TINJAUAN PUSTAKA
keputusan investasi. Pada saat informasi diumumkan, pelaku pasar terlebih dahulu
(good news) atau signal buruk (bad news). Perusahaan dengan prospek yang
setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan
(Jama’an:2008) . Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan
promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih
bahwa sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan
perusahaan. Maka investor akan tertarik dengan laporan keuangan yang disajikan
dengan baik dimana Investor tidak akan ragu dalam menginvestasikan dana untuk
perusahaan tersebut dengan imbalan semata- mata karena keuntungan yang
didapat.
yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah
pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang berkualitas.
kebijakan yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana
dengan cara menjual asset yang dimilikinya. Pecking Order Theory merupakan
salah satu teori yang masuk dalam teori struktur modal. Menurut Frans Bararuallo
memanfaatkan sumber dana dari sumber luar (hutang) jika sumber internal sudah
habis.
dan menunjukan bahwa biaya informasi yang disebabkan oleh pelepasan saham
sistematis melebihi sumber dana termurah yang ada untuk investasinya. Secara
sumber dana internal (laba ditahan) disbanding dana eksternal, dan jika dana
ekternal tidak tersedia, perusahaan lebih suka memilih yang berasal dari hutang
daripada ekuitas, sebab biaya informasi hutang lebih rendah. Frans Bararuallo
(2011:145).
Menurut PSAK No.1 (2015:2) laporan keuangan adalah bagian dari proses
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan.
1. Pemilik
Untuk mengetahui kemajuan yang dicapai, bagian laba yang diharapkan dan
2. Kreditur
Untuk menetapkan syarat kredit, menjaga keamanan kekayaan yang
perlu ditarik atau dipertahankan dan untuk mengetahui apakah penerima kredit
3. Investor
4. Manajemen
Untuk menaksir sifat dan jumlah uang atau dana yang diperlukan,
5. Pemerintah
sanksi dan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap kekayaan dan hasil operasi
perusahaan.
2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan
yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan yang berguna untuk
pertumbuhan perusahaan.
saham;
perusahaan;
c. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam
jangka panjang.
kewajiban
laporan
terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau
(Novi : 2015).
Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja
perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan dimasa depan. Dewi
(2016). Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari
saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi
transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap
kemakmuran pemilik dan para pemegang saham yang tercermin pada harga
Untuk mencapai nilai perusahaan yang tinggi pada umumnya para pemodal
Dewi (2016).
Nilai merupakan sesuatu yang diinginkan apabila nilai bersifat positif dalam
dengan nilai tersebut. Sebaliknya, nilai merupakan sesuatu yang tidak diinginkan
apabila nilai tersebut bersifat negatif dalam arti merugikan atau menyulitkan pihak
Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan
meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini
sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan
arus kas, tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan dari
Konsep nilai perusahaan ada banyak. Namun yang terakui secara resmi hanya
beberapa. Konsep nilai perusahaan menurut Michael C. Jensen (1976) dan Myers
dan Mjluf (1984) adalah konsep yang sangat sering terangkat sebagai konsep
terpopuler dalam dunia akademis. Menurut mereka nilai perusahaan adalah total
nilai hutang jangka panjang dengan nilai modal sendiri. (Frans, 2011:21).
perusahaan, dan juga ditulis secara jelas dalam surat saham kolektif.
2. Nilai Pasar. Nilai pasar sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari
proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika
perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari
4. Nilai Buku. Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan
antar total aset dan total utang dengan jumlah saham yang beredar.
5. Nilai Likuidasi. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan
dapat dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu
dilikuidasi.
Menurut Welley dan Untu (2014) terdapat 4 faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan, yaitu :
1. Kebijakan Deviden
Apabila perusahaan dapat menentukan kebijakan deviden dengan tepat yaitu
dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham maka hal tersebut akan
berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan yang dapat dilihat dari harga
saham.
2. Profitabilitas
positif pada para investor sehingga investor akan tertarik berinvestasi pada
3. Risiko Perusahaan
namun dengan resiko yang tinggi harga saham cenderung rendah sehingga
rendah.
4. Struktur Modal
Hutang dapat memaksimalkan nilai perusahaan jika manfaat dari hutang lebih
menggunakan rasio yang disebut rasio penilaian. Menurut Sudana (2011:23), rasio
Penilaian adalah suatu rasio yang terkait dengan penilaian kinerja saham
dengan harga yang lebih tinggi dibanding nilai bukunya. Metode yang digunakan
Menurut Brigham dan Houston (2010:151) dalam Dewa Ayu Prati Praidy
Antari (2014) Price Book Value merupakan rasio yang membandingkan antara
harga pasar per saham dengan nilai buku per saham. Rasio ini menunjukan
berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah atau sedang ditanamkan oleh
pemilik perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin besar tambahan kekayaan
yang dinikmati oleh pemilik perusahaan. Jika harga pasar berada dibawah nilai
seorang investor pesimistik atau prospek suatu saham, banyak saham dijual pada
harga di bawah nilai bukunya. Sebaliknya jika investor optimistic maka saham
dijual dengan harga diatas nilai bukunya. Cara menghitung Price Book Value
Equity
Nilai Buku per Saham=
Jumlah SahamBeredar
Sumber: Gantina : 2018
(Struktur Modal) adalah komposisi saham biasa, saham preferen dan berbagai
kelas seperti itu, laba ditahan, dan utang jangka panjang yang dipertahankan oleh
Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal
sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka
pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan
memaksimumkan harga saham (Dewa Ayu dan I Made Dana 2013). Untuk itu,
yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan
adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan.
bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang
bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri yang menjadi sumber
finansialnya yang terdiri dari utang jangka menengah dan utang jangka panjang
terhadap ekuitas ( Fazdlilah Adri 2014). Struktur modal dalam penelitian ini
diwakili oleh Debt Equity Ratio (DER). DER merupakan rasio yang
membandingkan total hutang jangka panjang dan menengah terhadap total ekuitas
dan jangka panjang. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar
merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya bekerja
tersebut hutang, yang pada saatnya harus dikembalikan. Semakin tinggi hutang
kepada pemegang saham berupa dividen dan semakin buruk penilaian investor
5. Pendekatan Tradisional
penggunaan utang.
utang yang lebih kecil. Tingkat utang yang kecil tersebut tidak
kebutuhan investasi.
yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (investor). Karena itu
e. Kondisi Mikro dan Makro Ekonomi yang berlaku di dalam dan luar negeri
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung
memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya resiko
kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba juga besar.
mempunyai resiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat perekonomian
Oleh karena itu, manajer keuangan dituntut untuk mengelola rasio solvabilitas
tingkat risiko yang dihadapi. Besar kecilnya rasio ini sangat tergantung dari
2015).
solvabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara keseluruhan, artinya seluruh jenis
digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh utang dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna
perusahaan. Hal ini mengartikan bahwa Debt to Equity Ratio berfungsi untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
Bagi Kreditor, semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan,
karena akan semakin besar risiko yang akan ditanggung kreditor atas kegagalan
yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun bagi perusahaan, semakin besar rasio
akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, menyebabkan semakin
tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas
pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai
Total Utang
DER=
Equity
Menurut Irham Fahmi (2017:2), Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang
merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh calon investor untuk menentukan
keuangan adalah suatu keharusan agar saham tersebut tetap eksis dan tetap
direspon positif oleh investor, sehingga akan meningkatkan harga saham Yandri
Ardiansyah (2013). Kinerja keuangan perusahaan yang baik akan berdampak pada
deviden yang akan diterima pemegang saham, karena dividen selalu didasarkan
pada laba bersih tahun berjalan dan laba bersih adalah ukuran kinerja keuangan
menyatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang selama
target/ sasaran.
Jadi dengan demikian kinerja keuangan perusahaan adalah suatu hasil yang
telah dikerjakan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan atau target yang
dilaksanakan secara legal, tidak melanggar hukum serta sesuai dengan tanggung
disebut sebagai rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat ukur yang
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Penggunna alat analisis berupa rasio
tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari
akhir dari proses akuntansi dengan tujuan untuk memberikan infomasi keuangan
ditagih.
beda karena tergantung pada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya. Disini
umum, yaitu:
Review disini bertujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut
dipertanggungjawabkan.
2. Melakukan Perhitungan
diperoleh.
ditemukan.
perusahaan tersebut.
yang ditemukan.
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang
kinerja. Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim dalam Irham (2012:71),
(Prayudah 2015) . Menurut Munawir (2012:31) dalam Prayudah 2015, tujuan dari
waktunya
Menutut Kasmir (2015), Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan
profitabilitas.
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari
2015)
rasio profitabilitas yang digunakan maka semakin sempurna hasil yang akan
dicapai. Namun ada juga beberapa perusahaan yang hanya menggunakan sebagian
dari rasio profitabilitas. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan untuk
menunjukan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga
dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin rendah
rasio ini, maka semakin kurang baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Tabel 2.5
Kerangka Konseptual
A H2
Struktur Modal
(
(X1) P
( H1
Nilai Perusahaan
(
H3 (Y)
K
Kinerja Keuangan
(
(X2)
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
diketahui apakah perusahaan tersebut dijalankan dengan efisien dan efektif. (Hj.
Rina 2014). Adapun rasio yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Debt to Equity
Ratio dan Return On Investmen dapat menjadi alat untuk mengukur tingkat
nilai pasar suatu perusahaan dalam meningkatkan daya tarik para investor.(Hj
Rina 2014). Nilai perusahaan dapat diukur dengan Price Book Value, maka
perusahaan apabila belum mencapai titik optimalnya, hal ini diperkuat oleh teori
pajak dan biaya agensi perusahaan (Brigham dan Houston, 2001) dalam Rahman
perusahaan dengan signifikan, Diah Manda Sari, Emilia Gusini dan Lukita
Ayu Prati Praidy Antari dan I Made Dana (2014) menyatakan bahwa Kinerja
perusahaan.
perimbangan antara modal sendiri dengan hutang jangka panjang. Teori struktur
Struktur modal dalam suatu perusahaan adalah hanya sebagian dari struktur
Sujoko (2007) dalam Fadzlillah Adri (2014) menyatakan bahwa struktur modal
Nilai Perusahaan. Begitu dengan penelitian menurut Diah Manda Sari dkk (2016)
Perusahaan.
Menurut Fahmi (2011:2) dalam Diah Manda Sari 2016, Kinerja keuangan
adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar. Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan
baik itu sumber internal maupun sumber eksternal secara teoritis didasarkan pada
dua kerangka teori yaitu balance theory atau pecking order theory. (Fadhilah Adri
2014).
perusahaan. Ini berarti perusahaan yang memiliki kinerja baik dalam mengelola
terhadap nilai perusahaan yang semakin tinggi, yang artinya penggunaan dana
eksternal dapat dikurangi dengan perusahaan memiliki dana internal yang lebih
terhadap Nilai Perusahaan. Begitu pula dengan penelitia menurut Maswar Patuh