Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nisriina Putri Kinasih

NIM : 1803036071

Kelas : Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Fatah Syukur, M.Ag.

RESUME WEBINAR

( PENULISAN BUKU BERSTANDAR DIKTI DAN LAYAK PUBLIKASI )

Pemateri : Dr. H. Badrudin, M.Ag.


Di dalam pertimbangan buku meliputi kebutuhan institusi pendidikan dalam diseminasi ilmu
pengetahuan, dosen dan mahasiswa. Berikut ini landasan hukum yang terkait, antara lain UU RI
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, UU RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, PP RI Nomor 37 Tahun 2009
tentang Dosen, Permen PAN RB Nomor 17 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah dengan
Permen PAN RB Nomor 46 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka
Kreditnya, Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang SNPT, Peraturan Bersama Mendikbud
RI dan Kepala BKN Nomor 4/VIII/PB/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya dan Permendikbud RI Nomor 92
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kreditnya Jabatan
Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya
Kriteria buku teks atau buku ajar yang memuat hasil penelitian atau pemikiran untuk angka
kredit kumulatif, antara lain memiliki ISBN (buku) atau ISSN (jurnal), batas kepatutan buku ajar
atau buku teks yaitu satu buku pertahun, ukuran minimal 15,5 cm x 23 cm, diterbitkan oleh
badan ilmiah atau organisasi atau perguruan tinggi, isi tidak menyimpang dari falsafah pancasila
dan UUD 1945, diketik dengan komputer menggunakan huruf times new roman, ukuran font 12,
kertas ukuran A4, jarak spasi 1,5 beserta softcopy dalam CD, jumlah halaman buku tidak kurang
dari 200 halaman, tidak termasuk prakata, daftar isi dan lampiran, unsur buku yang harus ada
yaitu prakata, daftar isi, batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian, daftar pustaka,
glosarium dan indeks, penulisan buku ajar termasuk dalam kegiatan melaksanakan pengajaran
yaitu mengembangkan bahan pengajaran dan angka kredit 20 per buku dengan bukti kegiatan
yaitu file produk.
Jenis-jenis buku yang ada meliputi buku ajar, monograf, buku referensi, diktat, modul,
petunjuk praktikum, model, alat bantu, audio visual, naskah tutorial dan job sheet praktikum.
Buku monograf (substansinya yaitu satu hal dalam satu bidang ilmu, memenuhi kaidah penulisan
ilmiah yang utuh, antara lain rumusan masalah, pemecahan masalah, dukungan teori mutakhir,
kesimpulan dan daftar pustaka, dalam bentuk buku referensi, dapat disebarluaskan, tebal paling
sedikit 40 halaman dengan ukuran 15,5 cm x 23 cm, diterbitkan oleh badan ilmiah atau
organisasi atau perguruan tinggi, memiliki ISBN dan dapat diedarkan, tidak menyimpang dari
pancasila dan UUD 1945, batas kepatutan yaitu satu buku pertahun dan angka kredit maksimal
yaitu 20). Buku referensi (dikalangan dosen sering terdengar yang namanya buku referensi. Buku
referensi merupakan suatu media yang mengumpulkan informasi beserta fakta-fakta yang terkait
dalam satu bidang ilmu pengetahuan. Buku referensi memuat informasi yang ringkas dan padat
seperti hand, kamus dan atlas. Buku referensi menyangkut substansi satu bidang ilmu. Ciri-
cirinya antara lain dapat mengukur minat baca, ditujukan kepada guru, dosen, mahasiswa dan
umum, ditulis, dirancang serta disebarluaskan ke pasar, paling sedikit memuat 40 halaman,
memiliki ukuran 15,5 cm x 23 cm, diterbitkan oleh badan ilmiah atau organisasi atau perguruan
tinggi, memiliki ISBN dan dapat diedarkan, angka kredit buku referensi memiliki 40 poin dan
diktat dan modul menjadi buku bahan ajar dalam satu semester.

Pemateri : Prof. Dr. H. Mukhammad Ilyasin, M.Pd.

