Anda di halaman 1dari 15

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI HB0 UNIJEC

Prosedur Pemeberian Imunisasi HB0 dengan uniject

Pengertian : Memberikan imunisasi pada bayi usia 0-< 24 jam secara intra
muscular dengan dosis 0,5 ml, pada paha antero lateral untuk meningkatkan kekebalan
pada anak secara aktif terhadap penyakit hepatitis B, sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut bayi tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Pemberian imunisasi HB dengan unuject. Uniject adalah alat suntik (semprit dan jarum)
sekali pakai yang sudah diisi vaksin dengan dosis yang tepat dari pabriknya.

Tujuannya : Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B.

Petunjuk : Beri tanda (√) bila dilakukan oleh mahasiswa

No Kompetensi Penilaian Penilaian /Tanggal

Ya Tidak
(1) (0)
1. Tahap pre interaksi

Mahasiswa menyiapkan diri

2. Menyiapkan alat dan bahan

a. Vaksin HB dengan uniject


b. Kapas dan air matang
c. Safety box
d. Buka kotak wadah uniject dan
periksa :
Label jenis vaksin untuk memastikan
bahwa uniject tersebut memang
bersisi vaksin hepatitis B

e. Perhatikan tanggal kadaluarsa


vaksin/pelarut & vaccine vial monitor
(VVM)
3. Menyiapkan Pasien

a. Kontrak : Perkenalan
b. Beritahu dan jelaskan kepada ibu dan
keluarganya mengenai prosedur yang
akan dilakukan dan tujuannya
4. Prosedur Kerja :

1. Cuci tangan
2. Buka kantung aluminium/plastic dan
keluarkan uniject
3. Pegang uniject pada bagian leher dan
bagian tutup jarum. Aktifkan uniject
dengan cara mendorong tutup jarum
ke arah leher dengan tekanan dan
gerakan cepat
4. Saat uniject diaktifkanakan terasa
hambatan dan rasa menembus
lapisan
5. Buka tutup jarum
6. Bersihkan kulit paha (jangan bokong)
dengan kapas dan air matang (jangan
gunakan alkohol).
7. Tunggu hingga kering
8. Pegang uniject dengan tangan
dominan
pada bagian leher dan tusukkan
jarum pada pertengahan paha kanan
bayi secara intra muscular (IM). Tidak
perlu dilakukan aspirasi.

9. Pijat reservoir dengan kuat untuk


menyuntikkan vaksin Hepatitis B.
Jangan memasang kembali tutup
jarum.
10. Buang uniject yang telah dipakai
tersebut kedalam safety box
5. Terminasi

a. Kaji Respon klien selama dan sesudah


imunisasi
b. Bereskan alat-alat dan simpan ketempat
semula
c. Cuci tangan
6. Tahap dokumentasi

Mencatat hari, tanggal, bulan, tahun.

Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan


perawatan: nama klien, jenis imunisasi,
respon klien selama pemberian dan sesudah
pemberian

Catatan Penilaian yang belum dicapai :

……………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Pembimbing

( …………………………) ( ……………………………)

Keterangan:

Nilai = Nilai Perolehan x 100%

Nilai Maksimal
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI BACILLUS CALMETTE-
GUERIN

Prosedur Pemberian Imunisasi Dasar BCG

Pengertian :Memberikan imunisasi pada bayi usia 1 bulan secara intrakutan dengan dosis
0,05 ml, pada lengan kanan atas bagian luar untuk meningkatkan kekebalan pada anak
secara aktif terhadap penyakit tuberkulosis, sehingga bila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut anak tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Tujuan : Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis

Petunjuk : Beri tanda (√) bila dilakukan oleh mahasiswa

No Kompetensi Penilaian Penilaian /Tanggal

Ya Tidak
(1) (0)
1. Tahap preinteraksi

Mahasiswa menyiapkan diri

2. Menyiapkan alat dan bahan

a. Vaksin BCG dalam kemasan ampul


(beku kering)
b. Pelarut NaCl 0,9 % (4 ml)
c. Auto Disable Syringe 5 ml dan jarum
d. Auto Disable Syringe 0,05 ml
e. Kapas dan air matang
f. Perhatikan tanggal kadaluarsa
vaksin/pelarut & vaccine vial monitor
(VVM)
3. Menyiapkan Vaksin
a. Cuci Tangan
b. Buka ampul NaCl 0,9 % dengan
mematahkan leher ampul
c. Ambil Auto Disable Syringe 5 ml dan
sedot NaC 0,9 % 4 mll , tutup jarum
d. Buka ampul vaksin
e. Ambil Auto Disable Syringe berisi
NaCl 0,9 % 4ml dan masukkan ke
dalam ampul vaksin
f. Untuk mencampur vaksin dan NaCl,
sedot kembali campuran vaksin dan
NaCl dari ampul, dan injeksi kembali
secara perlahan ke dalam ampul.
g. Setelah larut, ambil Auto Disable
Syringe 0,05 ml, sedot larutan vaksin
sebanyak 0,05 ml dan siap untuk
disuntikkan
4. Menyiapkan Pasien

a. Kontrak : Perkenalan
b. Beritahu dan jelaskan kepada ibu dan
keluarganya mengenai prosedur yang
akan dilakukan dan tujuannya
c. Minta ibu untuk duduk dan meletakkan
anak di pangkuannya dengan posisi
miring
d. Lepas baju anak dari lengan dan bahu
e. Pastikan salah satu lengan ibu berada
di belakang punggung anak dan salah
satu lengan anak melilit pada pinggang
ibu
f. Ibu dapat menyelipkan kaki anak
diantara kedua pahanya agar tidak
menimbulkan gerakan yang
membahayakan, atau ibu bisa
memegang kaki anak.
5. Prosedur kerja

a. Bersihkan kulit dengan kapas


dan air matang (jangan gunakan
alkohol).
b. Tunggu hingga kering
c. Pegang spuit dengan tangan
dominan dan lubang ujung jarum
menghadap ke atas
d. Pegang lengan anak dengan
tangan kiri sehingga tangan kiri
berada di bawah lengan, ibu jari dan
jari-jari yang lain menggenggam
lengan dan meregangkan kulit
(permukaan kulit menjadi datar)
e. Letakkan syringe dan jarum
dengan posisi hampir datar dengan
kulit bayi.
f. Masukkan ujung jarum tepat di
bawah permukaan kulit tetapi di
dalam kulit yang tebal – cukup
masukkan vebel (lubang di ujung
jarum)
g. Jaga agar vebel menghadap
ke atas
h. Jangan menekan jarum terlalu
dalam dan jangan menurunkan jarum
karena jarum akan masuk ke dalam
kulit sehingga yang terjadi bukan
suntikan intradermal.
i. Untuk memegang jarum
dengan posisi yang tepat, letakkan
ibu jari kiri pada ujung bawah semprit
dekat jarum, tetapi yang menyentuh
jari.
j. Pegang ujung penyedot antara
jari telunjuk dan jari tengah tangan
kanan
k. Tekan penyedot dengan ibu
jari tangan kanan.
l. Suntikkan 0,05 ml vaksin dan
lepaskan jarum hingga muncul
benjolan di area injeksi.
m. Tarik jarum tanpa melakukan
pengusapan pada area injeksi
6. Tahap Terminasi

a. Kaji Respon klien selama dan sesudah


imunisasi
b. Bereskan alat-alat dan simpan ketempat
semula
c. Cuci tangan
7. Tahap dokumentasi

Mencatat hari, tanggal, bulan, tahun.

Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan


perawatan: nama klien, jenis imunisasi,
respon klien selama pemberian dan sesudah
pemberian

Catatan Penilaian yang belum dicapai :

……………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Mahasiswa Pembimbing

( …………………………) ( ……………………………)

Keterangan:

Nilai = Nilai Perolehan x 100%

Nilai Maksimal

Lampiran 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI DPT-HB-Hib

Prosedur Pemberian imunisasi DPT-HB-Hib

Pengertian : Pemberian imunisasi pada anak usia 2,3,4 bulan secara intra muscular (di
dalam otot) dengan dosis 0,5 ml, pada paha antero lateral untuk meningkatkan kekebalan
anak secara aktif terhadap penyakit dipteri, pertusis, tetanus/hepatitis B/haemophilus
influensa B, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan.

Tujuan : Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit dipteri, pertusis, tetanus/hepatitis


B/haemophilus influensa B.

