Anda di halaman 1dari 24

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Penentuan kerangka konseptual oleh peneliti akan sangat membantu

dalam menentukan arah kebijakan dalam pelaksanaan penelitian. Kerangka

konsep penelitian merupakan kerangka yang menghubungkan antara konsep-

konsep yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan

(Riyanto, 2011).

Variabel Independen Variabel Dependen


Usia
Pendidikan
Perilaku
Sikap Perilaku pemberian ASI
Pengetahuan
Pekerjaan
Dukungan suami

Skema 3.1: Kerangka Konsep

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja sistematis yang digunakan

untuk melaksanakan sebuah penelitian yang memberikan arahan terhadap

jalannya suatu penelitian (Nursalam, 2008). Desain penelitian kuantitatif yang

digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu

penelitian yang tujuan nya untuk mendeskripsikan dan menguraikan suatu

kejadian dalam satu waktu sehingga variabel dependen dan variabel

lindependen diteliti secara bersamaan.

40
41

Penelitian dengan pendekatan Cross Sectional adalah suatu penelitian

yang menggunakan rancangan atau desain observasi dengan ciri-ciri semua

pengukuran variabel independen dan dependen yang diteliti dilakukan pada

waktu yang bersamaan serta tidak ada follow up. Dalam penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

ibu dalam pemberian ASI.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Nursalam, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah perempuan atau

wanita sebagian besar berusia produktif yang mempunyai anak usia 6

sampai 1 tahun sebanyak 531 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Rasau

Jaya.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara

tertentu dan dapat mewakili populasi (Riyanto, 2011). Jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah 74 orang perempuan di wilayah Kerja

Puskesmas Rasau Jaya. Jumlah sampel ini didapatkan dengan

menggunakan rumus Lameshow (1990) dengan presentasi error 5%

(Notoatmodjo, 2012).
42

Diketahui :
Z1=1.962=3.8416
P = 0.045
d=0.052
1-p=1-0.045

n = 66,0371= 67
n = 67 + 10%
n = 73,7
n = 74

Keterangan :

n = besar sampel

p = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi

= standar normal deviasi untuk α (dapat dilihat pada tabel

distribusi z)

d = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan.

Kriteria inklusi adalah karakteristik atau persyaratan umum

yang diharapkan peneliti untuk bisa memenuhi subjek penelitian,

Sedangkan kriteria ekslusi adalah suatu karakteristik dari populasi

yang dapat menyebabkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi

namun tidak dapat disertai menjadi subjek penelitian (Nasir, 2011).

Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sampel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:


43

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu yang berada Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasau Jaya

2) Ibu yang mempunyai anak usia 6 bulan sampai 1 tahun

3) Dalam keadaan sehat tidak menderita penyakit menular

yang dapat ditularkan melalui ASI seperti HIV dan

Hepatitis

4) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu yang mempunyai kelainan pada payudara

2) Ibu yang memiliki bayi mengalami kesulitan menghisap

akibat kelainan pada rongga mulut

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Riyanto,

2011). Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel

dengan cara acak tanpa memperlihatkan karakteristik, strata yang terdapat

dalam populasi tersebut, sampel acak sederhana adalah sebuah sampel

yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan

elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai sampel (Nasir, 2011).

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah probability sampling

dengan pendekatan Simple Random Sampling. Pelaksanaan sampel

random sampling disebabkan karena anggota populasi penelitian ini


44

dianggap homogen karena sampel yang diambil adalah ibu yang

mempunyai balita usia 6 bulan sampai 12 bulan di Wilayah Kerja

Puskesmas Rasau Jaya, dimana pada saat penelitian dilakukan peneliti

membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama, setelah

mendapatkan sampel pertama, maka nama nama yang terpilih

dikembalikan lagi agar populasinya tetap utuh, sehingga probabilitas

responden berikutnya tetap sama dengan reponden pertama, langkah

tersebut kembali dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan

penelitian. Peneliti memiliki daftar 720 orang populasi di 8 posyandu dan

peneliti memilih 74 orang untuk menjadi sampel. Pertama semua daftar

nama tersebut ditandai dengan nomor 1-720, nomor tersebut kemudian

diacak, pengacakan menggunakan metode arisan dimana 10 nama yang

keluar dari tiap posyandu diambil untuk dijadikan sampel, begitu

seterusnya.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasau

Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan penelitian ini akan dilakukan pada

bulan Januari hingga Februari 2020. Adapun alasan penelitian yang dilakukan

di tempat ini karena angka cakupan pemberian ASI lebih rendah dari

Kecamatan lainnya yaitu 4,5%.


45

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan kegiatan yang dilakukan setelah

menetapkan variabel-variabel adalah dengan mendefinisikan variabel tersebut

secara operasional Definisi operasional disebut juga sebagai sebuah varaiabel

yang bisa diamati, bisa diuji, atau bisa dijadikan angka (Nasir, 2011).

Tabel 3.1: Definisi Operasional


Variable Definisi
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional
Karakteristik Terdiri dari
responden usia,
pendidikan,
sumber
informasi
dan perilaku

Usia Lama hidup Kuesioner Wawancara 1. < 20 Tahun Ordinal


seseorang 2. ≥ 20 Tahun
dihitung dari (Arini,
tahun
kelahiran 2012)
sampai ulang
tahun
terakhir

Pekerjaan Kegiatan Kuesioner Wawancara Nominal


utama yang 1. Tidak
dilakukan Bekerja
responden
2. Bekerja
dan
(BPS, 2009)
mendapatkan
penghasilan
yang masih
dilakukan
sampai saat
ini
Pendidikan Berdasarkan Kuesioner Wawancara 1. Tinggi Ordinal
ijazah (> 9
terakhir tahun)
dimiliki SD-SMP-
SMA-PT
2. Rendah
(≤9 tahun)
Tidak
Sekolah-SD
(Depdiknas,
2002).
46

Pengetahuan Kemampuan Kuesioner Memberikan 1. Baik jika Ordinal


dasar tentang pertanyaan nilai median
ASI dengan ≥ 15
eksklusif menggunakan 2. Kurang jika
yang skala Guttman nilai median
meliputi : dengan ≤ 15
pengertian kriteria :
asi, sampai (benar atau
usia berapa salah), dimana
asi diberikan, nilai benar = 1
dan apa dan nilai salah
manfaat asi =0
bagi bayi dan
ibu.

Sikap Tanggapan Kuesioner Memberikan 1. mendukung Ordinal


ibu terhadap pertanyaan jika nilai
pemberian menggunakan median ≥ 42
ASI skala Likert 2. kurang
eksklusif dengan mendukung
kriteria : jika nilai
a. Sangat median ≤ 42
setuju (SS)
dengan nilai 4
b. Setuju (S)
dengan nilai 3
c. Tidak
setuju (TS)
dengan nilai 2
Sangat tidak
setuju (STS)
dengan nilai 1
dukungan Pengaruh Kuesioner Memberikan 1. mendukung Ordinal
Suami positif yang pertanyaan jika ≥ 37
diberikan dengan 2. Kurang
oleh suami menggunakan mendukung
berupa skala Likert ≤ 37
anjuran dan dengan
bantuan kriteria :
praktis a. Selalu (SL)
kepada ibu dengan nilai
dalam hal 4
pemberian b. Sering (SR)
Asi menurut dengan nilai
pengakuan 3
ibu. c. Jarang (JR)
dengan nilai
2
Tidak pernah
(TP) dengan
nilai 1
Perilaku Tindakan Kuesioner Wawancara 1. ASI Ordinal
memberikan Eksklusif
ASI pada 2. Tidak ASI
47

bayi hingga Eksklusif


usia 6 bulan
tanpa
tambahan
makanan
atau
minuman
lain

F. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrument penelitian adalah

segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan

menginterpretasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan

pola pengukuran yang sama (Nasir, 2011).

Pada penelitian ini terdapat kuesioner dengan 4 bagian, yaitu

instrument perilaku, sikap, pengetahuan, dan dukungan suami. Terdapat 45

pertanyaan disetiap kuesioner untuk kuesioner pengetahuan 15 pertanyaan,

sikap 15 pertanyaan, dukungan suami 15 pertanyaan, dan perilaku ibu

terdapat 1 buah pertanyaan. Kuesioner ini diadopsi dari penelitian Nimah

(2017); Fitrah (2017); Luthfiyah (2017) serta beberapa pertanyaan dibuat

sendiri oleh peneliti. Skala ukur yang digunakan menggunakan skala likert

dan skala guttman.

Penelitian kuantitatif dalam penelitian ini pengumpulan data

menggunakan istrumen kuantitatif untuk mendapatkan data yang akurat.

Instrumen penelitian akan menghasilkan data yang empiris, telah teruji

validasi dan reliabilitasnya. Hasil penelitian sesuai data empiris dengan


48

standart error rendah. Pengujian dilakukan sekurangnya terhadap 30

responden yang memiliki karakteristik sama dengan sampel penelitian.

Sebelum diolah lebih lanjut, data terlebih dahulu dikategorikan

data disajikan dalam distribusi frekuensi, kemudian dikategorikan menjadi

baik-buruk bagi variable pengetahuan, negatif positif untuk variable sikap,

dan mendukung-tidak mendukung untuk variable dukungan atau sikap suami.

Jika data berdistribusi tidak normal maka Cut Off Point menggunakan nilai

Median.

kuesioner pada penelitian ini terdapat 4 bagian, yaitu instrument

perilaku, sikap, pengetahuan, dan dukungan suami. Kuesioner diadopsi dari

penelitian Nimah (2017); Fitrah (2014). Nilai dari pertanyaan-pertanyaan

berdasarkan skor yang diperoleh, Skala ukur yang digunakan menggunakan

skala likert dan skala guttman.

Tabel 3.2: Instrumen Penelitian


No Variabel Jumlah Soal Nomor Soal
1 Pengetahuan
- Definisi 1 1
- Frekuensi 3 2,6, 13
- Manfaat ASI 4 3, 5, 7, 10
- Keuntungan ASI 1 4
- Kelebihan ASI 1 8
- Kandungan ASI 3 9, 14, 15
- Faktor yang mempengaruhi produksi 2 11, 12
ASI
2 Sikap
- Memberikan ASI 4 1, 2, 3, 4
- Produksi ASI 3 6, 7, 8
- Frekuensi memberikan ASI 1 11
- Manfaat diberikan ASI 3 5, 9, 10
3 Dukungan Suami
- Bentuk dukungan Suami 7 1,3,6, 8, 9, 11, 13
- Sikap Suami 7 2,4,5,7, 10, 12, 15
4 Perilaku
- Mengatahui cara meningkatkan 4 1, 2, 3, 4
produksi ASI
- Sikap saat ASI berkurang 7 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12
49

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas mengacu pada aspek ketetapan dan kecermatan hasil

pengukuran. Pengukuran sendiri dilakukan untuk mengetahui seberapa

banyak suatu aspek psikologis yang terdapat didalam diri seseorang,

yang dinyatakan oleh skore pada instrimen pengukuran yang

bersangkutan untuk menunjukan ketepatan pengukuran suatu

instrumen, dengan kata lain suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut (Riyanto, 2011).

Penelitian ini menggunakan validitas tampang (face validity)

dimana item-item didalam kuesioner telah sesuai dan apabila dilihat

dari segi penampilan kuesioner telah meyakinkan dan memberikan

kesan mampu untuk mengungkapkan apa yang hendak diukur maka

dapat dikatakan bahwa validitas tampang (face validity) telah terpenuhi.

Teknik yang digunakan untuk uji korelasi pada penelitian ini

adalah korelasi Pearson’s Products Moments. Instrumen dikatakan

valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Nilai r tabel untuk

sampel 30 orang dengan taraf signifikasi 5% adalah 0,361. Sehingga

instrumen dikatakan valid jika nilai r lebih besar dari 0,361 (Riwidikdo,

2012).
50

Uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan Di Puskesmas Sui

Durian dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan karakteristik

yang sama, dikarenakan Puskesmas Sui Durian karena puskesmas ini

memiliki kesamaan dengan sampel peneliti. Uji validitas kuesioner

menunjukan bahwa terdapat 14 pertanyaan valid dari 15 pertanyaan

tentang variabel pengetahuan dengan skala 0,017-0,965, 12 pertanyaan

valid dari 15 pertanyaan tentang variabel sikap dengan skala 0,212-

0,952, 13 pertanyaan valid dari 15 pertanyaan tentang variabel

dukungan suami dengan skala 0,156-0,748. 6 item kuesioner yang tidak

valid telah dilakukan modifikasi pertanyaan oleh peneliti. Dapat dilihat

pada lampiran 9.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya kesetabilan pengukuran, alat dikatakan

reliabel jika digunakan berulang-ulang nilai sama. Sedangkan

pertanyaan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Riyanto, 2011).

Uji Reabilitas dilakukan dengan cara menguji cobakan

instrumen sekali saja. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan

baik jika memiliki nilai cronbach alfa > 0,6. Jika nilai alfa ˃ 0,6 artinya

reliabilitas mencukupi (sufficent reliability), jika alfa ˃ 0,80 artinya

reliabilitas mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara

konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Peneliti merencanakan uji

validitas dan reliabilitas akan dilakukan di puskesmas Sui Durian


51

dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, dikarenakan puskesmas Sui

Durian karena puskesmas ini memiliki kesamaan dengan sampel

peneliti.

Hasil uji reabilitas dalam penelitian didapatkan, variabel

pengetahuan =0,918, sikap = 0,879, dukungan suami = 0,432 sehingga

semua kuesioner tersebut reliabel. Dapat dilihat pada lampiran 10.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Sumber data merupakan objek yang mampu memberikan informasi penelitian

sehingga datanya dapat dipergunakan untuk menjustifikasi dalam

menyelesaikan masalah.

1. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.

a. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner

berisi pertanyaan seputar ASI eksklusif dan faktor-faktor yang

berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Pengumpulan data ini

dilakukan sendiri oleh peneliti di Puskesmas Kecamatan Rasau Jaya.

Data primer yang dikumpulkan oleh peneliti melalui wawancara

petugas KIA Puskesmas Rasau Jaya yaitu terkait jumlah balita usia 6

bulan sampai 12 bulan di Kecaamatan Rasau Jaya, serta jumlah

cakupan pemberian ASI di Kecamatan Rasau Jaya.


52

b. Data sekunder yang dikumpulkan oleh peneliti berupa data cakupan

ASI Eksklusif yang di dapatkan dari Profil Dinas Kesehatan

Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2018.


53

2. Sumber Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Peneliti melakukan komunikasi secara lisan kepada responden

untuk mendapatkan sebuah informasi serta hubungan saling percaya

antara peneliti dengan responden. Pada metode ini peneliti akan

berhadapan langsung dengan responden untuk mendapatkan informasi

secara lisan terkait identitas responden serta permohonan untuk

menjadi responden.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu alat pengumpulan data berupa

pertanyaan tertulis yang diberikan oleh peneliti kepada penulis,

dimana pada saat penelitian, peneliti yang sudah melakukan hubungan

saling percaya dan memberikan surat persetujuan menjadi responden

peneliti selanjutnya akan memberikan kuesioner untuk diisi oleh

responden gunanya untu mengetahui sejauh mana perilaku ibu di

Kecamatan Rasau Jaya terkait Pemberian ASI secara Eksklusif.

H. Proses Penelitian

1. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian merupakan tahap penyusunan rencana

penelitian yang dituangkan dalam bentuk proposal penelitian. Dalam

tahap persiapan atau pembuatan proposal penelitian peneliti


54

menggambarkan rencana yang kongkrit tentang pelaksanaan penelitian,

mulai dari mengemukakan masalah penelitian, tujuan dan manfaat

penelitian, teori dan konsep yang mendukung penelitian, hipotesis atau

pertanyaan penelitian, desain penelitian, samapel yang digunakan, alat

ukur atau instrument penelitian, langkah atau jalannya penelitian sampai

rencana analisis terhadap data penelitian dan jadwal pelaksanaan

penelitian (Dharma, 2011), secara lebih rinci berikut ini kegiatan dalam

tahap persiapan yang dituangkan dalam bentuk proposal penelitian :

a. Setelah penelitian di setujui oleh penguji, maka dilanjutkan dengan

pengajuan surat permohonan izin penelitian dari STIK

Muhammadiyah Pontianak.

b. Setelah mendapatkan surat izin dari STIK Muhammadiyah Pontianak

peneliti menyerahkan surat permohonan izin penelitian kepada Kepala

Dinas Kesehatan Kubu Raya.

c. Setelah mendapatkan surat balasan dari Dinas Kesehatan Kubu Raya

kemudian peneliti menyerahkan surah izin penelitian kepada Kepala

Puskesmas Rasau Jaya.

d. Setelah menyerahkan surat izin penelitian ke Kepala Puskesmas Rasau

Jaya kemudian peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat dari

penelitian sebelum bertemu dengan calon responden.

e. Setelah menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian, peneliti

melakukan penelitian dengan datang ke Puskesmas untuk bertemu

calon responden, dimana peneliti akan memberikan lembar


55

ketersediaan untuk ditanda tangani oleh calon responden apabila

setuju menjaadi responden penelitian, apabila responden tidak

bersedia maka akan diberhentikan menjadi responden.

f. responden yang telah bersedia dan setuju menjadi responden

penelitian akan diberikan penjelasan kepada responden tentang cara

pengisian kuesioner.

g. Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya

kepada peneliti apabila ada yang tidak jelas dengan kuisoner.

h. Mengingatkan responden untuk memastikan kembali kuisoner yang

telah diisi untuk memastikan agar semua item telah diisi.

i. Responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi kepada

peneliti untuk diperiksa.

j. Peneliti melakukan cek kelengkapan data apabila data telah lengkap

kemudian peneliti memasukan data, dan mengolah serta menganalisa

data sesuai dengan uji statistik yang telah ditetapkan oleh peneliti

untuk menulis laporan.

2. Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis data diolah terlebih dahulu dengan

tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang

diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama

dalam menguji hipotesis, 5 tahapan pengolahan data menurut (Dharma,

2011) sebagai berikut :


56

a. Editing

Penyuntingan data dilakukan dua kali, yakni pada saat

pelaksanaan wawancara di lapangan dengan tujuan untuk mengoreksi

secara langsung kesalahan-kesalahan pada pengisian kuesioner oleh

pewawancara dan pada saat awal pengolahan data yang dimaksudkan

untuk menilai hasil pengisian kuesioner secara keseluruhan apakah

memenuhi syarat untuk di ikutkan dalam analisis atau tidak.

Proses penyuntingan dilakukan dengan cara peneliti

melakukan pemeriksaan kembali terkait kebenaran data yaitu dengan

memeriksa terlebih dahulu kuesioner sebelum diserahkan kepada

responden, kemudian peneliti memeriksa kembali peryataan yang

telah diisi oleh responden, dengan tujuan dilakukan nya proses

penyuntingan yaitu untuk mengurangi kesalahan dan kekurangan

dalam lembar kuesioner yang telah di isi, sehingga peneliti dapat

memeriksa kelengkapan data untuk dilakukan analisis.

b. Coding

Peneliti melakukan pengkodean berupa angka numerik pada

data yang telah peneliti tetapkan. Pengkodean ini penting terutama

karena pengolahan data yang peneliti lakukan menggunakan Software

statistic computer. Tahap ini peneliti memberikan skor pada setiap

jawaban yang berupa angka kemudian ditulis dalam lembar jawaban,


57

hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam membaca dan

menginput kedalam computer.

1) Pembuatan daftar variabel, yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu

bertujuan untuk memberikan kode pada semua variabel yang ada di

dalam kuesioner.

2) Pemindahan hasil pengisian kuesioner, ke dalam daftar kode yang

ada di dalam kuesioner, bertujuan agar memudahkan peneliti dalam

melakukan pengolahan data.

3) Pembuatan daftar koding, yang digunakan untuk memindahkan

hasil pengisian daftar koding kuesioner kedalam daftar koding

tersendiri yang siap untuk dmasukkan di dalam program

pemasukan data.

Tabel 3.3 : Pengkodean Data


variabel Hasil Penelitian Coding
Kriteria Responden
Usia < 20 Tahun 1
≥ 20 Tahun 2
Pekerjaan Bekerja 1
Tidak Bekerja 2
Tingkat Pendidikan Tinggi 1
Rendah 2
Perilaku ASI Eksklusif 1
Tidak ASI Eksklusif 2
Pengetahuan Baik 1
Kurang Baik 2
Sikap Mendukung 1
Tidak Mendukung 2
Dukungan Suami Mendukung 1
Kurang Mendukung 2
58

c. Entri Data

Sebelum pemasukan data ke dalam komputer terlebih dahulu

dibuat program pemasukan data sesuai dengan karakteristik serta skala

masing-masing variabel dan untuk selanjutnya data yang sudah ada

dalam bentuk daftar koding dimasukkan kedalam program pemasukan

data sampai selesai yang dilakukan sendiri oleh peneliti.

Peneliti melakukan data entri yaitu memasukan data peneliti

yang selanjutnya peneliti tampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.

Data yang dilakukan pengentrian yaitu data kuesioner yang terdiri dari

karakteristik responden seperti usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,

perilaku pemberian ASI, pengetahuan, sikap dan dukungan suami.

d. Cleaning Data

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data

yang sudah dimasukan kedalam kumputer untuk memastikan data

telah bersih dari kesalahan sehingga data siap dianalisa. Didalam

tahap ini peneliti melakukan pengecekan kembali data yang telah di

masukan kedalam computer, kemudian peneliti melakukan

pengecekan ulang pada data-data yang telah dimasukan untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan pengkodean, ketidak lengkapan data

dan sebagainya. Kemudian peneliti melakukan pembenaran atau

pengkoreksian data yang tidak benar.

e. Scoring
59

Memberikan nilai untuk masing-masing pertanyaan sehingga

memudahkan dalam pengolahan data.

3. Tehnik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan

pengisian kuisioner yang telah dibuat oleh peneliti, kemudian diolah

dalam bentuk angka-angka atau diskoring menggunakan uji statistik

Person Chi Square dengan batas kemaknaan alpha = 0,05 atau

confidence interval (CI = 95%). Analisis data dilakukan dengan teknik

analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk

mendeskripsikan variabel umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan,

dukungan suami, bivariat digunakan untuk menguji hubungan antar

variabel independen dengan variabel dependen.

4. Rencana Analisis Data


Tabel 1.4 Rencana Analisis Data
Variabel Independen Variable Dependen Analsis Data
Usia (ordinal) Perilaku Pemberian
ASI (Nominal)
Pekerjaan (ordinal) Perilaku Pemberian
ASI (Nominal)
Pendidikan (Ordinal) Perilaku Pemberian
ASI (Nominal)
Pengetahuan (ordinal) Perilaku Pemberian
ASI (Nominal)
Sikap (Ordinal) Perilaku Pemberian
ASI (Nominal)
Perilaku (Ordinal) Perilaku Pemberian
ASI (Nominal)
Dukungan Suami Perilaku Pemberian
(Ordinal) ASI (Nominal)
60

I. Etika Penelitian

Penelitian ini sudah mendapatkan surat keterangan lulus uji etik dari

badan litbang Stik Muhammadiyah Pontianak dengan nomor etik:

28/II.I.AU/KET.ETIK/I/2020 setelah mendapat izin dari Puskesmas Rasau

Jaya, kemudian peneliti melakukan penelitian dengan memperhatikan etika

penelitian Kelana.

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human digenity)

Peneliti harus dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat dan

martabat manusia. Subyek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk

menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak boleh

ada paksaan atau penekanan tertentu agar subyek bersedia dalam ikut

penelitian.

Menghormati harkat dan martabat manusia dalam hal ini peneliti perlu

mempertimbangkan kembali terkait hak-hak responden untuk

mendapatkan informasi yang terbuka yang berkaitan dengan jalannya

proses penelitian, dan didalam proses penelitian responden bebas untuk

menentukan pilihan dan bebas dari paksaan dalam penelitian. Oleh karena

itu, peneliti akan mempersiapkan formulir persetujuan responden dan

menandatangani terlebih dahulu sebelum dilajutkan sebaga responden

dalam penelitian.
61

2. Menghormati privasi dan kerahasian subyek (respect for privacy and

confidentiality)

Manusia sebagai subyek penelitian mempunya privasi dan hak asasi

untuk mendapatkan kerahasiaan informasi. Peneliti harus merahasiakan

segala privasi yang menyangkut dengan obyek yang tidak ingin

identitasnya atau informasi dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini

diterapkan dengan meniadakan identitas seperti nama dan alamat subyek.

Peneliti akan memberikan akibat terbukanya informasi, termasuk

informasi yang sifatnya pribadi, karena tidak semua orang menginginkan

informasinya diketahui oleh orang lain. Oleh karena itu, peneliti tidak akan

menampilkan informasi mengenai identitas responden, baik nama, alamat

dalam kuesioner alat ukur. Peneliti akan menggunakan koding (inisial).

3. Menghormati keadilan dan inklutivitas (respect for justice inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa

penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat dan hati-hati dan dilakukan

secara profesional. Prinsip keadilan sendiri mengandung makna bahwa

peneliti memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan subyek. Misalnya di dalam proses penelitian,

peneliti akan mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak

responden untuk di berikan perlakuan yang sama, baik sebelum, selama

maupun sesudah berpartisipasi harus tetap dilakukan dengan adil.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harm and benefits)


62

Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus

mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi subyek penelitian

dan populasi dimana penelitian ini diterapkan (beneficience). Kemudian

meminimalisir risiko atau dampak yang merugikan bagi subyek penelitian.

Peneliti akan memperhatikan proses dalam penelitian apabila berpotensi

mengakibatkan cedera atau stress, maka responden akan dikeluarkan dari

kegiatan untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stress maupun yang

lainnya.

Anda mungkin juga menyukai