Sekilas minat baca di Indonesia dalam setiap 1.000 orang, hanya ada 1 orang yang
mempunyai minat untuk membaca. Terdapat 25.728 perpustakaan di Indonesia, antara lain 845
perpustakaan perguruan tinggi, 1.000 perpustakaan khusus, 1.500 perpustakaan umum dan
22.000 perpustakaan sekolah. Rangking perpustakaan Indonesia di dunia menempati urutan ke
36. Minat baca masyarakat Indonesia di era digital ini masih tergolong rendah dan perlu
ditingkatkan. 3-4 kali per minggu adalah rata-rata orang Indonesia membaca buku, 30-59 menit
per hari rata-rata durasi orang Indonesia membaca buku dan 5-9 buku per tahun rata-rata jumlah
buku yang ditamatkan. Semua dapat dikondisikan dengan cara menambah buku dan tempat
bacaan.
Motivasi menulis dari para tokoh, antara lain Ali bin Abi Thalib ra (“Ikatlah ilmu dengan
menulis”), Imam Syafi’i (“Ilmu itu ibarat buruan (hewan liar) dan tulisan seperti tali
pengikatnya. Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat”, “Menusliah! Itu satu-satunya jalan
untuk merawat ingatan”, “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia
harus mampu menahan perihnya kebodohan”), Imam Al-Ghazali (“Kalau kamu bukan anak raja,
bukan juga anak ulama, maka jadilah penulis”).
Mengapa Harus Buku? Karena buku merupakan bagian dari akademik kampus, sebagai
sarana berbagi ide dan pemikiran, dapat menambah wawasan dan keilmuan serta menjadi
investasi masa depan. Menurut UNESCO, buku adalah publikasi tercetak tidak berkala dengan
ketebalan lebih dari 49 halaman, memiliki cover yang khas, diterbitkan suatu negara dan tersedia
untuk publik. Kemudian menurut kamus Oxford, buku adalah hasil karya yang ditulis atau
dicetak dan dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi atau hasil karya yang ditujukan
untuk penerbitan.
Apa itu menulis buku? Menulis buku adalah memindahkan tulisan dari puluhan buku ke
dalam satu buku, menyampaikan hasil riset kita dalam bentuk tulisan, menyampaikan inspirasi
dan aspirasi kita, ketekunan untuk menghasilkan karya dan upaya untuk meninggalkan kenangan
dan ilmu pengetahuan. Tahapan-tahapan menulis, antara lain niat (segala sesuatu selalu diawali
dengan niat dan tekad yang kuat termasuk dalam menulis buku), banyak membaca (membaca
akan mengenal banyak gaya bahasa dan penulisan), tulis (tulis apa yang dipikirkan dan tidak
berpikir pesimis), dan latihan (semakin sering latihan, semakin terasah pula skill menulisnya
yang kemudian akan menambah kepercayaan diri).
Dalam menemukan ide, ketika muncul suatu ketertarikan dan pertanyaan akan sesuatu yang
dirasa menarik, tulislah dan gunakan metode 5W+1H agar ide yang muncul dalam benak kita
lebih terorganisir. Kemudian berdiskusi, mengamati lingkungan dan fenomena sekitar, rajin
berselancar di media massa untuk lebih peka terhadap permasalahan yang bisa menjadi ide dan
gunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) untuk mengasah daya tangkap dan penalaran
penulis terhadap ide dari tulisan yang pernah ada untuk kemudian dikembangkan kembali.
Setelah menemukan ide langkah selanjutnya yakni menentukan judul yang memiliki daya tarik
dengan menggunakan bahasa yang padat dan jelas, mengurutkan daftar isi buku, memiliki target
dan jadwal menulis, membaca kembali dan proses editing, tinjauan akhir dan pemutakhiran data
dengan cer dan ricek hasil tulisan. Kemudian setelah semua selesai akhirnya buku dapat dicetak
dan dipublikasikan.
Mengapa dosen harus menulis? Karena sebagai pendidikan atau pengajaran kemudian dapat
dijadikan sebagai penelitian yang difungsikan sebagai pengabdian kepada masyarakat. Jenis
buku untuk karya ilmiah dosen dan peneliti, antara lain buku referensi umum merupakan buku
yang memuat kumpulan fakta-fakta terkait yang dijadikan satu bidang ilmu pengetahuan, buku
ajar merupakan bekal pengetahuan dasar dan digunakan sebagai sarana belajar serta digunakan
untuk menyertai kuliah maupun belajar mandiri, seperti buku paket, buku teks, buku materi dan
buku panduan belajar dan buku monograf merupakan bentuk tulisan tentang sub bidang ilmu
yang spesifik.

