Anda di halaman 1dari 21

DASAR – DASAR PENELITIAN KUALITATIF

Makalah
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian II
Dosen pengampu : Dr.Saifuddin,Sag.,M.Pd

Oleh:Kelompok 1
Saiful ulum
Uais Abi Baihaqi
Setyo yugo pratikno
Jefri
Muklas

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU KEISLAMAN

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut diungkapkan selain kata puja dan puji syukur
kehadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat sehat, nikmat iman sehingga
penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw, para sahabatnya
dan para pengikunya hingga akhir zaman.
Dengan terselesainya malakah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Saifuddin, S.Ag., M.Pd selaku dosen pengampu dalam mata kuliah
Metodologi Penelitian II yang penuh pengabdian memberikan bimbingan kepada
kami sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Dan kami
berterima kasih juga kepada teman-teman yang telah membatu kami dalam
menyusun makalah ini.
Kami pun menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki
kekurangan dari segi apapun dan hanya merupakan karya kecil dari ilmu
pengetahuan di dunia ini. Kami harap agar mendapatkan manfaat dan penalaman
serta pemahaman yang lebih mendalam tentang pendidikan.

Malang, 01 Oktober 2020

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 4
A. Pengertian penelitian kualitatif............................................... 4
B. Tahapan penelitian kualitatif.................................................. 6
C. Corak penelitian kualitatif...................................................... 7
D. Dimensi- dimensi penelitian kualitatif.................................... 10
E. Tujuan Penelitian kualitatif..................................................... 12
F. Data penelitian kualitatif......................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................... 15
Kesimpulan ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti sekarang ini, ragam penelitian dalam dunia


pendidikan kian hari semakin dikembangkan. Banyak hal- hal baru yang perlu
diteliti dan dikaji lebih lanjut. Keanekaragaman budaya, perkembangan informasi
dan teknologi turut andil besar dalam kemajuan zaman seperti sekarang ini.
Dahulu manusia tidak mengenal telepon genggam atau internet. Seiring
berjalannya waktu, dengan adanya riset dan penelitian oleh para ahli teknologi,
lahirlah telepon genggam, internet, laptop, tablet, dan perangkat canggih lainnya.
Semua hal ini tak lepas dari yang namanya penelitian.

Seperti yang diketahui ragam penelitian ada banyak sekali dan dapat ditinjau dari
beberapa aspek, namun dalam kajian ini dideskripsikan tentang konsep dasar
penelitian kualitatif. Ketika penelitian kualitatif sedang diperkenalkan kira-kira
tahun 1990, pandangan mata peneliti khususnya peneliti muda memincing ke arah
itu. Penelitian kualitatif relatif lebih baru atau muda dibandingkan dengan
penelitian kuantitatif. Tentunya kedua penelitian ini juga memiliki kelemahan,
keuntungan ataupun kerugian.1.

        Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah, sistematis terhadap bagian-


bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengembangkan dan mengunakan model-model matematis, teori-teori dan
atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah
bagian sentral dalam penelitian ini karena hal ini emberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-
hubungan kuantitatif. Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan
makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Landasan teori

1
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta,

2006.

1
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Selain itu landasan teori juga dimanfaatkan sebagai gambaran umum
tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan penelitian. 

Peneliti membangun sebuah gambaran yang kompleks dan menyeluruh (holistik).


Peneliti juga menganalisis kata-kata dan melaporkan pandangan atau opini para
informan. Keseluruhan studi berlangsung dalam latar situasi yang alamiah / wajar
(natural setting). Hal ini dimungkinkan karen penelitian kualitatif adalah sebuah
proses inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan kemanusiaan dengan
tradisi metodologi yang berbeda.2 Lebih jauh Creswell (1994: 146)
menyatakan: Characteristics of a qualitative research problem are: (a) the
concept is immature due to a conspicuous lack of theory and previous research;
(b) a notion that the available theory may be inaccurate, inappropriate, incorrect,
or biased; (c) a need exists to explore and describe the phenomena and to develop
theory; or (d) the nature of phenomenon may not be suited to quantitative
measure.

Pernyataan tersebut menginformasikan empat karakteristik masalah dalam


penelitian kualitatif, yaitu: 1) Konsep belum menunjukkan kemantapan
sehubungan dengan teori dan penelitian sebelumnya, 2) Patut diduga bahwa teori
yang dikemukakan mungkin tidak akurat, tidak sesuai, salah, atau mengalami
bias, 3) Adanya tuntutan untuk menyelidiki dan menguraikan gejala dalam rangka
mengembangkan teori yang sudah ada. (4) Sifat alami peristiwa tidak cocok jika
diukur secara kuantitatif.

Hal-hal di atas menunjukkan betapa tidak sederhananya pola kerja penelitian


kualitatif. Kerumitan akan semakin dirasakan peneliti ketika sampai pada tahap
menganalisis data. Diperlukan pemahaman yang menyeluruh dan mendetil
langkah-langkah penelitian. Di samping itu, peneliti harus memiliki penguasaan
prosedur, teknik, dan langkah-langkah penelitian. Termasuk dalam hal ini adalah
analisis data.

2
Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Cet. V; Bandung: PT Remaja
Rosdakarya dan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2008.

2
Tulisan ini secara khusus membahas konsep dasar penelitian kualitatif, yang
mengkaji mulai dari pengertian, prosedur dan tahapan, corak, dimensi-dimensi,
tujuan, tahapan, dan data penelitian kualitatif. Kajian ini cukup penting
dikemukakan sebagai landasan awal bagi para peneliti yang akan melakukan
penelitian atau menyusun karya tulis ilmiah khususnya disertasi dalam bentuk
penelitian kualitatif.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1.      Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?

2.      Bagaimana prosedur dan tahapan penelitian kualitatif?

3.      Bagaimana corak penelitian kualitatif?

4.      Bagaimana dimensi-dimensi penelitian kualitatif?

5.      Apa yang menjadi tujuan penelitian kualitatif?

6.      Bagaimana tahapan penelitian kualitatif?

7.      Bagaimana data penelitian kualitatif?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kualitatif

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami


fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi , tindakan, dan lain-lain. secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dahn dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.3

Sementara itu, Mulyana mendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai penelitian


dengan menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan suatu fenomena
dengan cara mendeskripsikan data dan fakta melalui kata-kata secara menyeluruh
terhadap subjek penelitian.4 

Nana Sudjana menyebutkan bahwa penelitian kualitatif (qualitative research)


adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi pemikiran
orang secara individual maupun kelompok.5

Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan


yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat induktif yaitu
peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan
terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama,
mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil
wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.
Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat konstruktivisme, yang memandang
kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan menuntut interpretasi berdasarkan
pengalaman sosial.

3
Moloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

4
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008
5
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 2001

4
Sukardi6 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian berdasarkan
mutu atau kualitas dari tujuan sebuah penelitian itu. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang di desain secara umum yaitu penelitian yang dilakukan untuk
objek kajian yang tidak terbatas dan tidak menggunakan metode ilmiah menjadi
patokan.

Penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan


perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan
tentang manusia yang diteliti7. Misalkan dapat berupa penelitian tentang
kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang. Rancangan penelitian kualitatif dalam
pendidikan penelitiannya bersifat sementara, karena ketika penelitian berlangsung,
peneliti secara terus menerus menyesuaikan rancangan tersebut dengan proses
penelitian dan kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di dalam dunia
pendidikan.

Pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara primer


menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstruktivist
(seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang secara sosial dan
historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu teori atau pola) atau
pandangan advokasi/partisipatori (seperti orientasi politik, isu, kolaboratif, atau
orientasi perubahan) atau keduanya8.

Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan atau metode kualitatif. Menurut


Sugiyono 9bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah ekperimen) di mana peneliti
adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Penerbit Bumi


6

Aksara, 2013.  

7
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis Kearah Ragam
Varian Kontemporer). Jakarta: Rajawali Press, 2001.

8
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009.

9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2012.  

5
secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian


kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan
menggunakan metode kualitatif, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

B. Tahapan Penelitian Kualitatif

Bahwa prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan


dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif biasanya didesain secara
longgar, tidak ketat, sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang
mengalami perubahan dari apa yang telah direncanakan. Hal itu dapat terjadi bila
perencanaan ternyata tidak sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan. Meski
demikian, kerja penelitian mestilah merancang langkah-langkah kegiatan
penelitian. Paling tidak terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif,
yaitu:  

1.      Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, peneliti


mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti baru mendata
sepintas tentang informasi yang diperolehnya.

2.      Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang
diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.

3.      Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah
ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam

6
tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data
yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru. 10

Secara spesifik, ketiga tahap tersebut dapat djabarkan dalam tujuh langkah
penelitian kualitatif yaitu: 1) Identifikasi masalah, 2) Pembatasan masalah, 3)
Penetapan fokus masalah, 4) Pelaksanaan penelitian, 5) Pengolahan dan
pemaknaan data, 6) Pemunculan teori, dan 7) Pelaporan hasil penelitian.11

Sementara itu, Danim mengemukakan bahwa secara garis besar tahapan penelitian
kualitatif adalah12:

1.      Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian. 

2.      Mengumpulkan data di lapangan. 

3.      Menganalisis data.

4.      Merumuskan hasil studi. 

5.      Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

C. Corak Penelitian Kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi tujuh tipe utama,
yaitu : phenomenology, ethnography, action research, biography, grounded
theory, design and development research,  and case studi and field research.13

   1. Penelitian Etnografi

Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna sosiologi
melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural. Biasanya para
peneliti etnografi memfokuskan penelitiannya pada suatu masyarakat (tidak selalu
secara geografis, juga memerhatikan pekerjaan, pengangguran, dan masyarakat

10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2012
11
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 2001.

Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif.  Bandung; Pustaka Setia, 2002.  


12

RA., Johnson and Wichern DW. Applied Multivariate Statistical Analysis. New Jersey: Prentice
13

Hall, Englewood Chiffs, 2005.  

7
lainnya). Penelitian etnografi khusus menggunakan tiga macam pengumpulan data
yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan tiga
jenis data: kutiapan, uraian, dan kutipan dokumen menghasilkan dalam suatu
produk: uraian naratif.

   2. Penelitian Grounded Theory “Teori Dasar”

Strauss dan Corbin dalam Sugiyono mendefinisikan grounded theory (tori dasar)
adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian fenomena yang
mewakilinya. Menurut Strauss dan Corbin, penelitian grounded theory
mempunyai tujuan untuk membangun teori yang dapat dipercaya dan menjelaskan
wilayah di bawah studi.14

   3. Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan (action research) adalah suatu proses yang dirancang untuk
memberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta didik
lainnya) dengan maksud untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di
dalam pengalaman pendidikan. Penelitian tindakan bertujuan untuk memberikan
konstribusi kepada kepedulian praktis dari orang dalam situasi problematis secara
langsung dan untuk tujuan lebih lanjut dari ilmu sosial secara serempak.15

   4. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan (design and development research) adalah salah


satu jenis penelitian pragmatik yang menawarkan suatu cara untuk menguji teori
dan memvalidasi parktikyang terus-menerus dilakukan secara esensial melalui
tradisi yang tidak menantang. Suatu cara untuk menetapkan prosedur-prosedur,
teknik-teknik, dan peralatan-peralatan baru yang didasarkan pada suatu analisis
metodik tentang kasus-kasus spesifik.

   5. Penelitian Kasus dan penelitian lapangan (Case Studi and field research)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


14

Bandung: Alfabeta, 2012.  

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


15

Bandung: Alfabeta, 2012.  

