Anda di halaman 1dari 6

Nama : Uci Ramayani

Nim : 3183131056
Kelas : B 2018
Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografi
Dosen Pengampu : Drs. Ali Nurman M.Si dan M.Taufik Rahmadi M.Sc
Pratikum 2 “GEOREFERENCING”
A. Pengertian Georeferencing
Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster atau
image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan proyeksi
tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan melakukan input data berupa data raster (hasil scan)
ke dalam SIG (ARCGIS)

Georeferensi adalah proses memberi referensi spasial tertentu pada objek berupa raster atau
image yang belum mempunyai acuan system koordinat. Untuk keperluan georeferensi image,
dibutuhkan beberapa koordinat titik kontrol (titik ikat dan diketahui nilai koordinatnya) sebagai
bagian dari titik sekutu di image Koordinat titik kontrol lapangan ini misalnya dapat diperoleh
dari grid peta scan, peta dasar yang akurat dan punya referensi spasial atau survey GPS di
lapangan. Banyaknya titik kontrol yang harus anda buat tergantung pada kompleksitas dari
bentuk transformasi polynomial yang rencananya akan anda gunakan untuk mengubah dataset
raster ke dalam koordinat peta Biasanya transformasi polynomial 1st order (affine) cocok untuk
image yang tidak memiliki distorsi signifikan (mayoritas image) dan diperukan paling seditik
tiga titik kontrol. Untuk hasil rektifikasi yang baik, anda harus menyebarkan secara merata titik
kontrol dibandingkan dengan hanya memusatkannya dalam satu area. Parameter tingkat
keakurasian dari proses georeferensi Ini adalah nilai yang dipresentasikan oleh selisih antara
koordinat titik kontrol hasil transformasi dengan koordinat titik kontrol, yang dikenal dengan
nama RMS (Root Mean Square) Error. Nilai RMS Error yang rendah adalah indikasi bawah hasil
georeferensi akurat. Kegiatan rektifikasi image sangat tergantung kepada image itu sendiri.
Beberapa kemungkinan georeferensi adalah sebagai berikut:

1. Image memiliki grid sistem koordinat geografis / terproyeksi


2. Image tidak memiliki grid sistem koordinat tetapi fitur-fitur spasial pembanding sesuai
peta dasar yang kita miliki cukup lengkap
3. Image memiliki grid sistem koordinat local
4. Image tidak memiliki grid sistem koordinat, fitur-fitur spasial tidak ada / kurang atau
image memiliki distorsi signifikan
Kemungkinan pertama adalah sangat diharapkan dalam rektifikasi karena grid sistem koordinat
sudah tersedia yang dapat kita jadikan acuan dalam melakukan georeferensi. Kemungkinan
kedua agak berkurang tingkat kepercayaan terhadap hasil yang akan kita peroleh tetapi masih
cukup valid selama fitur-fitur yang ada memiliki skala dan atau sumber yang sama dengan
database spasial yang kita miliki. Kemungkinan ketiga secara local dapat
dipertanggungjawabkan, tetapi proses rektifikasi tidak bisa cuma sampai koordinat lokal, proses
transformasi dari koordinat lokal ke geografis/terproyeksi sering menimbulkan error.
Kemungkinan keempat adalah yang paling buruk. Contoh yang paling banyak adalah peta
sertifikat tanah yang lebih mirip sketsa dibanding dengan peta.

B. Data dan Langkah Kerja Georeferencing Menggunakan ArcGIS 10.8

Data yang digunakan falam pratikum ini yaitu data Peta Administrasi Kota Medan yang
belum bergeoreferencing. Adapun cara kerja menggunakan ArcGIS 10.8 yakni sebagai berikut

1. Buka program ArcMap > pilih icon add data pada menu untuk menampilkan peta yang
belum di georeferencing

2. Pada kotak dialog add data> browser peta administrasi kota medan.jpg > klik add
3. Peta Adm Kota Medan akan tampil pada layar > aktivkan tools georeferencing ini bisa
dilakukan dengan cara klik kanan di samping tab yang kosong kemudian ceklis pada
bagian georeferencing

4. Selanjutnya input koordinat peta dapat dilakukan dengan masukan empat titik control
atau titik ikat pada setiap sudut peta disetiap pertemuan titik X dan titik Y dilakukan
pembesaran menggunakan icon zoom pada titik koordinat peta
5. Catat koordinat titik X dan Y kemudian zoom pada pertemuan titik koordinat X dan Y
kemudian zoom > klik icon pada menu tab georeferencing > Klik kanan > input X
dan Y

6. Masukan nilai koordinat X dan Y sesuai pada peta administrasi kota medan pada titik
control ke satu 550000 untuk koordinat X dan 775000 untuk Y

7. Lakukan pada ketiga titik ikat lainnya dengan cara yang sama seperti pada tahapan nomor
5 dan 6
8. Ketika titik ikat sudah dilakukan kilk pada toolbar georeferencing > pilih update
georeferencing system koordinat yang dignakan pada Peta Adminstrasi Kota Medan
adalah UTM.

C. Hasil dan Pembahasan


Setelah dilakukan proses georeferencing dengan menggunakan empat titik kontrol pada
sudut peta maka titik-titik tersebut dapat dijadikan sebagai titik ikat. Hasil dari proses
georeferencing dengan memasukkan nilai X dan nilai Y tampak seperti gambar berikut
ini. Untuk melihat hasil dari pemasuan titik ikat tersebut dapat dilakukan dengan
mengklik icon pada toolbar georeferencing.

Ketika total RMS eror menunjukan forward lebih dari 0, maka pengikatan titik control
diulang lagi hingga RMS mendekati angka 0, ini dimaksudkan untuk mengurangi galat
pada nilai koordinat dengan cara melihat residulanya pada titik mana yang paling banyak
kesalahan maka itu bisa dihapus dan di buat kembali titik kontrolnya
Pada tampilan peta administrasi Kota Medan juga akan menunjukkan perubahan
pada satuan georeferencenya.

Anda mungkin juga menyukai