Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. Proses Keperawatan
1. Kodisi Klien:
DS:
Klien mengatakan pernah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak dua kali
dengan menggunakan tali
DO :
klien tampak berbicara lambat, kontak mata kurang karena klien cenderung
memandang satu titik, dan tidak memandang lawan bicaranya.
2. Diagnosa Keperawatan.
Resiko bunuh diri
3. Tujuan Keperawatan
Tercapainya Setrategi pelaksanaan 1 :
- BHSP
- Identifikasi tanda dan gejala perubahan mood
- Identifikasi resiko keselamatan diri atau orang lain
- Monitor fungsi kognitif.
- Buat dan masukkan pada jadwal harian pasien
- Kontra untuk pertemuan berikutnya
4. Tindakan Keperawatan
- BHSP
- Identifikasi tanda dan gejala perubahan mood
- Identifikasi resiko keselamatan diri atau orang lain
- Monitor fungsi kognitif.
- Buat dan masukkan pada jadwal harian pasien
- Evaluasi dan Kontrak untuk pertemuanberikutnya
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, kenalkan saya perawat Ria” “Saya mahasiswa profesi
ners dari Stikes Banyuwangi yang akan praktek selama 2 minggu kedepan di
ruangan ini, pada hari ini saya dinas pagi di ruangan ini mulai pukul 07.00-
14.00. Selama di rumah sakit ini saya yang akan merawat bapak” R/: iya
mbak
”Namanya bapak siapa, senang dipanggil siapa? ” R/: Saya suka dipanggil
pak W
2. Evaluasi
“bagaimana perasaan bapak hari ini? R/:saya merasa bosan
Validasi
“Bagaimana kabar Bapak hari ini? Bagaimana tidur Bapak semalam? R/:
saya tidak bisa tidur nyenyak
3. Kontrak : “Kalau begitu bagaimana kalau hari ini kita berbincang-
bincang supaya bapak lebih tenang.” R/: iya
Topik :“Baiklah pak, saya akan menjelaskan mengidentifikasi tanda dan
gejala perubahan mood, mengidentifikasi resiko keselamatan diri atau
orang lain, memonitor fungsi kognitif., membuat dan masukkan pada
jadwal harian pasien”.R/: iya mbak
Waktu: “Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?”R/: iya mbak
Tempat: “bapak mau kita berbincang-bincang di mana? Bagaimana kalau
di taman pak? ”R/: Iya mbak
b. Fase Kerja
1. Mengidentifi tanda dan gejala perubahan mood
“bapak saya ingin tahu, bagaimana perasaan suasana hati bapak
sekarang? Apa yang bapak rasakan?” R/: saya merasa tidak berguna,
merasa hidup tidak bahagia dan merasa gagal dalam hidup
2. Mengidentifikasi resiko keselamatan diri atau orang lain
“apakah bapak pernah mencoba melakukan bunuh diri? Atau
mencelakakan orang lain?” R/: iya saya pernah mencoba
bunuh diri menggunakan tali karena saya merasa tidak berguna
tetapi saya tidak pernah mencelakai orang lain
3. Memonitor fungsi kognitif.
“baik, kalau begitu apakah bapak masih ingat apa yang terjadi pada
bapak sehingga bapak merasa gagal dalam hidup? R/: iya mbak,
istri saya minta cerai jadi saya merasa gagal dalam hidup karena
saya merasa tidak bisa membahagiakan istri sayadan saya merasa
tidak berguna hal itu yang mendorong saya untuk melakukan bunuh
diri
4. Membuat dan masukkan pada jadwal harian pasien
“bapak bagaimana jika kita membuat jadwal harian untuk bapak agar
bapak tidak merasa bosan?” R/: baiklah
“bapak bisa menyapu?”R/: Iya saya bisa
“kalau begitu coba bapak mulai besok menyapu taman ya pak”R/: iya
“ini saya kasih buku harian pak dan centang disini ketika bapak selesai
menyapu” R/: Iya
c. FaseTerminasi
1. Evaluasi respon klien dan validasi terhadap tindakan keperawatan yang
sudah diberikan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak sekarang setelah kita berbincang-bincang?
R/: saya merasa tenang dan tahu apa yang harus saya lakukan ketika
bosan
Evaluasi Obyektif (Perawat)
a) Klien tampak bersemangat
b) Klien mampu berkonsentrasi
Validasi :
“kalau begitu bapak sudah mengetahui apa yang dilakukan agar bapak
tidak bosan, coba bapak contohkan bagaimana cara menyapu” R/: seperti
ini
“Iya begitu pak, bagus”
2. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak, kita tadi sudah bercakap-cakap dan melakukan apa yang saya ajarkan
ketika bapak merasa bosan” R/: iya mbak
3. Kontrak yang akan datang : “karena waktu kita sudah habis untuk
pertemuan kali ini, bagaimana kalau kita lanjutkan besok pagi ya bu”.
