Mahasiswa merupakan sosok pemuda yang memiliki banyak potensi. Suatu elemen
masyarakat yang unik, dengan jumlah yang tidak banyak. Namun sejarah mencatat bahwa
dinamika bangsa ini tak terlepas dari campur tangan mahasiswa. Walaupun jaman terus
bergerak dan berubah, namun ada yang tidak berubah dalam diri mahasiswa, yaitu
semangat dan idealisme.
Semangat-semangat yang berkobar dan terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yang
mendasari untuk melakukan perubahan-perubahan atas suatu kondisi atau keadaan yang
tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Mahasiswa tahu, ia akan senantiasa
melakukan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negaranya. Intuisi dan hati kecilnya
akan selalu menyerukan idealism. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa
apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang
tentunya mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi
mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dibalik statusnya
itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang status mahasiswa untuk
menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan
berbangsa dan bernegara utamanya ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Generasi muda merupakan salah satu pilar penting penentu bangsa. Artinya,
generasi muda memiliki tanggung jawab yang sama dengan elemen masyarakat lainnya
untuk ikut mewujudkan kehidupan sadar hukum dan menghargai pranata hukum konstitusi
yang berlaku di masyarakat
Tulang punggung perubahan itu ada di tangan pemuda, khususnya mahasiswa disini
karena mahasiswa secara strata sosial diyakini setiap orang dapat dipercaya dan memiliki
capital intelektual dan sosial lebih baik dibandingkan dengan cluster pemuda lainnya yang
tak bergelar mahasiswa. Kurang tepat rasanya jika kita sebagai mahasiswa hanya memiliki
cita-cita yang orientasinya terlalu egosentris, belajar yang baik, dapat gelar cum laude, lulus
cepat dengan segudang prestasi akademik, lalu cari kerja, nikah, punya anak, ingin punya
rumah yang besar dan bagus, lalu di kala tua hidup dengan nyaman tanpa gangguan. Egois
sekali rasanya kalo kita memiliki cita-cita seperti itu tanpa punya cita-cita untuk bisa
berkontribusi bagi proses perbaikan nasib bangsa ini, tanpa berpikir untuk bisa hidup
bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara luas. Tidak salah memang, tapi kurang tepat
untuk kondisi negara kita saat ini yang sedang carut marut, bangsa ini butuh bahan bakar
dan bahan bakar itu ada dalam diri mahasiswa. Percayalah bahwasanya proyek kebangkitan
bangsa ini akan dipelopori oleh kaum intelektual mahasiswa,seperti sejarah yang terus
berulang dari masa ke masa .