Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm.

59-69

MIXED PAIN
Trilaxmi Ivon Sinda*, Richard Kristanto Kati*, Debora Monica Pangemanan*, Sekplin A. S. Sekeon*

sinaps@gmail.com

*Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado

ABSTRAK
Mixed pain merupakan suatu nyeri yang melibatkan kedua mekanisme gabungan nosiseptif dan neuropatik. Mixed
pain biasanya berasal dari nyeri kronis dan erat kaitannya dengan nyeri kanker, cervical root syndrome, nyeri
punggung bawah dengan radikulopati, dan carpal tunnel syndrome. Adanya unsur dari masing-masing nyeri
nosiseptif dan nyeri neuropatik membuat mixed pain memerlukan pendekatan yang berbeda seperti cara
mendiagnosis dan tatalaksana. Pada pasien dengan mixed pain, pendekatan yang tercantum pada panduan NICE
(The National Institute for Health and Clinical Excellence) diperlukan untuk mencakup semua aspek nyeri pasien.
Komplikasi yang mungkin terjadi dibagi menjadi dua, yaitu komplikasi hormonal dan komplikasi neuropsikiatri.
Prognosis dari mixed pain bergantung dari penyebabnya. Simpulan: Mixed pain merupakan kombinasi dari nyeri
nosiseptif dan nyeri neuropatik. Penyebab dari mixed pain dapat ditentukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang. Penyebab dari mixed pain penting diketahui untuk menentukan tatalaksana dan
prognosis.

Kata kunci: saraf, nyeri, mixed pain, analgesik

PENDAHULUAN kanker dengan stadium lanjut disertai prognosis


Mixed pain merupakan suatu nyeri yang buruk di mana fokus terapi berubah dari
melibatkan kedua mekanisme gabungan tatalaksana penyakit menjadi tatalaksana nyeri
nosiseptif dan neuropatik.1 dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas
Secara umum mixed pain merupakan hidup selama pasien masih hidup. Tatalaksana
kasus yang berbeda. Adanya unsur dari masing- nyeri pada kasus seperti ini juga penting untuk
masing nyeri nosiseptif dan nyeri neuropatik diketahui.
membuat mixed pain memerlukan pendekatan Jurnal ini akan membahas mengenai
yang berbeda seperti diagnosis dan tatalaksana. mixed pain yang akan dijabarkan ke dalam
Mixed pain biasanya berasal dari nyeri beberapa pokok-pokok pembahasan seperti
kronis dan erat kaitannya dengan nyeri kanker, definisi, prevalensi, mekanisme, diagnosis,
cervical root syndrome, nyeri punggung bawah tatalaksana, komplikasi, dan prognosis.
dengan radikulopati, dan carpal tunnel
syndrome. Oleh karena itu penting juga untuk TINJAUAN PUSTAKA
mengetahui tatalaksana pada beberapa kasus di Definisi Mixed Pain
mana pengobatan nyeri (mixed pain) lebih Mixed pain adalah kombinasi dari nyeri
diutamakan dibanding mentatalaksana penyakit nosiseptif dan nyeri neuropatik seperti
itu sendiri. Kita ambil contoh pada kasus kombinasi nyeri somatik dan nyeri visceral,

59
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

nyeri somatik dan nyeri neuropatik, nyeri Nyeri neuropatik didefinisikan sebagai
visceral dan nyeri neuropatik, dan nyeri nyeri yang disebabkan oleh adanya lesi atau
somatik, nyeri visceral, dan nyeri neuropatik disfungsi primer pada sistem saraf.1 Mekanisme
seperti sindrom nyeri spesifik (fibromyalgia, nyeri neuropatik secara garis besar dibagi
sindrom nyeri kepala, LBP), nyeri yang menjadi mekanisme sentral dan perifer. Nyeri
berhubungan dengan kanker, PHN, serta nyeri sentral dapat ditemukan pada pasien stroke atau
neuropatik campuran yang memiliki ciri nyeri pasca trauma spinal.6
yang termediasi secara sentral dan peripheral Berdasarkan waktu durasi nyeri
seperti nyeri setelah amputasi.2-4 dibedakan menjadi nyeri akut dan nyeri kronik.
Berdasarkan mekanisme, nyeri Nyeri akut berlangsung dalam waktu kurang
dibedakan menjadi nyeri nosiseptif, nyeri dari 3 bulan secara mendadak akibat trauma
neuropatik, dan mixed pain. Nyeri nosiseptif atau inflamasi, dan tanda respon simpatis.
adalah nyeri yang timbul karena adanya Nyeri kronik apabila nyeri lebih dari 3 bulan,
kerusakan pada jaringan non-saraf (somatik hilang timbul atau terus menerus dan
atau visera) baik aktual maupun berpotensi merupakan tanda respon parasimpatis. Pasien
terjadi dan disebabkan oleh adanya aktivasi dengan mixed pain biasanya telah mengalami
pada nosiseptor. Nyeri nosiseptif dapat nyeri kronis.7
ditemukan di klinis pada osteoartritis,
reumatoid artritis, gout artritis, artalgia, nyeri
punggung bawah, dan myalgia.5

Gambar 1. Klasifikasi Nyeri


(Sumber: https://www.slideshare.net/teddywijatmiko/dr-teddy-wijatmiko-sps-neuropatik-pain)

60
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

Prevalensi Mixed Pain lebih rumit dalam pandangan diagnostik


The Chronic Pain Coalition menyebutkan maupun perspektif. Sebagai contoh, selama
bahwa nyeri kronis dialami sekitar 7,8 juta bertahun-tahun nyeri pada osteoarthritis (OA)
orang pada segala usia di Inggris. Sayangnya dianggap sebagai nyeri nosiseptif murni namun
jumlah insidens dari nyeri neuropatik tidak belakangan ini terbukti tidak sepenuhnya benar.
diketahui, namun secara umum diyakini bahwa Dua studi pada pasien dengan Low-Back Pain
sebenarnya disebabkan karena tidak (LBP) menggunakan alat screening untuk nyeri
terdiagnosa dan diterapi dengan sesuai. neuropatik memperlihatkan bahwa 37% hingga
Prevalensi dari nyeri neuropatik diperkirakan 54% pasien berturut-berturut mengalami nyeri
oleh Bennet dan Bowsher sebanyak 1%-2% dan yang berasal dari neuropatik. Studi ini
8% pada survey pelayanan kesehatan primer di membuktikan bahwa terdapat lebih banyak
Inggris. Pada diabetes, nyeri neuropatik nyeri yang berasal dari mixed pain dari yang
diperkirakan memengaruhi 16% - 26%, dan diperkirakan sebelumnya.2
pada neuralgia post herpes (PHN) dalam
jangkauan 8% hingga 19%. Karena luasnya Mekanisme Mixed pain
jangkauan prevalensi menyebabkan munculnya Munculnya nyeri berkaitan erat dengan adanya
ketidakpastian dalam memperkirakan ukuran reseptor dan adanya rangsangan. Berikut ini
masalah. Kurangnya data prevalensi membuat akan dijelaskan mekanisme mixed pain pada
mustahil untuk menghitung prevalensi dari contoh kasus kanker. Nyeri kanker umumnya
mixed pain. Meskipun, kategori mixed pain diakibatkan oleh infiltrasi sel tumor yang
tidak bisa diabaikan karena pathogenesisnya sensitif dengan nyeri seperti tulang, jaringan
merupakan kombinasi dari nyeri neuropatik dan lunak. serabut saraf, organ dalam, dan
8
nyeri nosiseptif, yang mana dari definisi sendiri pembuluh darah.

61
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

Sel-sel kanker, tumor terdiri dari sel-sel inflamasi


dan pembuluh darah, serta kadang berbatasan
dengan nosiseptor aferen primer.8

Sel-sel kanker dan sel inflamatorik melepaskan berbagai produk seperti ATP,
bradykinin, H+, nerve growth factor, prostaglandin dan vascular endothelial
growth factor (VEGF), menjepit dan menyebabkan trauma saraf.8

Mengeksitasi/ mensensitasi nosiseptor.

 Stimuli nyeri dideteksi oleh nosiseptor, dimana badan selnya terdapat pada
dorsal root ganglion (DRG), dan ditransmisikan ke neuron-neuron pada
medulla spinalis.8
 Trauma mekanik, kompresi, iskemik/proteolysis.8

 Sinyal selanjutnya ditransmisikan ke pusat yang lebih tinggi di otak. Sinyal nyeri
akibat kanker tampaknya naik sampai ke otak setidaknya melalui dua jalur medulla
spinalis – traktus spinothalamikus dan kolumna dorsalis.8
 Enzim proteolitik yang diproduksi menimbulkan nyeri neuropatik.8

Aktivasi nosiseptor menghasilkan pelepasan neurotransmitter seperti


calcitonin gene-related peptide (CGRP), endothelin, histamin, glutamat
dan substansi P, prostaglandin dari ujung perifer serabut saraf sensorik.8

Menginduksi ekstravasasi plasma, rekruitmen dan aktivasi sel-sel


imun, serta vasodilatasi.8

62
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

Gambar 2. Hubungan sel-sel inflamasi dan reseptor


(Sumber: www.cancer-info-guide.com)
Diagnosis Mixed Pain yang mengalami gangguan.9
a. Anamnesis 5. Association (hubungan): Mixed pain pada
Anamnesis sangat penting untuk awalnya berasal dari suatu penyakit primer
mendeteksi secara dini serta mengoptimalkan maupun sekunder contohnya pada trauma,
manajemen dan intervensi pada mixed pain. low back pain, kanker, postherpetik, dan
Mixed pain biasanya berasal dari nyeri kronis. carpal tunel syndrome.9
Ada beberapa pertanyaan yang rutin perlu 6. Timing (waktu): Mixed pain terjadi pada
ditanyakan pada pasien yang dicurigai mixed umumnya intermiten maupun dapat terjadi
pain termasuk nyeri leher, kepala, dan sepanjang hari dan semakin memberat
punggung bawah. Banyak jembatan keledai seiring dengan adanya kebiasaan-kebiasaan
yang dibuat untuk memudahkan kita yang memperberat ataupun membuat
9
mengingatnya. Salah satunya adalah jaringan sekitar bertambah stress.
SOCRATES:9 7. Exacerbating and relieving factors: Posisi
1. Site (lokasi): Pada mixed pain lokasi nyeri dan aktivitas seperti mengangkat beban
tidak hanya pada satu lokasi dan dengan yang berlebihan dapat memicu,
gerakan tertentu pasien dapat merasakan memperberat nyeri yang dirasakan dan perlu
nyeri yang lebih memberat.9 juga ditanyakan kepada pasien serta
2. Onset (awitan): Umumnya mixed pain pemakaian obat-obatan atau terapi lain
bersifat kronik, contoh pada pasien kanker, sebelumnya.9
posthepetik semakin hari nyeri semakin 8. Severity: Nyeri yang dirasakan pasien dapat
bertambah nyeri sehingga hal inilah yang intermiten maupun semakin hari akan
menyebabkan pasien datang untuk bertambah nyeri, sehingga dapat
9
memeriksakan diri. mengganggu aktivitas maupun pekerjaan,
3. Character (sifat): Gambaran sifat mixed rutinitas sehari hari.9
pain dapat berupa, tajam, tumpul, seperti
ditusuk-tusuk, seperti ditekan, seperti Secara umum mixed pain merupakan kasus
diremas-remas, rasa terbakar, dan adanya yang berbeda. Diperlukan penilaian awal secara
penjalaran.9 umum yang harus mencakup deskripsi pasien
4. Radiation (penjalaran): Nyeri seperti sendiri tentang rasa sakit yang dirasakan,
menjalar akan sangat sering dirasakan oleh sehingga dapat membantu dokter untuk
pasien, mengikuti daerah penjalaran saraf menentukan jenis rasa sakit, misalnya nyeri