R/: Iya
Topik: “Baiklah besok kita akan membahas tentang mengevaluasi dan
validasi pertemuan 1, menjelaskan tentang gangguan mood dan
penangannya, menganjurkan berperan aktif dalam pengobatan
rehabilitasi, mwngajarkan mengenali pemicu gangguan mood”
Waktu :“ Besok pukul 08.00 ya pak” R/: Iya
Tempat: “Mau dimana kita berdiskusi? Disini saja ya pak”. R/:iya mbak
“kalau begitu saya pamit dulu ya pak terimakasih” R/: iya mbak
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebeluminteraksi / pertemuandenganklien)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
DS:
Klien mengatakan sudah tidak melakukan percobaan bunuh diri dan bisa
mengendalikan diri
DO :
Klien tampak bersemangat, mampu bicara dengan memandang lawan
bicaranya.
2. Diagnosa Keperawatan.
Resiko bunuh diri
3. Tujuan Keperawatan
Tercapainya Setrategi pelaksanaa 2 :
- BHSP
- Evaluasi dan validasi pertemuan 1
- Jelaskan tentang gangguan mood dan penangannya
- Anjurkan berperan aktif dalam pengobatan rehabilitasi
- Ajarkan mengenali pemicu gangguan mood
4. Tindakan Keperawatan
- BHSP
- Evaluasi dan validasi pertemuan 1
- Jelaskan tentang gangguan mood dan penangannya
- Anjurkan berperan aktif dalam pengobatan rehabilitasi
- Ajarkan mengenali pemicu gangguan mood

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi pak, kita bertemu lagi hari ini ya
bu” R/: Walaikum salam
“Masih ingat dengan saya ya pak” R/ :iya mbak
“Pagi ini ibu terlihat lebih segar”
2. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak W hari ini?” R/: Saya merasa lebih baik dari
kemarin
Validasi
“Apa yang ibu lakukan dengan perasaan yang bapak rasakan saat ini?”
R/ : R/: saya mulai menyukai kegiatan saya
“Coba ibu sebutkan apa saja yang kemarin kita perbincangkan”.R/:
kemarin kita sudah berbicara tentang suasana hati saya dan
melakukan kesibukan dengan menyapu taman
“ Iya betul sekali pak,, wah bapak mengingat dengan baik ya.
3. Kontrak : “Baik pak, bolehkah saya ajak bapak berbincang –
bincang lagi hari ini,agar ibu bisa lebih baik” R/: iya mbak
Topik :“Baiklah pak, saya akan menjelaskan Jelaskan tentang gangguan
mood dan penangannya, menanjurkan berperan aktif dalam pengobatan
rehabilitasi dan mengajarkan mengenali pemicu gangguan mood” R/: iya
mbak
Waktu: “Berapa lama pak mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?”R/:iya mbak
Tempat: “dimana kita berbincang-bincang pak? Bgaimana jika disini aja
ya. ”R/: iya disini saja
b. Fase Kerja
1. Menjelaskan tentang gangguan mood dan penangannya
“bapak kalau sedang diam dan murumg itu berarti ada gangguan dalam
suasana hati bapak jadi cobalah untuk memlakukan aktivitas lain seperti
menyiram bunga atau menyapu yang sudah saya ajarkan agar bapak
merasa bersemangan dan tidak murung lagi” R/: iya akan saya coba
2. Menganjurkan berperan aktif dalam pengobatan rehabilitasi
“Coba bapak mematuhi apa saja yang diajarkan oleh perawat dan
meminum obat secara teratu” R:/iya mbak
3. Mengajarkan mengenali pemicu gangguan mood
“kalau bapak merasa murung itu adalah suasana hati bapak yang
kurang baik dan yang menyebabkan hal tersebut ketika bapak
mempunyai malasah namun tidak bercerita kepada orang lain,
jadi jika bapak mempunyai masalah sebaiknya bapak bercerita
kepada orang terdekat atau bapak bisa bercerita kepada ibu
bapak” R/: iya mbak
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien dan validasi terhadap tindakan keperawatan
yang sudah diberikan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan ibu sekarang setelah kita berbincang-bincang? R/:
saya merasa sedikit bersemangat dan akan mencoba untuk melakukan apa
yang disarankan.
Evaluasi Obyekti (Perawat)
a) Klien tampak lebih bersemangat
b) Klien tampak mampu berkonsentrasi
c) Klien kooperatif saat dilakukan implementasi
Validasi :
“Coba bapak sebutkan apa yang telah kita perbincangkan dan
apa yang ibu rasakan?”
R/: menjelaskan apa yang menyebabkan gangguan mood dan mengenali
apa yang menybabkan gangguan mood
2. Rencana TindakLanjut
“Baik pak, untuk ke depannya interaksi dengan lingkungan diperbaiki
lagi, sehingga perasaan untuk bunuh diri yang sebelumnya bisa hilang
dan bapak jadi lebih bersemangat untuk mejalani hidup” R/: iya mbak
3. Kontrak yang akandatang
Topik: “Baik pak, untuk kedepannya kalau ada senggang waktu, kita
bertemu dan berbincang kembali mungkin masalah lain yang
mungkin ibu alami” Terimakasih banyak untuk waktu 2 hari ini
sudah member saya waktu untuk berbincang dengan bapak, apabila
ada salah kata saya mohon maaf sebesar-besarnya, semoga kita
selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT. Saya pamit ya bu.
Terimakasih, Assalamu’alaikum”. R/: amin… wassalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai