Abstrak— Perkembangan pemakaian internet semakin meluas Jika paket yang dikirimkan berupa voice yang akan
khususnya dalam bidang jaringan. Saat ini orang melewati jaringan mengalami delay, dan packet loss maka
berkomunikasi tidak hanya dengan suara maupun teks, tetapi hasil kualitas dari aplikasi video conference tidak sempurna.
juga secara visual maupun menggunakan video streaming. Kondisi terjadinya packet loss merupakan paket yang dikirim
Penggunakan akses wireless sangat tinggi namun wilayah
coverage wireless yang tersedia dalam satu gedung terbatas
melalui jaringan tidak dapat sampai pada node perangkat
sehingga daya tangkap sinyal wireless berbeda satu dengan yang tujuan dan dalam kondisi lain dapat disebabkan apabila time to
lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performasi live pada saat buffering di sebuah node jaringan telah habis.
multicast dan unicast dengan melihat pengaruh bit rate dan Penggunaan bandwidth yang terbatas dan sangat mahal
terhadap kualitas layanan streaming menggunakan protocol diperlukan metode multicasting untuk tetap menjaga
Real Time Protocol (RTP) dan User Datagram Protocol (UDP). ketahanan bandwidth [1].
Pada peneletian menggunakan dua format video yang berbeda Menurut Anisa, Isnawaty, LM. Fid Aksara Pengiriman
yaitu MPEG 4 dan H.264 dengan WLAN 802.11n menggunakan dengan multicast bekerja dengan mengirim datagram kepada
metode eksperimental untuk evaluasi kinerja dua protokol yang beberapa host sekaligus, dengan host tujuan dikelompokkan
berbeda dengan parameter Quality of Service (Qos). Multicast
bekerja dengan mengirim data kepada banyak titik sekaligus
berdasarkan kelompok tertentu melalui alamat kelompoknya.
dan unicast bekerja dengan mengirim data kepada satu client. Setiap penerima akan mendapatkan streaming yang sama Hal
Standar IEEE 802.11n digunakan untuk menguji performa wifi ini akan mengakibatkan pengiriman menjadi lebih efektif dan
dalam mentransmisikan video streaming. Hasil dari penelitian dapat terhubung ke client lebih banyak. Parameter video bit
menunjukkan dengan multicast menggunakan sebanyak 4 client rate dan perbedaan trafik jaringan adalah parameter yang akan
yaitu mempertimbangkan QoS terbaik yaitu throughput mempengarui kualitas video dan layanan streaming [2].
tertinggi, delay terkecil dan packet loss minimum diusulkan Format video H.264 dan MPEG 4 dipilih karena adanya
penggunaan protokol RTP dengan format video MPEG 4 lebih teknologi kompresi data yang lebih baik dan menghasilkan
baik pada sistem transmisi streaming secara Unicast. gambar yang berkualitas tinggi sehingga ideal untuk
melakukan streaming.
Kata Kunci— Video Streaming, Multicast, Unicast,802.11n, QoS. Penelitian ini menganalisis performansi analisis transmisi
video streaming secara Multicast dengan WLAN IEEE
I. PENDAHULUAN 802.11n dengan menggunakan dua format video MPEG-4 dan
Perkembangan pemakaian internet semakin meluas H.264 yang ditransmisikan menggunakan dua protocol yang
khususnya dalam bidang jaringan. Saat ini orang berbeda yaitu Real Time Protocol (RTP) dan User Datagram
berkomunikasi tidak hanya dengan suara maupun teks, tetapi Protocol (UDP) melihat pengaruh bit rate terhadap kualitas
juga secara visual dengan menggunakan video. Salah satu streaming dengan server streaming, berdasarkan parameter
teknologi yang sedang tren saat ini adalah teknologi video QoS yaitu delay, troughput, dan packetloss.
streaming. Video streaming adalah istilah yang sering
digunakan saat melihat video di internet melalui browser II. TINJAUAN PUSTAKA
dimana pengguna tidak perlu mengunduh video tersebut Aplikasi streaming video mengalami pertumbuhan cepat
untuk dapat memutarnya. Dengan teknologi video streaming dan permintaan untuk kebutuhan bisnis yang beragam.
ini, pengguna tidak perlu menunggu hingga file selesai Aplikasi video streaming termasuk misalnya, aplikasi
diunduh secara keseluruhan untuk memainkannya. Dalam komersial seperti e-learning, konferensi video, streaming
jaringan area lokal nirkabel (WLAN), multicast link-layer video yang tersimpan; dan aplikasi militer seperti pengawasan
adalah teknologi yang menjanjikan untuk banyak aplikasi video bidang yang ditargetkan atau objek tertentu [4].
multimedia seperti untuk konferensi video, karena frame Video atau motion picture merupakan gambar-gambar
multicast dapat menjangkau banyak client secara bersamaan dalam suatu frame yang bergerak dengan kecepatan tertentu
[1].
(frame rate). Kecepatan tersebut dihitung dalam skala fps penerima dapat berasal dari berbagai jaringan yang berbeda
(frame per second). Sama halnya dengan jenis data yang lain, yang terhubung melalui sebuah router. Oleh sebab itu alamat
video juga dapat disimpan, diubah, ataupun dikirimkan Internet Protocol (IP) receiver dikelompokkan pada suatu
melalui jaringan. merupakan teknologi untuk menjalankan
grup tertentu sehingga menjadi lebih efisien. IP multicast
suatu data video dan audio secara real-time dari server yang
berfungsi untuk membagikan data digital video melalui suatu berada pada kelas D yaitu 224.0.0.0 – 239.255.255.255.
jaringan data. Metode dasar streaming yaitu membagi paket B. Quality of Services (QoS)
data video dengan beberapa bagian paket, selanjutnya
komputer penerima (receiver) dapat mendecodekan data Quality of service (QoS) adalah untuk menyediakan
video tanpa harus menunggu keseluruhandata video terkirim layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth. Terdapat
ke receiver [4]. beberapa parameter QoS yang digunakan adalah delay, packet
loss, dan throughput. Performasi mengacu ke tingkat
1) Real Time Protocol (RTP) merupakan protokol yang kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban
digunakan untuk berkomunikasi dengan mengirimkan paket data didalam suatu komunikasi [1]. Performasi merupakan
audio dan video dalam jaringan internet protokol (IP). RTP kumpulan dari beberapa parameter teknis yaitu:
menyediakan fungsi end to end network transport yang
memfasilitasi pengiriman data realtime[5]. 1) Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data
efektif yang diukur dalam bit pers. Throughput merupakan
2) User Datagram Protocol (UDP) merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada
kependekan dari User Datagram Protocol yang berupa bagian destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi
dari internet protocol (IP). UDP memungkinkan suatu interval waktu tersebut. Throughput dapat dihitung dengan
aplikasi yang berfungsi untuk mengirimkan datagram tanpa menggunakan Persamaan 1 berikut:
harus mengkoneksikan terlebih dahulu antara server dengan
client. UDP digunakan untuk suatu aplikasi berbasis server
dan client. Sebagai contoh client akan mengirimkan pesan TABLE I
singkat dengan mengharapkan balasan secepat mungkin. [5]. KATEGORI THROUGHPUT [14]
600%
Throughput (Mbit/s)
400%
200%
0%
1 2 3 4
Jumlah cllient
RTP MPEG 4 Multicast
UDP H264 Unicast
5000,00%
4000,00%
Delay (ms)
3000,00%
2000,00%
1000,00%
0,00%
Gambar 3. Topologi jaringan Multicast
1 2 3 4
Jumlah Client
RTP H264 Multicast
UDP H264 Unicast
Gambar 6. Grafik Perbandingan Packet loss Multicast dan Unicast
IV. HASIL
A. Perbandingann Throughput Multicast Dan Unicast,
Grafik perbandingan pengujian throughput dapat C. Perbandingan Packet loss Multicast Dan Unicast
dilihat pada Gambar 4 dibawah ini:
400% karena semakin kecil hilang paket data. Dari pengujian packet
loss terkecil multicast lebih baik dengan protokol RTP dengan
Packetloss (%)
300%
video H.264, sedangkan unicast lebih baik dengan protokol
200% UDP dengan format video H.264.
100%
0% V. KESIMPULAN
1 2 3 4 Berdasarkan data yang didapat bahwa kualitas layanan
Jumlah Client streaming video secara unicast lebih baik dibanding multicast.
UDP H264 Unicast Parameter throughput, delay dan packet loss multicast 2 kali
RTP H264 Multicast lebih besar dari unicast.
Gambar 6. Grafik Perbandingan Packet loss Multicast dan Unicast Hasil evaluasi kinerja dua protokol yang berbeda
menghasilkan pengujian packet loss dengan format video
Dari Gambar 5. pengujian secara multicast parameter H.264 dengan protokol UDP lebih tinggi dibanding dengan
packet loss semakin naik disebabkan menggunakan 4 client video MPEG4. Pengujian delay dengan format video H.264
yang tiap dikirim paket kepada masing-masing client lebih tinggi delay nya dengan protokol UDP dibanding
mengalami keterlambatan. Sedangkan pengujian secara dengan video dengan format MPEG 4 dengan ptokol RTP.
unicast persentase packet loss nya hanya sekitar 2,5 % Pengujian throughput dengan format video MPEG4 lebih
dibandingkan dengan multicast packet loss nya mencapai tinggi throughputnya dengan protokol RTP dibanding video
3,5 %. Semakin rendah nilai packet loss maka semakin baik dengan format H.264.
REFERENSI [6] T. Ruso, C. Chellappan, P. Sivasanka “Ppssm:push/pull smooth video
[1] Faisal, R.Munadi, Syahrial, Analisis Perbandingan Performansi streaming multicast protocol design and implementation for an overlay
Transmisi Video Dengan Unicast Pada WLAN IEEE 802.11ac , Vol. network”, Springer Science Business New York, 2015.
1 No. 2, Oktober 2018. [7] K. Aleksander, G. Krzysztof, et. al,. “Performance Analysis of
[2] S. Anisa, Isnawaty, LM. Fid Aksara, “Analisis Qos (Quality Of Service) Multicast Video Streaming in IEEE 802.11 b/g/n Testbed
Pada layanan Video Streaming Yang Menggunakan Protokol Rtmp Environment”, Gdansk University of Technology, Poland, 2009.
(Real Time Messaging Protocol”, 2012. [8] R. Muzaffar, Ev¸sen Yanmaz, et. al. “Live multicast video streaming
[3] Y. Yuanyuan, W. Jianchao, Y.Min, “A Service-Centric Multicast from drones: an experimental study”, Springer Science+Business
Architecture and Routing Protocol ”, IEEE Transactions On Parallel Media, LLC, part of Springer Nature 2019.
And Distributed Systems, Vol. 19, No. 1, January 2008. [9] Chappell,” The Official Wireshark Certified Network Analyst Study
[4] J. M. Vella, Z. Saviour, “Infrastructure-Dependent Wireless Multicast Guide. In S. Spicer, & Nyetitall”, Wireshark Network Analysis, 2012.
over 802.11n WLAN”, Dept. of Computer and Communications [10] Zulhipni. Konsumsi Data Pada Protokol Cccam Tv Streaming.Volume
Engineering University of Malta Msida, Malta,2012. 5:Nomor: 2 Edisi : April 2017 - September 2015.
[5] Y. Liu, B. Du, S. Wang, Haibo Yang, et.al. “Design and I. Iskandar and A.Hidayat, “Analisa Quality of Service (QoS) Jaringan
Implementation of Performance Testing Ultility for RTSP Streaming Internet Kampus (Studi kasus: UIN Suska Riau),” J.CoreIT, vol. 1,
Media Server”. First International Conference on Pervasive no.2, pp. 67-76, 2015.
Computing, Signal Processing and Application. 2010. Page 193-196.