Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN KEPERAWATAN

MENYUSUN ORGANISASI DI RUANG RAWAT INAP BESERTA TUPOKSI

Dosen Pengampu : Meri Oktariani S.Kep.,Ns.,M.Kep

Anggota Kelompok 1

1. Abdullah Mutholib (ST191001)


2. Desta Pamungkas (ST191004)
3. Febe Ardhina (ST191008)
4. Lina Herlina (ST 191012)
5. Puji Putra Pratama (ST 191016)
6. Rita Puspita Sari (ST191020)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020

A. Pengertian organisasi
Secara umum, Pengertian Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Sedangkan secara terperinci pengertian
organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama
secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya baik uang, metode, material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi. Ditinjau dari pengertian organisasi yang beragam seperti pengertian organisasi
secara umum dan luas, para ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian
organisasi antara lain sebagai berikut :

• Stoner, Menurutnya pengertian organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan


melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama

• Stephen P. Robbins, Menurut definisinya, pengertian organisasi adalah kesatuan


(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

• James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk


mencapai tujuan bersama.

• Chester I. Bernard, Menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

• Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan, menurutnya pengertian organisasi adalah sebagai


proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.

• Max Weber, Menurut pendapatnya pengertian organisasi adalah suatu kerangka


hubungan terstruktur yang didalmnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta
pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.

• Philip Selznick, bahwa organisasi adalah peraturan personil (arrangement of


personal) guna mempermudah pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan
(for facilitating
the accomplishment of some agreed purpose) melalui alokasi fungsi dan tanggung
jawab (Through the allocation of functions and responsibilities).
• Thompson, bahwa organisasi adalah sebuah integrasi anggota angota spesial yang
sangat rasional dan impersonal (adil) yang bekerja sama (kooperasi) untuk mencapai
tujuan tujuan spesifik yang telah diumumkan.

Pengertian organisasi berbeda dengan pengertian kelompok, akan tetapi apabila bila dilihat dari
alasan atau sebab sebab orang berkelompok, maka apabila memiliki tujuan bersama maka
kelompok tersebut akan bekerja sama untuk tujuan tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh
Chester J. Bernard bahwa pengertian organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu
sistem dari aktivitas aktivitas (System from all activity) atau kekuatan kekuatan (Strength)
perorangan yang dikoordinasikan secara sadar. Pengertian organisasi yang dikembangkan oleh
Chester ini menekankan pada bagian koordinasi dan sadar yang memiliki sistem. Hal
tersebut wajar dikarenakan tujuan bersama yang dibuat oleh setiap anggota organisasi
haruslah secara sadar kritis terbangun dalam visi dan misi organisasi.

➢ Teori-Teori Organisasi
Terdapat macam-macam teori organisasi antara lain sebagai berikut :
a. Teori Organisasi Klasik adalah teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari tahun
1800 (abad 19) yang mendefinisikan organisasi adalah sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor lain ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat
tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta pemberian petunjuk
mekanistik struktural yang kaku dan tidak kreatif yang digambarkan oleh para
teoritisi. Teori Klasik disebut juga dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang
dalam 3 jenis aliran antara lain sebagai berikut :

• Teori Birokrasi, Teori birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam


bukunya yang berjudul "The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
• Teori Administrasi, Teori administrasi dikembangkan atas sumbangan dari
Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooeny dan Reliey dari
Amerika.

• Manajemen Ilmiah, Teori ini dikembangkan oleh Frederick Winslow


Taylor yang dimulai pada tahun 1900.
b. Teori Organisasi Neoklasik adalah Teori yang menekankan pada pentingnya aspek
psikologis dan sosial, baik sebagai individu dan kelompok dalam lingkungan kerja.
Teori Neoklasik adalah teori/aliran hubungan manusia (The Human Relation
Movement). Dalam pembagian kerja, diperlukan hal-hal berikut yang telah
dikemukakan teori neoklasik antara lain sebagai berikut :

• Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan


keputusan

• Perluasan kerja, yaitu sebagai kebalikan dari pola spesialisasi


• Manajemen bottom-up, yang akan memberikan kesempatan para junior
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
c. Teori Organisasi Modern adalah teori yang bersifat terbuka dimana semua unsur
organisasi satu kesatuan yang saling ketergantungan. Teori modern dipelopori oleh
Herbert Simon yang ditandai dan dimulai disaat berakhirnya gerakan contingency.
Teori modern disebut juga sebagai analisa system pada organisasi yang merupakan
aliran ketiga terbesar dalam teori organisasi dan manajemen. Sistem terbuka yang
dipelopori Katz dan Robert kahn dalam bukunya "the social psychology of
organization". yang menjelaskan dalam bukunya mengenai keunggulan sistem
terbuka.

➢ Tujuan Organisasi Setiap manusia memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-
beda, hal tersebut menjadi sebab adanya tujuan dalam organisasi, dengan
menyatukan kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda untuk menjadi kepentingan
dan tujuan yang sama. Tujuan organisasi berpengaruh dalam mengembangkan
organisasi baik dalam perekrutan anggota, dan pencapaian apa yang ingin
dilakukan dalam berjalannya organisasi tersebut.Tujuan-tujuan organisasi antara lain
sebagai berikut :

• Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang


dimilikinya dalam mencapai tujuan

• Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena


melakukan secara bersama-sama

• Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja


• Tempat mencari keuntungan bersama-sama
• Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama-sama
• Sebagai tempat mendapatkan penghargaan
• Sebagai tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan
• Sebagai tempat menambat pergaulan dan memanfaatkan waktu luang

Tujuan organisasi dan karyawan sering kali seiring.Yaitu melakukan pekerjaan dengan
baik dan naik pangkat. Langkah anggota organisasi berupa konsisten si mendukung tujuan
organisasi yaitu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan. Menurut Simon
bahwa tugas mewujudkan sasaran organisasi berada pada orang orang di tingkat paling
bawah dari organisasi. Demikian juga pada seseorang paling dibawah dari struktur organisasi
tidak boleh diabaikan karena mereka para anggota level bawahlah yang menentukan
keberlangsungan dan tercapainya tujuan organisasi. Tujuan atau sasaran akhir organisasi
umumnya diformulasikan secara lebih umum dan masih terkesan kurang jelas sedangkan
sasaran atau target sebagai tujuan tujuan kecil yang haris dicapai untuk menyelesaikan tujuan
akhir secara bertahap lebih jelas dan dapat diukur keberhasilannya. Pada umumnya tujuan
akhir organisasi tercantum dalam visi dan misi organisasi sedangkan sasaran atau tujuan
tujuan kecil dibahas dalam rapat organisasi.

Tujuan akhir dari sebagian besar orang adalah memperoleh penghasilan. Para anggota
organisasi memiliki tujuan mengerjakan pekerjaan dengan baik, naik pangkat, berinteraksi
dengan anggota organisasi lain dalam suasana yang menyenangkan atau menjalin
hubungan persahabatan.

➢ Ciri Ciri Organisasi


Berdasarkan tujuan dan pengertian organisasi diatas, dapat diambil beberapa ciri ciri yang
merupakan batasan yang jelas dan gambaran tentang bagaimana organisasi itu dan apa yang
membuat dikatakan sesuatu itu sebuah organisasi. Organisasi dapat dibedakan dengan
melihat ciri-ciri organisasi dimana ciri-ciri organisasi beraneka ragam antara lain sebagai
berikut :
a. Ciri-Ciri Organisasi Secara umum

• Memiki tujuan dan sasaran


• Memiliki komponen yaitu atasan dan bawahan
• Adanya kerja sama yang terstruktur
• Memiliki pendegelasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
• Memiliki keterikatakan format dan tatat tertip yang harus ditaati
b. Ciri-Ciri Organisasi Menurut Para Ahli (Berelson dan Steiner)

• Formalitas, adalah ciri organisasi sosial yang merujuk pada perumusan tertulis
daripada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi dan seterusnya.

• Hierarki, adalah ciri organisasi yang mengacu pada pola kekuasaan dan
kewenangan yang berbentuk piramida, artinya terdapat orang-orang
tertentu dengan kekuasaan dan kewenangan yang tinggi dari pada orang biasa
dalam organisasi tersebut.

• Besar dan Kompleksnya, adalah ciri organisasi sosial yang memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal) yang biasanya disebut dengan "gejala birokrasi"

• Lamanya (Duration), adalah ciri organisasi dimana eksistensi organisasi lebih


lama dari pada keanggotaan pada organisasi tersebut.
c. Ciri-Ciri Organisasi Modern

• Organisasi bertambah besar


• Penggunaan staf lebih intensif
• Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
• Pengelolaan data semakin cepat
• Adanya prinsip-prinsip atau azas-asaz organisasi
• Cenderung spesialisasi

➢ Unsur-Unsur Organisasi Setiap organisasi memiliki beragam unsur antara lain sebagai
berikut :
a. Unsur-Unsur Organisasi Secara Umum

• Man, adalah unsur utama pembentuk organisasi yang disebut sebagai


personil atau anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas
unsur pimpinan (administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para
manajer pemimpin unit tertentu suatu kerja sesuai fungsinya dan para
pekerja (workers). Setiap hal tersebut merupakan kekuatan organisasi.

• Kerja Sama, adalah unsur organisasi dimana setiap anggota atau


personil melakukan perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama.

• Tujuan Bersama, adalah Sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik


dari prosedur, program, pola atau titik akhir dari pekerjaan organisasi
tersebut.

• Peralatan (Equipment), adalah sarana dan prasarana yang berupa


kelengkapan dari organisasi tersebut baik itu berupa bangunan (gedung,
kantor), materi, uang, dan kelengkapan lainnya.

• Lingkungan (Environment), adalah unsur organisasi yang juga memiliki


pengaruh. Faktor tersebut adalah ekonomi, sosial budaya, strategi,
kebijaksanaan. anggaran, dan peraturan yang telah ditetapkan.
• Kekayaan Alam, yang termasuk dengan kekayaan alam adalah air,
cuaca, keadaan iklim, flora dan fauna.

• Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi, adalah landasan dari organisasi


yang berada pada visi organisasi tersebut dibuat.

b. Unsur-Unsur Organisasi menurut Keith Davis

• Unsur Pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya


merupakan keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-
mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah

• Unsur Kedua, adanya sikap sukarela dalam membantu kelompok


mencapai tujuan tertentu.

• Unsur Ketiga, unsur tanggung jawab merupakan rasa yang paling


menonjol dalam menjadi anggota.

c. Unsur-Unsur Dasar Organisasi

• Personil atau anggota


• Visi
• Misi
• Wewenang
• Struktur
• Hubungan
• Formalitas
• Sumber Energi
• Proses Kegiatan organisasi

➢ Struktur Organisasi
Umumnya, organisasi formal memiliki struktur yang nyata dan jelas yang tersusun atas
ketua atau pemimpin, bendahara, sekertaris serta anggota. Untuk organisasi yang
lebih kompleks lagi, akan ada wakil ketua dan wakil sekertaris serta bendahara serta
banyak koordinator dalam tiap anggota yang terbagi menjadi beberapa divisi
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kemudian,
dalam organisasi yang bersifat lebih kompleks sesuai dengan teori manajemen yang ada,
terbagi atas beberapa tugas sesuai dengan fungsi fungsi manajerial seperti pemimpin,
supervisor manajer, manajer, anggota dan seterusnya. Struktur organisasi dapat juga
memiliki hubungan koordinasi kesamping dengan beberapa badan yang setingkat
dengan mereka yang berfungsi sebagai pengawas kerja kerja organisasi. Dalam
rumah sakit, biasanya tedapat Komite-komite dan Satuan Pengawas Internal
(Komite Mutu) yang mengawasi kerja kerja mereka dan mewadahi kebutuhan anggota
yang tidak masuk dalam struktural pengurus badan eksekutif.

➢ Manfaat Organisasi Mengikuti dan menjadi anggota dalam organisasi memiliki


manfaat antara lain sebagai berikut :

• Tercapainya sebuah tujuan


• Melatih mental bicara di publik
• Mudah memecahkan masalah
• Melatih leadership
• Memperluas pergaulan
• Kuat dalam menghadapi tekanan
• Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
• Membentuk karakteristik dengan seseorang
• Mampu dalam mengatur waktu dengan baik
• Sebagai ajang dalam pembelajaran kerja yang sebenarnya

B. TUGAS POKOK
Instalasi Rawat Inap A berada di bawah Direktur Pelayanan Medis danKeperawatan.
Instalasi ini memiliki tugas pokok membantu Wakil DirekturPelayanan Medis dan
Keperawatan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan operasional
pada Instalasi Rawat Inap A dan membawahi Ruang 1, 2, dan 3.

C. FUNGSI
a. Penyusunan rencana operasional di Instalasi Rawat Inap A
b. Pengorganisasin Sumber Daya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Instalasi
Rawat Inap A
c. Penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Instalasi Rawat Inap A
d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi program dan kegiatan Instalasi
Rawat Inap A
e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup
tugasnya.

D. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk mengetahui lebih detail struktur organisasi Instalasi Rawat Inap A, berikut
dijabarkan dalam gambar di bawah ini.
E. URAIAN JABATAN INSTALASI RAWAT INAP A
Jabatan : Ketua TIM
Pengertian : Ketua tim merupakan Perawat profesional yang
berpotensi mengelola dalam satu tim untuk
bertanggung jawab beberapa pasien

Persyaratan : 1) Sarjana Keperawatan/D. III Keperawatan


2) Mempunyai kemampuan memimpin
3) Disiplin, jujur, bertanggung jawab, berwibawa
dan berdedikasi.
4) Sehat jasmani dan rohani
Uraian tugas 1) Bertanggung jawab terhadap
pengelolaanasuhan keperawatan pasien
masuk sampaidengan pulang
2) Melaksanakan timbang terima
langsung kepasien.
3) Melaksanakan pre dan post konfrence
kepadaanggota timnya.
4) Melaksanakan pengkajian pasien
baru,orientasi dan memperkenalkan diri.
5) Membuat diagnosa keperawatan
dan rencanakeperawatan.
6) Mengarahkan dan membimbing anggota
timdalam melakukan tindakan keperawatan.
7) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
dankinerja anggota tim
8) Menyampaian menjelaskan evaluasi
asuhankeperawatan dan hasil kerja tim.
9) Membuat perencanaan pulang (discharge
planning
10) Membuat rincian biaya sebagai pertanggung
jawaban administrasi pasien kelolaan 11) Melakukan
tindakan keperawatan.
12) Melakukan penyuluhan kepada
pasien dankeluarga.
13) Menciptakan kerjasama yang harmonis.
14) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatanlain
dan mengikuti visite dokter.
15) Merencanakan ronde keperawatan untukkasus
pasien kelolaan.
16) Merencanakan pembahasan kasus padapasien
kelolaannya.
17) Ikut serta kegiatan ilmiah rumah sakit.
18) Mensupervisi dan menilai kinerja anggota tim
Jabatan : PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PERAWATAN
Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang
untuk melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan di ruang perawatan.

