Anda di halaman 1dari 15

DIAGNOSA DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

KELOMPOK 7
ANGGOTA KELOMPOK:
1. NI LUH PUTUCANDRA MUKTI (17089014019)
2. NI KADEK DWI OKTAVIANI (17089014027)
3. KOMANG MAS JUNI KRISMONDANI (17089014050)
4. KADEK AYU ASTARI (17089014013)
5. NI KADEK AYU KRISMA MEITHA DEWI (17089014014)
6. PUTU INDAH WAHYU LESTARI (17089014036)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


S1 KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu, Assalamu’alaikum. Wr. Wb, Salam sejahtera untuk kita


semua. Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunianyalah kami selaku penulis makalah yang berjudul “Diagnosa
Dalam Keperawatan Keluarga” yang mana makalah ini sebagai salah satu tugas
Mata Kuliah Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan terselesaikannya makalah ini, maka
kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada : Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun sehingga dapat dipergunakan untuk membantu perbaikan
mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
memenuhi harapan sebagaimana mestinya dan atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.Om Shanty, Shanty, Shanty Om,
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb, Salam sejahtera untuk kita semua.

Singaraja, 14 Maret 2020


Penyusun

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diagnosa Keperawatan Keluarga.............................................
2.2 Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga................................................
2.3 Macam-Macam Diagnosa Keperawatan Keluarga......................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. .
3.2 Saran........................................................................................................... .
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan keluarga yang merupakan pelayanan holistik yang


menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan
melibatkan anggota keluarga. Keluarga adalah salah satu aspek terpenting dari
perawatan. Keluarga juga disebut sebagai sistem sosial karena terdiri dari
individu-individu yang bergabung dan berinteraksi secara teratur antara satu
dengan yang lain yang diwujudkan dengan adanya saling ketergantungan dan
berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga mempunyai anggota
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak atau sesama individu yang tinggal di
rumah tangga tersebut Menurut Depkes RI pada Tahun 2010.

Dalam hal ini diperlukan peran perawat untuk menunjang pelayanan


keperawatan keluarga agar menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia. Pelayanan keperawatan keluarga
merupakan salah satu area pelayanan keperawatan di masyarakat dengan
memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan
sumber-sumber dari profesi lain Menurut Depkes RI pada Tahun 2010.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian dari Diagnosa Keperawatan Keluarga?


2. Bagaimanakah Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga?
3. Apa Saja Macam-Macam Diagnosa Keperawatan Keluarga?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian dari Diagnosa Keperawatan Keluarga


2. Untuk mengetahui Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
3. Untuk mengetahui Macam-macam Diagnosa Keperawatan Keluarga
1.4 Manfaat

1. Dengan adanya makalah ini diharapkan kedepannya mahasiswa/mahasiswi


dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bagaimana cara
menyatakan diagnosa secara benar serta mengaplikasikannya pada pasien
secara profesional
2. Diharapkan kedepannya makalah ini dapat membantu dosen ataupun yang
lainnya dalam melakukan penelitian ataupun pembelajaran kedepannya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diagnosa Keperawatan Keluarga


Menurut Carpenito pada tahun 2000 mengatakan “Diagnosis
Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga
dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual atau potensial, dimana
berdasarkan pendidiikan dan pengalamannya, perawat secara pasti untuk
menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan
klien ”.
Menurut Suprajitna tahun 2004 mengatakan “ Keperawatan Keluarga
adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan
dengan sasaran keluarga”
Menurut Andarmoyo pada Tahun 2012 mengatakan “Diagnosa
keperawatan keluarga merupakan kesimpulan yang ditarik dari data yang
dikumpulkan tentang keluarga. Diagnosa ini berfungsi sebagai alat untuk
menggambarkan masalah keluarga yang dapat di tangani oleh perawat.
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respons individu,
keluarga, dan komunitas terhadap permasalahan kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa ini memberikan dasar untuk
pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang merupakan
tanggungjawab perawat. Diagnosa keperawatan keluarga merupakan hasil dari
analisis data sari hasil pengkajian keluarga, yang dimana diagnosisnya
diangkat berdasarkan masalahmasalah pada fungsi keluarga, struktur keluarga,
dan lingkungan keluarga”

