X DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN UTAMA DIARE PADA PASIEN DENGAN DIARE
DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Disusun Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak
Disusun Oleh :
Kukuh Nurrohman
A32020057
Mahasiswa
(Kukuh Nurrohman)
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN .................................................................................
B. ETIOLOGI .......................................................................................
C. BATASAN KARAKTERISTIK.......................................................
D. FOKUS PENGKAJIAN ...................................................................
E. PATOFISIOLOGI.............................................................................
F. PATWAY..........................................................................................
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN ......................................................
H. INTERVENSI KEPERAWATAN ...................................................
BAB II TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN .................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Diare mengacu pada kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan yang terjadi dengan bagian feses tidak terbentuk (Nethina,
2001). Diare adalah kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui tinja
(Behrman, 1999).
Gastroenteritis Akut adalah inflamasi lambung dan usus yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen parasitic.
Gastroenteritis Akut (GEA) diartikan sebagai buang air besar (defekasi)
dengan tinja berbentuk cairan / setengah cair (setengah padat) dengan
demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya berlangsung
kurang dari 7 hari, terjadi secara mendadak. (Soebagyo, 2008)
Dengan kata lain Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi
pada daerah usus yang menyebabkan bertambahnya keenceran dan
frekuensi buang air besar ( BAB ) lebih dari 3 kali perhari yang dapat
menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan atau
kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.
Menurut pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa diare adalah
gejala kelainan sistem pencernaan, absorbsi, maupun fungsi sekresi
dimana pasien mengalami kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja
dengan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih
dari tiga kali pada anak dengan konsistensi feses cair, dapat berwarna hijau
bercampur lendir atau darah, atau lendir saja.
B. ETIOLOGI
Terdapat 3 bahan dalam etiologi diare pada anak (Mary E. Muscari, 2005).
1. Diare Akut Diare akut dapat disebabkan karena adanya bakteri,
nonbakteri maupun adanya infeksi.
a. Bakteri penyebab diare akut antara lain organisme Escherichia coli
dan Salmonella serta Shigella. Diare akibat toksin Clostridium
difficile dapat diberikan terapi antibiotik.
b. Rotavirus merupakan penyebab diare nonbakteri (gastroenteritis)
yang paling sering.
c. Penyebab lain diare akut adalah infeksi lain (misal, infeksi traktus
urinarius dan pernapasan atas), pemberian makan yang berlebihan,
antibiotik, toksin yang teringesti, iriitable bowel syndrome,
enterokolitis, dan intoleransi terhadap laktosa.
2. Diare kronis biasanya dikaitkan dengan satu atau lebih penyebab
berikut ini:
a. Sindrom malabsorpsi
b. Defek anatomis
c. Reaksi alergik
d. Intoleransi laktosa
e. Respons inflamasi
f. Imunodefisiensi
g. Gangguan motilitas
h. Gangguan endokrin
i. Parasit
j. Diare nonspesifik kronis
3. Faktor predisposisi diare antara lain, usia yang masih kecil, malnutrisi,
penyakit kronis, penggunaan antibiotik, air yang terkontaminasi,
sanitasi atau higiene buruk, pengolahan dan penyimpanan makanan
yang tidak tepat.
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Batasan karakteristik Mayor
Obyektif
1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
2. Feses lembek atau
Batasan karakteristik minor :
Subyektif :
1.Urgency
2.Nyeri/kram abdomen
Obyektif :
1.Frekuensi peristaltic meningkat
2. Bising usus hiperaktif
D. FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan
verifikasi atau komunikasi data tentang klien selama pengkajian perawat
mendapatkan dua tipe data yaitu :
1. Data subjektif : pengumpulan data dari sumber primer/ klien)
merupakan persepsi klien tentang masalah kesehatannya biasanya
mencangkup perasaan ansietas, ketidaknyamanan fisik atau stress
mental.
a. Pasien mengeluh diare terus menerus
b. Pasien mengatakan feses encer/cair
c. Pasien mengeluh mulas
2. Data objektif: (pengumpulan data dari sumber sekunder) merupakan
pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh pengumpul data.
a. Pasien terlihat tampak lemas
b. Pasien terlihat memegangi area perutnya
3. Pola kesehatan fungsional
a. Pemeliharaan kesehatan
Personal hygiene kurang : kebiasaan memelihara kuku, cuci
tangan sebelum makan, makanan yang dihidangkan tidak tertutup,
makanan basi.
b. Nutrisi dan metabolic
Hipertermi, penuturan berat badan total sampai 50%, dnoteksia,
muntah.
c. Eliminasi BAB
Feces encer, frekuensi bervariasi dari > dari 3 sampai 8 kali per
hari.
d. Aktifitas
Kelemahan tidak toleran terhadap aktifitas.
e. Sensori
Nyeri ditandai rasa sakit pada abdomen.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tampak lemah dan kesakitan.
b. Tanda vital
Berat badan menurun 2% dehidrasi ringan
Berat badan menurun 5% dehidrasi sedang
Berat badan menurun 8% dehidrasi berat
TD menurun karena dehidrasi
RR meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam
(kusmoul)
Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflmasi
Nadi meningkat (nadi perifer melemah)
c. Mata: cekung
d. Mulut: mukosa kering
e. Abdomen: turgor jelek
f. Kulit: kering, kapilari refil > 2’
E. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY
Patofisiologi bergantung pada penyebab diare (Mary E. Muscari, 2005)
1. Enterotoksin bakteri menginvasi dan menghancurkan sel-sel epitel
usus, menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit dari sel kripta mukosa.
2. Penghancuran sel-sel mukosa vili oleh virus menyebabkan penurunan
kapasitas untuk absorpsi cairan dan elektrolit karena area permukaan
usus yang lebih kecil.
3. Patofisiologi diare kronis bergantung pada penyebab utamanya. Lihat
unit pembahasan penyakit seliaka sebagai contoh diare yang
disebabkan oleh gangguan malabsorpsi.
Diare dalam jumlah besar juga dapat disebabkan faktor psikologis,
misalnya ketakutan atau jenis stres tertentu, yang diperantarai melalui
stimulasi usus oleh saraf parasimpatis. Juga terdapat jenis diare yang
ditandai oleh pengeluaran feses dalam jumlah sedikit tetapi sering.
Penyebab diare jenis ini antara lain adalah kolitis ulserabutiv dan penyakit
Crohn. Kedua penyakit ini memiliki komponen fisik dan psikogenik
(Elizabeth J. Corwin, 2007).
PATHWAY
Infeksi makanan psikologis
DIARE
DIARE
A. Pengkajian Keperawatan
1. Keluhan
a. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya diare cair sudah 5x berwarna kuning,
berlendir berampas dan tidak ada darah..
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke IGD diantar keluarganya tanggal 29 September
2020 dengan keluhan diare kurang lebih delapan kali dalam satu hari
dengan konsistensi cair tanpa ampas, dan muntah kurang lebih tiga kali
dalam satu hari.
2. Riwayat Kelahiran
An. Y dilahirkan oleh Ibunya secara Spontan dengan BB lahir
2700 Gram, panjang 47 cm, langsung menangis dan tidak ada tanda
penyakit kuning
3. Riwayat Imunisasi Dasar
Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah diimunisasi dari awal
melahirkan sampai usia 2 bulan dikarenakan pada bulan ketika klien
mengalami sakit dan belum sempat diimunisasi. Hb-0 saat melahirkan,
BCG dan Polio-1 saat usia 1 bulan, DPT/Hb-1 dan polia-2 saat usia 2
bulan. Klien belum mendapatkan imunisasi campak
4. Riwayat Keluarga
Ayah An. X bernama Tn. D umur 30 tahun suku bangsa jawa tidak
memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi,DM,stroke dll. IBu An. Q
bernama Ny. P umur 25 tahun suku bangsa jawa memiliki penyakit
keturunan dari ibu dan bapaknya dan pada saat masa kanak kanak
mempunyai riwayat bronchitis
5. Riwayat Kesehatan
An. Z belum pernah menjalani rawat inap sebelumnya
6. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertembuhan
BB sebelum sakit : 6,2 kg (dua minggu sebelum sakit)
BB saat sakit : 6 kg
TB : 72 cm
Lingkar Kepala ( LK ) : 34 cm
b. Perkembangan
1) Tes Daya Dengar
NO UMUR 0-6 Bulan YA TIDAK
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
Umur 6-9 Bulan
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau Y
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat Y
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak Y
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
4 Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebut Y
namanya atau bunyikan sesuatu, apakah bayi
memalingkan kepala mencari sumber suara?
Umur 9-12 Bulan
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
4 Anda berada disamping atau belakang bayi dan tidak
terlihat oleh bayi, sebut namanya atau bunyikan sesuatu,
apakah bayi langsung memalingkan kepala ke arah
sumber suara tersebut disamping atau belakangnya?
Umur 12-24 bulan
Pada waktu anak tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
Pada waktu anak tidur terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah anak terkeut atau
terlompat?
Tanpa terlihat oleh anak, buat suara yang menarik
perhatian anak, apakah anak langsung mengetahui posisi
anda sebagai sumber suara yang berpindah-pindah
Ucapkan kata-kata yang mudah dan sederhana, dapatkah
anak menirukan anda?
UMUR 2-3 TAHUN YA TIDAK
1. Tutup mulut anda dengan buku/kertas tanpa melihat
gerakan bibir anda, tanyakan pada anak; “peganng
matamu”, “Pegang kakimu”. Apakah anak memegang
mata dan kakinya dengan benar?
2. Pilih gambar dari majalah/buku begambar. Tutup mulut
anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir
anda, tanyakan pada anak : Tunjukkan gambar kucing,
(atau anjing, kuda, mobil, rumah, bunga dan
sebagainya)?”, Dapatkah anak menunjukkan gabar yang
dimaksud dengan benar
3. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat
gerakan bibir anda, perintahkan anak untuk mengerjakan
sesuatu, seperti : “Berikan boneka itu kepada saya”,
“Taruh kubus – kubus ini diatas meja/kursi”, dan
sebagainya. Apakah anak dapat mengerjakan perintah
tersebut dengan benar.
Umur lebih dari 3 tahun
1 Perlihatkan benda-benda yang ada disekeliling anak
seperti sendok, cangkir, bola, bunga dsb. Suruh anak
menyebutkan nama-nama benda tersebut. Apakah anak
dapat menyebutkan nama benda tersebut dengan benar?
2 Suruh anak duduk, anda duduk dalam jarak 3 meter di
depan anak. suruh anak mengulangi angka-angka yang
telah anda ucapkan “empat”, “Satu”, “delapan” atau
menirukan dengan menggunakan ari tangannya.
Kemudian tutup mulut anda dengan buku/kertas, ucapkan
4 angka yang berlainan. Apakah anak dapat mengulangi
atau menirukan ucapan anda dengan jari tangannya?
(Anda dapat mengulanginya dengan suara yang lebih
keras)
Intervensi
No Hasil Pengkajian Intervensi
1. Pertumbuhan :
a. Berat Badan dan Tinggi Badan Dari hasil pengkajian
(Status Gizi) : didapatkan pertumbuhan tersebut dapat
hasil : dijelaskan bahwa dari hasil
BB : 6 kg
IMT AN. X.
TB : 72 cm
IMT : (8:2) + 4 = 4+4 = 8 kg
b. Lingkar Kepala : - .
Hasil :
2. Perkembangan :
a. Kuesioner Pra Skrining -
Perkembangan (KPSP) untuk
anak usia 36 bulan : Interpretasi
hasil
...................................