8
Yin dalam Bungin16 menyatakan bahwa studi kasus merupakan suatu inquiry
empiris yang mendalami fenomena dalam kehidupan yang nyata, ketika batas
antara fenomena dan konteks tak tampak dengan jelas 17. Tujuan penlitian kasus
dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara instensif tentang latar
belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial. Macam-
macam penelitian studi kasus, antara lain:

a. Studi kasus intrinsik (intrinsic case study)

Studi kasus ini dilakukan untuk memahami secara lebih baik dan mendalam
tentang suatu kasus tertentu. Studi atau kasus dilakukan karena alasan peneliti
ingin mengetahui secara intrinsik fenomena, keteraturan, dan kekhususan kasus,
bukan untuk alasan eksternal lainnya.

b. Studi kasus instrumental (instrumental case study)

Studi kasus instrumental merupakan studi atas kasus untuk alasan eksternal,
bukan karena ingin mengetahaui hakikat suatu kasus tersebut. Kasus hanya
dijadikan sebagai sarana untuk memahami hal lain di luar kasus seperti untuk
membuktikan suatu teori yang sebelumnya sudah ada.

c. Studi kasus kolektif (collective case study)

Studi kasus ini dilakukan untuk menarik kesimpulan atau generalisasi atas
fenomena atau populasi dari kasus-kasus tersebut. Studi kasus kolektif ingin
membentuk suatu teori atas dasar persamaan dan keteraturan yang diperoleh dari
setiap kasus yang diselidiki.

   6. Biografi

Biogafi (biography) merupakan study terhadap seseorang atau individu yang


dituliskan oleh peneliti atas permintaan individu tersebut atau atas keinginan
peneliti yang bersangkutan. Denzin dan Lincoln (1994) dalam Herdiansyah (2010:

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis Kearah Ragam


16

Varian Kontemporer). Jakarta: Rajawali Press, 2001.

Herdiansyah, Heri. Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba


17

Humanika, 2010.  

9
65) mendefinisikan biografi sebagai suatu studi yang berdasarkan kepada
kumpulan dokumen-dokumen tentang kehidupan seseorang yang melukiskan
momen penting yang terjadi dalam kehidupannya tersebut18. Sehingga dalam
penelitian ini yang dijadikan sebagai subyek dalam penelitian dapat berupa orang
yang masih hidup ataupun orang yang sudah meninggal dunia, sepanjang data
yang relevan dapat diperoleh peneliti dari dokumen yang tersedia.

   7. Fenomenologi

Polkinghorne (1989) dalam Herdiansyah (2010: 67) mendefinisikan fenomenologi


sebagai sebuah studi untuk memberikan gambaran tentang arti dari pengalaman-
pengalaman beberapa individu mengenai konsep tertentu19.

Fenomenologi dapat bersifat individu misalnya seseorang mengalami malam


lailatul qadar yang dialami oleh beberapa orang Muslim pada bulan Ramadhan
atau seseorang yang mengalami near-death experiences atau dapat disebut dengan
pengalaman terhadap kematian menyatakan bahwa pengalaman tersebut
merupakan pengalaman yang luar biasa fenomenal sepanjang hidupnya dan
dirasakan sangat ekstrim yang mendekati kematiannya.

Contoh tersebut merupakan contoh yang bersifat individual yang hanya dialami
oleh perseorangan. Selanjutnya pengalaman yang bersifat masal yaitu misalnya
pada saat terjadinya tsunami di Aceh pada tahun 2004 lalu yang menewaskan
ratusan ribu orang.

D. Dimensi-Dimensi Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis,


metode impresionistik, dan metode postpositivistic. Adapun karakteristik
penelitian jenis ini adalah sebagai berikut:

Herdiansyah, Heri. Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba


18

Humanika, 2010.  

Herdiansyah, Heri. Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba


19

Humanika, 2010.  

10
1.      Menggunakan pola berpikir induktif (empiris rasional atau bottomup).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu
teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif.
Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan
berupa teori substansif. 

2.      Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat


peneliti banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut
pandang partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut
sebagai fakta fenomenologis. 

3.      Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.


Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian. 

4.      Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di


balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris
logis, dan empiris logis. 

5.      Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan,
dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. 

6.      Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan


memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi. 

7.      Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya


tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.

8.      Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah


berlangsung. 

9.      Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta
situasi tertentu.20

E. Tujuan Penelitian Kualitatif


20
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 2001.

11
Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian
kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:

1.      Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang


terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali
kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya
penyempurnaannya.

2.      Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan


yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu
serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.

3.      Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan


berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk
kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kualitatif.21

F. Data Penelitian Kualitatif

Dalam hubungannya dengan data penelitian kualitatif, Sugiyono menyebutkan


terdapat 4 macam teknik pengumpulan data, yaitu:22

   1. Observasi

Menurut S. Margono dalam Zuriah 23 observasi diartikan sebagai pengamatan dan


pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap objek di tempat terjadi, karena
penting untuk melihat perilaku dalam keadaan (setting) alamiah, melihat
dinamika, dan gambaran perilaku berdasarkan situasi yang ada.

  

21
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 2001.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


22

Bandung: Alfabeta, 2012.  

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi


23

Aksara. 2009.

12
 2. Wawancara/Interview

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Menurut Zuriah (2009: 179) wawancara ialah alat pengumpul informasi dengan
cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan
pula. Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi
partisipatif dengan wawancara mendalam.

   3. Dokumentasi

Menurut Zuriah (2009: 191), dokumentasi adalah cara mengumpulkan data


melalui peninggalan tertulis seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori,
pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian.    

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa


berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif.

   4. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat


menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data-data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa
fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang
ditemukan.

Sementara itu, dalam permasalahan teknis analisis data dalam penelitian


kualitatif,  dapat dilakukan sebagai berikut:

  

1. Analisis data sebelum di lapangan

13
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder,
yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus
penelitian ini masih bersifat sementara, dan berkembang setelah peneliti masuk
dan selama di lapangan.

   2. Analisis data di lapangan model Miles and Huberman

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan


pada hal-hak yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.

b. Data Display (penyajian data)

Penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan natar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dala penelitian kualitatif adalah dengan teks
yang bersifat naratif. Dalam melakukan display data, selain teks naratif, juga
dapat berupa, grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.

c. Conclusion Drawing/verification

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang


sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau
teori. (Sugiyono, 2012: 245-252)

BAB III

14
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari deskripsi yang dikemukakan pada pembahasan, dapat dikemukakan


kesimpulan sebagai berikut:

1.      Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami


fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah
dan dengan menggunakan metode kualitatif, analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.

2.      Setidaknya terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif, yaitu:  1)


Tahap deskripsi atau tahap orientasi, 2) Tahap reduksi, dan 3) Tahap seleksi.

3.      Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe


utama, yaiu : phenomenology, ethnography, action research, biography, grounded
theory, design and development research,  and case studi and field research,

4.      Karakteristik penelitian kualitatif antara lain: 1) Menggunakan pola berpikir


induktif (empiris rasional atau bottomup), 2) Perspektif emic/partisipan sangat
diutamakan dan dihargai tinggi, 3) Penelitian kualitatif tidak menggunakan
rancangan penelitian yang baku, 4) Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip
fenomenologis, 5) Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga
keberadaanya tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti, dan 6) Analisis data
dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung. 

5.      Tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu: 1) Untuk


mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di
lapangan, 2) Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa
pendidikan yang terjadi di lapangan, dan 3) Menyusun hipotesis berkenaan
dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang
terjadi di lapangan.

15
6.      Terdapat 4 macam teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif,
yaitu: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Dokumentasi, dan 4) Trianggulasi.
Sedangkan pada analisis datanya dilakukan sebelum di lapangan dan setelah di
lapangan dengan model Miles and Huberman

16
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta, 2006.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis


Kearah Ragam Varian Kontemporer). Jakarta: Rajawali Press, 2001.

Creswell, John W. Research Design Qualitative & Quantitative


Approaches. California: Sage Publications, Inc., 1994.  

Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif.  Bandung; Pustaka Setia, 2002.  

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:


Raja Grafindo Persada, 2009.

Herdiansyah, Heri. Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu


Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.  

Moloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2013.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2008.  

RA., Johnson and Wichern DW. Applied Multivariate Statistical Analysis. New


Jersey: Prentice Hall, Englewood Chiffs, 2005.  

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung :


Sinar Baru, 2001.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.  

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:


Penerbit Bumi Aksara, 2013.  

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PPS UPI


dan PT Remaja Rosdakarya, 2013.

17
Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Cet. V; Bandung: PT
Remaja Rosdakarya dan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia,
2008.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-


Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

18

Anda mungkin juga menyukai