Anda di halaman 1dari 9

FORUM DISKUSI

MODUL 5 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


KEGIATAN BELAJAR 3

NAMA-NAMA ANGGOTA : UMI SALAMAH, S.Pd

SUSI HANDAYANI, S.Pd

HALIMAHTUS SAKDIAH, S.Pd

SALAMAH, S.Pd

LINDA WATI, S.Pd

WAHYU ULIL AMRI, S.Pd

1. Meningkatnya kekerasan pada akhir-akhir ini kita saksikan banyak pelanggaran terhadap
nilai-nilai, moral dan norma pada setiap lapisan masyarakat di kalangan remaja,
penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk, meningkatnya perilaku merusak diri, seperti
penggunaan narkoba, alkohol, seks bebas, rendahnya rasa tanggung jawab, adanya saling
curiga, dan lain-lain. Bagaimana pandangan Anda terhadap dampak penggunaan narkoba,
alkohol, seks bebas terhadap nilai, moral dan norma ?

SUSI HANDAYANI, S.Pd :


Penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas termasuk dalam pergaulan bebas. Dampak
dari pergaulan bebas yaitu dapat merusak fisik anak hingga menghancurkan masa
depannya. Pergaulan bebas adalah prilaku menyimpang yang melewati batas norma yang
berlaku di masyarakat, mulai dari norma agama hingga norma hukum.

APIEK GANDAMANA (FASILITATOR) :


Menurut ibu susi penerapan nilai moral, norma untuk peserta didik dilakukan dengan cara
seperti apa? model pembelajaran sepeti apa yang dapat dijadikan penerapan nilai, moral,
dan norma?
SUSI HANDAYANI, S.Pd :
Saya menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui semua mata
pelajaran, dengan    cara menyisispkan nilai- nilai moral tertentu . Untuk menerapkan nilai,
moral, dan norma , saya  menggunakan model pembelajaran kontekstual. Karena model
pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan
memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan
mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks
pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang
secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan  ke permasalahan
lainnya.

LINDA WATI, S.Pd :


Penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas termasuk dalam pergaulan bebas. Dampak
dari pergaulan bebas yaitu dapat merusak fisik anak hingga menghancurkan masa
depannya. Pergaulan bebas adalah prilaku menyimpang yang melewati batas norma yang
berlaku di masyarakat, mulai dari norma agama hingga norma hukum.
HALIMAHTUS SAKDIAH, S.Pd :
Dampak dari akibat pergaulan bebas seperti penggunaan  narkoba,alkohol, seks bebas dan
lain sebagainya yaitu yang pertama bisa merusak dirinya sendiri dan juga kelompok serta
masyarakat sekitarnya.karena pergaulan bebas ini juga bisa membuat masyarakat menjadi
resah dan tidak nyaman,karena pergaulan bebas ini melanggar semua aturan-aturan yang
berlaku di dalam masyarakat,seperti  norma atau aturan-aturan di bentuk untuk
mewujudkan sikap disiplin,hormat,tertib,bersikap baik dan lain sebagainya tidak lagi di
hargai.Dalam kehidupan bermasyarakat ada 4 norma yang harus kita taati bersama yaitu :
norma agama,norma kesusilaan,norma kesopanan dan norma hukum.kemudian dalam
pergaulan bebas ini juga dapat merusak moral seseorang,karena moral ini sesuatu yang
berhubungan dengan tingkah laku,akhlak,budi pekerti,  mental.seseorang dapat dianggap
bermoral apabila memiliki kesadaran untuk menerima serta melakukan peraturan yang
berlaku dan bersikap serta bertingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang
dijunjung tinggi di lingkungannya.

UMI SALAMAH, S.Pd :


Menurut pandangan saya, tentu saja hal tersebut sangatlah merusak tatanan nilai-nilai,
moral dan norma dalam masyarakat serta bertentangan dengan adat istiadat dan agama.
Hal negatif tersebut tentunya tidak teerlepas dari perkembangan zaman dan
perkembangan teknologi yang mempertontonkan hal-hal yang semula kita anggap tabu
menjadi hal yang wajar. jika terus dibiarkan hal negatif semacam ini sangatlah dan dapat
merusak tatanan nilai-nilai, moral dan norma yang telah menjadi kebiasaan kita, bukan
tidak mungkin lama kelamaan yang awalnya kita anggap tabu menjadi hal yang biasa dan
dibenarkan.
disinilah peran kita sebagai seorang pendidik untuk membentuk dan menanamkan karakter
kepada siswa sejak dini, melaluipelajaran yang kita jarkan dan selalu menambahkan pesan
moral tentang bahaya narkoba, alkohol dan seks bebas, dan juga kreativitas kita untuk
memberikan contoh hal yang tidak baik tersebut dapat merusak sendi-sendi kehidupan,
agar pelajaran yang kita ajarkan tentang bagaimana membangun nilai-nilai, moral dan
norma menjadi tertanam dalam pemikiran siswa dan hal negatif tersebut dapat dihindari
dan dijauhi oleh siswa

WAHYU ULIL AMRI, S.Pd :


Menurut saya, dampak penggunaaan narkoba, alkohol, seks bebas terhadap nilai-nilai,
moral dan norma adalah munculnya kenakalan remaja. Kenakalan yang dialami oleh remaja
dipengaruhi kurangnya kontrol orang tua, pengaruh lingkungan baik dalam lingkungan
sekolah maupun lingkungan masyarakat (sosial), serta dampak globalisasi. dimana
pelanggaran kejahatan yang dilakukan oleh remaja sudah melanggar aturan dan nilai-nilai
kesusilaan yang terjadi didalam masyarakatseperti melanggar norma-norma hukum dan
adat istiadat. salah satu penyebab timbulnya kenakalan remaja kurang berfungsinya peran
orang tua sebagai teladan bagi anak-anak mereka. suasana dalam keluarga yang
menimbulkan rasa tidak nyaman bagi anak juga menjadi salah satu penyebabnya, seringkali
mereka melakukan kejahatan dikarenakan mereka merasa tidak diperhatikan oleh orang
tuanya yang terlalu sering bekerja tanpa memperhatikan perkembangan anak. anak-anak
remaja melakukan kejahatan itu pada umumnya kurang memiliki kontrol diri dan suka
menegakkan peraturan sendiri tanpa memperhatikan keberadaan orang lain disekitarnya.
timbulnya perilaku tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor pergaulan, mereka sering
bergaul dengan teman-teman tanpa melihat latar belakangnya. tidak hanyya diberikan
pengetahuan dan pendidikan melalui lembaga-lembaga formal seperti sekolah. Disini peran
orang tua sangat dibutuhkan sebagai teman, orang tua harus selalu ada disisi mereka,
entah seelalu bertanya tentang keseharian remaja tersebut dan dapat senantiasa
memberi solusi dalam kesulitan dan menghibur dikala sedih, sehingga dengan hadirnya
orang tua sebagai teman dapat mencegah timbulnya kenakalan remaja yang dipicu oleh
konflik-konflik atau masalah-masalah sosial yang timbul baik dari dirinya sendiri ataupun
dari lingkungan masyarakat di sekitar mereka.
SALAMAH, S.Pd :

2. Pancasila sebagai sumber nilai, moral, dan norma yang dianut oleh seluruh warga negara,
dan merupakan nilai, moral dan norma yang baik, saat ini kelihatannya tengah mengalami
degradasi atau penurunan, terutama pada sebagian kaum milenial dalam penerapannya.
Adakah Anda memiliki masukan positif bagaimana sebaiknya nilai, moral, dan norma yang
sudah baik mampu diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ?

