Anda di halaman 1dari 4

Tugas Higiene Industri

Citra Febriyanti Harni/K011181336

SOAL NO.6-11

6. Jelaskan fenomena raynaud syndrom!

 Fenomena Raynaud merupakan salah satu penyakit kerja akibat getaran mekanik
karena kerusakan pembuluh darah perifer. Sebagian kasus mengalami cacat tetap
berupa penyumbatan pembuluh darah sehingga terjadi nekrosis ujung janjan
tangan. Meskipun Fenomen Raynaud ini lebih sering ditemukan di Negara
beriklim dingin, kern‟ingkinan kasus iriLteijadi di indonesia tidak dapat
diabaikan.
 Fenomena Raynaud akibat kerja terjadi karena kerusakan pembuluh darah penifer
yang disebabkan pengaruh getaran mekanik. Vasokontriksi sering terjadi pada
penderita penyakit akibat kerja. Fenomena Raynaud yang tampak dan gejala
memucatnya tangan penderita pada saat serangan penyakit tersebut yang kadang-
kadang disertai sianosis (Sianosis adalah kondisi yang dimana jari tangan, kaki,
dan bibir tampak kebiruan serta mati rasa). Salah satu penyakit akibat kerja yang
ditimbulkan oleh getaran mekanik adalah Fenomen Raynaud. Penyakit ¡ni
disebabkan oleh getaran yang dihantarkan dan pekakas ke tangan dan lengani.
Gejala awal Fenomen Raynaud adalah terjadinya serangan berupa vasokontriksi
pembuluh darah pada penderita karena rangsangan hawa dingin. Vasokontriksi ini
mengakibatkan tangan penderita menjadi pucat disertai rasa nyeri, yang kadang-
kadang disertai sionosis.
 Selanjutnya dapat tenjadi kerusakan pembuluh darah. Pada pemeniksaan patologi
anatomi ditemukan kelainan ated pada ujung-ujung ja benipa penyempltan sampal
penyumbatan lumen yang disebabkan oleh adanya thrombus. Kadang-kadang
ditemukan pula thrombus pada vena dan venul. Penyakit ini pada tingkat lanjut
menimbulkan cacat permanen sehingga tenaga kerja tidak dapat lagi melakukan
pekerjaannya Penielitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah getaran mekanik
mengakibatkan terjadinya vasokontriksi karena pengaruh getaran ini merupakan
faktor yang besar pengaruhnya terhadap terjadinya Fenomen Raynaud pada
tenaga kerja yang menggunakan pekakas yang bergetar.

7. Berikan masing-masing 3 contoh whole body vibration dan segmental.

 Getaran seluruh tubuh ( WBV ) adalah istilah umum yang digunakan saat getaran
(osilasi mekanis) dari frekuensi apa pun ditransfer ke tubuh manusia. Manusia
terpapar getaran melalui permukaan kontak yang berada dalam keadaan bergetar
mekanis. Biasanya frekuensi getaran ini sebesar 5-20 Hz. Contohnya:
 Pada sector transpotasi saat mengendarai bis/kapal/helicopter
 Pada sector pertania saat pengoperasian traktor
 Pada sector pertambangan saat pengoperasian kendaraan penggerek
batuan
 Getaran lengan tangan (hand arm vibration) adalah pemaparan yang bersifat
segmental yaitu hanya bagian tubuh tertentu (misalnya : lengan dan bahu) yang
mengalami kontak dengan sumber getaran (Sjahrul, 1990). Biasanya frekuensi
getaran ini antara 20-50 Hz, frekuensi yang paling berbahaya adalah 128 Hz
karena tubuh manusia sangat peka terhadap frekuensi ini. Contohnya :
 Tukang potong rumput saat memegang alat pemotong rumput yang berat.
 Pada industry kayu saat pengoperasian gergaji mesin
 Pada industry tekstil saat menggunakan mesin jahit.

8. Efek Fisik dan Fisiologik Getaran

 Efek fisik : Efek yang ditimbulkan oleh getaran yang mengakibatkan gangguan
fugsi organ pada seseorang. Contohnya ialah gangguan pada fungsi tangan, hand
arm vibration syndrom. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala vaskuler,
neurologi, dan muskuloskeletal pada jari, tangan, dan lengan yang disebabkan
penggunaan alat yang bergetar secara terus-menerus, seperti penggunaan bor
(drill), gerinda, bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton (jackhammer) yang
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pembuluh darah, kehilangan sensoris
secara permanen, otot menjadi lemah, serta merusak tulang seseorang.
 Efek fisiologik : Timbul karena tubuh manusia bereaksi terhadap rangsangan yang
diterima oleh macam-rmacam reseptor seperti ujung-ujung syaraf.reseptor rasa
raba yang disalurkan melalui susunan syaraf dan mengendalikan reaksi tubuh dan
bagian bagiannya. Persepsi getaran diterima oleh sistem pendengaran, sistem
vestibular yang terdiri kalanis semisirkularis dan otolit, sejumlah reseptor
mekanik yang terdapat dikulit dan sistem proprioseptif. Getaran ini juga dapat
berupa kelelahan yang diakibatkan oleh adanya perubahan tekanan darah
menyebabkan otot menjadi lemah.

9. Sebutkan Minimal 3-4 Penyakit Akibat Getaran.

 Raynaud,s Syndrome
 Neuritis
 Muskuloskeletal
 Hand Arm Vibration Syndrome
 Dekalsifikasi Tulang Carpal, Metacarpal, Fragmentasi, Deformasi, Necrosis
 Artopi Otot Dan Tenosynovi
 Kelainan Discus Intervertebralis
 Kelainan Degenerative Tulang Belakang
 Polineuritis
 Radikulitisdan Pteksitas.

10. Cara Mengontrol Getaran

 Beberapa cara tintuk mengontroVmengurangi getaran adlah sebagai berikut:


1. Isolasi sumbêr getaran : Mempergunakan bahan isolator yang mempunyai
kemampuan yang balkuntuk meredam getaran yang ditransmisikan
sumber (mesin) terhadap isolator. Isolator yang baik untuk meredani
getaran tersebut dan material yang mempunyai frekwensi resonasi lebih
kecil dan frekwensi sumber, biasanya di pergunakan bahan yang tidak
kaku, frekwensi isolator akan sedang meredam dengan frekwensi sumber.
2. Damping (meredam getaran) : Damping adalah suatu mekanisme untuk
meredam getaran dengan caramenenipelkan suatu sistem resonan pada
sumbu getaran. Dengan sistem resonan ini getaran dapat dikurangi atau
dihangkan sama sekali.
3. Mengurangi/menghilangkan gangguan mekanik yang menyebabkan
getaran : Gangguan mekanik yang menyebabkan timbulnya getaran dapat
dikontrol dengan mengurangi pengaruh gesekan pada roda-roda dudukan
mesin atau keseirnbangan/pemantapan dudukan mesin dan lain-lain.
Seringkali getaranmesin dapat dikurangi dengan cara mengatur
keseimbangan putaran mesin dan lain-lain.

11. 5 Cara Pengendalian Getaran

 Jarak pemaparan : Semakin jauh jarak seseorang ciad sumber getaran akan
semakin rendah intensits yang diterima orang tersebut, tetapi berbeda dengan
faktor-faktor lairmya dimana jarak pemaparan ¡ni bisa diperbesar, pada getaran
mekanik sulit dipratekkan karena pada umumnya selalu ada koiitak antara sumber
getaran dengan bagian tubuh dalam mengoperasikan alat kerja tersebut, kecuali
bila bekerja secara otomatis atau dengan pengendalian karak jauh.
 Intensitas getaran alat : Untuk mengurangi akibat yang timbul karena getaran
mekanik ini I dipilih alat kenia yang menghasilkan intensitas pemaparan yang
tidak te tinggi: Cara substitusi mulai digunakan untuk rnengurangi pemaparan ini.
Pada getaran yang bersifat “steady ctate” dapat diusahakan mengurangi intensitas:
dengan menetralisirgaya atau kopel counter balance untuk gaya atau kopel
tersebut dalam keadaan dinamik. Selain itu dapat diusahakan mengisolir getaran
dan badan ke bagian tangan atau bagian-bagian yang akan berhubungan dengan
bagian tubuh lainnnya seperti tempat duduk, tempat berpijak atau sandaran
punggung kepala.
 Waktu pemaparan : Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran tergantung pada
lama pemaparan. Semakin panjang waktu pemaparan alcan semakin banyak
energy yang dipindahkan.
 Mat pelindung perorangan : Pelindungdapat mengurangi energi getaran yang
dihantarkan bagian tubuh manusia.Untuk peredam umumnya digunakan bahan-
bahan yang kenyal seperti karet.karet busa, plastik busa, wool dan sebagainya.
Efektivitas peredam tergantung dan kekenyalan bahan, yang terbaik adalah
dengan kekenyalan sedang.
 Pengendalian lingkungan : Faktor lingkungan terutama iklim kerja, banyak
mempengaruhi timbulnya dan perjalanan penyakit akibat getaran yang mengenai
pembuluh darah perifer.Karena itu pada tempat kerja yang beriklim dingin perlu
diambil langkah-langkah perlindungan seperlunya.

Anda mungkin juga menyukai