Persyaratan : A. Pendidikan: Berijazah


pendidikan formal
keperawatan / kebidanan dan
semua jenjang pendidikan yang
disahkan oleh pemerintah /
yang berwenang
B. Kursus /Pelatihan C.
Pengalaman Kerja
D. Kondisi fisik:
Uraian tugas 1) Memelihara kebersihan ruang rawat dan
lingkungannya
2) Menerima pasien baru sesuai prosedur
danketentuan yang berlaku
3) Memelihara peralatan keperawatan dan
medisagar selalu dalam keadaan siap pakai
4) Melakukan pengkajian keperawatan dan
menentukan diagnose keperawatan, sesuai
batas kewenangannya.
5) Menyusun rencana keperawatan sesuai
dengan kemampuannya
6) Melakukan tindakan keperawatan
kepadapasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya antara lain:
- Melaksanakan tindakan pengobatan
sesuaiprogram pengobatan.
- Memberikan penyuluhan kesehatan
kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya.
7) Melatih/ membantu pasien untuk
melakukan latihan gerak
8) Melakukan tindakan darurat kepada pasien
(antara lain panas tinggi, kolaps,
pendaraha,keracunan, nafas & henti
jantung) sesuai protap yang berlaku
selanjutnya segera melaporkan tindakan
yang telah dilakukankepada dokter ruang
rawat/ dokter jaga.
9) Melaksanakan evaluasi
tindakankeperawatan sesuai batas
kemampuan.
10) Mengobservasi kondisi pasien,selanjutnya
melakukan tindakan yang tepat berdasarkan
hasil observasi tersebut, sesuai bats
kemampuannya.
11) Berperan serta dengan anggota
timkesehatan dalam membahas kasus
dalam upayah meningkatkan mutu asuhan
keperawatan.
12) Melaksanakan tugas pagi, sore, malamdan
hari libur secara bergilir sesuai jadwal dinas
13) Mengikuti pertemuan berkala yangdiadakan
oleh kepala ruang rawat.
14) Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dibidang keperawatan
antaralain melaui pertemuan ilmiah dan
penataran atas izin / persetujuan atasan
15) Melaksanakan system pencatatan
danpelaporan asuhan keperawatan yang
tepatdan benar sesuai standar asuhan
keperawatan

F. Kesimpulan
Rumah sakit sebagai organisasi harus memiliki visi dan misi serta value sebagai panduan arah
gerak organisasi dan anggota didalamnya. Manajemen SDM merupakan faktor penting dalam
menjalankan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di rumah sakit. Keselamatan pasien
merupakan tujuan yang harus ditetapkan dan dicapai dalam upaya kolaborasi antar profesi
kesehatan. Rumah sakit sebagai organisasi hendaknya senantiasa melakukan pengembangan
organisasi untuk mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan.
G. Daftar Pustaka

Christian N. Madu, 2018. Handbook of Total Quality Management. Springer, New York, USA
Davis, K., Schoenbaum, S. C., Collins, K. S., Tenney, K., Hughes, D. L., & Audet, A. M. (2012).
Room for improvement: Patients report on the quality of their health care. New York:
Commonwealth Fund
Frinces, Z. Heflin. (2018).Manajemen, Konsep Membangun Sukses. Yogyakarta: Mida Pustaka
Huntington, B., & Kuhn, N. (2018). Communication gaffes: A root cause of malpractice claims.
Baylor University Medical Center Proceedings, 16, 157-161. Pubmed
Impact of Communication in Healthcare. Retreived from :
http://healthcarecomm.org/aboutus/impact-of-communication-in-healthcare/
Peterson, M. C., Holbrook, J., Von Hales, D., Smith, N. L., & Staker, L. V. (2010). Contributions of
the history, physical examination and laboratory investigation in making medical diagnoses.
Western Journal of Medicine, 156, 163-165. pubmed
Surya. (2014). Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori, dan Penerapannya. Jakarta: Program
Pascasarjana FISIP. Hasibuan, SP. Malayu 2013.
Siregar, Charles JP (2013). Farmasi Rumah Sakit : Teori & Penerapan . Jakarta : EGC.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Purhantara, W. 2009. Organizational Development Based Change Management. Jurnal Ekonomi
& Pendidikan. Vol 6 (2) Team strategies and tools to enhance performance and patient safety
(TeamSTEPPS),
Department of Defense and Agency for Healthcare Research and Quality. Retrieved from :
http://www.ahrq.gov/qual/teamstepps/
Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas UU nomor 8 tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian
WHO (2009). Handbook on Monitoring and Evaluation of Human Resources for Health
with special applications for low- and middle-income countries.
WHO (2010). WISN Manual Book.
Website KARS. Retrieved from: http://web.kars.or.id/kars/

Anda mungkin juga menyukai