................................... ................
...................
b. Denver Developmental - Anjurkan orang
Screening Test (DDST) tua ..................
Interpretasi hasil :
...................................
c. TDD (Tes Daya Dengar) : - .
Hasil: ........................... .............
........................
No Hasil Pengkajian Intervensi
d. TDL (Tes Daya Lihat) :
Hasil: ...........................
e. Kuesioner MME - .
Evaluasi
h. Riwayat Psikososial
Status Psikologi :
Cemas Takut Marah Sedih Kecenderungan
bunuh diri lain lain,
Sebutkan : -
Status Sosial :
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
baik tidak baik
b. Tempat tinggal : Rumah Apartemen Panti Lainnya : -
i. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Tekanan Darah : - mmHg Nadi : 138 x/mnt RR : 35 x / menit
Suhu : 36,5°C
Neurologi
Kesadaran : kompos mentis apatis somnolen sopor
coma
Gangguan neurologis : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan : -
Pernafasan
Irama : Regular Irregular
Retraksi dada : Tidak ada Ada
Bentuk dada : Normal Tidak normal, sebutkan
Pola nafas : Normal Tidak normal, sebutkan
Suara nafas : Normal Tidak normal,
sebutkan : ronchi dan mengi
Nafas Cuping Hidung : Tidak ada Ada
Sianosis : Tidak ada Ada
Alat bantu nafas : Spontan Kanul/RB Mask/NRB
Mask O2 : 3 L/mnt
Ventilator, setting :-
Sirkulasi
Sianosis : □ Tidak ada Ada Edema : □ Tidak
ada □ Ada
Pucat : □ Tidak ada Ada Akral : □ Hangat
□ Dingin
ng
j. Skrining Nyeri
a. Adakah rasa nyeri : Tidak Ya
Lokasi : - Frekuensi : - Durasi : -
b. Skor nyeri :
k. Skrining Gizi
Tinggi Badan : 72 cm Berat Badan : 6 kg Lingkar Kepala : 36 cm
Skrining Gizi Anak Usia 1 Bulan – 18 Tahun (Modifikasi Strong – Kids)
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pasien memiliki status nutrisi Tidak (0) Ya (1)
kurang atau buruk secara klinis?
(Anak kurus/ sangat kurus, mata cekung,
wajah tampak “tua”, edema, rambut tipis
dan jarang, otot lengan dan paha tipis, iga
gambang, perut kempes, bokong tipis dan
kisut)
2 Apakah terdapat penurunan berat badan Tidak (0) Ya (1)
selama 1 bulan terakhir?
Atau
untuk bayi <1 tahun berat badan tidak naik
selama 3 bulan terakhir?
Jika pasien menjawab tidak tahu,
dianggap jawaban “Ya”
3 Apakah terdapat SALAH SATU dari Tidak (0) Ya (1)
kondisi berikut?
1) Diare profuse (≥5x/hari) dan atau
muntah (>3x/hari)
2) Asupan makan berkurang selama 1
minggu terakhir
4 Apakah terdapat penyakit dasar atau Tidak (0) Ya (2)
keadaan yang mengakibatkan pasien
berisiko mengalami malnutrisi (lihat tabel
di bawah)?
