Anda di halaman 1dari 2

LAB

Kebutuhan urin: 70 cc
darah: 5cc

1. LED
50 mm Nacl 0,9% + 200 mm darah  campur di tabung dg pengaduk  ambil dg
westergreen 200 mm campuran  taruh taabung westergreen di rak LED  tunggu
1 jam  lihat meniskus darah saat ini pada angka di tabung = nilai LED
(L: 2-133 mm/jam P: 2-20 mm/jam)

2. HDT
Hapusan darah (darah di object glass lalu di swab dg sudut 30-45 dg cover glass) +
metanol tetesi pelan dari pojok  tunggu 30 detik  tiriskan hingga kering 
teteskan Giemsa : aquades = 1 : 1 (4 tetes) hingga menutupi  tunggu 3-5 menit 
bilas giemsa, alirkan air di punggung obyek glass  keringkan  amati dengan
mikroskop 1000x dg minyak Emersi

3. Hb
5 tetes/ 2 mm 29% HCl 0,1 N ke tabung sahli + dg pipet sahli ambil darah sampai 20
mm  campur dg pengaduk  tunggu 15 menit (sampai terbentuk asam hematin) 
titrasi dengan aquades (hingga warna sama dengan kanan-kirinya)
(Normal L: 13,5-17,5 P: 12-16 gr/ dL)

4. Hct
Masukan darah dalam 2/3 pipa kapiler  tutup dengan malam pd tabung reaksi 
sentrifuge 3000 rpm 5 menit bersamaan dengan + sentrifuge urin (u/ cek protein urin)
(a/b x 100% a: panjang endapan b: panjang supernatan+endapan)
(L: 45-47% P: 40-42%)

5. Protein Urin
5 ml urin sentrifuge 3000 rpm 5 menit (bareng Hct)  ambil 3 ml supernatan 
didihkan  beri CH3COOH 3 tetes  didihkan  lihat kekeruhan dengan tulisan
( (-): Jernih (+): huruf cetak terbaca +2: garis tebal terbaca
+3: gumpalan +4: gumpalan besar membeku)

6. Sedimen Urin
Urine yg sudah di sentrifuge (tes protein rebus) diambil 1 ℳL supernatan  letakkan
di object glass & tutup dg cover glass  amati dengan mikroskop

7. Glukosa
2 ml Fehling A + 2 ml Fehling B + 1 ml urin dimasukkan dalam tabung reaksi 
didihkan  lihat warna dan interpretasi langsung
(Biru bening: - Biru-hijau: +1 Hijau: +2 Oranye: +3
Merah bata: +4)
8. BJ Urin
Kalibrasi urometer dengan 50 ml aquades dalam gelas ukur dan ingat hasil angka
bacaan pada urometer (putar urometer dulu, jangan menyentuh dinding gelas ukur, BJ
normal air: 1,000)  ganti masukan 50 ml urin dan putar urometer  baca hasil dan
hitung BJ
(1,003-1,030)

9. Bilirubin
3 ml urin + 3 ml BaCl2 ke tabung reaksi  diamkan 2 menit  saring  tambahkan
Fouchet 2 tetes  kertas saring  interpretasi hasil
(putih/kekuningan: - hijau tosca: +)

10. Urobilin
2,5 ml urin + 4 tetes Lugol  diamkan 5 menit  tambahkan 2,5 ml schlesinger 
kocok  amati hasil dengan fluoresensi di ruang gelap
( (+): hijau berpendar (-): tidak berpendar )

11. Urobilinogen
5 ml urin + 10 tetes Erlich  kocok  interpretasi hasil dg warna
( (+): merah (-): hijau/kuning)

12. Keton Urin


2 ml urin + FeCl3 10 tetes pada dinding tabung rx  (+) jika terbentuk cincin ungu

13. pH
masukan urin pada tabung reaksi  celupkan kertas pH 30 detik  baca hasil dengan
menyamakan warna yg sesuai pada tabung wadah kertas pH
(Normal: 4,8-7,5)

14. Kamar Hitung


Heubeur + cover glass
Turk, Reesecker, Hayem masukkan ke tabung reaksi masing2

a. Eritrosit – 101
0,5 darah + campur Hayem sampai 101  kocok 2 menit  keluarkan 3 tetes 
masukkan ke kamar hitung
(n x 5 x 10.000 pembesaran 45x)
(L: 4,3-5,9 juta P: 3,9-4,8 juta)

b. Leukosit – 11
0,5 darah + campur Turk sampai 11  kocok 2 menit  keluarkan 3 tetes 
masukkan ke kamar hitung
(n x 4 x 50 pembesaran ..x)
(L: 4.700-10.300 P: 4.500-11.300)

c. Trombosit – 101
0,5 darah + campur Reesecker sampai 101  kocok 2 menit  keluarkan 3
tetes masukkan ke kamar hitung
(n x 5 x 500)
(Normal: 150.000-400.000)

Anda mungkin juga menyukai