Anda di halaman 1dari 12

DISINTEGRASI BANGSA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Dosen Pengampu: Heru Wiyadi S.pd

Disusun Oleh:

Muhammad Imamuddin (1995114086)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

JOMBANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, bangsa Indonesia banyak mengalami krisis persatuan dan kesatuan.
Banyak orang yang lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang dalam
kepentingan umum, sehingga hilangnya persatuan dan kesatuan ini dapat mengakibatkan
timbulnya disintegrasi bangsa. Sedangkan arti menurut disintegrasi dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia merupakan hilangnya keutuhan atau persatuan.

Indonesia  sebagai  negara kesatuan pada dasarnya bisa mengandung potensi


kerawanan akibat keanekaragaman bahasa, suku bangsa, agama, ras dan etnis golongan.
Hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya perselisihan
sosial.
Kondisi seperti ini bisa terlihat dengan meningkatnya permasalahan yg bernuansa
SARA, serta munculnya gerakan-gerakan yg ingin memisahkan diri dari NKRI karena
dampak dari ketidakpuasan & disparitas kepentingan, apabila syarat ini tidak segera
ditangani dengan baik akhirnya akan berdampak dalam disintegrasi bangsa.

Perseteruan disintegrasi ini sangat kompleks menjadi dampak akumulasi


perseteruan Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yg saling tumpang
tindih, apabila tidak cepat dilakukan, tindakan-tindakan bijaksana buat menanggulangi
sampai pada akar permasalahannya maka akan menjadi problem yang berkepanjangan.
Oleh lantaran itu, makalah ini disusun untuk megetahui bagaimana solusi yang
sempurna supaya tidak terjadinya sebuah disintegrasi bangsa.
B. Rumusan Masalah

1. Apa maksud dari disintegrasi?

2. Apa faktor penyebab dari disintegrasi bangsa?

3. Bagaimana solusi untuk menanggulangi terjadinya disintegrasi bangsa?

4. Bagaimana cara mencegah terjadinya disintegrasi bangsa?


BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Disintegrasi
Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan suatu
bangsa sebagai bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic
Dictionary 1996). Pengertian ini mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose unity
or intergrity by or as if by breaking into parts”. Disintegrasi menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia merupakan suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah
belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan. Sedangkan bangsa merupakan
gerombolan rakyat yg bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa, & sejarahnya,serta berpemerintahan sendiri.Sehingga disintegrasi bangsa
adalah keadaan tidak bersatu atau pecahnya suatu kelompok rakyat dimana
berasal menurut keturunan, adat, bahasa,dan pemerintah yang sama.

Bila dicermati adanya gerakan pemisahan diri sebenarnya sering tidak


berangkat dari idealisme untuk berdiri sendiri akibat dari ketidak puasan yang
mendasar dari perlakuan pemerintah terhadap wilayah atau kelompok minoritas
seperti masalah otonomi daerah, keadilan sosial, keseimbangan pembangunan,
pemerataan dan hal-hal yang sejenis.

Bila dilihat adanya gerakan pemisahan diri sebenarnya


sering tidak berangkat menurut idealisme buat berdiri sendiri dampak menurut ketidak
puasan yg mendasar dari perlakuan pemerintah terhadap wilayah atau kelompok
minoritas seperti masalah otonomi daerah, keadilan sosial, ekuilibrium pembangunan,
pemerataan & hal-hal yg sejenis.

Kekhawatiran mengenai perpecahan (disintegrasi) bangsa di tanah air dewasa


ini yang bisa digambarkan sebagai penuh konflik dan pertikaian, gelombang
reformasi yang tengah berjalan menyebabkan aneka macam kecenderungan dan
realitas baru. Segala hal yg terkait dengan Orde Baru termasuk format
politik dan paradigmanya dihujat dan dibongkar.
B. Faktor-Faktor Penyebab Disintegrasi Bangsa

1. Geografi

Indonesia yg terletak dalam posisi silang dunia adalah letak yang sangat
strategis buat kepentingan lalu lintas perekonomian global selain itu jua
mempunyai berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya
disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yg dihubungkan oleh laut memiliki ciri yg
bhineka dengan syarat alamnya yang sangat berbeda-beda juga mengakibatkan
keluarnya kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya
daerah yang kaya akan sumber kekayaan alamnya dengan daerah yg kering tidak
memiliki kekayaan alam dimana asal kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari
pemerintah dan wilayah lain atau tergantung dari daerah lain.