TOTAL 0
l. Status Fungsional
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY DUMPTY)
Parameter Kriteria Skor Nilai Skor
Dibawah 3 tahun 4
Umur 3-7 tahun 3
4
7-13 tahun 2
>13tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
2
Perempuan 1
Gangguan Neurologis 4
Perubahan dalam oksigenisasi 3
(masalah saluran nafas,
Diagnosis
dehidrasi, anemia,anorexia, 3
sinkop, Sakit kepala dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak sadar terhadap keterbatasan 3
Gangguan Lupa keterbatasan 2 1
kognitif Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur
saat bayi/ anak 4
Faktor Pasien menggunakan alat bantu 3
2
lingkungan atau box/ mebel
Pasien berada di tempat tidur 2
Pasien diluar ruang rawat 1
Dalam 24 jam 3
Respon Dalam 48 jam 2
terhadap
operasi/’ obat 1
penenang/efek
anastesi
>48 jam 1
Penggunaan Penggunaan obat: sedative (kecuali 3 1
pasien ICU, yang menggunakan
sedasi dan paralisis) hipnotik,
barbiturat, fenotialin, antidepresan,
obat
laksatif/ diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain 1
14
TOTAL (resiko jatuh
tinggi)
Skor : 7 – 11 (resiko jatuh rendah); ≥ 12 (resiko jatuh tinggi)
m. Kebutuhan Edukasi
Hambatan Pembelajaran : Tidak ada
Edukasi yang diperlukan : cara menangani sesak dan cara
membersihkan jalan nafas
n. Catatan
ANALISA DATA
Do : Hipersekresi air
Anak tampak dan elektrolit
RR : 35x/menit Diare
Suhu : 36
BAB cair ada
ampas 5 kali sehari
@ ± 600 cc -
Paristaltik usus
20x/menit
2 Ds : Ibu pasien Virus, Resiko Ketidakseimbang
mengatakan Parasit,Bakteri, Ketidakseimban an cairan
Mikroorganisme gan elektrolit (dehidrasi)
anaknya BAB
encer ada ampas 5 Infeksipada sel
Kurang volume
cairan
INTERVENSI
NO NOC NIC
DX
Frekuensi BAB 2 4
Konsistensi feses 2 4
Jumlah feses 2 4
Keterangan :
A : Saat pengkajian
T : Tujuan yang akan dicapai
1. Memburuk
2. Cukup Memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Meningkat
IMPLEMENTASI
EVALUASI
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kasus dalam
asuhan keperawatan pada anak dengan diagnosa Diare di Ruang Husna Rumah
Sakit PKU Muhammadiyag Gombong. Klien datang ke IGD diantar keluarganya
tanggal 29 September 2020 dengan keluhan utama pada pasien kelolaan ibu
pasien mengatakan anaknya BAB encer ada ampas 5 kali sehari, mual dan
muntah.
1. Pengkajian
Dalam kasus ini pengkajian tidak mendapatkan kesulitan karena
tersediannya format pengkajian, status klien, catatan keperawatan, keluarga
klien yang terbuka terhadap perawat dan perawat ruangan yang membantu
dalam pengkajian dan tindakan keperawatan Biasanya pasien mengalami
buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali sehari, BAB < 4 kali dan cair (diare
tanpa dehidrasi), BAB 4-10 kali dan cair (dehidrasi ringan/ sedang), atau
BAB >10 kali (dehidrasi berat). Hasil pengkajian awal pasien tampak lemas
BAB cair ada ampas 5 kali sehari @ ± 600 cc - Paristaltik usus 20x/menit.
Pada hasil pengkajian ulang didapatkan data: kesadaran komposmentis,
keadaan umum sakit sedang, S: 36 °C, N: 138 x/menit, RR: 35 x/menit,diare,
Mual, konjungtiva ananemis, kelopak mata tidak cekung, mukosa bibir dan
mulut kering, bising usus 30x/menit, terdapat distensi abdomen, kulit
elastis,bokong dan anus kemerahan (bereng) anak tampak rewel, dan hasil
pemeriksaan lab : hemoglobin: 12.3 g/dL, leukosit: 13.16 103 µl, hematokrit: (L)
32%, trombosit: 543 ribu/µl , natrium 141 mEg/L, kalium: 3.1 mEg/L (L) dan
klorida: 102 mEg/L. Pada kasus yang terjadi pada An. Y ialah sering buang air
besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, tidak nafsu makan,mual,
kelemahan, mukosa bibir kering, terdapat distensi abdomen dikarenakan
kadar kalium dalam darah yang rendah, Kalium: 3,1 mEq/L (L).
DAFTAR PUSTAKA