Anda di halaman 1dari 5

CORPORATE CONTROL AROUND THE WORLD

Malika Balqis – A2M – 041924253001


Tugas Mata Kuliah Tata Kelola Korporasi
Program Studi Magister Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Author : Gur Aminadav and Elias Papaioannou


Journal : The Journal of Finance
Publisher : The American Finance Association

Jurnal ini dipublikasikan pada Journal of Finance dengan H Index 285 dan
kluterisasi jurnalnya adalah Q1 untuk bidang Accounting, Economics and Econometrics
dan Finance. Makalah ini, membuat kemajuan di masing-masing bidang. Pertama-tama
memberikan deskripsi komprehensif tentang kontrol perusahaan untuk sampel negara
dan perusahaan terdaftar yang luas, Menambah database ORBIS Bureau van Dijk
(BvD) tentang kepemilikan perusahaan untuk mengidentifikasi pemegang saham
pengendali akhir dari struktur kompleks kepemilikan perusahaan. Kedua, memperluas
dan memeriksa kembali korelasi antara kontrol perusahaan (dan konsentrasi
kepemilikan) dan legal origin. Dan ketiga, memperluas korelasi antara kontrol
perusahaan dan karakteristik kelembagaan.
Temuan sampel besar peneliti mendukung teori asal hukum pengendalian
perusahaan (misalnya, La Porta et al. (1998), Glaeser dan Shleifer (2002)) dan teori
politik pengendalian perusahaan (Roe (2000), Rajan dan Zingales ( 2003, 2004),
Pagano dan Volpin (2005)). Sejalan dengan literatur hukum dan keuangan, kontrol
perusahaan secara sistematis terkait dengan asal hukum suatu negara dan tingkat
perlindungan pemegang saham minoritas. Sejalan dengan teori politik, pembangunan
ekonomi yang tercermin dari PDB per kapita juga memiliki korelasi kontrol yang kuat,
meskipun hanya untuk perusahaan (sangat) besar yang cenderung paling produktif.
Undang-undang pasar tenaga kerja (negara kesejahteraan) juga berkorelasi kuat
dengan kontrol perusahaan, menunjukkan bahwa hubungan antara keuangan dan
pasar tenaga kerja kemungkinan besar mencerminkan keseimbangan politik.
Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu karakteristik kelembagaan
(Country Level). Dimana karakteristik kelembagaan diuji dengan menggunakan
beberapa proxy seperti perlindungan pemegang saham, ketatnya kontrak kerja,
kekuasaan serikat pekerja, hak kreditur, formalitas hukum, dan regulasi masuk.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kontrol perusahaan (Corporate Level)
yang melacak pemegang saham pengendali untuk ribuan firma terdaftar dari 127
negara selama tahun 2004 hingga 2012.
Research design dalam penelitian ini pertama-tama peneliti memberikan
deskripsi komprehensif tentang kontrol perusahaan untuk sampel negara dan
perusahaan terdaftar yang luas. Bergantung pada berbagai sumber (misalnya,
pengarsipan peraturan, laporan perusahaan, publikasi pemerintah), kami menambah
database ORBIS Bureau van Dijk (BvD) tentang kepemilikan perusahaan untuk
mengidentifikasi pemegang saham pengendali akhir dari struktur kompleks kepemilikan
perusahaan. Kedua, peneliti memeriksa kembali korelasi "bentuk yang dikurangi" antara
kontrol perusahaan (dan konsentrasi kepemilikan) dan asal hukum. Sampel yang besar
berguna, karena sebagian besar penelitian sebelumnya mempertimbangkan sampel
perusahaan yang lebih kecil dengan cakupan negara yang terbatas. Sampel yang besar
juga membantu dalam memeriksa heterogenitas sehubungan dengan ukuran dan usia
perusahaan, karakteristik yang dapat mempengaruhi pengendalian dan pada gilirannya
dipengaruhi oleh lingkungan kelembagaan (Foley dan Greenwood (2010), Franks et al.
(2012)). Ketiga, peneliti memeriksa korelasi antara kontrol perusahaan dan karakteristik
kelembagaan yang ditekankan oleh teori asal usul hukum dalam kerangka kerja yang
sederhana dan terpadu, 3 menggunakan beberapa proxy untuk kualitas kelembagaan
untuk memperhitungkan kesalahan pengukuran. Meskipun asosiasi lintas negara tidak
cocok untuk memajukan kausalitas. mereka menjelaskan karakteristik lingkungan
kelembagaan yang terkait dengan struktur perusahaan.
Variabel independen yang digunakan antara lain adalah Legal origin dan Main
control, proteksi investor, legal formalism, kebijakan yang diterapkan, dan kebijakan
pasar tenaga kerja.
a. Legal Origin
Hukum Umum Inggris, Hukum Perdata Prancis, Hukum Perdata Jerman, dan
Hukum Perdata Skandinavia Asal Hukum: Variabel indikator yang sama dengan 1
jika asal hukum suatu negara adalah hukum umum Inggris atau rumpun hukum sipil
masing-masing, dan 0 sebaliknya.
b. Proteksi Investor
Indeks Hak Kreditor: Sebuah indeks, yang berkisar dari 0 sampai 4, yang
menangkap kekuatan hak kreditor sebagaimana ditentukan dalam sekuritas dan
undang-undang hukum perusahaan. Skor satu diberikan untuk masing-masing hak
berikut dari pemberi pinjaman yang dijamin yang ditentukan dalam undang-undang
dan peraturan:
i. ada batasan, seperti persetujuan kreditur atau dividen minimum, bagi debitur
untuk mengajukan reorganisasi,
ii. kreditur terjamin dapat menyita agunan mereka setelah petisi reorganisasi
disetujui (yaitu, tidak ada penundaan otomatis atau pembekuan aset),
iii. kreditur terjamin dibayar pertama dari hasil likuidasi perusahaan pailit, sebagai
lawan dari kreditor lain seperti pemerintah atau karyawan, dan
iv. manajemen tidak mempertahankan administrasi properti menunggu resolusi
reorganisasi.
c. Legal Formalism
Penegakan Kontrak Hari: Jumlah hari kalender untuk memberlakukan kontrak utang
yang belum dibayar senilai 50% dari PDB per kapita negara per Januari 2003.
Formalisme Hukum — Hari untuk Mengambil Cek Terpental: Jumlah hari kalender
(total durasi) untuk mengumpulkan cek yang dikembalikan melalui sistem
pengadilan.
Formalisme Hukum — Hari untuk Mengusir Penyewa: Jumlah hari kalender (durasi
total) untuk mengusir penyewa karena tidak membayar sewa melalui sistem
pengadilan.
d. Kebijakan yang diterapkan
Hari untuk Memulai Bisnis: Jumlah hari kalender yang diperlukan, atau umum dalam
praktik, bagi seorang pengusaha untuk memulai dan secara resmi mengoperasikan
industri atau komersial bisnis.
Prosedur Memulai Bisnis: Jumlah prosedur administrasi yang dibutuhkan oleh
seorang pengusaha untuk memulai dan menjalankan bisnis.
Biaya untuk Memulai Bisnis: Biaya langsung (sebagai bagian dari PDB per kapita)
untuk memulai dan menjalankan bisnis secara formal.
e. Kebijakan Labour Market
Indeks Hukum Ketenagakerjaan adalah sebuah indeks, yang berkisar dari 0 hingga
1, yang merupakan rata-rata dari aspek-aspek undang-undang pasar kerja
diantaranya adalah kontrak kerja alternatif, biaya peningkatan jam kerja, biaya
pemecatan pekerja, dan prosedur pemberhentian.
Indeks Hubungan Kolektif adalah sebuah indeks, yang berkisar dari 0 sampai 1,
yang mencakup rata-rata aspek hukum hubungan kolektif , diantaranya adalah
kekuasaan serikat pekerja dan perselisihan kolektif.
Indeks Jaminan Sosial adalah indeks, yang berkisar dari 0 hingga 1, yang
menangkap manfaat jaminan sosialdari rata-rata tunjangan hari tua, cacat dan
kematian, tunjangan sakit dan kesehatan, dan tunjangan pengangguran.

Variabel dependen, yi, c, adalah indikator yang sama dengan 1 jika perusahaan i di
negara c dikendalikan (oleh individu / keluarga, perusahaan swasta yang tidak dapat
kami identifikasi pemegang saham terakhir, pemerintah, atau swasta yang dimiliki
secara luas. / firma publik) dan 0 jika firma tersebut dimiliki secara luas (dengan atau
tanpa blok). Karena variabel dependen adalah biner, kami memperkirakan model probit
dengan kemungkinan maksimum, jadi φ menunjukkan standar normal.
Di sini, variabel dependen menunjukkan kontrol perusahaan i di negara c pada
tahun t, adalah konstanta tahun, dan variabel kontrol (PDB per kapita, usia perusahaan,
dan kapitalisasi) bervariasi menurut waktu.
Variabel dependen disini memiliki dua variabel control, yaitu : Usia Perusahaan (Firm
Age): Jumlah tahun antara tahun pendirian perusahaan dan tahun berjalan, dan Ukuran
Perusahaan (Firm Size): Kapitalisasi pasar dalam USD juta saat ini pada tahun tertentu.
Kolektif data dimulai dari pencarian database BvD ORBIS yang mencakup informasi
kepemilikan, tahun pendirian, tahun penawaran umum perdana, dan beberapa data
akuntansi untuk 46.699 firma publik dari 134 negara selama periode 2004 hingga 2012.
(Meskipun data tersedia pada 1990-an, cakupan terbatas sebelum tahun 2004.) BvD
mengumpulkan data kepemilikan dari laporan perusahaan, rilis bursa saham, situs web
perusahaan, berita pers, korespondensi pribadi, dan agensi yang mengumpulkan
informasi tentang kinerja dan kepemilikan perusahaan (misalnya, ICAP di Yunani,
InfoCredit di Siprus, dll.).
Peneliti menerapkan pendekatan cutoff sederhana untuk mengidentifikasi
perusahaan yang dikendalikan pemegang saham (state, family, lainnya) yang memiliki
lebih dari 20% voting rights. Selain itu juga sebuah metode game-theoretic alternatif
berdasarkan indeks kekuatan suara Shapley-Shubik (1954). Selanjutnya peneliti
membedakan antara tiga jenis perusahaan, yaitu : perusahaan yang dimiliki secara
luas, perusahaan yang dimiliki secara luas dengan satu atau lebih equity block
(didefinisikan sebagai hak suara lebih dari 5%), dan mengendalikan perusahaan
dengan pemegang saham yang dominan.
Hasil menunjukkan bahwa pengendalian atau control memiliki kolerasi yang kuat
dengan perlindungan pemegang saham, ketatnya kontrak kerja, dan kekuasaan serikat
pekerja. Kosentrasi kepemilikan dan prevalensi perusahaan yang dikendalikan lebih
tinggi di negara-negara dengan undang-undang perlindungan ketenagakerjaan dan
serikat pekerja yang kuat. Sebaliknya korelasi dengan creditor rights, legal formalism,
dan masuknya regulasi yang masih lemah
Dengan menggunakan absolute cutoff-based dan relative voting-rights power
measures, peneliti mengklasifikasikan perusahaan yang dikendalikan, luas
diselenggarakan, atau secara luas diadakan tanpa controlling shareholder namun
dengan equity blocks. Analisis kami kemudian berlanjut dalam tiga langkah. 
Pertama, kami menyediakan anatomi kontrol perusahaan di seluruh dunia. Peneliti
menunjukkan bahwa family control ini tersebar luas di seluruh industri, negara
berkembang, dan ekonomi perbatasan. Kedua, kami memeriksa hubungan antara
corporate control (dan ownership concentration) serta legal origin. Peneliti menunjukkan
bahwa kepemilikan lebih terkonsentrasi dan dikendalikan oleh keluarga dan
pemerintah yang lebih luas di French civil-law dan pada tingkat yang lebih rendah di
German civil-law countries. Ketiga, peneliti mengaitkan corporate control dengan
karakteristik institusi yang terkait dengan legal origin. Kami menemukan bahwa
ketentuan yang melindungi shareholder minoritas dari aktivitas self-dealing shareholder
dominan berkorelasi signifikan dengan corporate control.
Selanjutnya peneliti memandang bahwa paper ini sebagai langkah pertama dalam
reassessing (penilaian kembali) pertanyaan mendasar keuangan perusahaan mengenai
faktor penentu dan konsekuensi kepemilikan perusahaan. Adapun penelitian di masa
depan seharusnya mencoba untuk "memisahkan" perusahaan keluarga serta
membedakan antara perusahaan keluarga multigenerasi yang sudah mapan dan
perusahaan keluarga baru. Selain itu juga harus memeriksa dimensi internasional dari
corporate control, misalnya : dengan melihat country-pair factors atau melakukan
investigasi terkait dengan “role of tax havens”.

Anda mungkin juga menyukai