TEKNOLOGI PENGELOLAAN LAHAN RAWA BERKELANJUTAN: STUDI KASUS
KAWASAN EX PLG KALIMANTAN TENGAH Oleh: Rabitha Nanda Sofayana (21115001), Nadya Alda Zenita (211150039), Lisa Muliya (21115004) Rekayasa Pantai dan Rawa
ABSTRAK konservasi. Kawasan
Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang
tahun, atau selama waktu yang panjang dalam setahun, selalu jenuh air (saturated budi daya pertanian dilaksanakan pada water), atau tergenang (waterlogged). Luas kawasan gambut < 3 m, yang dapat lahan rawa Indonesia ± 33,4 juta ha, yang dikembangkan untuk lahan sawah, terdiri atas lahan rawa pasang surut sekitar perkebunan, perikanan, dan hutan tanaman 20 juta ha dan lahan lebak 13,4 juta ha. industri (HTI), berdasarkan kepada kriteria Lahan pasang surut yang telah direklamasi kesesuaian lahan. Kawasan konservasi 3,84 juta ha yang terdiri atas 0,94 juta ha berada pada wilayah gambut dengan oleh pemerintah dan sisanya oleh swadaya ketebalan > 3 m dan juga daerah-daerah masyarakat lokal.Pada lahan rawa umumnya tertentu yang mempunyai keanekaragaman dijumpai tanah mineral dan tanah gambut. hayati (flora dan fauna). Pembukaan lahan Teknologi pengelolaan lahan rawa antara gambut harus dilakukan melalui lain adalah teknologi pengelolaan tanah dan perencanaan yang matang, dan hati-hati, dan air (tata air mikro, dan penataan lahan), perlu ditunjang dengan analisa dampak teknologi ameliorasi tanah dan pemupukan, lingkungan yang handal serta pemahaman penggunaan varietas yang adaptif, teknologi terhadap kondisi sosial budaya masyarakat pengendalian hama dan penyakit, lokal. pengembangan Alsintan, serta pemberdayaan kelembagaan petani. Kata kunci: Teknologi, pengelolaan lahan, Kawasan Lahan Gambut satu juta ha eks rawa, berkelanjutan PLG di kalimantan Tengah, mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai