Modul Pembelajaran
(Teori dan Praktikum)
Biostatistik
(CAI 4772)
ptional :
Parliani, MNS
Ganti kotak ini dengan
menambahkan beberapa
Institusi
Visi
Misi
Visi
Misi
Kata Pengantar
Mata kuliah ini berfokus pada pemahaman tentang prinsip-prinsip statistic, tingkat-
tingkat pengukuran, penyajian grafis, ukuran deskriptif dari ringkasan statistic, disperse dan
asosiasi statistika inferensial, tes hipotesa dan aplikasi dalam menafsirkan literature riset
keperawatan. Mata kuliah ini terdiri atas 3 SKS (2 SKS teori dan 1 SKS Praktikum).
ُ س ْب َحانَكَ اللَّ ُه َّم َو ِب َح ْمدِكَ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن لَ ِإلهَ ِإلَّ أ َ ْنتَ أ َ ْست َ ْغ ِف ُركَ َوأَت ُ ْو
َب ِإلَيْك ُ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu
ilaik.
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”.
Daftar Isi
Visi Misi
Kata Pengantar
Doa Sebelum Belajar
Topik 1
A. Sub Topik 1.1 …………………………………………………………..... 1
B. Sub Topik 1.2 …………………………………………………………..... 2
C. Sub Topik 1.dan seterusnya…………………………………………….. 3
D. Latihan Topik 1 ………………………………………………………….... 4
E. Tes Formatif Topik 1 ……………………………………………………. 5
F. Tindak Lanjut Topik 1 ………………………………………………….. 6
G. Daftar Pustaka Topik 1 …………………………………………………. 7
Topik 2
A. Sub Topik 2.1 …………………………………………………………..... 8
B. Sub Topik 2.2 …………………………………………………………..... 9
C. Sub Topik 2.dan seterusna ……………………………………………… 10
D. Latihan Topik 2 …………………………………………………………. 11
E. Tes Formatif Topik 2 ……………………………………………………. 12
F. Tindak Lanjut Topik 2 …………………………………………………… 13
G. Daftar Pustaka Topik 2 …………………………………………………... 14
Daftar Pustaka
Pengantar Statistika
KOMPETENSI UMUM
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep statistika dan memahami
kegunaan statistika diberbagai bidang ilmu pengetahuan terutama di bidang pendidikan.
KOMPETENSI KHUSUS
Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
DESKRIPSI
Perkembangan statistika telah mempengaruhi hampir di setiap aspek kehidupan
manusia modern. Sadar atau tidak, kita saat ini suka berpikir secara kuantitatif. Keputusan-
keputusan diambil berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data kuantitatif. Dengan
demikian, statistika mutlak dibutuhkan sebagai peralatan analisa dan interpretasi data
kuantitatif.
Statistika sangat diperlukan bukan hanya dalam penelitian atau riset saja, tetapi juga
dalam bidang pengetahuan lainnya seperti: teknik, industri, ekonomi, astronomi, asuransi,
pertanian, bisnis, psikologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial dan
sebagainya. Selanjutnya kita akan membahas metode statistika, bukan statistika teoritik.
Disini tidak diuraikan penurunan rumus-rumus ataupun bukti-bukti sifat atau dalil, melainkan
uraian teknik statistik untuk penggunaan didalam bermacam-macam disiplin ilmu.
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa
Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada awalnya
statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai penduduk suatu daerah atau
negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula, kumpulan angka yang dibutuhkan oleh
pemerintah dalam menyelesaikan beberapa masalah.
Seiring dengan perkembangan zaman, statistik mulai mencakup hal-hal yang yang
lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angka-angka untuk pemerintahan
saja, tetapi telah mengambil bagian diberbagai bidang kehidupan, termasuk penelitian-
penelitian pada hampir seluruh cabang ilmu, seperti ekonomi, sains, pertanian, sosial, dan
pendidikan.
Dalam kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua
kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya ilmu statistik ( statistika )
, sedang kata statistic diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel“
yaitu sebagai lawan dari kata “parameter “ yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal
dari populasi”. Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini apabila kita membaca atau
mendengar istilah statistik maka, dalam istilah statistik itu mengandung berbagai macam
pengertian, antara lain menurut Sudjana ( 1996: 21) statistik adalah kumpulan data, bilangan
maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan. Dari pengertian tersebut, statistik diartikan dalam arti
sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk angka-angka. Contoh: Statistik penduduk, yang
berarti keterangan mengenai penduduk berupa angka-angka dalam bentuk ringkas, seperti
jumlah penduduk dan rata-rata umur penduduk. Selain itu statistik juga mengandung
pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data
mengenai sesuatu hal. Contohnya, bila kita meneliti berat badan 40 mahasiswa dan didapat
rata-rata berat badannya misalnya 55 kg, maka rata-rata 55 kg ini dinamakan statistik.
Statistik sudah diartikan dalam arti yang luas yaitu statistika yang merupakan suatu
pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data,
mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau
menginterpretasikan data. Dengan demikian pengertian statistika jauh lebih luas daripada
statistik.
Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika. Jika ingin
membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari
digolongkan kedalam statistika matematis atau statistika teoritis. Di sini diperlukan dasar
matematika yang kuat dan mendalam. Yang dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-
dalil, rumus-rumus, menciptakan model-model dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis dan
matematis. Yang kedua, kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari segi
penggunaannya. Aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat dan sebagainya yang telah
diciptakan oleh statistik teoitis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai
bidang pengetahuan. Jadi di sini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus
atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metoda
statistika digunakan.
Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004: 7) mengemukakan ada
tiga permasalahan dasar dalam statistika, yaitu; (1) Permasalahan tentang Rata-rata
(Average), (2) Permasalahan tentang Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau
Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang Saling-Hubungan (Korelasi).
Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa persoalan
statistika yang sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah
berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering
mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang
guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana
kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan nasional
per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara.
Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan
muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.
Persoalan statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama “dispersi”
(dispersion) atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian
muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid
kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid
dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik akan mengharapkan kualitas bola
lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada perbedaan
ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan
lainnya, variabilitas kualitas bola lampu listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan
sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang
artinya: “banyak ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang
kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita mengusahakan
supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya kecil.
Sebuah persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang “korelasi” atau
“asosiasi”, persoalan hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada “bintang
berekor” di langit maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru akan berkata
bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam ilmu fisika.
Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang merupakan
persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan besaran
bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat menganalisis lebih lanjut.
a. Statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan (data kuantitatif). Dengan kata lain,
untuk dapat melaksanakan tugasnya statistikmemerlukan bahan keterangan yang
sifatnya kuantitatif.
Contoh: Pandai, Cukup, Kurang merupakan bahan keterangan yang bersifat kualitatif
mengenai prestasi belajar siswa. Untuk dapat dianalisis secara statistic, data kualitatif
tersebut harus dikonversikan menjadi data kuantitatif; misalnya: yang disebut siswa
pandai adalah mereka yang nilainya 80-100, cukup= 60-79, kurang= 30-59.
b. Statistika bersifat bersifat objektif, artinya statistik selalu bekerja menurut objeknya atau
bekerja menurut apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan ramalan yang
dikemukakan didasarkan data angka yang dihadapi atau diolah, dan bukan berdasarkan
pada subjektivitas atau pengaruh luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa statistik sering
dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.
c. Statistika bersifat universal. Artinya ruang lingkup dan bidang garapan statistik tidaklah
sempit dan dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan hidup manusia.
a. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif atau statistika deduktif adalah statistika yang berkenaan dengan
metode atau cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data
sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau
mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis data. Menata , menyajikan, dan
menganalisis data dapat dilakukan dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median,
modus, standar deviasi, dan persen/proporsi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah
dengan membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik.
Contoh:
1. Hasil ujian tengah semester program studi pendidikan matematika semester 2A untuk
mata kuliah statistika dasar adalah dengan nilai rata-rata 65 dan standar deviasi 15.
2. Sebanyak 50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, ternyata
kemudian menderita efek samping obat tersebut.
Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada
kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya , statistika deskriptif
mencakup hal-hal berikut.
2. Angka indeks
b. Statistika Inferensial
Statistika inferensial atau statistika induktif adalah statistika yang berkenaan dengan
cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk
menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Pada statistika inferensial
biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik atau ciri
dari suatu populasi, seperti mean dan standar deviasi. Berikut ini contoh-contoh pernyataan
yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30%
akibat musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari
50 sen per satu kilogramnya.
Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu
polulasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya,
maka statistik inferensial mencakup:
a. Statistika sosial
Statistika sosial adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
b. Statistika pendidikan
Statistika pendidikan adalah statistika yang digunakan dalam ilmu dan bidang
pendidikan.
c. Statistika ekonomi
Statistika ekonomi adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu ekonomi.
d. Statistika perusahaan
Statistika perusahaan adalah statistika yang digunakan dalam bidang perusahaan.
e. Statistika pertanian
Statistika pertanian adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu pertanian.
f. Statistika kesehatan
Statistika kesehatan adalah statistika yang digunakan dalam bidang kesehatan.
a. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya
mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians
yang homogen.
b. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya
tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari
persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.
Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun perhitungan,
kualitatif ataupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Sampel
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi
tersebut.
Contoh: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dii sebuah perguruan
tinggi yang dianggap dapat mewakili keseluruhan mahasiswa yang ada di perguruan
tinggi tersebut.
Variabel Diskrit
Variabel diskrit adalah variabel yang didapat dari hasil menghitung dan selalu memiliki
nilai bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan atau variabel yang tidak
mengambil seluruh nilai dalam sebuah interval (selang).
Contoh: Jumlah anak yang terdapat dalam suatu keluarga, dapat berjumlah 0,
1, 2, …, tidak mungkin 0,5; 1,43; …
Data yang dinyatakan dalam bentuk variabel diskrit disebut data diskrit.
Variabel Kontinu
Variabel kontinu adalah variabel yang didapat dari hasil mengukur, yang memiliki nilai
sembarang, baik berupa nilai bulat maupun pecahan, diantara dua nilai tertentu atau
variabel yang mengambil seluruh nilai dalam suatu interval.
Data yang dinyatakan dalam bentuk variabel kontinu disebut data kontinu.
Pembulatan Angka
Untuk keperluan perhitungan, analisis atau laporan, sering dikehendaki pencatatan data
kuantitatif dalam bentuk yang lebih sederhana. Karenanya bilangan-bilangan perlu
disederhanakan atau dibulatkan. Sudjana (2002 : 9) mengemukakan 3 aturan dalam
pembulatan angka, yaitu:
Aturan 1: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka
terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah.
Aturan 2: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh
angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah
dengan satu.
Contoh : 6.948 kg, dibulatkan hingga ribuan akan menjadi 7 ribu kg.
Aturan 3: Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang
diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang
mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah satu jika ia ganjil.
Aturan 3 disebut aturan genap terdekat yang diambil untuk membuat keseimbangan
antara pembulatan ke atas dan pembulatan ke bawah, jika yang harus dihilangkan itu
terdiri atas angka 5 atau 5 diikuti oleh hanya angka-angka nol.
Notasi Sigma
Notasi sigma merupakan notasi yang digunakan untuk menyatakan penjumlahan. Notasi
sigma dilambangkan dengan .
X
i 1
i X 1 X 2 ... X n
pendapatan, dengan jumlah penduduk atau dengan jenis penganut agama. Analisis
korelasi dan regresi mampu memberikan jawaban yang terbaik.
Dari peranan dan perlunya mempelajari statistika, dapat disusun beberapa fungsi
statistika dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Bank data, menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat dipakai
untuk menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap
2. Alat quality control, sebagai alat pembantu standarisasi dan sekaligus sebagai alat
pengawasan.
3. Alat analisis, merupakan suatu metode penganalisisan data.
4. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, sebagai dasar penetapan kebijakan
dan langkah lebih lanjut untuk mempertahankan, mengembangkan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan.
Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil pengamatan atau percobaan dan
hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat . Anggapan atau asumsi merupakan suatu
perkiraan atau dugaan yang sifatnya masih sementara, sehingga belum tentu benar. Oleh
karena itu, anggapan atau asumsi perlu diuji kebenarannya.
Contoh:
1. Agar gambaran dan permasalahan sosial dan ekonomi diketahui oleh masyarakat maka
pemerintah dalam hal ini Biro Pusat Statistik (BPS), mengeluarkan publikasi (data),
berupa indikator sosial dan indikator ekonomi.
2. Karena ada anggapan bahwa persediaan beras masih cukup untuk jangka waktu dua
tahun maka pemerintah memutuskan untuk tidak mengimpor beras.
a. Pengamatan (observasi).
Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan
melihat langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap objek yang diteliti (populasi).
Pengamatan disebut juga penelitian lapangan.
b. Penelusuran literatur.
Penelusuran literatur adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan
sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti
sebelumnya. Penelusuran literatur disebut juga pengamatan tidak langsung.
d. Wawancara (interview).
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan Tanya
jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan
dari objek yang sedang diteliti.
a. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan mengambil element atau anggota
populasi secara keseluruhan untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari hasil sensus
disebut parameter atau data yang sebenarnya (true value).
Contoh:
b. Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian data elemen
atau anggota populasi untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari sampling disebut
statistic (tanpa s) atau data perkiraan (estimate value).
Contoh:
Misalkan dalam sebuah kabupaten ada 1.000 rumah tangga pemakai bumbu masak
merek SEDAP sebagai objek penelitian, namun hanya 100 rumah tangga yang
diselidiki dan dianggap sebagai sample yang mampu mewakili lainnya.
1. Cara acak
Cara pemilihan sampel dikatakan acak apabila setiap elemen atau anggota
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara itu bersifat objektif
dan samplingnya disebut probability sampling.
Menurut susunannya, data dibagi atas data acak atau tunggal dan data berkelompok.
Contoh:
b. Data berkelompok
Adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.
Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi.
Contoh:
Data nilai dan jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kalkulus I di semester
IB Prodi P.Matematika Univ.PGRI Palembang adalah sebagai berikut:
TABEL 1.1
31 – 40 III 3
41 – 50 IIII 5
51 – 60 IIII IIII 10
71 - 80 IIII II 7
Menurut sifatnya, data dibagi atas data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Adalah data yang tidak berbentuk bilangan
b. Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk bilangan
a. Data Berkala
Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran
perkembangan suatu kegiatan.
Contoh:
Data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang
dikumpulkan setiap bulan.
Contoh:
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian
atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut pula data asli
atau data baru.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada.
Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti yang
terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.
a. Data Nominal
Adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan
kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi
hanya sekadar label atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek kategori
ke dalam kelompok tertentu. Data ini memiliki dua ciri yaitu:
i. Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada kelompok
saja);
ii. Kategori data tidak disusun secara logis.
Contoh: Jenis kelamin manusia: 1 untuk pria
0 untuk wanita
b. Data Ordinal
Adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya,
yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang
yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri seperti pada ciri data nominall ditambah
satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai
dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh:
Adalah data di mana objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang
memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya
interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki ciri sama dengan ciri pada
data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang
sama.
Contoh: A B C D E
1 2 3 4 5
d. Data Rasio
Adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data interval,
dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol
maka pada data ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data
menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/kategori yang diukur.
Contoh:
A dan B adalah dua orang mahasiswa Universitas PGRI Palembang yang nilai mata
kuliah Statistik Dasar masing – masing 60 dan 90. Ukuran rasionya dapat dinyatakan
bahwa nilai B adalah nilai 1,5 kali nilai A.
RANGKUMAN
Dalam pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dewasa ini bila kita
mendengar istilah statistik itu mengandung berbagai macam pengertian. Dalam arti sempit
statistik merupakan sekumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang
disusun dalam tabel (daftar) dan grafik(diagram). Kata statistik juga menyatakan ukuran
atau karakteristik pada sampel seperti nilai rata-rata, standar deviasi, variansi, dan koefisien
korelasi. Dalam arti luas, dikenal sebagai statistika yang merupakan suatu pengetahuan
yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data, mengolah data,
menyajikan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau menginterpretasikan
data. Jadi, pengertian statistika jauh lebih luas daripada statistik.
Sebagai ilmu pengetahuan statistika memiliki 3 ciri khusus, yaitu: 1) statistika selalu
bekerja dengan angka atau bilangan, 2) statistika bersifat bersifat objektif, 3) statistika
bersifat bersifat universal. Berdasarkan kriteria tertentu, statistika dibagi atas beberapa
macam antara lain berdasarkan cara pengolahan data, ruang lingkup penggunaanya dan
bentuk parameternya. Perlunya kita mempelajari statistik, karena statistika berperan sebagai
alat bantu dalam hal-hal : a) menjelaskan hubungan antara variabel-variabel, b) membuat
rencana dan ramalan, c)mengatasi berbagai perubahan, dan d) membuat keputusan yang
lebih baik.
Biografi Penulis