Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan
Program Studi S1 Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan SENIOR MEDAN
Oleh
NURMARIANA SIREGAR
NIM : 1915201295
TAHUN 2020
Lembar Persetujuan
OLEH :
NURMARIANA SIREGAR
NIM : 1915201295
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Guna memperoleh gelar Sarjana
Kebidanan Program Studi S-1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
SENIOR MEDAN
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal 18 juni 2020
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
i
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang melimpahkan
dan motivasi melalui berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
2. Prof. Drs. Dj. Siahaan selaku penasehat Yayasan STIKes Senior Medan
Senior Medan
Senior Medan
6. dr. Salomo Siahaan selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran telah
memberi bimbingan dan arahan serta masukan kepada penulis selama proses
penyususnan Skripsi.
7. Defacto Firmawati Zega, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing II yang juga
penuh kesabaran telah memberi bimbingan dan arahan serta masukan kepada
ii
8. Seluruh Dosen/Staff pengajar STIKes Senior Medan yang telah memberikan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari
Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyususnan proposal skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
iii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i
LAMPIRAN ............................................................................................
........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
dapat melahirkan bayinya dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu
persalinan yaitu persalinan lewat vagina yang lebih dikenal dengan persalinan
alami dan persalinan caesar atau sectio caesarea yaitu tindakan operasi untuk
mengeluarkan bayi dengan melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.
untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ada beberapa indikasi untuk dilakukan
tidak maju, plasenta previa, prolapsus tali pusat, mal presentase janin/letak
persalinan normal atau jika ada masalah pada proses persalinan yang dapat
mengancam nyawa ibu dan janin, artinya janin dan ibu dalam keadaan gawat
darurat dan hanya dapat diselamatkan jika persalinan dilakukan dengan jalan
medis yaitu seperti gawat janin, kelainan pada tali pusat, berat badan bayi terlalu
besar atau bayi kembar, kelainan letak janin (sungsang dan melintang), ketuban
pecah dini, usia ibu hamil, hambatan jalan lahir dan riwayat seksio sebelumnya.
1
Persalinan sectio caesarea harus dilakukan dengan diagnosa medis karena
dapat berisiko kepada kematian ibu dan risiko komplikasi pada saat proses
persalinan.
dengan persalinan sectio caesarea sebesar 40-80 setiap 100.000 kelahiran hidup,
sementara risiko kematian ibu pada persalinan seksio sesarea meningkat 25 kali 2
dan risiko infeksi 80 kali lebih tinggi dibandingkan persalinan normal. Oleh
karena itu, seksio sesarea hanya dilakukan jika persalinan normal dapat
membahayakan ibu dan janinnya. Serta diperlukan penilaian dari para ahli bedah
seksio sesarea secara lengkap yang mengacu pada syarat-syarat pembedahan dan
pembiusan.
yang mudah dan nyaman. Anggapan ini membuat mereka memilih persalinan
sectio caesarea dari pada persalinan alamiah, meskipun tanpa indikasi medis.
Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Beberapa negara memiliki AKI
cukup tinggi seperti Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa,
dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia
Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per
100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44
per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan
kelahiran bedah sesar sebesar 9,8 persen dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta
Risiko kematian pada ibu dapat terjadi sejak awal kehamilan hingga pasca
persalinan atau nifas dengan resiko tertinggi terjadi pada periode persalinan. Fakta
menunjukkan bahwa upaya antenatal care (ANC) saja bagi ibu hamil tidak
tolong oleh tenaga kesehatan, tata laksana komplikasi secara umum belum
Caesarea pasien rawat jalan dan pasien rawat inap tingkat lanjut di rumah sakit
tahun 2012 adalah 606,797 dari 4.902.585 persalinan / sekitar 12,38 dari seluruh
yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aprina di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun
caesarea yaitu pada plasenta previa dengan sectio caesarea (p-value=0,000, OR=
3,30), partus tak maju dengan sectio caesarea (p-value= 0,000, OR= 24,533), dan
dkk5 di Rumah Sakit Umum Daerah Lieun Kendage Tahuna Sulawesi Utara
Tahun 2013, menyatakan adanya faktor yang berhubungan dengan tindakan sectio
caesarea yaitu pada gawat janin (31,14%), persalinan tidak maju (27,55%), pre
terdahulu yang dilakukan oleh Salawati di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2013 menunjukkan hasil penelitian yang
plasenta previa (4,35%), ketuban pecah dini (40,43%) dan pre eklamsi (23,91%).
Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015, dari hasil penelitian ditemukan faktor yang
berhubungan dengan tindakan sectio caesarea yaitu, pada umur 20-35 (80%),
paritas 2 (40%), riwayat persalinan yang lalu paling banyak di temukan pada
Medan banyaknya ibu bersalin pada bulan Januari-Juli 2019 yaitu berjumlah 222
orang, dan dengan persalinan sectio caesarea berjumlah 163 orang (73%), ini
adalah apa saja faktor yang berhubungan dengan tindakan sectio caesarea pada
berhubungan dengan tindakan sectio caesarea pada ibu bersalin di Rumah Sakit
Tahun 2020.
Rumah Sakit.
2. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
66,91% dari 792 persalinan yaitu sebanyak 530 persalinan sectio caesarea. Uji
statistik menunjukkan ada hubungan antara usia ibu (0,022), dan paritas (0,001) di
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayunda yang berjudul “Faktor yang
yaitu indikasi bayi yaitu gawat janin (OR 11,95; 95% CI 1,31-108,94), indikasi
ibu yaitu Ketuban pecah dini (OR 4,18; 95%CI 1,06-16,50) dan Pre-eklamsi (OR
gawat janin, ketuban pecah dini dan pre-eklamsi dengan persalinan sectio
caesarea.
penelitian di peroleh bahwa dari 109 orang ibu bersalin dengan sectio caesarea
yang terdiri dari umur ibu paling banyak di temukan pada umur 20-35 tahun yaitu
7
8
persalinan yang lalu paling banyak di temukan pada sectio caesarea yaitu
2.2. Persalinan
dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
1. Partus biasa (normal), disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi
dengan letak belakang kepala, dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-
alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung kurang dai
24 jam.
Adalah frekuensi, lamanya dan kekuatan dari kontraksi uterus yang dapat
(displacement).
9
(1) Bentuk ukuran kepala janin, kemampuan kepala untuk melewati jalan
lahir.
(2) Presentasi janin dan bagian janin yang terletak pada bagian depan jalan
(bokong murni)/ frenk breech, bokong kaki (complete breech) letak lutut
(3) Sikap janin, hubungan bagian janin (kepala) dengan bagian janin lainnya
(4) Posisi janin, hubungan penentu dari bagian terendah janin dengan panggul
ibu.
dan tanda positif. Kategori ini membantu memutuskan kapan ibu benar-benar
mengalami persalinan. Perhatikan bahwa tidak semua tanda ini mungkin di alami
dan bahwa tanda-tanda tersebut tidak harus terjadi berurutan (Sulistya, A. (2017)).
10
Tanda kemungkinan persalinan adalah bisa atau tidak menjadi awal dari
Seperti kram menstruasi, dapat disertai rasa nyaman di paha. Dapat terus
(4) Buang air beberapa kali dalam beberapa jam, dapat disertai dengan kram
aktivitas ekstra ini sebagai tanda bahwa mempunyai kekuatan dan stamina
Kontraksi pra persalinan ini dapat berlangsung singkat atau terus menerus
selama beberapa jam sebelum berhenti atau terus menerus selama beberapa
besar pembukaan belum terjadi sampai nanti anda mengalami tanda positif.
Aliran lendir yang bernoda darah dari vagina. Dikaitkan dengan penipisan
dan pembukaan awal dari leher rahim, dapat berlangsung beberapa hari
sebelum tanda lain atau baru muncul setelah kontraksi persalinan yang
Menjadi lebih lama, lebih kuat, dan atau lebih dekat jaraknya bersama
dengan jalannya waktu, biasa disebut “sakit” atau “sangat kuat” dan terasa
didaerah perut pinggang atau keduanya. Leher rahim yang melebar ini, tidak
berkurang oleh aktifitas yang dilakukan oleh calon ibu dan tidak mereda
Disebabkan oleh robekan membran yang besar (ROM). Sering disertai atau
segera diikuti dengan kontraksi yang berkembang. Tanda ini tidak dirasa oleh
1) Kala I
lengkap 10 cm. Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show)
berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler di sekitar kanalis servikalis akibat
(2) Fase aktif: berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase, yaitu:
2) Kala II
ditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir. Pada kala
pengeluaran janin , his terkoordinasi, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira 2-3
menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk ke ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang melalui lengkung refleks
menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti
13
mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin
mulai kelihatan, vulva membuka, dan perineum meregang. Dengan his dan
mengedan yang terpimpin, akan lahir kepala, diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala II pada primi berlangsung selama 1-2 jam, pada multi 1 jam.
