Wawasan srategis 8. komunikasi
3. Peka lingkungan 9. Peka Hubungan Perseorangan
4. kepemimpinan 10.Kemampuan teknis
5. Fleksibilitas
6. Orientasi tindakan

Berdasarkan pendapat pendapatan diatas ,dapat disimpulkan bahwa fungsi fungsi


administrasi pendidikan meliputi: Perencanaan, pengorganisasian , pengarahan , dan
pengendalian , atau disingkat P4 . Fungsi -fungsi manajemen diatas di istilahkan oleh Everald
& Morris (1950) dengan langkah- langkah manjemen. Langkah lagkah manjemen menurut
mereka adalah :

1. Menetapakan tujuan dan sasaran


2. Merencanakan cara-cara mencapai tujuan dan sasaran
3. Mengorganisasian sumber daya sekolah yang tersedia
4. Mengawasi Proses pelaksanaan

Ada dua aliran manjemen, yaitu manjemen yang lebih berorientasi pada tugas untuk
meningkatkan produksi sebanyak-banyaknya dan manajemen yang lebih berorientasi pada
manusia sebagai pelaksana tugas untuk meningkatkan hubungan manusiawi sebaik-baiknya.
( Manning & Curtis 2003)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Terdapat 3 teori didalam manajemen pendidikan di antaranya adalah teori
klasik,teori manusiawi dan teori ilmu perilaku. Teori klasik memiliki elemen manajemen
berupa kepemimpinan, organisasi, produksi, proses, otoritas, administrasi, ganjaran dan
struktur. Teori manusiawi juga memiliki beberapa elemen diantaranya kepemimpinan,
organusasi, prosedur, proses, otoritas, administrasi,ganjaran dan struktur. Teori terakhir
juga memiliki beberapa elemen yaitu mempertimbangkan semua elemen dengan
penekanan utama pada kepemimpinan, kontingensi, budaya, kepemimpinan,
transformasional, dan teori system.

B. KRITIK DAN SARAN


Kami sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami
menerima kritikan yang akan membantu kami untuk menjadi lebih baik lagi dalam
mengerjakannya. Selain itu kami juga ingin menyarankan kepada pembaca untuk lebih
berusaha lebih baik dari kami.
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, Haris Budoyono 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu

Usman, Husaini 2012 . Manajemen (Teori, Praktik dan Riset Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai