Anda di halaman 1dari 21

Modul Pembelajaran Biostatistik

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan


Muhammadiyah Pontianak
Program Studi Ners

Modul Pembelajaran
(Teori dan Praktikum)

Biostatistik
(CAI 4772)

ptional :

Parliani, MNS
Ganti kotak ini dengan
menambahkan beberapa

Ardi Wahyudi, M.Kes


gambar yang sesuai dan
mendukung dengan

Cau Kim Jiu, P.hD


judul mata kuliah

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Visi dan Misi

Institusi

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Visi

Menjadi Pusat Keunggulan Keperawatan di Bidang Pendidikan,


Penelitian dan Pelayanan Berlandaskan Al Islam dan
Kemuhammadiyahan, Berdaya Saing Nasional
dan Internasional Pada Tahun 2030

Misi

1. Mengembangkan Program Unggulan Pendidikan


Keperawatan yang Kreatif dan Inovatif
2. Meningkatkan dan Mengembangkan Sumber Daya
Manusia, Sarana dan Prasarana Pendukung Tri Dharma
Perguruan Tinggi
3. Menggiatkan Penelitian yang Dapat Digunakan untuk
meningkatkan Mutu Pelayanan Keperawatan Kepada
Masyarakat
4. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat Melalui
Pelayanan Pendidikan (Pelatihan) dan Pelayanan
Keperawatan yang Islami dan Profesional
5. Menjalin Kerjasama Berskala Nasional dan Internasional
dalam Mendukung Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang Berkualitas
6. Mengembangkan Profesi Keperawatan yang Berlandaskan
Al Islam Kemuhammadiyahan

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Program Studi Ners

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Visi

Merupakan Pusat Pendidikan Tenaga Keperawatan Professional,


Islami dan Kompetitif yang Bercirikan Keahlian Pengelolaan
Trauma Akut dan Kronik pada Tahun 2030

Misi

7. Menyelenggarakan pendidikan berfokus pada mahasiswa


dalam rangka menghasilkan lulusan yang berakhlakul
karimah, memiliki kekokohan intelektual, berfikir kritis dan
caring terutama pada bidang pengelolaan trauma kaut dan
kronik
8. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas terutama
pada bidang pengelolaan trauma akut dan kronik
9. Menyelenggarakan pengabdian yang berkualitas kepada
masyarakat terutama pada bidang pengelolaan trauma akut
dan kronik dengan melibatkan peran serta masyarakat

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Kata Pengantar

Mata kuliah ini berfokus pada pemahaman tentang prinsip-prinsip statistic, tingkat-
tingkat pengukuran, penyajian grafis, ukuran deskriptif dari ringkasan statistic, disperse dan
asosiasi statistika inferensial, tes hipotesa dan aplikasi dalam menafsirkan literature riset
keperawatan. Mata kuliah ini terdiri atas 3 SKS (2 SKS teori dan 1 SKS Praktikum).

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

DOA SEBELUM BELAJAR

‫ـي فَ ْه ًمـا‬ َ ‫ب ِز ْد ِن ْي ِع ْل ًم‬


ْ ‫ـاو ْر ُز ْق ِن‬ ِ ‫س ْولَ َر‬ ِ ْ ‫ضتُ ِباللاِ َربَا َو ِب‬
ُ ‫ال ْسالَ ِم ِد ْينَا َو ِب ُم َح َّمد نَ ِبيَا َو َر‬ ِ ‫َر‬

Rodlittu billahirobba, wabi islamidina, wabimuhammadin nabiyyaw warasulla ,robbi


zidnii ilmaa warzuqnii fahmaa.
Artinya:
"Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan
berikanlah aku pengertian yang baik"

َّ ‫ار ُز ْقنِ ْي فَ ْه ًما َواجْ عَ ْلنِ ْي ِمنَ ال‬


َ‫صا ِل ِحيْن‬ ْ ‫ب ِز ْدنِي ِع ْل ًما َو‬
ِ ‫َر‬
Robbi zidnii 'ilman warzuqnii fahmaa, waj'alnii minash-shoolihiin
Artinya :
"Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan kepahaman,Dan
jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang sholeh"

DOA SETELAH BELAJAR

ُ‫ار ُز ْقنَا اجْ تِنَابَه‬


ْ ‫اطالً َو‬ ِ َ‫عهُ َوأ َ ِرنَا ْالب‬
ِ َ‫اط َل ب‬ ْ ‫اَللّٰ ُه َّم أ َ ِرنَا ْال َح َّق َحقًّا َو‬
َ ‫ار ُز ْقنَا اتِـبَا‬
Allahumma Arinal Haqqa Haqqan Warzuqnat tibaa'ahu. Wa Arinal baathila Baa-
Thilan Warzuqnaj tinaabahu
Artinya:
"Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran, sehinggga kami dapat mengikutinya.
Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya"

ُ ‫س ْب َحانَكَ اللَّ ُه َّم َو ِب َح ْمدِكَ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن لَ ِإلهَ ِإلَّ أ َ ْنتَ أ َ ْست َ ْغ ِف ُركَ َوأَت ُ ْو‬
َ‫ب ِإلَيْك‬ ُ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu
ilaik.
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Daftar Isi

Visi Misi
Kata Pengantar
Doa Sebelum Belajar

Topik 1
A. Sub Topik 1.1 …………………………………………………………..... 1
B. Sub Topik 1.2 …………………………………………………………..... 2
C. Sub Topik 1.dan seterusnya…………………………………………….. 3
D. Latihan Topik 1 ………………………………………………………….... 4
E. Tes Formatif Topik 1 ……………………………………………………. 5
F. Tindak Lanjut Topik 1 ………………………………………………….. 6
G. Daftar Pustaka Topik 1 …………………………………………………. 7

Topik 2
A. Sub Topik 2.1 …………………………………………………………..... 8
B. Sub Topik 2.2 …………………………………………………………..... 9
C. Sub Topik 2.dan seterusna ……………………………………………… 10
D. Latihan Topik 2 …………………………………………………………. 11
E. Tes Formatif Topik 2 ……………………………………………………. 12
F. Tindak Lanjut Topik 2 …………………………………………………… 13
G. Daftar Pustaka Topik 2 …………………………………………………... 14

Topik 3 dan seterusnya………………………………………………………….. 15

Daftar Pustaka

Lampiran (Jika dibutuhkan)

Biografi / Riwayat Penulis

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Pengantar Statistika
KOMPETENSI UMUM
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep statistika dan memahami
kegunaan statistika diberbagai bidang ilmu pengetahuan terutama di bidang pendidikan.

KOMPETENSI KHUSUS
Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

a. menjelaskan pengertian dan konsep dasar statistika,


b. menjelaskan peranan dan perlunya statistik serta fungsinya,
c. menjelaskan pengertian data statistik, pengumpulan data dan pembagiannya.

DESKRIPSI
Perkembangan statistika telah mempengaruhi hampir di setiap aspek kehidupan
manusia modern. Sadar atau tidak, kita saat ini suka berpikir secara kuantitatif. Keputusan-
keputusan diambil berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data kuantitatif. Dengan
demikian, statistika mutlak dibutuhkan sebagai peralatan analisa dan interpretasi data
kuantitatif.

Statistika sangat diperlukan bukan hanya dalam penelitian atau riset saja, tetapi juga
dalam bidang pengetahuan lainnya seperti: teknik, industri, ekonomi, astronomi, asuransi,
pertanian, bisnis, psikologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial dan
sebagainya. Selanjutnya kita akan membahas metode statistika, bukan statistika teoritik.
Disini tidak diuraikan penurunan rumus-rumus ataupun bukti-bukti sifat atau dalil, melainkan
uraian teknik statistik untuk penggunaan didalam bermacam-macam disiplin ilmu.

1.1 PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA

Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa
Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada awalnya
statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai penduduk suatu daerah atau
negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula, kumpulan angka yang dibutuhkan oleh
pemerintah dalam menyelesaikan beberapa masalah.

Seiring dengan perkembangan zaman, statistik mulai mencakup hal-hal yang yang
lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angka-angka untuk pemerintahan
saja, tetapi telah mengambil bagian diberbagai bidang kehidupan, termasuk penelitian-
penelitian pada hampir seluruh cabang ilmu, seperti ekonomi, sains, pertanian, sosial, dan
pendidikan.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Dalam kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua
kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya ilmu statistik ( statistika )
, sedang kata statistic diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel“
yaitu sebagai lawan dari kata “parameter “ yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal
dari populasi”. Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini apabila kita membaca atau
mendengar istilah statistik maka, dalam istilah statistik itu mengandung berbagai macam
pengertian, antara lain menurut Sudjana ( 1996: 21) statistik adalah kumpulan data, bilangan
maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan. Dari pengertian tersebut, statistik diartikan dalam arti
sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk angka-angka. Contoh: Statistik penduduk, yang
berarti keterangan mengenai penduduk berupa angka-angka dalam bentuk ringkas, seperti
jumlah penduduk dan rata-rata umur penduduk. Selain itu statistik juga mengandung
pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data
mengenai sesuatu hal. Contohnya, bila kita meneliti berat badan 40 mahasiswa dan didapat
rata-rata berat badannya misalnya 55 kg, maka rata-rata 55 kg ini dinamakan statistik.

Statistik sudah diartikan dalam arti yang luas yaitu statistika yang merupakan suatu
pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data,
mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau
menginterpretasikan data. Dengan demikian pengertian statistika jauh lebih luas daripada
statistik.

Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika. Jika ingin
membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari
digolongkan kedalam statistika matematis atau statistika teoritis. Di sini diperlukan dasar
matematika yang kuat dan mendalam. Yang dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-
dalil, rumus-rumus, menciptakan model-model dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis dan
matematis. Yang kedua, kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari segi
penggunaannya. Aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat dan sebagainya yang telah
diciptakan oleh statistik teoitis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai
bidang pengetahuan. Jadi di sini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus
atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metoda
statistika digunakan.

1.2 PERMASALAHAN DAN CIRI KHAS STATISTIKA

Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004: 7) mengemukakan ada
tiga permasalahan dasar dalam statistika, yaitu; (1) Permasalahan tentang Rata-rata
(Average), (2) Permasalahan tentang Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau
Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang Saling-Hubungan (Korelasi).

Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa persoalan
statistika yang sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah
berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering
mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang
guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana
kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan nasional
per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan
muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.

Persoalan statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama “dispersi”
(dispersion) atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian
muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid
kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid
dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik akan mengharapkan kualitas bola
lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada perbedaan
ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan
lainnya, variabilitas kualitas bola lampu listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan
sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang
artinya: “banyak ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang
kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita mengusahakan
supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya kecil.

Sebuah persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang “korelasi” atau
“asosiasi”, persoalan hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada “bintang
berekor” di langit maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru akan berkata
bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam ilmu fisika.

Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang merupakan
persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan besaran
bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat menganalisis lebih lanjut.

Menurut Anas Sudijono (2004:5),pada dasarnya statistika sebagai ilmu pengetahuan


memiliki tiga ciri khusus, yaitu:

a. Statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan (data kuantitatif). Dengan kata lain,
untuk dapat melaksanakan tugasnya statistikmemerlukan bahan keterangan yang
sifatnya kuantitatif.
Contoh: Pandai, Cukup, Kurang merupakan bahan keterangan yang bersifat kualitatif
mengenai prestasi belajar siswa. Untuk dapat dianalisis secara statistic, data kualitatif
tersebut harus dikonversikan menjadi data kuantitatif; misalnya: yang disebut siswa
pandai adalah mereka yang nilainya 80-100, cukup= 60-79, kurang= 30-59.

b. Statistika bersifat bersifat objektif, artinya statistik selalu bekerja menurut objeknya atau
bekerja menurut apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan ramalan yang
dikemukakan didasarkan data angka yang dihadapi atau diolah, dan bukan berdasarkan
pada subjektivitas atau pengaruh luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa statistik sering
dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.
c. Statistika bersifat universal. Artinya ruang lingkup dan bidang garapan statistik tidaklah
sempit dan dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan hidup manusia.

1.3 PEMBAGIAN STATISTIKA

Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, statistika dapat dibagi atas beberapa macam


seperti cara pengolahan data, ruang lingkup penggunaan atau disiplin ilmu yang
menggunakannya, dan bentuk parameternya.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

1.3.1 Berdasarkan Cara Pengolahan Datanya


Didasarkan atas cara pengolahan datanya, statistika dapat dibagi dua, yaitu statistika
deskriptif dan statistika inferensial.

a. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif atau statistika deduktif adalah statistika yang berkenaan dengan
metode atau cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data
sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau
mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis data. Menata , menyajikan, dan
menganalisis data dapat dilakukan dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median,
modus, standar deviasi, dan persen/proporsi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah
dengan membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik.

Contoh:

1. Hasil ujian tengah semester program studi pendidikan matematika semester 2A untuk
mata kuliah statistika dasar adalah dengan nilai rata-rata 65 dan standar deviasi 15.

2. Sebanyak 50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, ternyata
kemudian menderita efek samping obat tersebut.

Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada
kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya , statistika deskriptif
mencakup hal-hal berikut.

1. Distribusi frekuensi dan bagian-bagiannya, seperti:

a. grafik distribusi (histogram, polygon frekuensi, dan ogif);

b. ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil, dsb.)

c. ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, varians, dsb.)

d. kemiringan atau kurtosis kurva

2. Angka indeks

3. Time series deret waktu atau data berkala

4. Korelasi dan regresi sederhana

b. Statistika Inferensial
Statistika inferensial atau statistika induktif adalah statistika yang berkenaan dengan
cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk
menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Pada statistika inferensial
biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik atau ciri
dari suatu populasi, seperti mean dan standar deviasi. Berikut ini contoh-contoh pernyataan
yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

1. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia,


diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang.

2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30%
akibat musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari
50 sen per satu kilogramnya.

Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu
polulasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya,
maka statistik inferensial mencakup:

1. probabilitas atau teori kemungkinan


2. distribusi teoritis
3. sampling dan distribusi sampling
4. pendugaan populasi atau teori populasi
5. uji hipotesis
6. analisis korelasi dan uji signifikansi, dan
7. analisis regresi untuk peramalan.
Dengan demikian, statistika inferensial sebenarnya merupakan kelanjutan dari statistika
deskriptif.

1.3.2 Berdasarkan Ruang Lingkup Penggunaannya


Didasarkan atas ruang lingkup penggunaannya atau disiplin ilmu yang
menggunakannya, statistika dapat dibagi atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

a. Statistika sosial
Statistika sosial adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.

b. Statistika pendidikan
Statistika pendidikan adalah statistika yang digunakan dalam ilmu dan bidang
pendidikan.

c. Statistika ekonomi
Statistika ekonomi adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu ekonomi.

d. Statistika perusahaan
Statistika perusahaan adalah statistika yang digunakan dalam bidang perusahaan.

e. Statistika pertanian
Statistika pertanian adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu pertanian.

f. Statistika kesehatan
Statistika kesehatan adalah statistika yang digunakan dalam bidang kesehatan.

1.3.3 Berdasarkan Bentuk Parameternya


Didasarkan atas bentuk parameternya ( data yang sebenarnya ), statistika dapat
dibagi dua, yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik.

a. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya
mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians
yang homogen.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

b. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya
tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari
persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.

1.4 BEBERAPA KONSEP DASAR


Populasi

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun perhitungan,
kualitatif ataupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Contoh: Keseluruhan mahasiswa sebuah perguruan tinggi, jika mahasiswa perguruan


tinggi tersebut dijadikan objek penelitian.

Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi
tersebut.

Contoh: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dii sebuah perguruan
tinggi yang dianggap dapat mewakili keseluruhan mahasiswa yang ada di perguruan
tinggi tersebut.

Variabel Diskrit

Variabel diskrit adalah variabel yang didapat dari hasil menghitung dan selalu memiliki
nilai bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan atau variabel yang tidak
mengambil seluruh nilai dalam sebuah interval (selang).

Contoh: Jumlah anak yang terdapat dalam suatu keluarga, dapat berjumlah 0,
1, 2, …, tidak mungkin 0,5; 1,43; …

Data yang dinyatakan dalam bentuk variabel diskrit disebut data diskrit.

Variabel Kontinu

Variabel kontinu adalah variabel yang didapat dari hasil mengukur, yang memiliki nilai
sembarang, baik berupa nilai bulat maupun pecahan, diantara dua nilai tertentu atau
variabel yang mengambil seluruh nilai dalam suatu interval.

Contoh: Tinggi badan seseorang 150 cm, 163,34 cm

Data yang dinyatakan dalam bentuk variabel kontinu disebut data kontinu.

Pembulatan Angka

Untuk keperluan perhitungan, analisis atau laporan, sering dikehendaki pencatatan data
kuantitatif dalam bentuk yang lebih sederhana. Karenanya bilangan-bilangan perlu
disederhanakan atau dibulatkan. Sudjana (2002 : 9) mengemukakan 3 aturan dalam
pembulatan angka, yaitu:

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Aturan 1: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka
terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah.

Contoh : Rp 59.376.402,96 dibulatkan hingga jutaan rupiah menjadi Rp 59 juta.


Angka yang harus dihilangkan ialah mulai dari 3 ke kanan dan ini merupakan angka
terkiri. Angka terkanan dari yang mendahului 3, ialah 9, harus tetap.

Aturan 2: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh
angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah
dengan satu.

Contoh : 6.948 kg, dibulatkan hingga ribuan akan menjadi 7 ribu kg.

Rp 176,51 dibulatkan hingga satuan rupiah menjadi Rp 177,00. Angka-angka


yang harus dihilangkan adalah 51 dengan angka terkiri 5 yang diikuti angka 1
(bukan nol). Karenanya, angka 6 yang mendahului 5 harus ditambah dengan
satu.

Aturan 3: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang
diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang
mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah satu jika ia ganjil.

Contoh : Bilangan 8,5 dibulatkan hingga satuan menjadi 8.

Bilangan 19,5 dibulatkan hingga satuan menjadi 20.

Aturan 3 disebut aturan genap terdekat yang diambil untuk membuat keseimbangan
antara pembulatan ke atas dan pembulatan ke bawah, jika yang harus dihilangkan itu
terdiri atas angka 5 atau 5 diikuti oleh hanya angka-angka nol.

Notasi Sigma

Notasi sigma merupakan notasi yang digunakan untuk menyatakan penjumlahan. Notasi
sigma dilambangkan dengan  .

X
i 1
i X 1  X 2  ...  X n

1.5 PERANAN DAN FUNGSI STATISTIKA


Dalam kehidupan modern sekarang ini, statistika memegang peranan yang sangat
penting dalam berbagai bidang. Peranan statistika antara lain terlihat dalam kehidupan
sehari-hari, dalam penelitian ilmiah, dan dalam ilmu pengetahuan . Perlunya mengetahui
atau mempelajari statistika adalah karena statistika berperan sebagai alat bantu dalam hal-
hal berikut:

1. Menjelaskan hubungan antara variabel-variabel


Variabel atau peubah merupakan sesuatu yang nilainya tidak tetap, seperti harga,
produksi, hasil penjualan, umur dan tinggi. Dengan stastistika, variabel-variabel tersebut
dapat dijelaskan. Misalnya, hubungan antara permintaan produk dengan tingkat

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

pendapatan, dengan jumlah penduduk atau dengan jenis penganut agama. Analisis
korelasi dan regresi mampu memberikan jawaban yang terbaik.

2. Membuat rencana dan ramalan


Rencana dan ramalan merupakan dua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan sesuatu,
sehingga dapat diperoleh hasil yang baik dan berkualitas. Oleh karena itu, rencana dan
ramalan harus baik pula. Dengan statistik, rencana dan ramalan dapat dibuat sebaik
mungkin. Misalnya, rencana pembuatan perumahan untuk lima tahun mendatang dari
suatu pemerintahan kota, yanh dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jumlah penduduk
dan tingkat pendapatan masyarakat. Analisis data berkala mampu memberikan jawaban
terbaik.

3. Mengatasi berbagai perubahan


Perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu pengambilan keputusan tidak mungkin
dapat diabaikan atau dihindarkan, supaya pihak-pihak lain tidak ada yang dirugikan.
Dengan statistik, perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dapat diantisipasi sedini
mungkin.

4. Membuat keputusan yang lebih baik


Keputusan yang baik dan rasional amat diperlukan dalam menjaga kelancaran sebuah
aktivitas kerja supaya kelestarian dari sebuah usaha dapat terjamin. Dengan statistik,
keputusan yang baik dan rasional dapat dihasilkan.

Dari peranan dan perlunya mempelajari statistika, dapat disusun beberapa fungsi
statistika dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Bank data, menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat dipakai
untuk menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap
2. Alat quality control, sebagai alat pembantu standarisasi dan sekaligus sebagai alat
pengawasan.
3. Alat analisis, merupakan suatu metode penganalisisan data.
4. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, sebagai dasar penetapan kebijakan
dan langkah lebih lanjut untuk mempertahankan, mengembangkan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan.

1.6 PENGUMPULAN & PEMBAGIAN DATA


Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan
tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap . Jadi, data dapat
diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.

Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil pengamatan atau percobaan dan
hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat . Anggapan atau asumsi merupakan suatu
perkiraan atau dugaan yang sifatnya masih sementara, sehingga belum tentu benar. Oleh
karena itu, anggapan atau asumsi perlu diuji kebenarannya.

Contoh:

1. Agar gambaran dan permasalahan sosial dan ekonomi diketahui oleh masyarakat maka
pemerintah dalam hal ini Biro Pusat Statistik (BPS), mengeluarkan publikasi (data),
berupa indikator sosial dan indikator ekonomi.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

2. Karena ada anggapan bahwa persediaan beras masih cukup untuk jangka waktu dua
tahun maka pemerintah memutuskan untuk tidak mengimpor beras.

1.6.1 Pengumpulan Data


Data statistik dapat dikumpulkan dengan menggunakan prosedur yang sistematis.
Pengumpulan data dimaksudkan sebagai pencatatan atau karaklteristik dari sebagian
atau seluruh elemen populasi.

Pengumpulan data dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya,


yaitu:

1. berdasarkan jenis cara pengumpulannya;


2. berdasarkan banyaknya data yang diambil.
Berdasarkan Jenis Cara Pengumpulannya

Ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

a. Pengamatan (observasi).
Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan
melihat langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap objek yang diteliti (populasi).
Pengamatan disebut juga penelitian lapangan.

b. Penelusuran literatur.
Penelusuran literatur adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan
sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti
sebelumnya. Penelusuran literatur disebut juga pengamatan tidak langsung.

c. Penggunaan kuesioner (angket).


Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar
pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti.

d. Wawancara (interview).
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan Tanya
jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan
dari objek yang sedang diteliti.

Berdasarkan Banyaknya Data yang Diambil

Dikenal dua cara pengumpulan data, yaitu sensus dan sampling.

a. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan mengambil element atau anggota
populasi secara keseluruhan untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari hasil sensus
disebut parameter atau data yang sebenarnya (true value).

Contoh:

1. Sensus penduduk Indonesia tahun 1990, memberikan data sebenarnya


mengenai penduduk Indonesia.
2. Sensus pertanian.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

b. Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian data elemen
atau anggota populasi untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari sampling disebut
statistic (tanpa s) atau data perkiraan (estimate value).

Contoh:

Misalkan dalam sebuah kabupaten ada 1.000 rumah tangga pemakai bumbu masak
merek SEDAP sebagai objek penelitian, namun hanya 100 rumah tangga yang
diselidiki dan dianggap sebagai sample yang mampu mewakili lainnya.

Sampling dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:

1. Cara acak
Cara pemilihan sampel dikatakan acak apabila setiap elemen atau anggota
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara itu bersifat objektif
dan samplingnya disebut probability sampling.

2. Cara tidak acak


Cara pemilihan sampel dikatakan tidak acak apabila setiap elemen populasi tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara itu bersifat subjektif dan
samplingnya disebut nonprobability sampling.

1.6.2 Pembagian Data


Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang menyertainya,
misalnya menurut susunan, sifat, waktu pengumpulan, dan sumber pengambilan.

Pembagian Data Menurut Susunannya

Menurut susunannya, data dibagi atas data acak atau tunggal dan data berkelompok.

a. Data acak atau data tunggal


Adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.

Contoh:

Data hasil pengukuran tinggi mahasiswa Prodi Pend. Matematika Univ.PGRI


Palembang (dalam cm) adalah sebagai berikut:

155 152 157 155 159 160 155 154

153 150 162 165 160 157 150 170

165 160 165 162 159 154 152 151

155 171 169 162 167 160 158 163

149 154 153 167 158 166 168 153

b. Data berkelompok

Adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.
Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Contoh:

Data nilai dan jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kalkulus I di semester
IB Prodi P.Matematika Univ.PGRI Palembang adalah sebagai berikut:

TABEL 1.1

NILAI MATA KULIAH KALKULUS MAHASISWA SEMESTER 2B

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PMIPA

Nilai Turus Frekuensi

31 – 40 III 3

41 – 50 IIII 5

51 – 60 IIII IIII 10

61 – 70 IIII IIII IIII 15

71 - 80 IIII II 7

Sumber: Data fiktif

Pembagian Data Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, data dibagi atas data kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data Kualitatif
Adalah data yang tidak berbentuk bilangan

Contoh: Warna, jenis kelamin. ( merah, pria )

b. Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk bilangan

Contoh: Tinggi, umur, jumlah. ( 170 cm, 41 tahun, 25 buah )

Pembagian Data Menurut Waktu Pengumpulannya

Menurut waktu pengumpulannya , data dibagi atas:

a. Data Berkala
Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran
perkembangan suatu kegiatan.

Contoh:

Data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang
dikumpulkan setiap bulan.

b. Data Cross Section


Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran
perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Contoh:

Data sensus penduduk 1990.

Pembagian Data Menurut Sumber Pengambilannya

Menurut sumber pengambilannya, data dibedakan atas:

a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian
atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut pula data asli
atau data baru.

b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada.
Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti yang
terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.

Pengambilan Data Menurut Skala Pengukurannya

Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran.


Menurut skala pengukurannya, data dapat dibedakan atas:

a. Data Nominal
Adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan
kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi
hanya sekadar label atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek kategori
ke dalam kelompok tertentu. Data ini memiliki dua ciri yaitu:

i. Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada kelompok
saja);
ii. Kategori data tidak disusun secara logis.
Contoh: Jenis kelamin manusia: 1 untuk pria

0 untuk wanita

b. Data Ordinal

Adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya,
yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang
yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri seperti pada ciri data nominall ditambah
satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai
dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.

Contoh:

Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu :

 Nilai A adalah dari 80 – 100


 Nilai B adalah dari 65 – 79
 Nilai C adalah dari 55 – 64
 Nilai D adalah dari 45 – 54
 Nilai E adalah dari 0 – 44
c. Data Interval

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Adalah data di mana objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang
memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya
interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki ciri sama dengan ciri pada
data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang
sama.

Contoh: A B C D E

1 2 3 4 5

Interval A sampai C adalah 3 – 1 = 2. Interval C sampai D adalah 4 – 3 = 1. Kedua


interval ini dapat dijumlahkan menjadi 2 + 1 = 3. Atau interval antara A dan D adalah
4 – 1 = 3. Pada data ini yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran,
melainkan interval dan tidak terdapat titik nol absolut.

d. Data Rasio

Adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data interval,
dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol
maka pada data ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data
menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/kategori yang diukur.

Contoh:

A dan B adalah dua orang mahasiswa Universitas PGRI Palembang yang nilai mata
kuliah Statistik Dasar masing – masing 60 dan 90. Ukuran rasionya dapat dinyatakan
bahwa nilai B adalah nilai 1,5 kali nilai A.

RANGKUMAN
Dalam pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dewasa ini bila kita
mendengar istilah statistik itu mengandung berbagai macam pengertian. Dalam arti sempit
statistik merupakan sekumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang
disusun dalam tabel (daftar) dan grafik(diagram). Kata statistik juga menyatakan ukuran
atau karakteristik pada sampel seperti nilai rata-rata, standar deviasi, variansi, dan koefisien
korelasi. Dalam arti luas, dikenal sebagai statistika yang merupakan suatu pengetahuan
yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data, mengolah data,
menyajikan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau menginterpretasikan
data. Jadi, pengertian statistika jauh lebih luas daripada statistik.

Sebagai ilmu pengetahuan statistika memiliki 3 ciri khusus, yaitu: 1) statistika selalu
bekerja dengan angka atau bilangan, 2) statistika bersifat bersifat objektif, 3) statistika
bersifat bersifat universal. Berdasarkan kriteria tertentu, statistika dibagi atas beberapa
macam antara lain berdasarkan cara pengolahan data, ruang lingkup penggunaanya dan
bentuk parameternya. Perlunya kita mempelajari statistik, karena statistika berperan sebagai
alat bantu dalam hal-hal : a) menjelaskan hubungan antara variabel-variabel, b) membuat
rencana dan ramalan, c)mengatasi berbagai perubahan, dan d) membuat keputusan yang
lebih baik.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Biografi Penulis

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners
Modul Pembelajaran Biostatistik

Penggunaan modul dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu


upaya melakukan aktivitas belajar mandiri. Harapannya dengan menggunakan modul
mahasiswa mampu belajar mandiri untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Melihat fungsi dan tujuan pembuatan modul, maka sebuah konsekuensi yang harus
dipenuhi adalah adanya kelengkapan isi dalam sebuah modul. Sebuah materi yang
terdapat di dalam modul haruslah diuraikan secara lengkap, menyeluruh dan runtut
sehingga mahasiswa merasa cukup hanya dengan menggunakan satu modul saja.
Modul hendaknya disusun untuk dapat digunakan oleh setiap orang
dimanapun dia berada Tujuan penulisan modul dalam hal belajar mandiri secara rinci
diantaranya memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak bersifat
verbal, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dapat digunakan secara tepat dan
bervariasi. seperti halnya dalam upaya meningkat motivasi belajar dan minat belajar
mahasiswa
Dengan melihat fungsi dan tujuan pembuatan modul diatas, sebuah modul
akan sangat efektif seperti halnya pembelajaran tatap muka jika aspek diatas terpenuhi
dengan baik. Pemenuhan segala aspek yang disebutkan diatas bergantung pada proses
penulisan modul itu sendiri.
Seorang penulis modul berbeda dengan menulis novel. Penulis modul
hendaknya dalam menulis seolah-olah dia sedang mengajarkan anak didiknya dikelas
mengenai sebuah topik bahasan. Jadi penggunaan modul dalam kegiatan belajar
dapat dikatakann sebagai kegiatan tutorial secara tertulis.

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak


Program Studi Ners

Anda mungkin juga menyukai