Pemateri : Prof. Dr. K.H. Khusnul Ridho

Sebelum kita menerbitkan buku, kita identifikasikan terlebih dahulu, apakah terdapat
kesalahan yang kaprah (fallacies)? Jika ada, maka kita dapat mengoreksi kesalahannya dengan
mengidentifikasikan dengan mencari who, that, which, whose, when, where dan whom. Sebelum
itu kita harus mengetahui apa itu fallacies. Fallacies merupakan sebuah cacat dalam
berargumentasi yang merusak validitas atau kesahihan argumentasi itu sendiri. Biasanya bersifat
persuasif dengan cara mengajak pembaca mengikuti logika penulis. Macam-macam spesies
fallacies yaitu fallacies of relevance, fallacies of ambiguity, fallacies of presumption dan
common logical fallacies.

Beberapa contohnya antara lain non sequitur (pendidikan merupakan satu-satunya cara
mengatasi pengangguran, padahal banyak pengangguran terdidik), ad hominem (ketidaksetiaan
presiden terhadap istrinya menghambat implementasi kebijakan perdamaiannya padahal tidak
ada hubungannya), argumentum ad verecundiam (iklan minuman beralkohol sering melibatkan
bintang film karena punya daya tarik padahal merusak atau beracun) dan false analogy
(kebiasaan di suatu negara belum tentu tepat diterapkan di negara lain).

Pemateri : Prof. Dr. H. Fatah Syukur, M.Ag.

Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis. Syaratnya yaitu kemauan, motivasi
diri, pengetahuan dan kemampuan. Kemudian dalam menulis juga memiliki beberapa virus
penghalang antara lain tidak berbakat, belum layak, tidak punya waktu, tidak punya komputer,
suka mengkritik dan tidak berani gagal.

Dalam menulis pasti memiliki beberapa kendala yaitu psikologis, ekonomi dan kompetensi.
Kendala psikologis antara lain merasa tidak bisa sebelum mencoba, malu, takut dan tidak
percaya diri dengan hasil karya sendiri, kurang termotivasi karena sebab, malas dan tidak ada
keinginan untuk maju. Kemudian kendala ekonomi dan kompetensi antara lain tidak ada
tantangan, tidak memahami pentingnya berekspresi, masih terpaku pada budaya lisan, kurang
menguasai pengetahuan, tidak tahu apa yang harus ditulis, kurang menguasai bahasa dan kurang
memahami model dan teknik.

Langkah awal pembuatan karya tulis antara lain mencari dan menentukan topik, cermati
pola pikir diri sendiri dan pengarang lain, memulai praktik menulis dan membuat outline.

Pemateri : Prof. Dr. Hj. Siti Fatimah, M.Pd

Untuk bisa menulis, membaca adalah harga mati yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Banyak
tokoh yang terkenal dan bisa menjadi kaya raya dengan menulis, sebelumnya mereka juga sama,
terseok-seok dan bisa jadi mendapat penolakan dari puluhan bahkan ratusan penerbit.

Untuk penulis pasti memiliki beberapa masalah, diantaranya adanya pesaing, butuh waktu
yang banyak, menulis bergantung dengan mood, harus banyak baca agar memiliki inspirasi dan
harus memiliki motivasi serta cerdas memilih lingkungan.

Untuk penerbit pasti memiliki beberapa masalah juga, diantaranya minat baca masyarakat
rendah, kemudian motivasi, inovasi dan kreativitas penulis rendah, masalah yang kompleks, e-
book, pajak bagi buku yang berkualitas dan maraknya pembajakan buku.

Anda mungkin juga menyukai