Adapun Diagnosa Keperawatan Keluarga antara lain:


1. Kerusakan Penatalaksanaan Pemeliharaan Rumah.
Suatu kondisi dimana keluarga mengalami/beresiko mengalami kesulitan
mempertahankan kebersihan dan menjaga lingkungan rumah.
2. Resiko Terhadap Cedera yang Berhubungan Dengan Kurangnya
Kesadaran terhadap Bahaya Lingkungan.
Suatu kondisi dimana keluarga mempunyai resiko yang merugikan yang
disebabkan kurangnya kesadaran terhadap bahaya lingkungan atau usia
maturasi/
3. Resiko terhadap Penularan Infeksi.
Kondisi dimana keluargaberesiko menularkan agen-agen pathogen ke
anggota yang lainnya.
4. Komunikasi Keluarga Disfungsional.
Keadaan dimana keluarga mengalami atau beresiko terhadap penurunan
untuk mengirim / menerima pesan.
5. Berduka yang Diantisipasi.
Suatu keadaan yang dimana keluarga mengalami reaksi-reaksi dalam
berespon terhadap kehilangan bermakna yang diperkirakan
6. Berduka Disfungsional.
Suatu kondisi dimana keluarga mengalami berduka jangka panjang yang
tak teratasi dan menimbulkan aktifitas yang merusak.
7. Perubahan Proses Keluarga Berhubungan Dengan Dampak Anggota
Keluarga Yang Sakit Dalam Sistem Keluarga.
Suatu keadaan dimana dukungan keluarga yang biasa diterima,
mengalami/ beresiko mendapat suatu stressor yang mengancam terapi
keluarga yang sebelumnya efektif.
8. Perubahan Menjadi Orang Tua.
Suatu keadaan yang dimana keluarga memperlihatkan ketidakmampuan
yang nyata atau potensial dalam menyediakan lingkungan yang
mendukung dalam pemeliharaan tum,buh kembang anggota keluarga.
9. Perubahan Penampilan Peran.
Suatu kondisi dimana keluarga mengalami/beresiko mengalami gangguan
pada cara ia merasakan penampilan perannya.
10. Gangguan Citra Tubuh.
Suatu Pernyataan pengalaman keluarga yang berada dalam/kemungkinan
mengalami suatu gangguan dalam cara individu menerima citra tubuhnya
sendiri.
11. Koping Keluarga Menurun.
Suatu Keadaan Dimana Orang utama yang menjadi pendukung (anggota
keluarga, teman dekat) tidak cukup atau tidakefektif memberi dukungan
untuk kesepakatan, kenyamanana, bantuan atau dorongan yang dibutuhkan
mencapai keluarga untuk mengatasi atau melaksanakan tugas-tugas secara
adaptif berkenaan dengan perubahan kesehatan.
12. Ketidakmampuan Koping Keluarga Tidak Efektif .
Suatu keadaan dimana keluarga menunjukan/ beresiko menunjukkan
destruktif dalam berespon terhadap ketidak mampuan untuk mengatasi
stressor internal atau eksternal karena ketidakadekuatan sumber fisik,
kogniti, psikologis.
13. Resiko Terhadap Tindakan Kekerasan .
Suatu keadaan dimana keluarga telah atau beresiko menjadi merusak yang
diarahkan pada orang lain atau lingkungan.
14. Perilaku Mencari Bantuan Kesehatan.
Suatu kondisi dimana keluarga pada kesehatan yang stabil secara aktif
mencari cara untuk mengubah kebiasaan kesehatan diri/lingkungan untuk
lebih meningkatkan kesehatan.
15. Konflik Peran Orang Tua.
Suatu keadaan dimana orangtua mendapatkan pengalaman pertama atau
mengalami perubahan peran dalam berespon terhadap faktordari luar (sakit
hospitalisasi, perceraian, perpisahan)
16. Perubahan Pertumbuhan dan Perkembangan .
Suatu keadaan dimana keluarga mengalami/ beresiko terhadap kerusakan
kemampuan untuk melakukan tugas-tugas perkembangan.
17. Perubahan Pemeliharaan Kesehatan.
Suatu keadaan dimana keluarga mengalami / beresiko untuk mengalami
gangguan dalam kesehatan yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak
sehat atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam menangani
suatu kondisi.
18. Kurang Pengetahuan.
Suatu kondisi dimana keluarga mengalami kekurangan pengetahuan
kognitif dannketerampilan mengenai suatu kondisi atau pengobatan.
19. Iisolasi Sosial.
Suatu keadaan dimana keluarga memahami/ mengalami suatu kebutuhan
atau mengharapkan untuk melibatkan orang lain tetapi tidak
dapatmembuat hubungan tersebut.
20. Kurang Interaksi Sosial .
Suatu keadaan dimana keluarga mengalami atau beresiko mengalami
pengalaman yang negative, insifisiensi atau respon yang tidak memuaskan
dalam interaksi.
21. Ketidak Patuhan .
Suatu kondisi dimana keluarga yang sebenarnya mau melakukan tetapi
dicegahdari melakukannya oleh faktor-faktor yang menghalangi ketaatan
terhadap anjuran yang berhubungan dengan kesehatan yang diberikan oleh
profesi kesehatan.
22. Gangguan Identitas Pribadi.
Suatu kondisi dimana keluarga mengalami atau beresiko mengalami
ketidakmampuan untuk membedakan antara dalam dirinya dan bukan
dirinya.
23. Penatalaksanaan Aturan Terapeutik Keluarga : Tidak Efektif.
Suatu pola dimana keluarga mengalami/ beresiko mengalami kesulitan
dalam menyatukan program kehidupan sehari-hari untuk pelaksanaan
penyakit dan gejala sisa penyakit yangmemenuhi tujuan kesehatan khusus.
2.2 Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Ada 3 Komponen Utama dalam Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
antara lain:
a) Problem
Artinya: Gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan
dapat diberikan. Masalah adalah kesengajaan atau
penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak
terjadi.
Tujuan: Menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatan
klien secara jelas dan sesingkat mungkin.
b) Etiologi
Artinya: Keadaan yang menunjukan penyebab keadaan atau masalah
kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi
keperawatan. Penyebabnya meliputi perilaku, lingkungan,
interaksi antara perilaku dan lingkungan.
c) Sign & Symptom
Artinya: Ciri,tanda atau gejala yang merupakan informasi yang
diperlukan untuk merumuskan diagnosa keperawatan.
Jadi Rumus Diagnosa Keperawatannya adalah : PE/PES

2.3 Macam-Macam Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Diagnosa Keperawatan Aktual (NANDA).


Diagnosis yang menyajikan keadaan klinis yang telah
divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang diidentifikasi.
Diagnosis keperawatan memiliki 4 komponen antaranya: label (deskripsi
tentang definisi diagnosis dan batasan karakteristik), defines, (menekan
pada kejelasan, artiyang tepat untuk diagnosa) batasan karakteristik
(karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis tanda subjektif dan
objektif), dan faktor yang berhubungan. Contoh diagnose keperawatan
actual : intolerasi aktivitas berhubungan dengan penrunan transport
oksigen sekunder terhadap tirah baring lama, ditandaidengan nafas
pendek, frekuensi nafas 30 x/mnt, nadi 62 x/mnt, lemas, pucat, sianosis.
2. Diagnosa Keperawatan Resiko .
Diagnosa keperawatan Resikomerupakan keputusan klinis tentang
individu, keluarga, atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami
masalah dibanding individu atau kelompok lain pada situasi yang sama
atauhampir sama. Validasi untuk menunjang diagnose resiko adalah faktor
resiko yangmemperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat
terhadap klien ataukelompok dan tidak menggunakan batasan
karakteristik. Penulisan rumusan diagnose ini adalah : PE. Contohnya:
Resiko penularan TB paru berhubungandengan kurangnya pengetahuan
tentang resiko penularan TB Paru, ditandai dengan kluarga klien sering
menanyakan penyakit klien itu apa dan tidak ada upaya dari keluarga
untuk menghindari resiko penularan .
3. Diagnosa Keperawatan Kemungkinan.
Merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih
memerlukan data tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk
memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya faktor resiko.
Contohnya : Kemungkinan Gangguan Konsep Diri: gambaran diri
berhubungan dengan tindakan mastektomi.
4. Diagnosis Keperawatan Sejahtera.
Ketentuan klinis mengenai individu, kelompok, masyarakat dalam
transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik.
Cara pembuatan diagnose ini adalah dengan menggabungkan pernyataan
fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan fungsional sebagai alat
pengkajian yang disahkan. Sebagai contoh paangan muda yang kemudian
menjadi orang tua telah melaporkan fungsi positif dalam peran pola
hubungan. Perawat dapat memakai informasi dan lahirnya bayi baru
sebagai tambahan dalam unit keluarga, untuk membantu keluarga dalam
mempertahankan polahubungan yang efektif. Contohnya: perilaku mencari
bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orang tua baru..
5. Diagnosis Keperawatan Sindrom.
Merupakan diagnosis keperawatan yang terdiri dari sekelompok
diagnosis keperawatan actual atau resiko, yang diduga akan muncul karena
suatu kejadian atau situasi tertentu. Contohnya: Sindrom kurang perawatan
diri berhubungan dengan kelemahan fisik.

Adapun Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA Tahun


1995 antara lain:
a) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Lingkungan
 Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
 Resiko terhadap cidera
 Resiko terjadi infeksi
b) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Komunikasi
 Komunikasi Keluarga Disfungsional
c) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Peran
 Berdukan dan diantisipasi
 Berduka disfungsional
 Isolasi sosial
 Perubahandalam proses keluarga (dampak adanya orang yang sakit
terhadap keluarga)
 Potensial peningkatan menjadi orang tua
 Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua)
 Perubahan penampilan peran
 Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
 Gangguan citra tubuh
d) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Afektif
 Perubahan proses keluarga
 Perubahan menjadi orang tua
 Potensial peningkatan menjadi orang tua
 Berduka yang diantisipasi
 Koping keluarga tidak efektif, menurun
 Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
 Resiko terhadap tindalkan kekerasan
e) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Sosial
 Perubahan proses keluarga
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Konflik peran orangtua
 Perubahan menjadi orang tua
 Potensial peningkatan menjadi orang tua
 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
 Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Kurang pengetahuan
 Isolasi sosial
 Kerusakan intteraksi sosial
 Resiko terhadap tindakan kekerasan
 Ketidakpatuhan
 Gangguan identitas pribadi
f) Diagnosa Keperawatan Keluargapada masalah Fungsi Perawatan Kesehatan
 Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan
 Perilaku mencaripertolongan kesehatan
 Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik keluarga
 Resiko terhadap penularan penyakit
g) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Koping
 Potensial peningkatan koping keluarga
 Koping keluarga tidak efektif, menurun
 Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
 Resiko terhadap tindakan kekerasan.
BAB III
PENUTUP
31. Kesimpulan

Diagnosa keperawatan keluarga merupakan kesimpulan yang ditarik


dari data yang dikumpulkan tentang keluarga. Ada 3 Komponen Utama
dalam Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga antara lain: PES (Problem,
Etiologi, Symptom). Adapun macam-macam diagnose keperawatan keluarga
adalah : Diagnosa Keperawatan Aktual (NANDA), Diagnosa Keperawatan
Resiko, Diagnosa Keperawatan Kemungkinan, Diagnosis Keperawatan
Sejahtera, Diagnosis Keperawatan Sindrom. Adapun Diagnosa Keperawatan
Keluarga Berdasarkan NANDA Tahun 1995 antara lain:
a) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Lingkungan
b) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Komunikasi
c) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Peran
d) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Afektif
e) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Sosial
f) Diagnosa Keperawatan Keluargapada masalah Fungsi Perawatan
Kesehatan
g) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Koping

3.2 Saran
Jadikanlah makalah ini sebagai acuan untuk pembelajaran
kedepannya, Jadikan makalah ini penambah wawasan mengenai Diagnosa
Keperawatan Keluarga untuk mengaplikasikan nya pada masyarakat ataupun
klien dalam keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai