Anda di halaman 1dari 4

TUGAS VENTILASI (HIGIENE INDUSTRI)

CITRA FEBRIYANTI HARNI/K011181336

SOAL

1. Tujuan ventilasi adalah : (Kontaminan Adalah semua spesies kimia yang dimasukkan
atau masuk ke atmosfer yang “bersih”)
 Menyediakan pasokan udara segar di luar secara kontinu.
 Mempertahankan suhu dan kelembaban di tingkat yang nyaman.
 Mengurangi potensi bahaya kebakaran atau ledakan.
 Mencairkan konsentrasi kontaminan dalam udara di lingkungan tempat kerja
 Mengontrol kontaminan meliputi: menghilangkan penggunaan bahan kimia
berbahaya atau material, pengganti dengan bahan kimia yang kurang beracun,
atau perubahan proses.
Tujuan Ventilasi - SNI 03-6572-2001 :
 Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh
keringat dan sebagainya dan gas-gas pembakaran (CO2) yang ditimbulkan oleh
pernafasan dan proses-proses pembakaran.
 Menghilangkan uap air yang timbul sewaktu memasak, mandi dan sebagainya.
 Menghilangkan kalor yang berlebihan.
 Membantu mendapatkan kenyamanan termal.
Pengenceran terhadap udara yang terkontaminasi di dalam bangunan atau ruangan,
dengan meniup udara bersih (tidak tercemar). Tujuannya untuk mengendalikan bahaya di
tempat kerja. Dilusi ventilasi biasanya dicapai dengan cara mengencerkan udara yang
terkontaminasi atau mengandung gas yang mudah terbakar dengan meniupkan udara
ketempat kerja dan mengeluarkan kembali lewat saluran buang. Ventilasi pengenceran
udara dapat lebih efektif jika exhaust fan terletak dekat dengan pekerja yang terpapar dan
udara yang di makeup terletak di belakang pekerja sehingga udara yang tercemar akan
jauh dari zona pernapasan pekerja.

2. Contoh penyakit apabila ventilasi di ruang kerja tidak baik :


 Infeksi Paru-Paru
 Tuberkulosis
 Gangguan Jantung
 Iritasi Kulit
 Daya Tahan Tubuh Lemah

3. Cara yang bisa di lakukan untuk mengatasi terkait masalah ventilasi di tempat kerja :
Dalam hal ini pabrik mulai melakukan penanggulangan terhadap dampak pencemaran
udara ditempat kerja terhadap pekerja. Hal-hal yang perlu diperlihatkan dalam tahap
penanggulangan adalah :
a. Peralatan pengamanan pernapasan
 Peralatan pemasok udara (suits, oods, dan mask). Udara dialirkan dari sumber luar
maksimal 8 meter.
 Peralatan pernapasan mandiri pasokan udara dari tabung bila kandungan
pencemaran udara tidak diketahui.
 Pembersih udara menggunakan penyerap untuk pencemar tertentu dengan kadar
rendah
 Perlengkapan penghubung (fittings)dan peralatan mencegah kebocoran terhadap
tekanan tinggi atau rendah. Parameter : inspeksi, pembersihan, reparasi , dan
penyerapan.
b. Pengendalian rekayasa/peralatan
Cara terbaik untuk mengurangi atau menghilangkan pencemaran udara adalah:
 Ventilasi pengenceran (ke dalam)
 Ventilasi pembuangan (keluar)
 Isolasi/penutupan

4. Comfort Ventilation : Pertukaran udara untuk membuat keadaan menjadi nyaman.


Berupa suatu ruangan dipanaskan atau didinginkan atau mengubah kelembaban udara.
Contoh ventilasi ini dengan digunakanyya Air Conditioner (AC) pada suatu ruangan.
Jenis ventilasi ini berfungsi menciptakan kondisi tempat kerja agar menjadii nyaman,
hangat bagi tempat kerja yang dingin, atau menjadi sejuk pada tempat kerja yang panas.
Dilution Ventilation : Ventilasi Pengenceran Udara, pengenceran terhadap udara yang
terkontaminasi di dalam bangunan atau ruangan, dengan bertiup udara bersih (tidak
tercemar) yang bertujuan untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja.
Lokal Ventilation : Ventilasi pengeluaran setempat, adalah proses pengisapan dan
pengeluaran udara terkontominasi secara serentak dari sumber pencemaran sebelum
udara berkontominasi berda pada ketinggian zona pernapasan dan menyebar keseluruh
ruang kerja, umummnya
ventilasi jenis ini di temapatkan sangat dekat dengan sumber emisi.

5. Tujuan diterapkan ventilasi industry:


 Menyediakan pasokan udara segar di luar secara kontinu.
 Mempertahankan suhu dan kelembaban di tingkat yang nyaman.
 Mengurangi potensi bahaya kebakaran atau ledakan.
 Mencairkan konsentrasi kontaminan dalam udara di lingkungan tempat kerja
 Mengontrol kontaminan meliputi:
 menghilangkan penggunaan bahan kimia berbahaya atau material,
 pengganti dengan bahan kimia yang kurang beracun, atau perubahan
proses.

6. Penyebab pencemaran udara yakni penyebab pencemaran udara di Indonesia sekitar lebih
dari 70% merupakan hasil emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan
zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan
manusia maupun terhadap lingkungan. Zat berbahaya tersebut seperti timbal/timah hitam
(Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC),
karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang
hampir 100 persen timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89%
hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara.
Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga mencakup 41% dari
sumber debu Jakarta. Sektor industri juga merupakan sumber utama dari sulfur dioksida.
Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.
Tingkat pencemaran udara di dunia sungguh mengkhawatirkan. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 98 persen kota berpenduduk di atas 100.000 orang yang
ada di negara penghasilan rendah dan menengah tidak memenuhi standar kualitas udara
WHO. Sedangkan bagi negara berpenghasilan tinggi, jumlahnya menurun menjadi 52
persen. Sumber pencemaran udara terdiri dari dua sumber, yaitu:
 Sumber pencemaran udara alamiah, misalnya akibat letusan gunung berapi. Bisa
juga berupa kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi. Secara alami,
udara di atmosfir bumi merupakan gabungan dari gas nitrogen (78%), gas oksigen
(21%), gas argon (sekitar 1 %), CO2 (0,0035 %) dan uap air (sekitar 0,01 %).
Komposisi komponen gas penyusun atmosfer ini bias mengalami perubahan
akibat polusi udara. Selain itu, beberapa penyebab pencemaran udara juga bias
dijelaskan oleh daftar berikut:
 Asap cerobong pabrik dan knalpot kendaraan bermotor, asap rokok,
pembakaran, atau kebakaran hutan, membebaskan CO2 dan CO keudara.
 Asap vulkanik hasil dari aktivitas gunung berapi menebarkan partikel-
partikel debu ke udara.
 Bahan radio aktif dari percobaan nuklir atau bom atom membebaskan
partikel-partikel debu radio aktif ke udara.
 Asap pembakaran batu bara dari pembangkit listrik membebaskan partikel
nitrogen oksida (NO2), danoksida sulfur (SO2).
 Chloro Fluoro Carbon (CFC) dari kebocoran mesin pendingin, kulkas, dan
AC mobil.
 Sumber pencemaran udara berasal dari manusia. Sumber pencemaran jenis ini
misalnya dari transportasi, emisi pabrik. Zat penyebab pencemaran udara yang
bersumber dari kegiatan manusia antara lain Karbon Monoksida (CO), Oksida
Sulfur (SOx), Oksida Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan Oksida
fotokimia, termasuk ozon.
Menimbang pada penyebab pencemaran udara dan dampak yang ditimbulkannya, kita
sebagai khalifah di mukabumi tentu perlu untuk melakukan tindakan Pengendalian
pencemaran udara yang terjadi agar keberlangsungan kehidupan di muka bumi ini dapat
tetap terjaga. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak
pencemaran udara tersebut misalnya :
 Dengan membuat jalur hijau berupa penanaman pohon-pohon di kota-kota besar
agar CO2 sebagai salah satu bahan pencemaran udara dapat terserap kembali
melalui daur oksigen dan fotosintesis.
 Mengurangi penggunaan minyak bumi dan bahan bakar fosil pada industri,
pembangkit listrik, dan rumah tangga untuk mengurangi jumlah limbah udara
yang terlepas ke atmosfer.
 Memanfaatkan energy alternatif yang ramah lingkungan, seperti biogas,
energisurya, atau energy panas bumi.
 Melakukan pengawasan lebih ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar.
 Melarang warga membakar hutan saat melakukan land clearing lahan pertanian.
 Tidak melakukan percobaan nuklir secara massif untuk mengurangi pencemaran
radioaktif.

Anda mungkin juga menyukai