Petunjuk : Beri tanda (√) bila dilakukan oleh mahasiswa

No Kompetensi Penilaian Penilaian/Tanggal

Ya Tidak
(1) (0)
1. Tahap pre Interaksi

Mahasiswa menyiapkan diri

2. Menyiapkan alat dan bahan

a. Vaksin DPT-Hb-Hib dalam kemasan vial


(berbentuk cairan)
b. Auto Disable Syringe 0,5 ml
c. Kapas dan air matang
d. Perhatikan tanggal kadaluarsa
vaksin/pelarut & vaccine vial monitor
(VVM)
3. Menyiapkan Vaksin
a. Cuci Tangan
b. Kocok vial (vaksin tidak boleh beku)
c. Kondisikan vaksin hingga mencapai suhu
kamar atau dengan cara digenggam.
d. Buka logam penutup vial
e. Ambil Auto Disable Syringe 0,5 ml &
sedot vaksin dari vial.
4. Menyiapkan Pasien

a. Kontrak : Perkenalan
b. Beritahu dan jelaskan kepada ibu dan
keluarganya mengenai prosedur yang
akan dilakukan dan tujuannya
c. Minta ibu untuk duduk dan meletakkan
anak di pangkuannya
d. Lepas celana anak dari paha.
e. Pastikan salah satu lengan ibu berada
di belakang punggung anak dan salah
satu lengan anak melilit pada pinggang
ibu
f. Ibu dapat menyelipkan kaki anak
diantara kedua pahanya agar tidak
menimbulkan gerakan yang
membahayakan, atau ibu bisa
memegang kaki anak.
5. Prosedur kerja

a. Bersihkan kulit paha (jangan bokong)


dengan kapas dan air matang
(jangan gunakan alkohol).
b. Tunggu hingga kering
c. Pegang spuit dengan tangan dominan
d. Letakkan ibu jari dan jari-jari
tangan kiri pada bagian luar paha
tengah anak dengan tangan kiri.
e. Ibu jari dan jari-jari yang lain
meregangkan kulit sehingga
permukaan kulit menjadi datar
Pegang spuit dengan benar diantara
ibu jari dan jari telunjuk tangan
dominan, pegang seperti memegang
anak panah, telapak tangan di bawah.
Dengan cepat masukkan jarum
dengan posisi 90 ◦ di area injeksi.
Masukkan jarum sampai mencapai
otot (dalam).

f. Pegang bagian ujung bawah spuit


sampai ujung pengisap dengan
tangan nondominan. Hindari
mengerakkan spuit.
g. Dengan tangan dominan,
aspirasi dengan menarik pengisap ke
belakang.
h. Apabila darah terlihat di spuit, lepas
jarum, buang vaksin dan spuit, ulangi
prosedur.
i. Jika tidak tampak darah, injeksikan
obat perlahan.
j. Dengan lembut tarik jarum pada
sudut yang sama saat insersi sambil
mengusapkan kapas baru yang
kering dengan perlahan di atas atau
di tempat injeksi.
k. Jangan memijat-mijat daerah
bekas suntikan.
6. Tahap terminasi :

a. Kaji respon klien selama dan sesudah


imunisasi.
b. Bereskan alat-alat dan simpan ketempat
semula
c. Cuci tangan
7. Tahap dokumentasi :

Mencatat hari, tanggal, bulan, tahun.


Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan
perawatan: nama klien, jenis imunisasi,
respon klien selama pemberian dan sesudah
pemberian.

Catatan Penilaian yang belum dicapai :

……………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Pembimbing

( …………………………) ( ……………………………)

Keterangan:

Nilai = Nilai Perolehan x 100%

Nilai Maksimal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

Prosedur Pemberian imunisasi Polio

Pengertian : Memberikan imunisasi dengan cara meneteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
di dalam mulut anak untuk meningkatkan kekebalan anak secara aktif terhadap penyakit
polio sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau
hanya mengalami sakit ringan.
Tujuan : Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit polio.

Petunjuk : Beri tanda (√) bila dilakukan oleh mahasiswa

No Kompetensi Penilaian Penilaian /Tanggal

Ya Tidak
(1) (0)
1. Tahap pre Interaksi

Mahasiswa menyiapkan diri

2. Menyiapkan alat dan bahan

a. Vaksin polio dalam kemasan vial


(berbentuk cairan) dan 1 buah penetes
(dropper) yang terbuat dari bahan
plastik
b. Perhatikan tanggal kadaluarsa
vaksin/pelarut & vaccine vial monitor
(VVM).
2. Menyiapkan Vaksin
a. Cuci Tangan
b. Pasang pipet pada vial vaksin
3. Menyiapkan Pasien

a. Kontrak : Perkenalan
b. Beritahu dan jelaskan kepada ibu dan
keluarganya mengenai prosedur yang
akan dilakukan dan tujuannya
c. Minta ibu untuk duduk dan meletakkan
anak di pangkuannya
d. Pastikan salah satu lengan ibu berada
di belakang punggung anak dan salah
satu lengan anak melilit pada pinggang
ibu
4. Prosedur kerja

a. Buka mulut anak


b. Pegang penetes diatas mulut
anak pada posisi 45◦
c. Teteskan 2 tetes vaksin ke
dalam mulut anak
5. Tahap Terminasi

a. Kaji respon klien selama dan sesudah


imunisasi.
b. Bereskan alat-alat dan simpan ketempat
semula
c. Cuci tangan
6. Tahap Dokumentasi

Mencatat hari, tanggal, bulan, tahun.


Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan
perawatan: nama klien, jenis imunisasi,
respon klien selama pemberian dan
sesudah pemberian.

Catatan Penilaian yang belum dicapai :

……………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Pembimbing

( …………………………) ( ……………………………)

Keterangan:

Nilai = Nilai Perolehan x 100%

Nilai Maksimal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

Prosedur Pemberian imunisasi Campak


Pengertian : Memberikan imunisasi secara sub cutan pada lengan kiri atas, pertengahan
musculus deltoid dengan dosis 0,5 ml pada anak usia 9 bulan untuk meningkatkan
kekebalan anak secara aktif terhadap penyakit campak, sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Tujuan : Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit campak

Petunjuk : Beri tanda (√) bila mahasiswa melakukan

No Kompetensi Penilaian Penilaian /Tanggal

Ya Tidak
(1) (0)
1. Tahap pre Interaksi

Mahasiswa menyiapkan diri

2. Menyiapkan alat dan bahan

a. Vaksin campak dalam kemasan vial


(beku kering)
b. Pelarut aquabides (5 ml) dalam
kemasan ampul
c. Auto Disable Syringe 5 ml
d. Auto Disable Syringe 0,5 ml
e. Kapas dan air matang
f. Perhatikan tanggal kadaluarsa
vaksin/pelarut & vaccine vial monitor
(VVM)
2. Menyiapkan Vaksin
a. Cuci Tangan
b. Buka ampul aquabides (dengan
mematahkan leher ampul)
c. Ambil Auto Disable Syringe 5 ml dan
sedot aquabides, tutup jarum.
d. Buka vial vaksin
e. Ambil Auto Disable Syringe berisi
aquabides, masukkan aquabides ke
dalam vial vaksin.
f. Untuk mencampur vaksin dan
aquabidest, sedot kembali campuran
vaksin dan aquabides dari vial, dan
injeksikan kembali secara perlahan
kembali ke dalam vial.
g. Setelah larut, ambil ADS 0,5 ml, sedot
larutan vaksin sebanyak 0,5 ml dan
siap untuk disuntikkan.
3. Menyiapkan Pasien
a. Kontrak : Perkenalan
b. Beritahu dan jelaskan kepada ibu dan
keluarganya mengenai prosedur yang
akan dilakukan dan tujuannya
c. Minta ibu untuk duduk dan meletakkan
anak di pangkuannya dengan posisi
miring
d. Lepas baju anak dari lengan dan bahu.
e. Pastikan salah satu lengan ibu berada
di belakang punggung anak dan salah
satu lengan anak melilit pada pinggang
ibu
e. Ibu dapat menyelipkan kaki anak
diantara kedua pahanya agar tidak
menimbulkan gerakan yang
membahayakan, atau ibu bisa
memegang kaki anak
4. Prosedur kerja

a. Bersihkan kulit di lengan kiri atas


pertengahan musculus deltoid
b. Bersihkan kulit dengan kapas dan air
matang (jangan gunakan alkohol).
c. Tunggu hingga kering
d. Pegang spuit dengan tangan dominan
dengan lubang jarum menghadap ke
atas.
e. Pegang lengan anak dengan tangan
kiri seperti mencubit menggunakan
ibu jari dan jari telunjuk.
f. Suntikkan jarum dengan sudut 45◦
terhadap permukaan kulit, dengan
kedalaman jarum tidak lebih dari 0,5
inci.
g. Lakukan aspirasi untuk memastikan
jarum tidak menembus pembuluh
darah.
h. Suntikkan vaksin pelan-pelan
sebanyak 0,5 ml dan lepaskan jarum.
5. Tahap Terminasi

a. Kaji respon klien selama dan sesudah


imunisasi.
b. Bereskan alat-alat dan simpan ketempat
semula
c. Cuci tangan
6. Tahap Dokumentasi :

a. Mencatat hari, tanggal, bulan, tahun.


b. Dokumentasikan hasil tindakan pada
catatan perawatan: nama klien, jenis
imunisasi, respon klien selama
pemberian dan sesudah pemberian.

Catatan Penilaian yang belum dicapai :

……………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Pembimbing

( …………………………) ( ……………………………)

Keterangan:

Nilai = Nilai Perolehan x 100%

Nilai Maksimal

Anda mungkin juga menyukai