Disusun Oleh :
(ITSNU) PASURUAN
September 2020
JURNAL I
1. Judul Standard - Based Mathematics Curricula And The Promotion Of
Quantitative Literacy In Elementary School
(Kurikulum Matematika Berbasis Standar dan Pengenalan Literasi
Kuantitatif di Sekolah Dasar (SD))
2. Nama Jurnal International Journal of STEM Education
3. Volume dan Halaman Volume 2:19 dan Halaman 1-13
4. Tahun 2018
5. Penulis Jesse L. M. Wilkins
6. Tujuan Penelitian a) Untuk membuat dan memvalidasi model literasi kuantitatif
untuk siswa yang memiliki keahlian dan
b) Model penelitian ini untuk menguji hubungan Antara siswa
melek kuantitatif dan paparan standar kurikulum berbasis
matematika
7. Metode Penelitian Penelitian ini melibatkan 2.490 siswa kelas empat dari satu distrik
sekolah yang terletak dibagian tenggara AS. Sampel terdiri dari
tiga kelompok siswa dari tiga tahun sekolah berturut – turut.
Hanya siswa yang berada di distrik sekolah setidaknya selama dua
tahun berturut – turut (kelas 3 dan 4) dilibatkan dalam penelitian
ini. Distrik sekolah termasuk 16 sekolah dasar dengan
menggunakan investigasi kurikulum pada tingkat yang berbeda
dari pelaksanaan, yaitu kurikulum dilaksanakan secara bergilir
seperti :
Kelas 1 di tahun ajaran 2000 – 2001
Kelas 2-3 di tahun ajaran 2001-2002
Kelas 4-5 ditahun ajaran 2002-2003
Siswa angkatakan pertama tidak dilibatkan investigasi, karena
jadwal pelaksanaan ini.
8. Hasil Penelitian a) Dalam studi ini, literasi kuantitatif dimodelkan sebagai faktor
orde kedua (Wilkins, 2010). Artinya, masing-masing dari tiga
faktor orde pertama (Keyakinan, Disposisi dan Pengartian)
dijelaskan oleh seseorang literasi kuantitatif (faktor orde
kedua)
b) Konsep diri, utilitas, dan minat digunakan sebagai ukuran dari
tiga komponen yang terkait dengan disposisi siswa
c) Tiga sub-skor dari NSRE (Masalah, Konsep, dan
Keterampilan) digunakan sebagai ukuran yang terkait dengan
kognisi siswa dalam matematika.
d) Terakhir, enam item (B1-B6) diidentifikasi terkait dengan
komponen kesederhanaan keyakinan epistemologis yang
terkait dengan matematika yang digunakan untuk membentuk
ukuran laten keyakinan.
9. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan memvalidasi
Penelitian model QLT untuk siswa usia dasar dan menggunakan model ini
untuk menguji hubungan antara siswa melek kuantitatif dan
paparan standar- kurikulum berbasis matematika. Hasil penelitian
memberikan bukti validitas model QLT untuk sampel anak usia
SD. Dalam model ini, konstruksi literasi kuantitatif disimpulkan
sebagai faktor orde kedua yang terdiri dari tiga faktor orde
pertama : keyakinan matematika, disposisi matematika, dan
kognisi matematika. Dari perspektif kajian, penelitian ini
memberikan contoh bagaimana keaksaraan kuantitatif dapat
dinilai secara holisik. Sedangkan kesimpulan dari penelitian ini
tampak menjanjikan, penting untuk menempatkan temuan dalam
lintasan penelitian yang lebih besar untuk menguji intervensi
pendidikan matematika (cf., Sloane 2008)
10. Kelebihan Jurnal a) Abstrak/pendahuluan langsung menuju ke topik pembahasan.
b) Langkah-langkah penelitian dijelaskan dengan runtut.
c) Hasil penelitian dipaparkan dengan baik .
11. Kelemahan Jurnal a) Metode yang digunakan kurang dijelaskan dengan detail
b) Ada beberapa singkatan yang tidak dijabarkan.
JURNAL II
1. Judul Effect of Levels of Inquiry Model of Science Teaching on
Scientific Literacy Domain Attitudes
(Pengaruh Tingkat Model Inkuiri dalam Pembelajaran IPA terhadap
Sikap Domain Literasi Sains)
2. Nama Jurnal American Institute of Physics
3. Nomor ISSN doi: 10.1063/1.4983960
4. Tahun 2017
5. Penulis Maulana Achmad dan Andi Suhandi
6. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
tentang peningkatan literasi sains domain sikap pada siswa SMA
sebagai efek dari model pembelajaran Levels of Inquiry (LOI).
Domain sikap literasi sains yang diteliti yaitu terdiri dari :
Minat dalam sains dan teknologi,
Menilai pendekatan ilmiah untuk penyelidikan dan
Persepsi dan kesadaran akan isu-isu lingkungan.
7. Metode Penelitian a) Desain penelitian adalah pretest-postest control group design.
Menggunakan dua kelas yang di random. Kelas eksperimen
menggunakan penerapan model LOI sedangkan kelas kontrol
menggunakan penerapan Interactive Lecture Demonstration
(ILD).