8388-TUGAS KELOMPOK BU MERY 30-Mar-2020 17-36-12
8388-TUGAS KELOMPOK BU MERY 30-Mar-2020 17-36-12
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Anggota Kelompok 1
2020
A. Pengertian organisasi
Secara umum, Pengertian Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Sedangkan secara terperinci pengertian
organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama
secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya baik uang, metode, material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi. Ditinjau dari pengertian organisasi yang beragam seperti pengertian organisasi
secara umum dan luas, para ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian
organisasi antara lain sebagai berikut :
• Chester I. Bernard, Menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian organisasi berbeda dengan pengertian kelompok, akan tetapi apabila bila dilihat dari
alasan atau sebab sebab orang berkelompok, maka apabila memiliki tujuan bersama maka
kelompok tersebut akan bekerja sama untuk tujuan tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh
Chester J. Bernard bahwa pengertian organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu
sistem dari aktivitas aktivitas (System from all activity) atau kekuatan kekuatan (Strength)
perorangan yang dikoordinasikan secara sadar. Pengertian organisasi yang dikembangkan oleh
Chester ini menekankan pada bagian koordinasi dan sadar yang memiliki sistem. Hal
tersebut wajar dikarenakan tujuan bersama yang dibuat oleh setiap anggota organisasi
haruslah secara sadar kritis terbangun dalam visi dan misi organisasi.
➢ Teori-Teori Organisasi
Terdapat macam-macam teori organisasi antara lain sebagai berikut :
a. Teori Organisasi Klasik adalah teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari tahun
1800 (abad 19) yang mendefinisikan organisasi adalah sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor lain ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat
tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta pemberian petunjuk
mekanistik struktural yang kaku dan tidak kreatif yang digambarkan oleh para
teoritisi. Teori Klasik disebut juga dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang
dalam 3 jenis aliran antara lain sebagai berikut :
➢ Tujuan Organisasi Setiap manusia memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-
beda, hal tersebut menjadi sebab adanya tujuan dalam organisasi, dengan
menyatukan kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda untuk menjadi kepentingan
dan tujuan yang sama. Tujuan organisasi berpengaruh dalam mengembangkan
organisasi baik dalam perekrutan anggota, dan pencapaian apa yang ingin
dilakukan dalam berjalannya organisasi tersebut.Tujuan-tujuan organisasi antara lain
sebagai berikut :
Tujuan organisasi dan karyawan sering kali seiring.Yaitu melakukan pekerjaan dengan
baik dan naik pangkat. Langkah anggota organisasi berupa konsisten si mendukung tujuan
organisasi yaitu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan. Menurut Simon
bahwa tugas mewujudkan sasaran organisasi berada pada orang orang di tingkat paling
bawah dari organisasi. Demikian juga pada seseorang paling dibawah dari struktur organisasi
tidak boleh diabaikan karena mereka para anggota level bawahlah yang menentukan
keberlangsungan dan tercapainya tujuan organisasi. Tujuan atau sasaran akhir organisasi
umumnya diformulasikan secara lebih umum dan masih terkesan kurang jelas sedangkan
sasaran atau target sebagai tujuan tujuan kecil yang haris dicapai untuk menyelesaikan tujuan
akhir secara bertahap lebih jelas dan dapat diukur keberhasilannya. Pada umumnya tujuan
akhir organisasi tercantum dalam visi dan misi organisasi sedangkan sasaran atau tujuan
tujuan kecil dibahas dalam rapat organisasi.
Tujuan akhir dari sebagian besar orang adalah memperoleh penghasilan. Para anggota
organisasi memiliki tujuan mengerjakan pekerjaan dengan baik, naik pangkat, berinteraksi
dengan anggota organisasi lain dalam suasana yang menyenangkan atau menjalin
hubungan persahabatan.
• Formalitas, adalah ciri organisasi sosial yang merujuk pada perumusan tertulis
daripada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi dan seterusnya.
• Hierarki, adalah ciri organisasi yang mengacu pada pola kekuasaan dan
kewenangan yang berbentuk piramida, artinya terdapat orang-orang
tertentu dengan kekuasaan dan kewenangan yang tinggi dari pada orang biasa
dalam organisasi tersebut.
• Besar dan Kompleksnya, adalah ciri organisasi sosial yang memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal) yang biasanya disebut dengan "gejala birokrasi"
➢ Unsur-Unsur Organisasi Setiap organisasi memiliki beragam unsur antara lain sebagai
berikut :
a. Unsur-Unsur Organisasi Secara Umum
➢ Struktur Organisasi
Umumnya, organisasi formal memiliki struktur yang nyata dan jelas yang tersusun atas
ketua atau pemimpin, bendahara, sekertaris serta anggota. Untuk organisasi yang
lebih kompleks lagi, akan ada wakil ketua dan wakil sekertaris serta bendahara serta
banyak koordinator dalam tiap anggota yang terbagi menjadi beberapa divisi
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kemudian,
dalam organisasi yang bersifat lebih kompleks sesuai dengan teori manajemen yang ada,
terbagi atas beberapa tugas sesuai dengan fungsi fungsi manajerial seperti pemimpin,
supervisor manajer, manajer, anggota dan seterusnya. Struktur organisasi dapat juga
memiliki hubungan koordinasi kesamping dengan beberapa badan yang setingkat
dengan mereka yang berfungsi sebagai pengawas kerja kerja organisasi. Dalam
rumah sakit, biasanya tedapat Komite-komite dan Satuan Pengawas Internal
(Komite Mutu) yang mengawasi kerja kerja mereka dan mewadahi kebutuhan anggota
yang tidak masuk dalam struktural pengurus badan eksekutif.
B. TUGAS POKOK
Instalasi Rawat Inap A berada di bawah Direktur Pelayanan Medis danKeperawatan.
Instalasi ini memiliki tugas pokok membantu Wakil DirekturPelayanan Medis dan
Keperawatan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan operasional
pada Instalasi Rawat Inap A dan membawahi Ruang 1, 2, dan 3.
C. FUNGSI
a. Penyusunan rencana operasional di Instalasi Rawat Inap A
b. Pengorganisasin Sumber Daya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Instalasi
Rawat Inap A
c. Penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Instalasi Rawat Inap A
d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi program dan kegiatan Instalasi
Rawat Inap A
e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup
tugasnya.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk mengetahui lebih detail struktur organisasi Instalasi Rawat Inap A, berikut
dijabarkan dalam gambar di bawah ini.
E. URAIAN JABATAN INSTALASI RAWAT INAP A
Jabatan : Ketua TIM
Pengertian : Ketua tim merupakan Perawat profesional yang
berpotensi mengelola dalam satu tim untuk
bertanggung jawab beberapa pasien
F. Kesimpulan
Rumah sakit sebagai organisasi harus memiliki visi dan misi serta value sebagai panduan arah
gerak organisasi dan anggota didalamnya. Manajemen SDM merupakan faktor penting dalam
menjalankan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di rumah sakit. Keselamatan pasien
merupakan tujuan yang harus ditetapkan dan dicapai dalam upaya kolaborasi antar profesi
kesehatan. Rumah sakit sebagai organisasi hendaknya senantiasa melakukan pengembangan
organisasi untuk mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan.
G. Daftar Pustaka
Christian N. Madu, 2018. Handbook of Total Quality Management. Springer, New York, USA
Davis, K., Schoenbaum, S. C., Collins, K. S., Tenney, K., Hughes, D. L., & Audet, A. M. (2012).
Room for improvement: Patients report on the quality of their health care. New York:
Commonwealth Fund
Frinces, Z. Heflin. (2018).Manajemen, Konsep Membangun Sukses. Yogyakarta: Mida Pustaka
Huntington, B., & Kuhn, N. (2018). Communication gaffes: A root cause of malpractice claims.
Baylor University Medical Center Proceedings, 16, 157-161. Pubmed
Impact of Communication in Healthcare. Retreived from :
http://healthcarecomm.org/aboutus/impact-of-communication-in-healthcare/
Peterson, M. C., Holbrook, J., Von Hales, D., Smith, N. L., & Staker, L. V. (2010). Contributions of
the history, physical examination and laboratory investigation in making medical diagnoses.
Western Journal of Medicine, 156, 163-165. pubmed
Surya. (2014). Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori, dan Penerapannya. Jakarta: Program
Pascasarjana FISIP. Hasibuan, SP. Malayu 2013.
Siregar, Charles JP (2013). Farmasi Rumah Sakit : Teori & Penerapan . Jakarta : EGC.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Purhantara, W. 2009. Organizational Development Based Change Management. Jurnal Ekonomi
& Pendidikan. Vol 6 (2) Team strategies and tools to enhance performance and patient safety
(TeamSTEPPS),
Department of Defense and Agency for Healthcare Research and Quality. Retrieved from :
http://www.ahrq.gov/qual/teamstepps/
Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas UU nomor 8 tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian
WHO (2009). Handbook on Monitoring and Evaluation of Human Resources for Health
with special applications for low- and middle-income countries.
WHO (2010). WISN Manual Book.
Website KARS. Retrieved from: http://web.kars.or.id/kars/