Candi Siwa dan Wisnu di komplek candi Prambanan seolah tidak tampak. Puncak candi
Brahma ini juga terlihat lebih tinggi daripada puncak Merapi. Inilah yang disebut sebagai
Paralaks. Hal ini juga terjadi pada rasi bintang yang selama ini terlihat seolah pada satu
bidang. Dalam pengukuran dampak adanya paralaks ini harus diperhitungkan.
Selain ketujuh besaran pokok diatas, dalam fisika terdapat 2 besaran pokok
tambahan ,yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian dan sudut ruang yang memiliki
satuan steradian. Kedua besaran tersebut akan sering digunakan saat mempelajari gerak
melingkar dan intensitas cahaya.
Jika pada besaran pokok hanya tersusun atas satu besaran, tidak demikian dengan
besaran turunan. Besaran turunan tersusun lebih dari satu komponen besaran. Misalnya
besaran kecepatan yang tersusun atas komponen panjang (m) dan waktu (s) dengan satuan
m/s. Dengan demikian besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Satuan dari besaran turunan tergantung pada satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan
dalam SI, yaitu:
Tabel 1.2 Contoh Besaran Turunan
Besaran Turunan Satuan SI
No. Simbol Simbol
Nama Besaran Nama Satuan
besaran Satuan
1. Luas A Meter persegi m2
2. Kecepatan V Meter/sekon m/s
3. Berat W Newton N
4. Volume V Meter kubik m3
5. Massa jenis Ρ Kilogram/meter kubik kg/ m3
6. Gaya F Newton N
7. Muatan listrik Q Coulomb C
8. Potensial V Volt V
9. Energi E Joule J
Dalam sistem metric dikenal satuan MKS dan CGS. Satuan-satuan MKS didasarkan
pada satuan acuannya yang terdiri atas meter, kilogram, dan sekon. Sementara itu, CGS
didasarkan pada satuan acuannya yang terdiri atas centimeter, gram dan sekon. Sistem yang
kedua (system inggris) dikenal dengan FPS karena satuan acuannya yang terdiri atas foot
(kaki), pound (pon), dan second (sekon/detik).
Panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruang. Menurut satuan SI, besaran
panjang dinyatakan dalam meter. Satu meter sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya
dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon. Besaran panjang diukur dengan
menggunakan mistar , stikmeter (meteran gulung), jangka sorong, dan mikrometer skrup.
Adapun ketelitian dari masing masing alat tersebut adalah sebagai berikut :
• Mistar (ruler) memiliki ketelitian 1 mm
• stikmeter (measuring tape) memiliki ketelitian 1 mm
• Jangka sorong (Vernier Calipers) ketelitiannya 0,1 mm
• Mikrometer Skrup (micrometer screw gauge) ketelitiannya 0,01 mm
Massa suatu benda adalah banyak zat yang dikandung benda tersebut. Menurut satuan
SI, satuan massa adalah kilogram (kg). Dalam kehidupan sehari hari, kita sering
menggunakan istilah berat. Misalnya, berat badan Budi 55 kg. Menurut fisika ungkapan
tersebut tidak tepat, karena 55 kg adalah massa badan Budi. Berat dalam fisika memiliki
pengertian yang berbeda dengan berat dalam kehidupan sehari hari. Menurut fisika, berat
adalah gaya yang dialami oleh suatu benda yang mempunyai massa yang diakibatkan karena
adanya gaya tarik bumi. Sesuai dengan pengertian ini, maka berat suatu benda di tempat
tempat yang berlainan mungkin berbeda beda tergantung besarnya gaya gravitasi di tempat
tersebut. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran massa adalah neraca. Terdapat
beberapa jenis neraca, antara lain neraca duduk, neraca elektronik, dan neraca lengan.
Satuan standar untuk waktu adalah sekon atau detik. Satu sekon didefinisikan
sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133 untuk melakukan getaran
sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran waktu
antara lain arloji dan stopwatch.
Jumlah proton dan neutron dalam nucleus atom suatu unsur berhubungan dengan
massa atom unsur tersebut. Massa atom didefinisikan sebagai massa atom tunggal suatu unsur
yang diukur dalam satuan massa atom (u) dimana 1 u = 1,660 538 7 × 10-27 kg.
Massa atom timah hitam adalah 207 u dan massa atom aluminium adalah 27,0 u. Akan
tetapi, perbandingan massa atom keduanya adalah tidak sama dengan massa jenisnya.
Ketidaksesuaian ini terjadi karena adanya perbedaan jarak antar atom dan perbedaan susunan
atom dalam struktur Kristal kedua unsur tersebut.
Volume suatu balok adalah hasil kali antara panjang , lebar dan tinggi, sebenarnya
merupakan besaran-besaran yang sama, dikatakan memiliki dimensi yang sama. Dari
keterangan di atas dapat kita artikan bahwa dimensi suatu besaran adalah cara besaran
tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok.
Setiap besaran pokok mempunyai satuan dan dimensi tersendiri. Dimensi dan satuan
besaran pokok sifatnya berdiri sendiri, tidak terkait antara satu dengan yang lainnya. Dimensi-
dimensi besaran pokok dapat dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda
kurung persegi. Dimensi untuk tujuh besaran pokok dalam fisika disajikan dalam tabel
berikut:
Setiap satuan dari besaran turunan fisika di uraikan atas factor-faktor yang didasarkan
pada besaran-besaran panjang, massa, waktu dan besaran pokok lainnya. Untuk menentukan
dimensi suatu besaran turunan harus diperhatikan satuannya dan diturunkan sampai tersusun
satuan besaran pokok, jadi dimensi semua besaran turunan tersusun dari dimensi besaran
pokok.
Sebagai contoh kelajuan (v) dinyatakan oleh persamaan jarak (s)/waktu (t). Jarak
(panjang) adalah satuan besaran pokok, demikian halnya waktu, jika jarak bersatuan meter
lambang dimensinya dinyatakan dalam [L] maka untuk menentukan dimensi kelajuan adalah
sebagai berikut:
v = jarak/waktu
= meter/sekon
= L/T
= [LT-1]
Pada dasarnya, konsep dimensi suatu besaran mempunyai kegunaan antara lain untuk
menganalisis benar atau salahnya suatu persamaan. Misalnya kita analisis persamaan
hubungan antara perpindahan (s), kecepatan (v) dan waktu (t) dalam suatu persamaan:
s=vxt
Dimensi ruas kiri :
s = meter
= [L]
Dimensi ruas kanan:
v x t = meter/sekon x sekon
= meter
= [L]
Dari hasil pemeriksaan, ternyata dimensi ruas kiri sama dengan dimensi ruas kiri sama dengan
dimensi ruas kanan, berarti persamaan tersebut benar.
Penggunaan dimensi yang lain adalah untuk mengungkapkan kesetaraan persamaan
dua besaran yang kita ragukan kebenarannya. Misalnya kesetaraan antara usaha dan energi
kinetik. Kita cari dulu dimensi usaha.
Dari analisis kedua besaran tersebut, ternyata dimensi usaha dengan dimensi energi kinetik
adalah sama. Hal ini menunjukan bahwa besaran usaha setara dengan besaran energi kinetik.
b. Aturan pembulatan
Dibulatkan naik
- Angka > 5
82,675
59,3
-
23,375 mengandung dua angka taksiran yaitu 3 dan 5, maka harus
dibulatkan menjadi 23,4
Aturan perkalian dan pembagian
Dalam perkalian atau pembagian dari dua angka penting, maka
hasilnya mengikuti jumlah angka penting yang paling sedikit.