63
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

neuropatik sering digambarkan sebagai rasa refleks, sensibilitas, dan fungsi


terbakar, menyentak, kesemutan, menjalar, mati autonom (mikturisi, defekasi, hidrosis,
rasa atau bahkan seperti api atau sentakan fungsi seksual). Secara umum untuk
listrik. Nyeri nosiseptif di sisi lain bisa somatik mendiagnosis jenis nyeri pada
atau visceral dan sering digambarkan sebagai pemeriksaan fisik akan didapati nyeri
sakit yang berdenyut, atau seperti tercekik, yang bersifat lokal (nosiseptif) dan
tumpul, dalam, dan stretching juga biasanya nyeri yang menjalar (neuropatik).9
terlokalisir dengan baik. Hal ini umumnya b. Kepala
ditemukan pada arthritis, tulang atau metastasis Pemeriksaan lokal kepala, nyeri tekan
tulang belakang, nyeri punggung bawah/low didaerah kepala, gerakan kepala ke
back pain, dan prosedur ortopedi setelah segala arah, palpasi arteri temporalis,
2
operasi perut atau toraks atau obstruksi vena. spasme otot peri-cranial dan tengkuk,
Tidak ada pedoman yang jelas untuk bruit orbital dan temporal. Pada
mendiagnosis mixed pain sebagai sindrom yang pemeriksaan kepala, nyeri yang pada
berdiri sendiri. Apabila ditemukan umumnya didapatkan nyeri nosiseptif.9
kemungkinan adanya komponen neuropatik, c. Leher
pedoman merekomendasikan penggunaan alat  Inspeksi: Perhatikan adanya deviasi,
skrining diagnostik seperti DN4, deteksi nyeri jejas, deformitas, benjolan, jaringan
atau LANSS (Leeds Assessment of Neuropatik parut, pulsasi arteri dan vena. Nyeri
Symptoms and Signs) untuk membedakan nosiseptif akan timbulkan apabila
antara nyeri neuropatik dan nosiseptif. Alat ini pada saat inspeksi terdapat inflamasi
terutama didasarkan pada deskriptor rasa sakit lokal.9
dan gejala yang telah ditinjau untuk akurasi  Palpasi: Periksa titik nyeri
2
diagnostik. fibromialgia (insersi otot
suboksiput, batas atas medial m.
b. Pemeriksaan Fisik trapezius, m. supraspinatus, dan
a. Tanda-tanda vital batas medial skapula. Pemeriksaan
Pemeriksaan neurologis dilakukan dari depan untuk meraba massa
untuk status mentalis, nervus-nervus yang abnormal dan kelenjar getah
kranialis, tanda-tanda rangsangan bening dan dari belakang untuk
meningeal, dan fungsi serebelum. memeriksa trakea, kelenjar tiroid,
Perhatian khusus terutama diberikan kelenjar getah bening submentalis
kepada pemeriksaan kekuatan otot, dan submandibularis, kelenjar saliva

64
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

submandibula, serta kelenjar rutin atas indikasi) f). Foto Thoraks dan Tulang
parotis.9 belakang g). EMG h). Pemeriksaaan
 Lingkup
10
gerak sendi: Fleksi, psikologi.
ekstensi, rotasi ke kanan kiri,
laterofleksi ke kanan kiri dan Penatalaksanaan Mixed Pain
sirkumfleksi. Dari pemeriksaan Untuk manajemen nyeri kronis pendekatan bio-
tersebut pada umumnya akan psiko-sosial selalu diperlukan jika
muncul nyeri yang bersifat memungkinkan. Dari sisi farmakologis, akan
menjalar, rasa tertusuk-tusuk, dan diperlukan kombinasi, baik dari agen
terbakar.9 neuropatik dan non neuropatik untuk
 Tes Provokasi: Tes Lhermitte, tes penatalaksanaan Mixed Pain. Pada nyeri
Spurling, tes Adson dan tes distraksi neuropatik, opioid saja tidak akan cukup
leher dapat membantu untuk sehingga anti depresan dan anti konvulsan
membantu untuk menentukan sifat diperlukan sebagai pengobatan adjuvan.2
nyeri yang pasien rasakan.9 Pada nyeri somatik, obat anti-inflamasi
d. Tulang belakang nonsteroid adalah pilihan terapi pada pasien
 Inspeksi: Ada jejas atau tidak.9 yang bisa menoleransi (pasien dengan

 Palpasi: Tes Laseque, tes Kernig, tes perawatan pada gagal ginjal dan risiko

Paterick dan kontra Paterick (contoh perdarahan gastrointestinal perlu

pada pasien yang terdiagnosis dipertimbangkan). Relaksan otot, bifosfonat

Hernia Nukleus Pulposus terasa dan opiat juga diperlukan. Pada nyeri viseral,

adaya nyeri menjalar).9 opioid adalah pengobatan alternatif, tetapi efek

 Lingkup gerak sendi dari kiri ke samping termasuk konstipasi perlu menjadi

kanan: Anterofleksi lumbal, pertimbangan. Obat anti-inflamasi nonsteroid

retrofleksi lumbal, dan rotasi dapat dipertimbangkan. Jika pasien

torakal.9 menggunakan aspirin, obat COX yang tidak


spesifik akan mencegah efek proteksi platelet

c. Pemeriksaan Penunjang aspirin. Jadi NSAID spesifik COX2 perlu

Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan, dapat juga digunakan NSAID

dilakukan untuk membantu mendiagnosa mixed dengan waktu paruh yang panjang seperti

pain seperti: a). Foto Rongten kepala b). EEG naproxen. Ini adalah pemberian yang baik jika

c). CT-SCAN d). Arteriografi, Brain Scan NSAIDS digunakan jangka panjang dan

Nuklire). Pemeriksaan laboratorium (Tidak digabungkanpenggunaannya dengan inhibitor. 2

65
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

Opiat umumnya digunakan jangka • Jika hasil terapi nyeri yang bermanfaat tidak
panjang, termasuk penggunaan obat anti- tercapai pada dosis antara 120-180mg
sembelit terutama pada lansia. Para pasien morfin atau setara per 24 jam, maka rujukan
harus selalu diberitahu mengenai efek samping ke spesialis sangat dianjurkan.2
dan diperingatkan jika mereka adalah • Jika ada kekhawatiran tentang
pengemudi.2 penyalahgunaan opiat dalam manajemen
The British Pain Society telah menulis nyeri, rujukan ke spesialis dan layanan
panduan tentang resep opiat dalam nyeri non- penyalahgunaan obat diperlukan.2
ganas yang persisten: Panduan NICE (The National Institute for
• Opioid hanya bisa digunakan sebagai terapi Health and Clinical Excellence)
lini pertama di mana intervensi berbasis Untuk nyeri neuropatik ada panduan NICE
bukti lainnya tidak tersedia untuk kondisi terbaru untuk manajemen farmasi. Dimana
yang sedang ditangani.2 telah dikelompokkan nyeri neuropatik menjadi
• Tidak mungkin nyeri terus-menerus yang nyeri neuropatik diabetes dan nyeri neuropatik
berkelanjutan akan reda hanya dengan opiat umum. Untuk nyeri neuropatik umum,
saja. Jadi tujuannya adalah untuk pedoman menyarankan amitriptyline atau
mengurangi rasa sakit yang cukup sehingga pregabalin sebagai pengobatan lini pertama dan
dapat meningkatkan fungsi fisik dan kualitas imipramine atau nortriptyline sebagai alternatif
2
hidup. untuk amitriptyline jika efektif. Tinjauan klinis
• Pendekatan tim termasuk anggota tim secara teratur disarankan.2
kesehatan yang terkait, pasien dan keluarga Terapi kombinasi lini kedua disarankan
berguna sehingga tujuan dan potensi efek jika tidak terdapat perubahan dalam terapi. Di
2
samping dapat diatasi. sini disarankan agar amitriptyline ditambahkan
• Untuk latihan yang baik, pemantauan secara ke pregabalin atau sebaliknya. Lini ketiga
teratur penggunaan opiat dalam nyeri rujukan ke depan disarankan dengan ketentuan
persisten disarankan. Sebelum memulai, bahwa tramadol (Ultram) dapat ditambahkan
penilaian pasien harus mencakup pertanyaan atau diganti untuk obat lini pertama dan kedua
skrining untuk depresi dan kemungkinan sambil menunggu rujukan.2
penyalahgunaan zat.2 Dalam kasus nyeri neuropatik diabetes,
• Opioid yang dimodifikasi lebih disarankan duloxetine (Cymbalta) disarankan sebagai lini
daripada penggunaan suntik pada pasien pertama dengan amitriptyline sebagai alternatif
dengan nyeri persisten.2 jika duloxetine merupakan kontraindikasi atau
tidak dapat ditoleransi. Terapi lini kedua akan

66
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

bertukar ke amitriptyline atau pregabalin atau Tabel 1. Anjuran NICE2


menambahkan pregabalin. Tidak disarankan Jenis obat Dosis Awal Dosis
Maksimum
untuk menambahkan amitriptyline ke Amitriptyline 10 mg / hari 75 mg / hari
duloxetine atau sebaliknya karena mekanisme pada malam pada malam
hari hari
yang serupa. Lini ketiga adalah untuk nyeri Duloxetine 60 mg 120 mg / hari
Pregabalin 150 mg 600 mg / hari
neuropatik umum.2 Tramadol 50 – 100 mg 400 mg / hari
NICE juga merekomendasikan bahwa
dosis yang lebih tinggi harus dipertimbangkan Komplikasi Mixed Pain
dalam konsultasi dengan layanan atau a. Komplikasi Hormonal
konsultan nyeri. Dosis yang lebih rendah secara Berdasarkan data penelitian yang muncul,
klinis mungkin diperlukan pada pasien yang tampaknya nyeri persisten yang tidak
lebih tua. Amitriptyline dapat diperoleh dalam terkontrol dapat mempengaruhi setiap
11, 12
bentuk cair untuk dosis yang lebih rendah.2 sistem endokrin dalam tubuh.
Juga disarankan dalam panduan bahwa Kelebihan produksi katekolamin dan
jika terdapat nyeri neuropatik lokal atau lokal, glukokortikoid berkontribusi terhadap
lidokain 5% plaster (Versatis) harus komplikasi ini, tetapi terdapat kemungkinan
dipertimbangkan.2 ada etiologi stimulasi neurologis yang
Pada pasien dengan Mixed Pain, disebabkan oleh nyeri. Insulin dan
kombinasi perawatan neuropatik seperti yang metabolisme lipid dapat berubah, dan
tercantum di atas dan NSAIDS (Nonsteroidal penelitian terbaru terhadap cedera medula
Anti-Inflammatory Drugs) juga opiat mungkin spinalis dan eritematosis lupus sistemik
diperlukan untuk mencakup semua aspek nyeri menunjukkan bahwa nyeri persisten dapat
pasien. Kuncinya adalah pemeriksaan rutin mempercepat proses aterogenik.13, 14
yang terus menerus dilakukan. Ketika opiat b. Komplikasi Neuropsikiatri
digunakan, sangat penting untuk dilakukan Nyeri menetap menghasilkan aktivitas
pemeriksaan rutin untuk mencegah efek listrik yang berlebihan di saraf perifer,
samping, toleransi, dan potensi kecanduan.2 sumsum tulang belakang, dan otak. Efek
Sementara terapi nyeri adalah "kawat panas" ini dapat menyebabkan
perawatan utama dalam perawatan primer, degenerasi jaringan saraf - terutama di
kondisi pasien secara keseluruhan perlu dorsal tulang belakang.13 Sebuah penelitian
dipertimbangkan. Masalah terkait seperti baru-baru ini menunjukkan bahwa pasien
depresi tidak boleh diabaikan.2 nyeri pinggang dapat mengembangkan
14
atrofi serebral.

67
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

Masalah insomnia, depresi, bunuh diri, dan menyebabkan trauma saraf, sehingga
defisit perhatian, kehilangan ingatan, dan dideteksi lalu ditransmisikan ke neuron-neuron
defisiensi kognitif sangat umum pada pasien pada medulla spinalis sampai ke otak yang
15, 16
dengan nyeri. nantinya akn memberikan respon pelepasan
neurotransmitter seperti calcitonin gene-related
Prognosis Mixed Pain peptide (CGRP), endothelin, histamin, glutamat
Hasil akhir mixed pain sangat bergantung pada dan substansi P, prostaglandin dari ujung
penyebabnya. Pada kasus yang paling baik, perifer serabut saraf sensorik.8
contohnya pada kasus carpal tunnel syndrome Bergantung pada beratnya nyeri,
saraf yang rusak akan beregenerasi dan pemberian terapi dapat dimulai sesuai tingkatan
bergantung pada umur dan keadaan kesehatan. nyeri. Penanganan yang efektif membutuhkan
Namun, sebaliknya apabila pada kasus yang pengerahuan yang jelas mengenai farmakologi,
berat seperti kanker yang telah bermetastase akibat yang mungkin ditimbulkan, dan efek
akan memberikan prognosis yang buruk.2 yang tidak diinginkan sehubungan dengan
analgesik yang diberikan, dan bagaimana efek
KESIMPULAN ini berbeda dari satu pasien ke pasien lain.2
Mixed pain merupakan kombinasi dari nyeri
nosiseptif dan nyeri neuropatik seperti DAFTAR PUSTAKA
kombinasi nyeri somatik dan nyeri visceral, 1. Wibowo BS. Dampak Klinis dan Pilihan
Terapi pada Mixed Pain. In: Leksmono P,
nyeri somatik dan nyeri neuropatik, nyeri Islam MS, Haryono Y, editors. Kumpulan
visceral dan nyeri neuropatik, dan nyeri Makalah Pertemuan Ilmiah Nasional II
Perdossi: Nyeri Kepala, Nyeri & Vertigo.
somatik, nyeri visceral, dan nyeri neuropatik Airlangga university Press. 2006. h. 106-7.
2. M., Ritchie. Mixed Pain. Geriatric Medicine
seperti sindrom nyeri spesifik (fibromyalgia, UK, 41. 2011. Retrieved November 13, 2018,
sindrom nyeri kepala, LBP), nyeri yang from https://www.gmjournal.co.uk/mixed-
pain.
berhubungan dengan kanker, PHN, serta nyeri 3. P. H., Berry, E. C., Cevington, J. L., Dahl, J.
A., Katz, & C., Miaskowski. (2017). Pain:
neuropatik campuran yang memiliki ciri nyeri Current Understanding of Assessment,
yang termediasi secara sentral dan peripheral Management, and Treatments. Retrieved
November 13, 2018, from
seperti nyeri setelah amputasi.1 http://americanpainsociety.org/uploads/educati
on/npc.pdf.
Mekanisme mixed pain erat kaitannya 4. R. C., Polomano. Meeting the Challenges of
dengan adanya proses inflamatorik melepaskan Managing Patients with Complex Pain
Syndromes. INROADS, 2009. h. 1-36.
berbagai produk seperti ATP, bradykinin, H+, Retrieved November 13, 2018, from
http://www.aspmn.org/documents/2009Confer
nerve growth factor, prostaglandin dan vascular enceHandouts/INROADSNationalSyllabusFIN
endothelial growth factor (VEGF), menjepit AL.pdf.

68
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 3 (2018), hlm. 59-69

5. International Association for the Study of Pain. Accelerated Atherosclerosis in Systemic Lupus
IASP Taxonomy. 2012 Mei 22 [dikutip 2018 Erythematosus. New Eng J Med. 2003. h.
Nov 13]. Diakses dari: http://www.iasp- 2399-406.
pain.org/Taxonomy. 12. Ozquartas T, Alaca R, Gules M, and Kutluay
6. Satyanegara. Ilmu Bedah Saraf. Edisi ke-5. R. Do Spinal Cord Injuries Adversely Affect
Jakarta: Gramedia; 2014. h. 301-9. Serum Lipoprotein Profiles? Military Med.
7. Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari Sel ke 2003. h. 545-47.
Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC. 2014. 13. Behbehani MM and Dolberg-Stolik O. 24.
8. Carver AC, Foley KM. Complications of Partial Sciatic Nerve Ligation Results in An
Cancer and Its Treatment. In: Cancer Enlargement of The Response of Dorsal Horn
Medicine. 6th ed. Decker, BC: American Pain Neurons to Noxious Stimulation by An
Society; 2008:2204-24. Adenosine Agonist. Pain. 1994. h. 471-8.
9. Mawuntu A, Meike K, Karema W, Theresia R, 14. Sosa Y, Harden R, Levy R, Sontz S, Getelman
Rizal T, Denny N, dkk. Pemeriksaan A, and Apkarian A. Decreased Gray Matter in
Neurologi Dasar: Suatu Pendekatan Chronic Pain Brain Morphometric
Terstruktur. Manado: Bagian Neurologi FK Comparison Between Chronic Back Pain
Unsrat; 2017. Patients and Matched Controls. 2003.
10. Soenarjo. Anestesiologi. Semarang: Perdatin; 15. Curlje O, Von Kostt M, Simon CE, et al.
2002. Persistent Pain and Well-Being: A WHO Study
11. Roman MJ, Shanker B, Davis A, Lockshin M, in Primary Care. JAMA. 1998. h. 147-151
Sammaritano L, Simantov R, Crow MK, 16. Mantyselka BT, Turennen J, Ahonen RS, and
Schwartz JE, Paget SA, Devereux RB, and Rumpusalo EA. Chronic Pain and Poor Self-
Salmon JE. Prevalence and Correlates of Rated Health. JAMA. 2003. h. 2435-47.

69

Anda mungkin juga menyukai