Anda di halaman 1dari 2

1.

Eropa
Eropa utara umumnya berada dalam keadaan yang lebih baik dibanding negara-
negara lain. WEF memperkirakan sebabnya adalah kebijakan yang membuat warga
menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga. Di Eropa selatan,
kesenjangan gender dalam bidang pendidikan malah terbalik di banding beberapa
tahun lalu karena perempuan mulai menikmati akses pendidikan. Bagaimanapun
tingkat partisipasi perempuan di lapangan kerja di kawasan ini masih rendah.
2. Asia
Filipina merupakan negara yang paling seimbang dari segi gender, dengan
tercapainya kesetaraan dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Negara ini juga
memiliki tingkat partisipasi perempuan yang tinggi dalam bidang pekerjaan,
menurut WEF. Cina berada pada urutan 69, di atas India yang berada di peringkat
101. Rendahnya peringkat India karena angka yang rendah dari WEF dalam sektor
pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
3. Amerika Utara.
Kanada dan Amerika Serikat berada pada peringkat 20 dan 23. Kanada mendapat
nilai yang baik untuk pendidikan namun kurang baik di bidang politik.Amerika
Serikat berada di bawah Kanada dalam politik namun lebih tinggi untuk kesehatan
dan ekonomi. Kedua negara bertetangga itu sama-sama memiliki nilai baik untuk
pendidikan
4. Afrika Sub- Sahara
Beberapa negara dengan kesenjangan gender yang terbesar ditemukan di wilayah
ini, dengan Chad dan Pantai Gading berada di bagian bawah peringkat
menyeluruh. Namun Afrika bagian selatan memiliki negara dengan tingkat
partisipasi perempuan yang tinggi dan keterlibatan politik, yang membantu mereka
masuk dalam 30 negara atas. Lesotho berada peringkat 16 sementara Afrika
Selatan satu tingkat di bawah Mozambik yang berada di peringkat 26.
5. Timur Tengah dan Afrika Utara
Kesenjangan gender yang paling besar ditemukan di kawasan ini namun situasinya
beragam dari satu negara dengan negara lain. Negara-negara Teluk, misalnya,
cenderung melakukan investasi besar untuk pendidikan perempuan sementara Uni
Emirat Arab kondisinya justru terbalik karena lebih banyak perempuan yang
menyelesaikan universitas dibanding laki-laki.Namun Yaman amat berbeda dengan
pendidikan perempuan yang amat rendah
6. Amerika Selatan atau Latin
Sebelum revolusi, pendidikan Kuba sangat diskriminatif. Kaum perempuan,
keturunan Afro-Kuba, kaum minoritas dan orang-orang desa sangat susah
mendapatkan pendidikan. Sebelum revolusi, tingkat buta huruf di kota hanya 11
persen, sedangkan di desa mencapai 40 persen. Namun, setelah revolusi, terutama
setelah kampanye pemberantasan buta huruf, kesenjangan itu dihilangkan.Di
bawah slogan “pendidikan untuk semua”, pendidikan Kuba bisa diakses siapapun.
Tidak ada diskriminasi dan kasta-kasta dalam pendidkan Kuba. Semua orang
mendapatkan pendidikan yang sama dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai