Anda di halaman 1dari 11

Keutamaan Pendidikan Dalam Islam

Pendidikan merupakah hal penting bagi manusia. Dikatakan penting karena


pendidikan berkaitan dengan nilai diri manusia, terutama dan mencari nilai itu
sendiri. Dengan pendidikan manusia akan mempunyai banyak ketrampilan dan
kepribadian. Ketrampilan dan kepribadian merupakan sekian banyak dari proses yang
dialami manusia untuk menjadi makhluk yang bekualitas baik fisik maupun mental.
Pribadi berkualitas dan berakhlak mulai tidak datang dengan sendirinya, tetapi ada
semacam latihan-latihan riyadhah. Kebiasaan yang baik akan berakibat baik dan
menjadi bagian dari kepribadian keseharian, sebaliknya kepribadian dan kebisaan
sehari-hari yang buruk juga akan berakibat buruk terhadap kepribadaian dan
perbuatan dirinya sendiri. Maka pendidikan dalam keseharian manusia menjadi
penting artinya dalam rangka mengawali manusia menjadi manusia yang berbudi dan
berperadaban yang luhur.

Pendidikan bukan hanya sekedar transfer ilmu, tetapi juga transfer nilai, dengan
adanya transfer ilmu dan nilai-nilai yang baik dimungkinkan manusia menjadi pribadi
yang tidak hanya cerdas otaknya, tetapi juga cerdas akhlaknya. tidak heran jika Allah
menyatakan bahwa kepribadian saja belum cukup, ilmu saja juga belum ada artinya,
tetapi jika keduanya, antara ilmu dan iman sudah menyatu, maka kepribadian dan
ketinggian derajat akan diperoleh manusia. Hal ini dapat difahami dari firman Allah:

”Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah


dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”{QS. Al Mujadalah: 11}.

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa antara kecerdasan intelektual/ilmu


pengetahuan dan spiritual/keimanan menjadi kesatuan yang utuh dalam rangka
mencapai tujuan mulia, pencapaian derajat yang tinggi di hadapan Allah. Artinya
adalah ilmu saja tidak cukup untuk mengantarkan manusia menjadi makhluk yang
berperadaban dan mempunyai derajat tertinggi di hadapan Allah. Maka dalam ayat
tersebut secara eksplisit dapat dipahami bahwa untuk mencapai derajat yang tinggi
dibutuhkan paling tidak dua variable yaitu ilmu pengetahuan dan kedalaman
keimanan seseorang. Jika kedua variable tersebut telah ada dalam diri seseorang,
maka sangat dimungkinkan derajatnya akan dimuliakan oleh Allah.
Dengan demikian pendidikan pada dasarnya mempunyai dimensi keilahian, karena
semua makhluk yang ada di alam ini adalah murid Allah, dikatakan murid karena
semua makhluk di alam ini diajarkan dan di didik oleh Allah sebagai pendidik utama
di jagad ini. Oleh karena itu pendidikan pada awalnya adalah berasal dari Yang Maha
Mendidik yaitu Rabb alam semesta ini. Tidak hanya itu selain Allah mendidik, Allah
juga memelihara makhluknya diantaranya dengan menurunkan kitab-kitab suci
sebagai bahan bacaan, bahan referensi dalam menyikapi berbagai kejadian dan
fenomena alam raya.

Allah mengutus para Rasul-Nya juga untuk mendidik manusia menjadi makhluk yang
baik, makhluk yang mau dan tahu akan Tuhannya, makhluk yang paham kepada siapa
harus mengabdi dan menyembah. Kesemua itu dapat ditemukan dalam pendidikan
Islam, pendidikan Islam bertujuan membebaskan manusia darai belenggu dunia,
belenggu kesyirikan dan menuju keikhlasan dalam berbuat dan beribadah. Pendidikan
dalam Islam bukan hanya untuk mencerdaskan, tetapi lebih dari itu pendidikan dalam
Islam berusaha mewujudkan manusia yang berkualitas dan beriman dan tahu siapa
yang berhak disembah dan dijadikan tempat bergantung.

Selain berusaha mewujudkan manusia yang ikhlas dan tahu Tuhannya, pendidikan
Islam juga di dukung oleh adanya kitab-kitab Allah, yang dibawa oleh para Rasul-
Nya, yang kesemua itu bertujuan untuk mendidik manusia menjadi makhluk yang
berperadaban. Dengan adanya para Rasul dan adanya Kitab yang dibawanya,
kemudian diajarkan, maka manusia akan terbebas dari kesesatan dan mendapatkan
hikmah, karena kitab-kitab tersebut, diajarkan oleh para Nabi dan Rasul dengan
hikmah, maka manusia yang menerima pengajaran dan dididik juga akan
mendapatkan hikmah tersebut. Allah berfirman,

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.{QS. Al-Jumuah:2}.

Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk membentuk dan mewujudkan peserta didik
yang berkualitas, beribadah dengan ikhlas karena Allah, dan menjadikan Alah satu-
satunya tempat menyembah dan bergantung.
Pendidikan dalam Islam mempunyai arti penting karena merupakan ruh dari awal
turunnya wahyu Allah, perintah pertama dalam Islam adalah untuk membaca,
membaca dalam arti lebih luas, termasuk di dalamnya adalah meneliti, mengkaji,
memahami, melakukan observasi, melakukan proses pembelajaran dan proses
pendidikan. Dengan demikian pendidikan merupakan tonggak awal dari kewahyuan,
hal ini dapat dicermati dari firman Allah :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS.Al-Alaq:1-5).

Pendidikan dapat berarti penyucian/ tazkiyah, penyucian manusia dari hal kesyirikan,
kedzaliman dan dosa. Pendidikan dalam tataran ini sudah melampaui pendidikan
awal, dalam arti pendidikan dalam konotasi tazkiyah lebih mempunyai tingkat yang
lebih tinggi jika dibanding dengan mendidik secara konsep keilmuan dan proses
menuju kesucian diri., tazkiyah dalam konotasi pendidikan merupakan sebuah proses
menuju akhlak mulia, membebaskan manusia dari kekotoran jiwa, pendidikan dalam
Islam berusaha meluruskan tujuan manusia yang sesungguhnya, tujuan tersebut
adalah mencapai keridhoan Allah. Disisi lain pendidikan dalam Islam merupakan
sebuah langkah preventif agar terhindar dari neraka dunia dan neraka akherat,” hal ini
dapat dicermati dari firman Allah :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” {QS. At-Tahrim:
6}.

Dalam ayat tersebut mengandung tanggung jawab penuh orang tua untuk mendidik
anak mereka. Mendidik anaknya agar menjadi anak yang sholeh, anak yang berbakti
kepada Allah dan orang tuanya. Dalam ayat tersebut mengandung sebuah proses
pendidikan dan pembelajaran, dengan demikian realitas ini memberi kesan bahwa
pendidikan utama awal bagi anak adalah pendidikan dan pembelajaran yang
diterimanya ketika di rumah. Pendidikan dan pembelajaran di rumah sangat penting,
dikatakan penting karena mempunyai pengaruh besar bagi anak kelak kalau mereka
sudah bergaul dan bermasyarakat.

Di sisi lain pendidikan di rumah mempunyai arti penting bagai anak untuk
mendapatkan pengalaman, pengalaman yang berharga, pengalaman yang kan menjadi
tolak ukur, sebagai pola utama dalam memandanag dunia luar. Pendidikan dalam
keluarga merupakan pendidikan dalam Islam, pendidikan yang dianggap utama dan
diutamakan, dikatakan diutamakan karena berdasarkan perintah Allah , agar setiap
orang tua bertanggung jawab untuk menyelamatkan anak-anak mereka dari api
neraka, baik neraka dunia maupun nereka akhirat. Tidak heran jika Nabi Muhammad
saw menyatakan bahwa pemberian pendidikan dan pembelajaran di rumah lebih baik
daripada hanya sekedar berbuat baik kepada anak. “Pemberian perhatian (pendidikan
dan pembelajaran) dari orang tua kepada anaknya, lebih baik daripada hanya bersikap
baik kepada mereka.”{ HR. Ahmad}. Sumber
http://sdikmakkah.sch.id/2017/09/13/keutamaan-pendidikan-dalam-islam/
BAB I

