Anda di halaman 1dari 7

EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 4 No.

2 Tahun 2019
P-ISSN : 2502 - 5406
E-ISSN : 2686 - 2344

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)


DALAM BISNIS PENDIDIKAN

SAIFUL ANWAR

Dosen Pendidikan Ekonomi, Universitas Pamulang

dosen00902@unpam.ac.id

ABSTRAK

Implementasi TQM telah menjadi sebuah kebutuhan yang cukup


mendasar bagi sebuah lembaga pendidikan sebagai upaya dalam menjaga serta
meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini memamparkan secara detail
tentang penerapan manajemen mutu terpadu di institusi pendidikan, seluruh
pembahasan secara mendalam tentang TQM berdasarkan analisis literatur
terhadap 3 jurnal yang mewakili implementasi manajemen mutu terpadu (TQM)
di berbagai jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar (SD), pendidikan
menengah (SMP-SMA) maupun pendidikan tinggi (universitas). Berdasarkan
hasil penelaahan jurnal secara mendalam diperoleh sebuah fakta bahwa terdapat
hal- hal yang dijadikan poin penting dalam pengejahwantahan manjemen mutu
terpadu di institusi pendidikan yaitu: 1) kepemimpinan yang efektif; 2) berfokus
pada kepuasan pelanggan; 3) peningkatan kualitas berkelanjutan; 4) komunikasi
yang efektif dan 5) team work. Implementasi TQM disetiap jenjang pendidikan
memiliki titik tekan yang berbeda-beda dalam setiap komponen TQM. penerapan
TQM perlu ditopang dengan strategi-strategi implementasi yang baik serta
teamwork yang solid diseluruh elemen sekolah.

Kata Kunci : Total Quality Management, Pendidikan

46
EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Tahun 2019
P-ISSN : 2502 - 5406
E-ISSN : 2686 - 2344

PENDAHULUAN pendidikan yang merupakan


Berbicara tentang TQM tidak perwujudan dari organisasi jasa
akan terlepas dari akarnya yaitu diharapkan mampu mewujudkan
berbicra terkait mutu, pada awalnya kualitas sumber daya manusia
mutu sebuah produk selalu melalui TQM yang berkualitas.
ditentukan oelh produsen, seberpa Menurut Prabowo (2012) TQM
buruk maupun bagusnya suatu dijabarkan sebagai sekumpulan
produk dapat dikatakan bermutu jika prinsip dan teknik yang
produsen tersebut mengatakan menitikberatkan terhadap
produk bermutu, tetapi pada peningkatan mutu dimana mutu
perkembangannya sebuah produk tersebut harus bertitik tumpu pada
dikatakan bermutu atau memiliki institusi pendidikan secara
mutu ditentukan oleh konsumen atau berkelanjutan guna peningkatan
pembeli. Produsen akan mengetahui kapasitas institusi tersebut untuk
bahwa produk itu bermutu jika memenuhi kebutuhan serta keinginan
konsumen membeli produk tersebut. siswa.
Perkembangan mutu terpadu TQM (Sallis, 2006) adalah
atau TQM bermula dari buah pikiran filosofi dan standar sebuah mutu
tokoh-tokoh masyarakat bisnis di sebuah organisasi pendidikan. sallis
amerika serikat. Salah satu tokoh mengemukakan suatu filosofi alat
penting dalam teori mutu adalah yang digunakan untuk terus
edward deming yang sangat terkenal melakukan perbaikan mutu, tujuan
dengan konsep tentang mutu yaitu tersebut dapat dicapai dengan ide inti
bahwa kualitas tidak ditentukan yang dicapai didalam penerapannya
didalam toko tetapi diruang setiap hari. TQM menginginkan
executive atau dapat dikatakan adanya peningkatan kualitas mutu
ditentukan sebelumnya. dijadikan titik tekan inti didalam
Era informasi dan teknologi manajerial serta pembahasan terkait
membuat kapasitas manajemen TQM. Juran mengemukakan 3 proses
organisasi pendidikan melakukan manajerial sebuah organisasi atau
transformasi menuju perubahan institusi yang familiar dengan
manajemen untuk menerapkan sebutan trilogy juran:
manajemen kontemporer yang  Kualitas perencanaan, yang
dinamakan dengan Total Quality merupakan proses identifikasi
Management (TQM). TQM customer dan proses tersebutlah
merupakan suatu pendekatan yang yang akan dijadikan patokan
sebaiknya dilakukan oleh organisasi produk yang memiliki
di era 4.0 untuk memperbaiki output, karakteristik yang tepat dan
menekan biaya produksi serta selanjutnya mentransfer
meningkatkan produksi. Organisasi knowledge keseluruh anak

47
EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Tahun 2019
P-ISSN : 2502 - 5406
E-ISSN : 2686 - 2344

cabang perusahaan guna pendekatan holistic TQM


tercapainya cutomer satisfaction. adalh kerangka kerja yang menopang
 Kualitas pengendalian, suatu manajemen pelayanan, dan kerangka
proses yang memperlihatkan kerja tersebut menurut (Primiani &
bahwa produk selalu dilakukan Ariani, 2005) meliputi 13 poin yang
pemeriksaan dan evaluasi meliputi (1) kepemimpinan dan
dengan benar, kemudian budaya kualitas; (2) adanya
dibandingkan keinginan dan pengakuan dan reward; (3) full
kebutuhan yang customer. involvement; (4) pendayagunaan
Persoalan yang mungkin muncul informasi untuk analisis; (5)
dan telah diketahui selanjutnya perencanaan strategic; (6)
diselesaikan, contohnya mesin pengembangan SDM melalui studi
rusak akan segera dilakukan lanjut dan pelatihan; (7)
perbaikan. kepemimpinan terhadap masalah
 Quality improvement. yang sedang dihadapi; (8)
merupakan tata cara yang telah manajemen kualitas proses; (9)
stabil dipertahankan sehingga komitment; (10) kualitas dan hasil
mutu selalu dapat tercapai secara operasi; (11) tindakan preventif; (12)
berkesinambungan. Hal tersebut team work dan (13) fokus terhadap
mencakup pengalokasian pelanggan dan kepuasannya.
sumber-sumber, penugasan Onuka (Ejioneueme &
sumber daya manusia untuk Oyoyo. 2015) menyatakan bahwa
penyelesaian proyek mutu, TQm memiliki lima komponen
pelatihan bagi para karyawan utama; 1) Komitmen total terhadap
atau pekerja yang terlibat dalam kualitas (kepemimpinan yang
proyek mutu serta selalu fefektif); 2) komitmen total terhadao
mempertahankan mutu yang kepuasan siswa; 3) komitmen total
telah dicapai pada tahapan terhadap peningkatan berkelanjutan;
sebelumnya. 4) komunikasi yang efektif dan 5)
konsep diatas dianggap kerja tim.
condong pada pengelolaan keuangan Penelitian ini membahas
atau sering dikemukakan sebagai pengejahwantahan TQM dalam
urusan finansial, namun tetap dapat institusi pendidikan baik dijenjang
diterjemahkan dalam berbagai sektor pendidikan dasar, pendidikan
pendidikan. Pada Intinya dengan menengah dan pendidikan tinggi.
adanya pengutamaan tentang begitu Peningkatan kualitas dari
pentingnya perbaikan mutu secara mutu pendidikan disadari atau tidak,
berkesinambungan bagi setiap diyakini atau tidak selalu terintegrasi
produk meskipun teknik yang dengan proses peningkatan kualitas
digunakan bervariasi. sumber daya manusia dalam suatu

48
EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Tahun 2019
P-ISSN : 2502 - 5406
E-ISSN : 2686 - 2344

bangsa. Pemerintah Indonesia pada artikel ini terdiri dalam


sebagai penangung jawab beberapa tahap (Anwar, 2018), yaitu:
peningkatan kualitas SDM tetang (1) mereduksi data. Data yang
UU No. 22 tahun 1999 tentang dimaksud adalah hasil analisis jurnal
Pemda yang didalamnya terpilih; (2) penyajian data secara
memberikan kewenangan kepada naratif dari hasil reduksi data; (3)
daerah untuk menyelanggarakan penarikan kesimpulan yang
sekaligus membawa perubahan dan merupakan pemberian kesimpulan
pengeloaan pendidikan ke arah yang terhadap hasil penafsiran dan
lebih baik. evaluasi.

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Pendekatan yang dilakukan Pendidikan adalah selalu
dalam penelitian ini adalah berbicara tentang orang yang belajar.
pendekatan deskriptif kualitatif, TQM di dunia pendidikan selalu
dengan menggunakan studi literatur, terkait dengan mutu pengalaman
yang mana hasil dari penelitian siswa. Siswa merupakan pelanggan
tersebut dideskripsikan primer. Tanpa kemampuan dan
menggunakan kata-kata dan bahasa. kemauan untuk memenuhi
Data yang dikumpulkan berupa pendidikan seperti yang dibutuhkan
uraian atau kalimat dan bukan angka- siswa, merupakan hal yang mustahil
angka yang mana data olah tersebut untuk suatu lembaga pendidikan
dideskripsikan secara runtut sesuai dikatakan telah mencapai TQM. Di
kejadian yang tertulis didalam jurnal bawah ini akan dipaparkan
yang dikaji. peneliti bertindak penerapan TQM di dunia pendidikan,
sebagai instrumen inti yang yang dimulai dari pendidikan dasar,
merencanakan, melaksanakan, Pendidikan menengah dan
mengumpulkan data, menganalisis pendidikan tinggi.
data, menarik kesimpulan diakhiri Implementasi TQM di
dengan membuat laporan. pendidikan Dasar terpaparkan sesuai
Analisis data Bogdan & dengan penelitian pada pendidikan di
Biklen (Moleong, 2005:248) adalah Distrik Northerm Senatorial, Negara
usaha yang dijalankann dengan Bagian Ondo. Temuan pada artikel
bekerja dengan data sehingga tersebut menunjukkan bahwa baik
berakhir dengan penemuan apa yang kepala sekolah maupun guru setuju
menjadi titik inti dan important serta untuk mengadopsi Team Work
apa yang dipelajari kemudian dapat terutama dalam mengembangkan visi
diambil suatu keputusan apa yang dan misi sekolah, mempromosikan
dapat dishare kepada khalayak peningkatan berkelanjutan dan
umum. Proses menganalisis data membentuk komite sekolah sebagai

49
EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Tahun 2019
P-ISSN : 2502 - 5406
E-ISSN : 2686 - 2344

bentuk peningkatan team work, peningkatan kualitas, kepala sekolah


namun responden tidak setuju jika memberdayakan guru untuk
guru dilibatkan dalam pengambilan membantu dalam mencapai tujuan
keputusan kepala sekolah terutama sekolah dan juga ditemukan bahwa
dalam hal peningkatan berkelanjutan. guru berkomitmen terhadap
Hal yang menarik pada penelitian ini pekerjaan mereka. Penerapan team
terlihat dari banyak kepala sekolah work pada Zona Umuahia dinilai
belum mengadopsi sebagian besar cukup tinggi hal ini terlihat dari
praktik pelatihan berkelanjutan kegiatan yang meliputi adanya
misalnya mensponsori guru dalam program pelatihan yang dirancang
konferensi, kursus kecakapan TIK mempersiapkan individu untuk
bahkan tidak memberikan cuti bekerja secara efektif dalam
belajar. lingkungan tim, kepala sekolah
Implementasi TQM di mendorong team work dengan
pendidikan menengah dalam artikel mendefinisikan visi dan misi
ini berdasarkan penelitian di sekolah sekolah, kepala sekolah memberi
menengah di zona Pendidikan kesempatan guru untuk berbagi ide
Umuahia Nigeria. Pada penelitian dan pengetahuan mereka, bahkan
tersebut TQM lebih ditekankan kepala sekolah mendiring guru dan
kepada komitmen total, Team Work staf bekerja sebagai sebuah tim.
dan Komunikasi yang efektif. Penerapan komunikasi yang efektif
Komitmen total dalam penerapan di kurang dilakukan pada pendidikan
pendidikan menengah dipandang menengah hal ini terlihat dari
memiliki peran yang sangat penting bagaimana kepala sekolah
karena baik pemimpin maupun mengkomunikasikan berbagai
bawahan harus dibuat untuk kebijakan dan rencana kepada guru
menunjukkan komitmen total dan staf pada batas tertentu dirasa
terhadap visi dan misi organisasi, kurang maksimal meskipun kepala
dalam penerapannya, kepala sekolah sekolah sudah terlihat meminta
diharapkan untuk mempertahankan saran, ide dan informasi kepada guru
peran mereka sebagai fasilitator dan dan staf.
merangkul semua sumber daya Implementasi TQM di
sebagai mitra dalam mencapai tujuan pendidikan tinggi merujuk pada
bersama. Penerapan Komitmen total penelitian yang dilakukan di Najran
pada TQM di Zona Pendidikan University. Pada penelitian ini TQM
Umuahia dipandang cukup tinggi diterjemahkan kedalam 6 dimensi
karena kepala sekolah secara aktif yaitu kepemimpinan yang efektif,
terlibat dalam manajemen mutu, membuat keputusan berdasarkan
kepala sekolah mendorong guru fakta, perencanaan strategis,
untuk terlibat dalam kegiatan partisipasi dan team work, fokus

