Anda di halaman 1dari 3

MITIGASI BENCANA : MASYARAKAT SEMAKIN PEDULI, TAPI

MASIH HADAPI MASALAH BIAYA

Sebagian masyarakat di Indonesia semakin besar pengetahuannya maka semakin terlibat


pula dalam upaya pengurangan risiko bencana,apalagi jika mereka pernah mengalami suatu
tragedi atau bencana maka mereka semakin tahu mengenai apa yang harus dilakukan jika
bencana terjadi kembali. Tetapi kadang kegiatan-kegiatan mengenai sosialisasi bencana
masih terhambat mengenai pendanaan.
Berbekal pengalaman traumatik yang pernah terjadi disekitarnya, sebagian warga
berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan pembekalan ilmu kepada
masyarakat dan pembangunan sarana prasarana untuk mengurangi dampak bencana
tersebut kepada warga.
Mengenai permintaan terhadap pembekalan ilmu dalam mempersiapkan diri untuk
menghadapi bencana sebagian besar disanggupi oleh pemerintah setempat. Tetapi,
mengenai pembangunan sarana dan prasana masyarakat tidak 100% memastikan bahwa
itu akan terlaksana dengan alasan bahwa dana yang tersedia dari pemerintah khusus untuk
pembangunan ini tidak ada.

Sebagai contoh pembangunan persiapan bencana adalah untuk mitigasi mengenai


bencana tsunami, yaitu pembelian cemara, ketapang, dan kelapa untuk ditanam di
pinggir pantai, dengan begitu jelas mengakui dengan tidak ada dana, maka kegiatan
di zona bahaya tsunami itu menjadi terkendala.

Dan untuk contoh pembekalan individu dalam menghadapi bencana dapat dilihat
seperti yang terlaksana di Yogyakarta, misalnya kewaspadaan bencana letusan Gunung
Merapi sudah lebih baik akibatnya. Hal itu terjadi karena pada tahun 2006, Yogyakarta
pernah mengalami gempa parah sehingga mulai saat itu sering diadakan sosialisasi
mengenai apa-apa yang harus dilakukan. Sehingga empat tahun kemudian ketika
warga juga merasakan erupsi besar Gunung Merapi, mereka semakin peduli dan
paham terhadap upaya-upaya pengurangan dampak akibat bencana.

PERTOLONGAN DAN PENCEGAHAN PADA KORBAN BENCANA


Berikut ini adalah contoh program yang dibuat untuk menghadapi pertolongan dan
pencegahan pada korban bencana beserta capaian:
1. Mitigasi dan Pemantauan Daerah Rawan Bencana.
Terindikasi sejak dini daerah rawan bencana yang mendukung prioritas
pembangunan.

2. Kaji Detail Gerakan Tanah di Daerah Rawan Bencana.


Terinformasikannya daerah gerakan tanah sebagai bentuk kesiapsiagaan
menghadapi bencana yang mendukung prioritas.
3. Pengembangan Pusat Data Informasi Penanggulangan Bencana.
Meningkatnya kesiapsiagaan dan pelayanan penanggulangan bencana.

4. Penyusunan Perencanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Bencana.


Terencananya penanganan pasca bencana rehabilitasi dan rekonstruksi.

5. Assesment/Kaji Cepat Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana.


Terdapatnya bahan kebijakan penanganan tanggap darurat.

6. Pendistribusian Dan Penataan Logistik.


Tersalurkannya bantuan kepada korban bencana secara tepat dan cepat.

7. Penguatan Sarana Prasarana Tanggap Darurat.


Meningkatnya sarana prasarana penanggulangan Bencana.

8. Pengadaan Peralatan Satgas.


Meningkatnya sarana dan pracapaian Satgas penanggulangan bencana.

9. Assessment Kaji Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanganan Pasca Bencana.


Tersusunnya bahan kebijakan penanganan pasca bencana.

10. Pembentukan dan Penguatan Desa Tangguh Bencana.


Meningkatnya kapasitas desa dan berkurangnya risiko korban bencana.

11. Sosialisasi Siaga Bencana.


Terinformasikannya kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

12. Rakor Penanggulangan Bencana.


Meningkatnya kemampuan, pemahaman, dan koordinasi dalam penanggulangan
bencana.
13. Penyusunan Kebijakan Penanggulangan Bencana.
Terdapatnya pedoman penanggulangan Bencana daerah secara terkoordinasi.

14. Penyiapan Logistik Tanggap Darurat Bencana Berupa Pakaian dan Alat
Rumah Tangga.
Tersedianya stok penyangga bantuan tanggap darurat berupa pakaian dan alat
rumah tangga baik dengan cara dibeli atau pemberian dari sukarelawan.

15. Penyiapan Logistik Tanggap Darurat Bencana Bahan Bangunan.


Tersedianya stok penyangga bantuan tanggap darurat mengenai bahan bangunan
untul rekontruksi rumah warga yang hancur akibat bencana.

16. Pelatihan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat.


Meningkatnya kemampuan anggota masyarakat dalam penanggulangan Bencana
agar lebih cepat tersalurkannya dibandingkan jika mengandalkan Satgas.

17. Penanggulangan Kedaruratan Bencana dan Forum Penanggulangan


Bencana.
Tersusunnya dokumen administrasi kedaruratan Terlaksananya kegiatan
pengurangan risiko bencana.

18. Penyusunan Kajian Sosial Ekonomi dan Budaya.


Meningkatnya kemampuan anggota masyarakat dalam hal sosial dan ekonomi
pasca bencana.

19. Peningkatan Operasional Satgas/Tim Reaksi Cepat.


Tertanganinya korban bencana.

20. Pengembangan Budaya Sadar Bencana.


Terlaksanakannya pemahaman tentang sadar bencana dan budaya

Anda mungkin juga menyukai