PENDAHULUAN

Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat
untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tingkah laku dengan cara berlatih dan
belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai
sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih
penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak
punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila
kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang
menggembirakan. Dasar atau landasan pendidikan dapat dilihat dari segi :

Pandangan Islam                

1. Al-qur’an.

Al-qur’an merupakan pedoman tertinggi yang menjadi petunjuk dan dasar kita hidup
di dunia. Dalam Al-qur’an kita bisa menemukan semua permasalahan hidup termasuk
pendidikan dan ilmu pengetahuan.

2. Hadits

Hadits merupakan pedoman kita setelah Al-qur’an, dengan demikian hadits juga
merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.

Secara Umum

Psikologis dan Pedagogis

Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar,
mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar
terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta
didik, mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pendidikan


Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing yang belum kepada
kedewasaan. Ahmad D.Marimba, merumuskan pendidikan adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani
siterdidik menuju terbentuknya keperibadian yang utama. Demikian dua pengertian
pendidikan dari sekian banyak pengertian yang diketahui.

Pendidikan dirumuskan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi perannya di masa yang akang
datang. Sedangkan, Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi perbuatan
atau semua usaha generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya,
pengalamannya, kecakapan serta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai
usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik
jasmaniah maupun rohaniah.

2.2             Keutamaan Pendidikan Dalam Islam

Pendidikan merupakah hal penting bagi manusia. Dikatakan penting karena


pendidikan berkaitan dengan nilai diri manusia, terutama dan mencari nilai itu
sendiri. Dengan pendidikan manusia akan mempunyai banyak ketrampilan dan
kepribadian. Ketrampilan dan kepribadian merupakan sekian banyak dari proses yang
dialami manusia untuk menjadi makhluk yang bekualitas baik fisik maupun mental.
Pribadi berkualitas dan berakhlak mulai tidak datang dengan sendirinya, tetapi ada
semacam latihan-latihan riyadhah. Kebiasaan yang baik akan berakibat baik dan
menjadi bagian dari kepribadian keseharian, sebaliknya kepribadian dan kebisaan
sehari-hari yang buruk juga akan berakibat buruk terhadap kepribadaian dan
perbuatan dirinya sendiri.

Maka pendidikan dalam keseharian manusia menjadi penting artinya dalam rangka
mengawali manusia menjadi manusia yang berbudi dan berperadaban yang luhur.

Pendidikan bukan hanya sekedar transfer ilmu, tetapi juga transfer nilai, dengan
adanya transfer ilmu dan nilai-nilai yang baik dimungkinkan manusia menjadi pribadi
yang tidak hanya cerdas otaknya, tetapi juga cerdas akhlaknya. tidak heran jika Allah
menyatakan bahwa kepribadian saja belum cukup, ilmu saja juga belum ada artinya,
tetapi jika keduanya, antara ilmu dan iman sudah menyatu, maka kepribadian dan
ketinggian derajat akan diperoleh manusia. Hal ini dapat difahami dari firman Allah
swt:

”Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-


lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”{QS. Al Mujadalah: 11}.

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa antara kecerdasan intelektual/ilmu


pengetahuan dan spiritual/keimanan menjadi kesatuan yang utuh dalam rangka
mencapai tujuan mulia, pencapaian derajat yang tinggi di hadapan Allah. Artinya
adalah ilmu saja tidak cukup untuk mengantarkan manusia menjadi makhluk yang
berperadaban dan mempunyai derajat tertinggi di hadapan Allah. Maka dalam ayat
tersebut secara eksplisit dapat dipahami bahwa untuk mencapai derajat yang tinggi
dibutuhkan paling tidak dua variable yaitu ilmu pengetahuan dan kedalaman
keimanan seseorang. Jika kedua variable tersebut telah ada dalam diri seseorang,
maka sangat dimungkinkan derajatnya akan dimuliakan oleh Allah swt.

Dengan demikian pendidikan pada dasarnya mempunyai dimensi keilahian, karena


semua makhluk yang ada di alam ini adalah murid Allah, dikatakan murid karena
semua makhluk di alam ini diajarkan dan di didik oleh Allah sebagai pendidik utama
di jagad ini. Oleh karena itu pendidikan pada awalnya adalah berasal dari Yang Maha
Mendidik yaitu Rabb alam semesta ini. Tidak hanya itu selain Allah mendidik, Allah
juga memelihara makhluknya diantaranya dengan menurunkan kitab-kitab suci
sebagai bahan bacaan, bahan referensi dalam menyikapi berbagai kejadian dan
fenomena alam raya.

Allah mengutus para Rasul-Nya juga untuk mendidik manusia menjadi makhluk yang
baik, makhluk yang mau dan tahu akan Tuhannya, makhluk yang paham kepada siapa
harus mengabdi dan menyembah. Kesemua itu dapat ditemukan dalam pendidikan
Islam, pendidikan Islam bertujuan membebaskan manusia darai belenggu dunia,
belenggu kesyirikan dan menuju keikhlasan dalam berbuat dan beribadah. Pendidikan
dalam Islam bukan hanya untuk mencerdaskan, tetapi lebih dari itu pendidikan dalam
Islam berusaha mewujudkan manusia yang berkualitas dan beriman dan tahu siapa
yang berhak disembah dan dijadikan tempat bergantung.

Selain berusaha mewujudkan manusia yang ikhlas dan tahu Tuhannya, pendidikan
Islam juga di dukung oleh adanya kitab-kitab Allah, yang dibawa oleh para Rasul-
Nya, yang kesemua itu bertujuan untuk mendidik manusia menjadi makhluk yang
berperadaban. Dengan adanya para Rasul dan adanya Kitab yang dibawanya,
kemudian diajarkan, maka manusia akan terbebas dari kesesatan dan mendapatkan
hikmah, karena kitab-kitab tersebut, diajarkan oleh para Nabi dan Rasul dengan
hikmah, maka manusia yang menerima pengajaran dan dididik juga akan
mendapatkan hikmah tersebut. Allah berfirman,” Dia-lah yang mengutus kepada
kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-
Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah
(As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan
yang nyata.{QS. Al-Jumuah:2}.

Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk membentuk dan mewujudkan peserta didik
yang berkualitas, beribadah dengan ikhlas karena Allah, dan menjadikan Alah satu-
satunya tempat menyembah dan bergantung.

Pendidikan dalam Islam mempunyai arti penting karena merupakan ruh dari awal
turunnya wahyu Allah swt, perintah pertama dalam Islam adalah untuk membaca,
membaca dalam arti lebih luas, termasuk di dalamnya adalah meneliti, mengkaji,
memahami, melakukan observasi, melakukan proses pembelajaran dan proses
pendidikan. Dengan demikian pendidikan merupakan tonggak awal dari kewahyuan,
hal ini dapat dicermati dari firman Allah sws>÷ètƒ ÇÎÈ

” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS.Al-Alaq:1-5).

Pendidikan dapat berarti penyucian/ tazkiyah, penyucian manusia dari hal kesyirikan,
kedzaliman dan dosa. Pendidikan dalam tataran ini sudah melampaui pendidikan
awal, dalam arti pendidikan dalam konotasi tazkiyah lebih mempunyai tingkat yang
lebih tinggi jika dibanding dengan mendidik secara konsep keilmuan dan proses
menuju kesucian diri., tazkiyah dalam konotasi pendidikan merupakan sebuah proses
menuju akhlak mulia, membebaskan manusia dari kekotoran jiwa, pendidikan dalam
Islam berusaha meluruskan tujuan manusia yang sesungguhnya, tujuan tersebut
adalah mencapai keridhoan Allah. Disisi lain pendidikan dalam Islam merupakan
sebuah langkah preventif agar terhindar dari neraka dunia dan neraka akherat,” hal ini
dapat dicermati dari firman Allah swt:“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.” {QS. At-Tahrim: 6}.

Dalam ayat tersebut mengandung tanggung jawab penuh orang tua untuk mendidik
anak mereka. Mendidik anaknya agar menjadi anak yang sholeh, anak yang berbakti
kepada Allah dan orang tuanya. Dalam ayat tersebut mengandung sebuah proses
pendidikan dan pembelajaran, dengan demikian realitas ini memberi kesan bahwa
pendidikan utama awal bagi anak adalah pendidikan dan pembelajaran yang
diterimanya ketika di rumah. Pendidikan dan pembelajaran di rumah sangat penting,
dikatakan penting karena mempunyai pengaruh besar bagi anak kelak kalau mereka
sudah bergaul dan bermasyarakat.
Di sisi lain pendidikan di rumah mempunyai arti penting bagai anak untuk
mendapatkan pengalaman, pengalaman yang berharga, pengalaman yang kan menjadi
tolak ukur, sebagai pola utama dalam memandanag dunia luar. Pendidikan dalam
keluarga merupakan pendidikan dalam Islam, pendidikan yang dianggap utama dan
diutamakan, dikatakan diutamakan karena berdasarkan perintah Allah , agar setiap
orang tua bertanggung jawab untuk menyelamatkan anak-anak mereka dari api
neraka, baik neraka dunia maupun nereka akhirat. Tidak heran jika Nabi Muhammad
saw menyatakan bahwa pemberian pendidikan dan pembelajaran di rumah lebih baik
daripada hanya sekedar berbuat baik kepada anak. “Pemberian perhatian (pendidikan
dan pembelajaran) dari orang tua kepada anaknya, lebih baik daripada hanya
bersikap baik kepada mereka.”{ HR. Ahmad}

2.3       Tujuan Pendidikan

 Membina Watak dan Keahlian

Ada gejala bahwa di Indonesia ini orang memahami pendidikan hanya untuk ”
menjadi pintar ” dan untuk memperoleh ijazah. Pemahaman seperti itu tidak
sepenuhnya salah. Namun, hakikat atau makna terdalam dari pendidikan adalah
mempersiapkan seseorang untuk memiliki keahlian, sikap dan watak serta pikiran
yang baik dan maju sebagai bekal untuk hidup dalam masyarakat. Sayangnya, sering
orang hanya berpatokan pada selembar ijazah yang diharapkan dapat sebagai tiket
untuk memperoleh pekerjaan ataupun memiliki status sosial ( kedudukan yang lebih
baik ) dalam masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat cenderung lebih percaya
pada ijazah dari pada kemampuan pemegang ijazah itu. Tidak mengherankan kalau
kita temukan kasus orang membeli ijazah. Juga menjadi gejala yang sangat biasa bila
siswa pun suka mencontek, tidak menghargai guru, dan melecehkan mutu pendidikan.
Ini menunjukkan bahwa siswa bersekolah hanya untuk memperoleh ijazah tanpa
peduli apakah ia memiliki pengetahuan yang memadai atau tidak.
Apakah makna pembentukan watak dalam proses pendidikan di sekolah ? Maknanya
mencakup hal-hal seperti kejujuran, kerendahan hati, keterbukaan terhadap kritik dari
orang lain, kemampuan, keberanian berpendapat dan menghargai perbedaan
pendapat, dan lain-lain. Sangat di sayangkan kalau orang tua hanya mengejar sekolah
” favorit ” yang menawarkan ilmu, tetapi tidak membentuk dan mengasah watak.

Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan


berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya
memunculkan kehidupan sosial yang bermoral.
Islam memiliki tujuan yang lebih komprehensif dibanding dengan sistem pendidikan
sekular yang semata-mata menghasilkan para anak didik yang memiliki paradigma
yang pragmatis.

Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah mencari ridha Allah swt. Dengan
pendidikan, diharapkan akan lahir individu-indidivu yang baik, bermoral, berkualitas,
sehingga bermanfaat kepada dirinya, keluarganya, masyarakatnya, negaranya dan
umat manusia secara keseluruhan. Disebabkan manusia merupakan fokus utama
pendidikan, maka seyogyanyalah institusi-institusi  pendidikan memfokuskan kepada
substansi kemanusiaan, membuat sistem yang mendukung kepada terbentuknya
manusia yang baik, yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan.

Dalam pandangan Islam, manusia bukan saja terdiri dari komponen fisik dan materi,
namun terdiri juga dari spiritual dan jiwa. Oleh sebab itu, sebuah institusi pendidikan
bukan saja memproduksi anak didik yang akan memiliki kemakmuran materi, namun
juga yang lebih penting adalah melahirkan individu-individu yang memiliki diri yang
baik sehingga mereka akan menjadi manusia yang serta bermanfaat bagi ummat dan
mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Institusi pendidikan perlu
mengarahkan anak didik supaya mendisiplinkan akal dan jiwanya, memiliki akal
yang pintar dan sifat-sifat dan jiwa yang baik, melaksanakan perbuatan-perbuatan
yang baik dan benar, memiliki pengetahuan yang luas, yang akan menjaganya dari
kesalahan-kesalahan, serta memiliki hikmah dan keadilan.

Oleh sebab itu juga, ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam institusi pendidikan
seyogyanya dibangun di atas wahyu yang membimbing kehidupan manusia.
Kurikulum yang ada perlu mencerminkan memiliki integritas ilmu dan amal, fikr dan
zikr, akal dan hati. Pandangan hidup Islam perlu menjadi paradigma anak didik dalam
memandang kehidupan.

Dalam Islam, Realitas dan Kebenaran bukanlah  semata-mata fikiran tentang alam
fisik dan keterlibatan manusia dalam sejarah, sosial, politik dan budaya sebagaimana
yang ada dalam konsep Barat sekular mengenai dunia, yang dibatasi kepada dunia
yang dapat dilihat. Realitas dan kebenaran didasarkan kepada dunia yang nampak dan
tidak nampak; mencakup dunia dan akhirat, yang aspek dunia harus dikaitkan dengan
aspek akhirat, dan aspek akhirat memiliki signifikansi yang terakhir dan final. (Syed
Muhammad Naquib al-Attas, Prolegomena to the Metaphysics of Islam).

BAB III

PENUTUP
3.1  Kesimpulan

Dari Uraian diatas Penulis menyimpulkan bahwa :

1. Pendidikan menurut pandangan Islam lebih dominan kepada pembentukan


akhlak, akidah dan iman. Sedangkan secara umum pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan pengembangan kemapuan yang dimiliki. Apabila kedua
hal ini digabungkan maka hasil dari pendidikan akan sangat maksimal dan
menghasilkan peserta didik yang memiliki intelektual dan akhlak yang mulia.
2. Dasar pendidikan menurut Islam fokus kepada Al-qur’an dan hadits, sedang
secara umum dasar pendidikan juga lebih menitik beratkan ke dasar
psikologis dan pedagogis.
3. Tujuan Pendidikan baik secara Islam dan umum hampir memiliki kesamaan
yaitu mendapatkan kesuksesan. Apabila digabungkan maka tujuan pendidikan
adalah upaya untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akherat.

http://blog.umy.ac.id/linanormayanti/2012/10/12/keutamaan-pendidikan-menurut-al-
quran-dan-as-sunnah/

Anda mungkin juga menyukai