50
EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Tahun 2019
P-ISSN : 2502 - 5406
E-ISSN : 2686 - 2344

pada kepuasan pelanggan dan berkelanjutan; 4) komunikasi yang


keunggulan yang berkelanjutan. efektif dan 5) team work.
Bedasarkan data yang tekah diolah
ditemukan fakta bahwa keseluruhan KESIMPULAN
dimensi tersebut diimplementasikan Berdasarkan hasil analisis
sebesar 68,4%. Untuk memperjelas data dan pembahasan, dapat
penerapan TQM di pendidikan tinggi disimpulkan bahwa Penerapan TQM
sebetulnya terlihat dan terwujud di dunia pendidikan minimal
dalam pola interaksi dosen dan mencakup 5 indikator yaitu: 1)
mahasiswa, atau penciptaan kepemimpinan yang efektif; 2) fokus
organisasi pembelajar sebagai hasil pada kepuasan pelanggan; 3)
dari sistem pendidikan yang terukur. peningkatan kualitas berkelanjutan;
Kesulitan penerapan TQM diduga 4) komunikasi yang efektif dan 5)
dikarenakan staf belum memahami team work.
bagimana elemen-elemen kunci Berdasarkan kesimpulan
TQM seperti partisipasi aktif tersebut peneliti menyarankan agar
mahasiswa, team work dan TQM dapat dilakukan secara
komunikasi yang efektif berkelanjutan dan mengasilkan hasil
TQM yang telah dijabarkan sesuai dengan yang diharapkan maka
di atas, merupakan filosofi yang perlu adanya komitmen dari seluruh
membantu institusi pendidikan elemen sekolah agar program TQM
terutama untuk mengelola berjalan, yang kedua selalu
perubahan. Esensi dari TQM adalah mempersiapkan SDM yang
perubahan budaya. Perubahan yang berkualitas serta ditunjang
terjadi berguna dalam memenuhi perumusan value, vission dan
kebutuhan dan harapan orang-orang mission yang bisa dipahami seluruh
yang terlibat dalam bisnis pendidikan elemen sekolah.
tersebut. Kebutuhan dan harapan
tersebut akan dapat terwujud apabila REFERENSI
terwujud mutual trust antar pengelola Al-Din H M K & Abouzid M M.
bisnis pendidikan yang dalam hal ini (2016). Extent of Implementing
meliputi kepala sekolah, pengajar The Total Quality Management
dan staf akademik. Berdasarkan Principles By Academic
pemaparan dan penelaahan 3 jurnal Departments Heads at najran
dapat ditarik sebuah benang merah University From Faculty
bahwa penerapan TQM di dunia Members’ Perspectives. Journal
pendidikan minimal mencakup 5 Of Education And Practice. Vol
indikator yaitu: 1) kepemimpinan 7 No 2 tahun 2016.
yang efektif; 2) fokus pada kepuasan Anwar, Saiful. (2018). Analisa
pelanggan; 3) peningkatan kualitas Timed Based Conflict, Strain

51
EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Tahun 2019
P-ISSN : 2502 - 5406
E-ISSN : 2686 - 2344

Cased Conflict dan Behavior Manajemen Mutu Pendidikan.


Based Conflict Pada Perempuan Jogjakarta: IRCiSoD
yang Menjalankan Bisnis
Keluarga. Jurnal Pekobis Vol. 3
No 2 Oktober 2018.
Babatande E G & Victor A A. (2018).
Total Quality Magement (TQM)
Practices Adopted By Head
Teachers For Sustainable
Primary Education In Northerm
Senatorial District Of Ondo
State, Nigeria. EPRA
International Journal Of
Multidisclplinary Research. Vol,
4 Issue & Juli 2018.
Ejionueme L K & Oyoyo A O.
(2015). Application Of Total
Quality Management (TQM) in
Secondary School Administration
In Umuahia Education Zone.
Journal Of Education And
Practice Vol 6 No 27 Tahun
2015.
Moleong, Lexy J. (2005).
Metodologi Penelitian Kualitatif.
Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Praboeo, Suto. (2012). Total Quality
Manajemen dalam Pendidikan.
Jurnal Sosial Humaniora Vool 5
No 1 tahun 2012 Halaman 72-77.
Primiani, C, N & Ariani, D, W.
(2005). Total Quality
Management dan Service Quality
dalam Organisasi Pendidikan
Tinggi. Jurnal Cakrawala
Pendidikan. Juni 2015 Th. XXIV
No. 2. Halaman 177-196.
Sallis. Edward. (2006). Total Quality
Management in Education,

52

Anda mungkin juga menyukai