No.BP : 1910521017
Matkul : Manajemen Pemasaran
3. Mengamati Kepuasan
Banyak perusahaan secara sistematis melakukan pengamatan dan pengukuran seberapa
baik mereka memperlakukan pelanggan mereka, mengenali faktor-faktor yang membentuk
kepuasan, dan melakukan perubahan dalam operasi dan pemasaran mereka sebagai
akibatnya.
Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan maka akan menghasilkan loyalitas yang
semakin kuat pula. Kepuasan atau kesenangan yang semakin tinggi akan menciptaka
ikatan emosional dengan merek dan perusahaan, bukan hanya sekedar menciptakan
preferensi rasional
a. Teknik Pengukuran
Ada sejumlah metode untuk mengukur kepuasan pelanggan.
Survei berkala
Survei Tingkat Kehilangan Pelanggan
Survei Pembelanja Misterius
b. Pengaruh Kepuasan Pelanggan
Bagi perusahaan yang berpusat pada pelanggan, kepuasan pelanggan merupakan
tujuan dan sarana pemasaran. Dewasa ini perusahaan harus lebih baik lagi dalam
memperhatikan tingkat kepuasan pelanggannya. Bila tidak, tentu ini akan membawa
dampak buruk pada penjualan dan bahkan seluruh kinerja perusahaan. Kenyataan ini
akan semakin sulit dengan adanya internet yang memungkinkan berita diakses dengan
begitu cepat dan luasnya. Pada sisi lain, memuaskan pelanggan juga akan tersiar luas dan
menguntungkan perusahaan dengan bantuan internet.
c. Keluhan Pelanggan
Faktanya, sesempurna apapun rancangan dan implementasi sebuah program
pemasaran, kesalahan akan tetap terjadi. Sehingga, hal terbaik yang dapat dilakukan
adalah mempermudah pelanggan menyampaikan keluhan. Keluhan juga dapat
mendatangkan kebaikan bagi perusahaan. 3M Company menyatakan lebih dari dua
pertiga ide peningkatan produk bisa berasal dari keluhan pelanggan.
1. Profitabilitas Pelanggan
Pelanggan yang menguntungkan (profitable customer) adalah orang, rumah tangga, atau
perusahaan yang sepanjang waktu menghasilkan aliran pendapatan yang melebihi jumlah
aliran biaya perusahaan yang dapat ditoleransi untuk menarik, menjual, dan melayani
pelanggan tersebut. Ingat bahwa penekanannya pada aliran pendapatan dan biaya seumur
hidup, bukan hanya pada laba transaksi tertentu. Pemasar dapat menilai profitabilitas
pelanggan secara individual, segmen pasar, atau saluran.
a. Analisis Profitabilitas Pelanggan
Analissis profitabilitas pelanggan (CPA-Customer Profitability Analysis) paling
baik dilakukan dengan perangkat akuntansi yang disebut penentuan biaya berdasarkan
aktivitas (ABC). Klasifikasi pelanggan berdasarkan profitabilitas :
Pelanggan Platinum, paling menguntungkan
Pelanggan Emas, menguntungkan
Pelanggan Besi, rendah profitabilitasnya tetapi besar volumenya
Pelanggan Timbal, tidak menguntungkan dan tidak diinginkan.
b. Portofolio Pelanggan
Pemasar mengakui adanya kebutuhan untuk mengelola portofolio pelanggan yang
terdiri dari berbagai kelompok pelanggan yang didefinisikan berdasarkan loyalitas,
profitabilitas, dan faktor lain. Salah satu perspektifnya adalah bahwa portofolio
perusahaan terdiri dari “rekan”, “teman”, dan “mitra” yang terus berubah. Tiga jenis
pelanggan ini mempunyai kebutuhan produk, kegiatan pembelian, penjualan, dan
aktivitas pelayanan, serta biaya akuisisi dan keuntungan yang kompetitif yang berbeda-
beda.
3. Membangun Loyalitas
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua
pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang.
Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan
sejumlah pertimbangan yang beragam. Sekelompok peneliti melihat kegiatan membangun
retensi dengan menambah manfaat keuangan, manfaat sosial, atau ikatan struktural.