Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Kinematika
● Mempelajari tentang gerak benda tanpa
memperhitungkan penyebab gerak atau
perubahan gerak.
● Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu
ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan
tetapi massanya tidak(Sarojo, 2002)
● Pengertian dasar dari kinematika benda titik
adalah pengertian lintasan hasil pengamatan
gerak
● Keadaan gerak ditentukan oleh data dari posisi
(letak) pada setiap saat
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Gerak yang dipelajari
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Besaran fisika dalam studi Kinematika
● Posisi
● Perpindahan (displacement)
● Kecepatan (velocity)
● Percepatan (accelaration)
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
posisi
● Dimana: x
r: vektor yang pangkalnya disumbu koordinat dan ujungnya diposisi benda
x: komponen vektor r dalam arah sumbu x
y: komponen vektor r dalam arah sumbu y
i: vektor satuan yang searah dengan sumbuu x
j: vektor satuan yang searah dengan sumbuu x
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
contoh
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Perpindahan
● Perpindahan (displacement) r
selisih vektor posisi akhir dengan vektor posisi awal
ˆ ˆ
• 2D r x i yj
ˆ ˆ ˆ
• 3D r x i yj z k
• Perpindahan r r 2 r1
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
y
r2 r 21
r1
x
● vektor r1 dan r2 dapat ditulis dalam komponen:
● r1 = x1i + y1j
● r2 = x2i + y2j
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
● Ketika dinyatakan dalam bentuk komponen vektor maka
perpindahan dapat ditulis:
● ∆r21 = (x2i + y2j) - (x1i + y1j)
= (x2 - x1) i + (y2 - y1) j
Besar perpindahan
|∆r21| =√((x2 - x1) 2 + (y2 - y1)2)
Contoh:
Mula-mula benda dinyatakan oleh vektor r1 = 8i + 10j meter,
beberapa saat berikutnya posisi benda menjadi r2 = -5i +20j meter.
Berapa vektor perpindahan dan besarnya?
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
● Diketahui r = 10ti + (10t- 5t2) j meter
1. tentukan posisi bnda pada saat t = 1s dan t = 10s
2. tentukan perpindahan selama selang waktu tersebut!
3. tentukan besarnya!
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Kecepatan (velocity)
● Kecepatan (velocity)
• Kecepatan rata-rata
• Kecepatan sesaat
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Kecepatan rata-rata
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Kecepatan sesaat
● V = ∆r21/∆t
Dimana ∆t 0 dapat ditulis dalam bentuk diferensial
(turunan). V =dr/dt
Contoh: r = 4ti + (6t-5t2)j meter
tentukan kecepataan sesaat pada saat t = 2s!
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Percepatan (accelaration)
● Percepatan (accelaration)
• Percepatan rata-rata
• Percepatan sesaat
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Percepatan rata-rata
● Perbandingan antara perubahan kecepatan benda
dengan lama kecepatan tersebut berubah
contoh:
sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang
memenuhi V = (t + 2t2) i + 3t2 j m/s. Tentukan
percepatan rata-rata benda antara selang waktu t1 = 2s
sampai t2 = 3s!
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Percepatan sesaat
● a = ∆r21/∆t
● Dimana ∆t 0 dapat ditulis dalam bentuk diferensial
(turunan). V =dv/dt
● Contoh:
keceptan sesaat benda sebagai fungsi waktu
diberikan oleh hubungan V= 10t2i + 3j m/s. Berapakah
percepatan sesaat benda pada saat t= 5s?
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Gerak Lurus Beraturan
● Gerak benda titik dengan
lintasan berbentuk garis lurus
dengan jarak yang ditempuh
tiap satu satuan waktu sama
besar, dan arah gerak tetap.
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Gerak Lurus Berubah Beraturan
● Gerak benda titik dengan lintasan
berbentuk garis lurus dengan jarak
yang ditempuh tiap satu satuan
waktu tidak sama besar, sedangkan
arah gerak tetap.
● Posisi benda
● Kecepatan benda
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
GLBB
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
GLBB
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
● Dimana:
vt = besar kecepatan pada saat t sekon (m/s)
V0 = besar kecepatan awal (m/s)
a= besar percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Jarak yang ditempuh benda pada saat t detik dapat
ditulis: S = V0t + 1/2 at2
dari persamaan diatas diperoleh hubungan S, V, dan a.
Pada gerak GLBB seperti persamaan berikut:
Vt2 = V02 + 2as s = jarak (meter)
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
contoh
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
● Konsep GLBB dapat diaplikasikan untuk menganalisis
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas!
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Gerak vertikal berlaku:
● Vt = V0 ± gt
● h = V0t ± ½ gt2
● Vt2 = V02 ± 2gh
Dimana:
V0 : Kecepatan awal benda (m/s)
h: Ketinggian benda (m)
g: Percepatan gravitasi (10 m/s2)
t : Waktu (s)
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
● gerak jatuh bebas sama dengan gerak vertikal, namun
gerak jatuh bebas tidak memiliki kecepatan awal (V0=0).
● h = V0t + ½ gt2
● h = ½ gt2 t2 = 2h/g
● jadi setiap benda jatuh dari ketinggian h seperti pada
gambar, waktu dapat ditentukan menggunakan
persamaan di atas. Untuk mendapatkan kecepatan
benda jatuh sesaat sampai ditanah dapat ditentukan
menggunakan : V2 = 2gh
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007
Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material – Sem. ATA 2006/2007