SUSI HANDAYANI, S.Pd :


Generasi milenial adalah generasi yang tidak lepas dari perkembangan
teknologi. Berkembangnya ilmu teknologi menjadi pengaruh terbesar dalam perubahan
karakter dan juga tingkah laku generasi milenial, akibat dari perkembangan ilmu teknologi
tersebut, pancasila kini sedikit demi sedikit mulai tergerus oleh globalisasi yang selalu
memberi pengaruh buruk terhadap generasi milenial, seperti halnya terdapat situs-situs
pornografi, seks bebas, dan berbagai aspek negatif lainnya yang terdapat dalam google,
sehingga Pancasila tidak mampu dalam menahan dampak dari globalisasi ini.
Masukan positif bagaimana sebaiknya nilai, moral, dan norma yang sudah baik mampu
diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah dengan
menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun cara menerapkan nilai - nilai Pancasila yaitu sebagai berikut:
·         Melalui lembaga pendidikan baik itu secara formal maupun nonformal . Setiap
pelajar diberikan pendidikan karakter mulai dari pendidikan anak usia dini sampai dengan
pendidikan tinggi, dimana guru memiliki peran aktif dalam memberi bimbingan dan
perubahan karakter anak yang lebih baik, pendidikan merupakan cara yang paling efektif ,
karena pendidikan tidak hanya mencetak generasi yang cerdas, terampil, namun juga
mencetak generasi yang dapat mempertahankan, mengembangkan,dan mengaktualisasikan
nilai-nilai Pancasila.
·         Menghapus dan memblokir segala situs-situs yang berdampak buruk terhadap
generasi  . Tentunya hal tersebut juga memerlukan dukungan dari pemerintah, sekolah,
keluarga, dan masyarakat, kemudian memperbanyak situs-situs web, dan video mengenai
pendidikan , dengan adanya tindakan tersebut maka akan menumbuhkan kembali nilai-nilai
Pancasila melalui media sosial, hal tersebut sangat penting untuk dilakukan karena
generasi milenial merupakan generasi yang sangat dekat sekali dengan teknologi, sehingga
semuanya memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing dan mendidik pemuda
pemudi indonesia untuk menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya, dan juga
menciptakan hal -hal yang baru, guna mencapai kemajuan indonesia.
·         Melalui diskusi ataupun kajian ilmiah guna mengembangkan implementasi nilai -nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan mengadakan suatu perkumpulan
ataupun sosialisasi mengenai bagaimana cara menggunakan teknologi tepat guna dengan
yang benar, tanpa mencari berbagai macam hal-hal negatif ataupun hal-hal yang tidak
bermanfaat .
·         Melalui keluarga, keluarga mampu mendidik anak dalam bersikap maupun bertutur
kata dengan baik,dan mampu mengawasi anak dari berbagai aspek negatif , terutama
dalam media sosial, pada saat ini anak usia 7th sudah tidak asing lagi dalam bermain media
sosial, bahkan dibawah 7th pun mampu mencari berbagai jenis video-video yang ada di
youtube, sehingga orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam mengawasi anaknya,
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Dan selalu menerapkan nilai-nilai
Pancasila di lingkungan keluarga.
LINDA WATI, S.Pd :
Menurut saya untuk menerapka nilai moral dan nilai norma yans positif dalam kehidupan
bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara adalah dengan mengamalkan dulu nilai nilai yang
terkandung dalam nilai nilai pancasila.Karena dalam nilai nilai pancasila merupakan nilai
moral dasar yang selalu aktual dalam tindakan manusia.Nilai nilai yang terkandung dalam
pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh serta membentuk satu sistem nilai bagi
bangsa indonesia.Nilai nilai itu saling berhubungan erat,saling melengkapi dan saling
membutuhkan.Nilai yang satu mengandaikan serta di andaikan oleh sila sila lainnya dalam
pancasila.Nilai pancasila dijadikan landasan pokok dan dasar bagi penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan beregara.
Oleh karena itu pancasila sebagai sistem nilai yang ideal,dicita citakan dan pengelola
kebenarannya,tidak akan memiliki arti apapun yang tidak diupayakan pemahaman,
penghayatan,dan pengamalansecara benar oleh warga negara indonesia.Pancasila yang
mengandung nilai nilai luhur senantiasa harus dipertahankan dengan cara terus menerus
diimplementasikan,dihayati,dan diamalkan dalam pratik kehidupan sehari hari.

WAHYU ULIL AMRI, S.Pd :


Menurut pendapat saya hal positif yang bisa kita lakukan adalah di mulai dari  diri
sendiri,generasi muda harus berbenah dan kembali ke jati diri bangsa yang berpedoman
pada Pancasila ,dan lebih memahami nilai dari kandungan pancasila dan melaksanakan
dengan kesadaran dan keikhlasan hidup berbangsa ,sebagai bangsa yang besar.menjunjung
tinggi perbuatan dan prilaku yang baik dalam berinteraksi dengan sesama agar tidak
terjadi perpecahan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.Pancasila,UUD
1945,bhineka tunggal ika harus di amalkan untuk terciptanya moral yang baik dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

UMI SALAMAH, S.Pd :

HALIMAHTUS SAKDIAH, S.Pd :


SALAMAH, S.Pd :

3. Penanaman nilai, moral dan norma pada peserta didik dapat dilakukan memalui pendekatan
pembelajaran yang sesuai dan tepat dengan usia peserta didik. Menurut anda upaya
pembelajaran bagaimana yang tepat dan sesuai menurut Anda di daerah masing-masing
(hasl diskusi dapat tidak sama sesuai dengan situasi kondisi serta kemampuan yang
berbeda).

HALIMAHTUS SAKDIAH, S.Pd :


Menurut pendapat saya,jawaban kb 3,soal no.3 yaitu pendekatan pembelajaran yang harus
kita lakukan,pertama kita harus mencari tau dulu atau kita teliti dulu apa penyebab dan
mengapa peserta didik itu bisa seperti itu.karena seperti yang kita ketahui bahwa,arti
dari penanaman adalah suatu proses atau cara sedangkan nilai adalah sifat - sifat.Jadi
kita sebagai guru harus bisa memberikan pendekatan khusus kepada peserta didik yang
bermasalah untuk dapat menanamkan sifat-sifat yang baik seperti kesopanan,aturan-
aturan,tata krama dan lain sebagainya supaya anak didik tersebut merasa bahwa kita
menyayanginya dan memperhatikan dia,mudah-mudahan dengan begitu anak bisa menjadi
lebih baik lagi.

WAHYU ULIL AMRI, S.Pd :


Dalam perencanaan penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik guru terlebih dahulu
menganilis SK, KD, dan indikator materi yang akan disajikan untuk mengetahui nilai-nilai
karakter yang akan di selipkan yang sesuai dengan materinya. Dalam praktik
pembelajarannya, sekolah menerapkan konsep pembelajaran yang menyenangkan
menerapkan nilai-nilai Keislaman, kreatifitasan, menyenangkan, dan kewirausahaan, sesuai
dengan visi lembaga yang tertulis. peserta didik ditempatkan sebagai pusat kegiatan
pembelajaran, sehingga perkembangan psikologi peserta didik sangat
diperhatikan. Menempatkan peserta didik sebagai pusat kegiatan belajar. peserta didik
dilibatkan dalam proses pencarian pengetahuan dan informasi. Sehingga peserta didik
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi dan antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, serta cakap mengolah setiap informasi yang ia peroleh. Untuk
mengoptimalkan penanaman nilai-nilai karakter, sekolah bersinergi dengan orang tua dan
masyarakat, agar proses pendampingan belajar peserta didik bisa terfasilitasi dengan
baik. Seperti membentuk forum orang tua dan pelibatan orang tua dalam beberapa proses
belajar putraputrinya. Para peserta didik diberi tanggung jawab dalam beberapa acara
rutin lainnya yang biasa diadakan sekolah. Lewat program ini rasa kepercayaan diri serta
tanggung jawab peserta didik di tumbuhkan.
LINDA WATI, S.Pd :
kalau di daerah saya upaya pembelajaran yang tepat untuk penanaman  nilai, moral dan
norma pada peserta didik adalah melalui  pendekatan klafikasi nilai(values clarification
Approach)
Pendekatan klarifikasi ini memberi penekanan pada usaha untuk membantu peserta didik
dalam mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri,serta meningkatkan kesadaran mereka
tentang nilai nilai mereka sendiri dengan cara berpikir secara radisional dan juga
menggunakan kesadaran emosional secara bersama sama.
Adapun tujuan pendidikan nilai menurut pendekatan ini ada tiga yaitu:
1. Membantu peserta didik untuk menyadari dan mengidentifiksi nilai nilai mereka sendiri
seta nilai nilai orang lain.
2. M embantu peserta didik agar mereka mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur
dengan orang lain,berhubungan dengan nilai nilai yang dapat diaktualisasi dalam
kehiupannya sendiri.
3. Memantu peserta didik,agar mereka mampu menggnakan secara bersama sama
kemampuan berpikir rasional dan kesadaran emosional,unuk memahami perasaaan,nilai nilai
dan pola tingkah laku mereka sendiri.
jadi,pendekatan klarifikasi nilai bisa memberikan wawasan yang lebih objektif bagi
peserta didik dalam menjalani kehidupan sosialnya sesuai dengan nilai nilai moral yang
berlaku untuk membentuk karakternya.

SUSI HANDAYANI, S.Pd :

UMI SALAMAH, S.Pd :


SALAMAH, S.Pd :

4. Diskusikan contoh yang linier dan berkaitan antara nilai, norma, moral, hukum, dan aturan.
Misalnya nilai vital, diterjemahkan menjadi norma dan moral yang bagaimana, dibahas oleh
hukum apa, dan dikonkritkan dalam aturan sehari hari apa?

UMI SALAMAH, S.Pd :


Nilai moral dan hukum mempunyai keterkaitan yang sangat erat sekali. nilai dianggap
penting oleh manusia itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu dan hasrus
diaplikasikan dalam perbuatan.moralitas diidentikan dengan perbuatan baik dan perbuatan
buruk(etika) yang mana cara mengukurannya adalah melalui nilai- nilai yang terkandung
dalam perbuatan tersebut.
Pada dasarnya nilai, moral, dan hukum mempunyai fungsi yaitu untuk melayani manusia.
pertama, berfungsi mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan
sesame sebagai bagian dari masyarakat. kedua, menarik perhatian pada permaslahan-
permasalahan moral yang kurang ditanggapi manusia. Ketiga, dapat menjadi penarik
perhatian manusia kepada gejala “Pembiasaan emosional”. Selain itu fungsi dari nilai, moral
dan hukum yaitu dalam rangka untuk pengendalian dan pengaturan. Pentingnya system
hukum ialah sebagai perlindungan bagi kepentingan-kepentingan yang telah dilindungi
agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan karena belum cukup kuat untuk melindungi
dan menjamin mengingat terdapat kepentingan-kepentingan yang tidak teratur.untuk
melindungi lebih lanjut kepentingan yang telah dilindungi kaidah-kaidah tadi maka
diperlukanlah system hukum. Hukum yang mengatur kehidupan masyarakat dan nyata
berlaku dalam masyarakat , disebut hukum positif.
Istilah hukum positif dimaksudkan untuk menandai “diferensi”(perbedaan) dan hukum
terhadap kaidah-kaidah lain dalam masyarakat tampil lebih jelas tegas, dan didukung oleh
perlengkapan yang cukup agar diikuti oleh anggota masyarakat .sebagai attribut positif ini
ialah:
Bukanlah kaidah social yang mengambang atau tidak jelas bentuk dan tujuannya sehingga
dibutuhkan lembaga khusus yang bertujuan merumuskan dengan jelas tujuan yang hendak
dicapai oleh hukum.
Bahkan tatkala terjadi dilema di dalam hukum sendiri, yang dapat disebabkan karena
adanya konflik, baik dari lembaga-lembaga hukum, sarana prasarana hukum bahkan
rendahnya budaya hukum dalam masyarakat, maka setiap orang (masyarakat dan aparatur
hukum) harus mengembalikannya pada rasa keadilan hukum masyarakat, artinya harus
mengutamakan moralitas masyarakat.
LINDA WATI, S.Pd :

HALIMAHTUS SAKDIAH, S.Pd :

WAHYU ULIL AMRI, S.Pd :


SUSI HANDAYANI, S.Pd :

SALAMAH, S.Pd :

Anda mungkin juga menyukai