2. Demografi

Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yg tidak merata, sempitnya huma


pertanian, kualitas SDM yg rendah berkurangnya lapangan pekerjaan,
menyebabkan semakin tingginya tingkat kemiskinan karena rendahnya taraf
pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yg masih rendah menyebabkan
sulitnya kemampuan bersaing & gampang dipengaruhi sang tokoh elit
politik/intelektual buat mendukung kepentingan langsung atau golongan.

3. Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati
akan tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum
secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun 
potensi ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk
kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara
berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan
tetap sebagai daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara
keseluruhan dapat digali & di kembangkan secara optimal namun potensi ini perlu
didayagunakan & dipelihara sebaik-baiknya buat kepentingan pemberdayaan
masyarakat pada peran sertanya secara berkeadilan guna mendukung kepentingan
perekonomian nasional.

4. Ideologi

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia pada penghayatan dan


pengamalannya masih belum sepenuhnya sinkron dengan nilai-nilai dasar Pancasila,
bahkan waktu ini tak jarang diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung tergugah
menggunakan adanya kelompok-kelompok tertentu yg mengedepankan faham liberal
atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang bersifat ekstrim
baik kiri juga kanan.

5. Politik

Berbagai perkara politik yang masih harus dipecahkan beserta oleh bangsa
Indonesia ketika ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai,
pemisahan Tentara Nasional Indonesia menggunakan Polri dan penghapusan dwi
fungsi BRI, sampai saat ini masih sebagai permasalahan yg belum dapat
diselesaikan secara tuntas karena berbagai perkara pokok inilah yang paling rawan
dengan pertarungan sosial berkepanjangan yg akhirnya bisa menyebabkan timbulnya
disintegrasi bangsa.

6. Ekonomi

Sistem perekonomian Indonesia yg masih mencari bentuk, yg dapat


pemberdayakan sejumlah besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk
kemitraan & kesejajaran yg diiringi menggunakan pemberantasan terhadap KKN. Hal
ini dihadapkan menggunakan krisis moneter yg berkepanjangan, rendahnya tingkat
pendapatan masyarakat & meningkatnya taraf pengangguran serta terbatasnya lahan
mata pencaharian yg layak.

7. Sosial Budaya

Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki taraf kepekaan yg tinggi dan


bisa menyebabkan pertarungan etnis kultural. Arus globalisasi yg mengandung
aneka macam nilai dan budaya dapat melahirkan perilaku pro dan kontra
warga masyarakat yang terjadi merupakan perseteruan tata nilai. Konflik tata
nilai akan membesar apabila masing-masing mempertahankan tata nilainya
sendiri tanpa memperhatikan yg lain.

8. Pertahanan dan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yg terjadi waktu ini sebagai


bersifat multi dimensional yang berasal menurut pada negeri maupun menurut
luar negeri, hal ini seiring menggunakan perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan & teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana & prasarana
pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yg bersifat multi
dimensional yang bersumber menurut permasalahan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya.1

C. Solusi untuk Menanggulangi Disintegrasi Bangsa

Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yg efektif & berhasil,
diperlukan jua tatanan, perangkat & kebijakan yg tepat guna memperkukuh integrase
nasional antara lain :

1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk


bersatu.

2. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.

3. Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma (nilai-nilai


Pancasila) yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek
kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua
pihak, semua wilayah.
5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan
yang arif dan bijaksana, serta efektif.1

D. Upaya Mencegah Disintegrasi Bangsa

Ancaman disintegrasi bangsa dibeberapa bagian daerah telah berkembang


sedemikian kuat. Bahkan mendapatkan dukungan kuat sebagianmasyarakat, segelintir
elite politik lokal juga elite politik nasional dengan menggunakan beberapa
issue global Issue tersebut mencakup issudemokratisasi.2

HAM, lingkungan hidup dan lemahnya penegakan hukum dan sistem


keamananwilayah perbatasan. Oleh sebab itu, impak lingkungan global dan
regionalmampu menggeser dan merubah rapikan nilai dan rapikan laku sosial budaya
masyarakatIndonesia yang pada akhirnya bisa membawa pengaruh besar terhadap
berbagaiaspek kehidupan termasuk pertahanan keamanan.

Dalam kaitan dengan politik pembangunan hukum maka Pancasila yang


dimaksudkan sebagai dasar pencapaian tujuan negara tersebut, melahirkan kaidah-
kaidah penuntun, antara lain:

Pertama, hukum Indonesia harus bertujuan dan menjamin integrasi


bangsa baik secara teritorial maupun ideologis. Hukum-hukum di Indonesia tidak
boleh memuat isi yang berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi wilayah
maupunidiologi.

Kedua, hukum harus bersamaan membangun demokrasi dan


nomokrasi.Hukum di Indonesia tidak dapat dibuat berdasar menang-menangan
jumlah pendukung semata tetapi juga harus mengalir dari filosofi Pancasila dan
prosedur yang benar.

1
Dermawan, Andreas. 2010. Pencegahan dan Penanggulangan Ancaman Disintegrasi Bangsa sebagai
Rasa Persatuan Indonesia atas Dasar Bhineka Tunggal Ika.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/pencegahan-dan-penanggulangan-ancaman-disintegrasi-
bangsa-sebagai-rasa-persatuan-indonesia-atas-dasar-bhineka-tunggal-ika/ . [23 November 2010].
2
Naimah. 2010. 65 Tahun Dirgahayu Indonesia:Bayang-Bayang Gelap Ancaman Disintegrasi
Bangsa. Jurnal Universitas Indonesia.
Ketiga, membangun keadilan sosial. Tidak dibenarkan munculnya hukum-
hukum yang mendorong atau membiarkan terjadinya jurang sosial-ekonomikarena
eksploitasi oleh yang kuat terhadap yang lemah tanpa perlindungan negara.Hukum
harus mampu menjaga agar yang lemah tidak dibiarkan menghadapisendiri pihak
yang kuat yang sudah pasti akan selalu dimenangkan oleh yang kuat.

Keempat, membangun toleransi beragama dan berkeadaban.Hukum tidak


bolehmengistimewakan atau mendiskrimasi kelompok tertentu berdasar besar
ataukecilnya pemelukan agama.Indonesia bukan negara agama (yang
mendasarkan pada satu agama tertentu) dan bukan negara sekuler (yang tak
perduli atau hampaspirit keagamaan). Hukum negara tidak dapat mewajibkan
berlakunya hukumagama, tetapi negara harus memfasilitasi, melindungi, dan
menjaminkeamanannya jika warganya akan melaksanakan ajaran agama karena
keyakinandan kesadarannya sendiri.

Kemudian timbul kembali pertanyaan apa itu reformasi? Yang jelas bangsa
Indonesia semua menginginkan kehidupan yang lebih baik melalui reformasi setelah
hidup di era Orde Baru. Dengan demikian bangsa ini sudahmendekati disintegrasi
kalau tidak memiliki pegangan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh bangsa
dan negara ini dalam upaya untuk bangkit kembali,yaitu :

1. Pancasila dan UUD1945 harus digemakan lagi sampai ke rakyat yang paling


bawah, dalam rangka pemahaman dan penghayatan.

2. GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman


dalammembangun bangsa dan negara perlu dihidupkan kembali.

3. Para tokoh dan elit bangsa harus dapat memberi contoh dan menjadicintoh rakyat,
jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk kepentingan kelompok
atau partai politiknya.

4. Budaya bangsa yang adi luhung hendaknya diangkat untuk diingat


dandilaksanakan oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.
5. TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang jelas yangditentukan
oleh DPR. Jangan ada lagi curiga atau mencurigai antar unsur bangsaini karena
keselamatan bangsa dan negara sudah terancam.3

3
Maula, Amiruddin. 2001. Menjaga Kepentingan Nasional Melalui Pelaksanaan Otonomi Daerah
Guna Mencegah Terjadinya Disintegrasi Bangsa. Jakarta: Lemhannas.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Disintegrasi bangsa, separatisme merupakan permasalahan kompleks, akibat


akumulasi permasalahan geografi, demografi, kekayaan alam, politik, sosial budaya,
ekonomi, ideologi, maupun dari pertahanan dan keamanan yang saling tumpang tindih
sehingga perlu penanganan khusus dengan pendekatan yang arif serta mengutamakan aspek
hukum, keadilan, sosial budaya.
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, Andreas. 2010. Pencegahan dan Penanggulangan Ancaman Disintegrasi Bangsa


sebagai Rasa Persatuan Indonesia atas Dasar Bhineka Tunggal Ika.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/pencegahan-dan-penanggulangan-
ancaman-disintegrasi-bangsa-sebagai-rasa-persatuan-indonesia-atas-dasar-bhineka-
tunggal-ika/ . [23 November 2010].

Departemen Pertahanan RI. 2007. Doktrin Pertahanan Negara. Jakarta.

KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat

Maula, Amiruddin. 2001. Menjaga Kepentingan Nasional Melalui Pelaksanaan Otonomi


Daerah Guna Mencegah Terjadinya Disintegrasi Bangsa. Jakarta: Lemhannas.

Merriam. 1996. Webster’s New Encyclopedic Dictionary. Black Dog & Leventhel Pub.

Naimah. 2010. 65 Tahun Dirgahayu Indonesia:Bayang-Bayang Gelap Ancaman Disintegrasi


Bangsa. Jurnal Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai