Anda di halaman 1dari 8

KONSTITUSI YANG BERLAKU DI INDONESIA

A. Konstitusi-konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia


1. Pengertian konstitusi
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis. Hukum dasar tertulis ini biasanya
disebut undang-undang dasar. Konstitusi merupakan perwujudan dari hukum
yang harus ditaati baik oleh pihak yang memegang kekuasan maupun oleh rakyat.
Konstitusi memiliki dua pengertian sebagai berikut.
a) Dalam pengertian luas konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan-
ketentuan dasar atau hukum dasar.
b) Dalam pengertian sempit (terbatas), konsitusi berarti piagam dasar
atau undang-undang dasar yaitu suatu dokumen lengkap dan tertulis
mengenai peraturan-peraturan dasar Negara.

Ada beberapa konstitusi yang pernah berlaku di indonesia sejak


kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai sekarang.
Konstitusi itu antara lain adalah:
1) UUD 1945
2) UUD RIS tahun 1994
3) UUDS tahun 1950
4) UUD 1945
5) UUD 1945 hasil amandemen
 Undang-undang dasar Negara Indonesia 1945
UUD 1945 di tetapkan oleh panitia persiapan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 18 Agustus 1945. UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis dan menjadi
sumber hukum dalam penyusunan dan pembuatan peraturan perundang-undangan
pokok ketatanegaraan.
1) Bentuk Negara
Menurut UUD 1945 bentuk Negara Indonesia adalah kesatuan. Ketentuan
ini dapat kita temukan dalam pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “ Negara
Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk republik” .
2) Bentuk pemerintahan
Berkenaan dengan bentuk pemerintahan, UUD tahun 1945 menetapkan
bahwa pemerintahan Negara Indonesia berbentuk republik. Dalam
ketentuan UUD 1945, masa jabatan kepala Negara ( presiden ) adalah lima
tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.
3) Pembagian kekuasaan
Prihal pembagian kekuasan, UUD 1945 menetapkan beberapa hal sebagai
berikut :
a. Kekuasan eksekutif dijalankan oleh presiden, dibantu oleh
seorang wakil presiden, dan para menteri. Dalam menjalankan
tugasnya presiden diawasi oleh DPR. Meskipun demikian
presiden tidak bertangung jawab kepada DPR.
b. Kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR bersama-sama dengan
presiden. Kerjasama antara presiden dan DPR tampak dalam hal
pembuatan Undang-Undang.
c. Kekuasan yudikatif dijalankan oleh Mahkama Agung (MA).
Kedudukan badan ini bebas dari campur tangan kekuasaan
pemerintah, namun tidak berdiri di atas pemerintah. Selain
menjalankan kekuasaan kehakiman, Mahkama Agung (MA)
berkewenagan untuk memberikan nasihat hukum kepada
presiden selaku kepala Negara dalam hal pemberian dan
penolakan grasi .
4) Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahan yang dianut UUD 1945 ialah kabinet presidensial
menurut system ini,presiden ialah penyelengaraan Negara yang tertinggi di
bawa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dalam melakukan
tugasnya, presiden dibantu oleh para mentri Negara yang di angkat,
diberhentikan, dan bertangung jawab kepada presiden.
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) tahun 1949
Undang-Undang Dasar republic indoneisa serikat (UUD RIS) 1949 mulai berlaku
pada tanggal 27 Desember 1949 bersamaan dengan penandatanganan pengakukan
kedaulatan Indonesia oleh Belanda. “ pertemuan untuk permusyawaratan federal”
pada tanggal 14 Desember 1949 di Den hag.Belanda.
1. Bentuk Negara
Bentuk Negara yang di hendaki konsitusi RIS atau UUD RIS ialah
serikat atau faderal. UUS RIS tahun 1949 pasal 1 ayat (1) menyatakan, “
republik indonesia serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu
Negara hukum yang demokratis dan berbentuk fardael.”
2. Bentuk pemerintahan bentuk pemerintahan Negara yang dikehendaki
kinstitusi RIS atau UUD RIS adalah republik.
Alat-alat perlengkapan federal RIS adalah :
a. Presiden
b. Mentri-mentri
c. Senat
d. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
e. Mahkamah agung
f. Dewan pengawas keuangan
3. Sistem pemerintahan
Dalam sistem ini, presiden dan menteri-menteri merupakan
pemerintah.
4. Lambang perwakilan
Lambang perwakilan UUD RIS menganut sistem dua kamar
(Bikameral), yaitu senat dan dewan perwakilan rakyat (DPR).
a. Senat merupakan perwakilam Negara atau daerah bagian. Masing-
masing Negara atau daerah bagian diwakili oleh 2 orang.
b. DPR yang beranggotakan 150 orang merupakan wakil seluruh
rakyat.
 Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) Tahun 1950
Hasrat untuk membentuk Negara kesatuan tidak dapat dilenyapkan dengan
berdirinya beberapa Negara atau daerah bagian. (UUD) tahun 1950 memuat bentuk
Negara, bentuk pemerintahan pemegang kedaulatan rakyat,alat-alat perlengkapan
Negara,serta sistem pemerintahan Negara.
a. Bentuk Negara
Bentuk Negara yang dikehendaki oleh UUDS tahun 1950 ialah Negara
kesatuan, sebagaiman disebutkan dalam pasal 1 ayat 1 bahwa “republik
Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu Negara hukum yang
demokratis dan berbentuk kesatuan.
b. Bentuk pemerintahan
Bentuk pemerintahan menurut UUDS tahun 1950 ialah republik.
c. Pemegang kedaulatan rakyat
Berdasarkan ketentuan UUDS tahun 1950 yang memegang kedaulatan
rakyat adalah presiden bersama-sama dengan dewan perwakilan rakyat.
d. Alat-alat perlengkapan Negara
Alat-alat perlengkapan Negara menurut UUDS tahun 1950 adalah
sebagai berikut :
1. Presiden dan wakil presiden
2. Mentri-mentri
3. Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )
4. Mahkama Agung ( MA ), dan
5. Dewan Pengawas Keuwangan (DPK)
e. Sistem pemerintahan Negara
Berdasarkan ketentuan yang dimuat UUDS tahun 1950,sistem
pemerintahan Negara adalah sistem parlementer

Berdasarkan sistem ini DPR dapat membubarkan kabinet. Sebagai


imbanganya, presiden memiliki kedudukan yang kuat dan dapat
membubarkan DPR.
Ditegaskan dalam UUDS tahun 1950 pasal 83 dan 84 sebagai berikut :

Pasal 83
1. Presiden dan wakil presiden tidak dapat di gangu gugat .
2. Mentri-mentri bertangung jawab atas keseluruhan kebijaksanaan
pemerintahan, baik bersama-sama untuk seluruhnya, maupun masing-
masing untuk kegiatanya sendiri.

Pasal 84

“Presiden berhak membubarkan DPR. Keputusan Presiden yang


menyatakan pembubaran itu memerintahkan pula untuk mengadakan
pemilihan DPR baru dalam 30 (tiga puluh) hari.”

Tugas konsituanete ialah membuat rancangan undang-undang dasar


yang tetap sebagai penganti UUDS 1950 dan untuk mengambil putusan
mengenai rancangan undang-undang dasar yang tetap. Ancaman yang dapat
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam situasi ini, Presiden
sukarno pada tanggal 5 juli 1959 mengeluarkan dekrit dan isinya adalah :

1. Membubarkan Konstituanite
2. Memberlakukan kembali undang-undang dasar 1945 bagi segenap dan
tumpah darah Indonesia, dan tidak berlakunya lagi UUd sementara
tahun 1950.
3. Membentuk Majelis Premusyawaratan Rakyat Sementara ( MPRS ) dan
Dewab Pertimbangan Agung Sementara ( DPAS ) dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
 Kembali ke Undang-Undangan Dasar 1945
UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan sistematika
sebagai berikut :
1. Pembukaan, terdiri dari tempat alinea
2. Batang tubuh, terdiri 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan , dan ayat 2
aturan tambahan
3. Penjelasan UUD

Dalam priode ini lahirlah istilah “orde lama” dan “orde baru”. Selama masa
Orde lama, dibawa kepemimpinan presiden sukarno berlaku demokrasi
terpimpin.

 UUD 1945 Hasil Amandemen


1. Amandemen UUD 1945
Amandemen adalah prosedur penyempurnaan tanpa harus langsung
mengubah UUD dan merupakan perlengkap serta rincian dari UUD asli.
Tugas utama sebagai siswa adalah belajar dengan giat untuk mewujudkan
cita-cita demi masa depan yang di inginkan. Contoh pelaksanaan UUD 1945
dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :
1. Memiliki disiplin tinggi dan taat terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku contohnya taat pada peraturan lalu lintas.
2. Memiliki jiwa demokrasi dengan menghormati hak dan kewajiban sebagai
warga Negara contohnya ikut berpartisipasai dengan mewujudkan
ketertiban di masyarakat pada saat melaksanakan pemilu.
3. Menghargai dan menghormati hak asasi orang lain
2. Rintisan dan Landasan Amandemen UUD 1945
Dari sejarah perjalanan bangsa, kita dapat belajar tentang banyak hal.
Pelajaran tersebut sepatutnya mendorong kita untuk melakukan perubahan
menjuju masa depan yang lebih baik.
3. Tahap amandemen UUD 1945
Amandemen yang dilakukan terhadap UUd 1945 tidak dilaksanakan setara
serta merata dan serentak, tetapi melalu tahap-tahap. Tahap-tahap yang di lalui
dalam amandemen UUD 1945 itu antara lain :
a. Tahap pertama
Sejak Mei 1998, bangsa Indonesia bertekad mereformasi berbagai
bidang kehidupan kenegaraan. Salah satunya adalah reformasi hukum dan
sebagai realisasinya adalah melakukan amndemen terhadap pasal-pasal di
dalam UUD 1945 di tetapkan pada tanggal 19 Oktober 1999 untuk
Sembilan pasal.
b. Tahap kedua
Perubahan kedua UUD 1945 di tetapkan dalam sidang tahunan MPR
tanggal 18 Agustus 2000. Ada 26 pasal yang di ubah dan di tambah.
c. Tahap ketiga
Perubahan ketiga UUD 1945 ditetapkan dalam sidang tahunan MPR
tanggal 10 November 1001. Ada 23 pasal yang diubah dan ditambah.
4. Tahap keempat
Perubahan keempat UUD 1945 ditetapakan dalam sidang tahunan MPR
pada tanggal 10 Agustus 2002.

Anda mungkin juga menyukai