3) Kala III
Adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri. Setelah bayi lahir,
kontraksi rahim beristirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri
setinggi puast, dan berisi plasenta yang menjadi dua kali lebih tebal dari
sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan uri. Dalam waktu
5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh
proses biasanya berlangsung selama 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran
4) Kala IV
Mulai dari lahirnya uri, selama 1-2 jam/kala pengawasan. Setelah bayi dan
uri lahir untuk mengamati keadaan ibu, terutama terhadap bahaya perdarahan
postpartum.
Istilah sectio caesarea berasal dari perkataan Latin caedere yang artinya
memotong. Pengertian ini semula dijumpai dalam Roman Law (Lex Regia) dan
janin dalam kandungan ibu-ibu yang meninggal harus dikeluarkan dari dalam
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut, seksio sesarea juga
dapat didefinisikan sebagai suatu histeretomi untuk melahirkan janin dari dalam
rahim.
melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan,
sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar
1) Indikasi Ibu
(1) Umur
Pada umur kurang dari 20 tahun rahim dan panggul ibu belum
adalah usia yang paling tepat bagi wanita untuk mempunyai anak. Mereka
juga lebih siap untuk bersalin secara alami. Risiko mengalami keguguran
juga kecil. Ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya diatas 35 tahun,
15
dan Preeklampsia.
Ukuran panggul yang sempit dan tidak proporsional dengan ukuran janin
lebih sering pada wanita dengan tinggi badan kurang dari 145 cm.Dalam
pintu atas panggul pada saat aterm, kemungkinan akan dilakukan caesar
karena risiko terhadap janin semakin besar kalau persalinan semakin maju.
Adanya gangguan dari jalan lahir, misalnya: jalan lahir yang kaku
kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek, dan ibu sulit bernapas.
Gangguan jalan lahir bisa juga terjadi karena ada mioma atau tumor.
distosia.
action) atau tidak elastisnya leher rahim sehingga tidak dapat melebar pada
Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum
dilakukan bedah caesar. Pada saat selaput ketuban pecah (atau lebih
akurat bocor), tidak ada informasi yang berguna yang dapat ditemukan
dalam buku kecuali bahwa Anda harus langsung pergi ke rumah sakit.
Meskipun tidak ada tanda-tanda infeksi baik dalam ibu atau bayi,
seringkali dokter mengatakan kepada klien bahwa bayinya dapat mati jika
(mioma) yang ukurannya besar atau menutupi jalan lahir, kista yang
2) Indikasi Janin
Janin besar adalah bila berat badan melebihi dari 4.000 gram
1. Letak Sungsang
17
2. Letak Lintang
Gawat janin dalam persalinan adalah adanya denyut jantung janin kurang
dari 100 per menit atau lebih dari 180 per menit. Diagnosis saat persalinan
didasarkan pada denyut jantung janin yang abnormal. Diagnosis yang lebih
pasti jika disertai oleh air ketuban hijau dan kental atau sedikit.
1. Plasenta Previa
2. Solusio Plasenta
28 minggu.
Yakni jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia bisa terjepit, sehingga
suplai darah dan oksigen kejanin berkurang. Keadaan ini berbahaya jika
lebih dari dua (misal 3 atau lebih), disarankan untuk melakukan operasi
caesar terencana.
sepanjang 10 cm. Seksio secara klasik di gunakan hanya pada kasus darurat
lebih tipis dan tidak memiliki banyak pembuluh darah, oleh sebab itu
kehilangan darah lebih sedikit, dengan pemulihan lebih baik dan angka
infeksi lebih rendah. Secara kosmetik, jaringan parut “garis bikini” lebih jelas
a. Risiko tersayatnya bayi saat operasi. Hal ini bisa disebabkan karena
sehingga ruang gerak bayi berkurang dan lebih mudah terjangkau pisau
bedah. Selain itu, semburan darah saat opersi membuat bayi sulit terlihat.
b. Bayi yang lahir melalui caesar cenderung membuat napasnya cepat dan
tidak teratur, karena bayi tidak mengalami tekanan saat lahir seperti bayi
Masalah pernapasan ini dapat terjadi sampai beberapa hari setelah lahir.
20
(2) Sedang; dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dehidrasi dan
(3) Berat: dengan peritonitis, sepsis dan ileus paralitik. Infeksi berat sering
kita jumpai pada partus terlantar, sebelum timbul infeksi nifas, telah
terjadi infeksi intra partum karena ketuban yang telah pecah terlalu lama.
2) Perdarahan karena:
kandung kemih dan ureter. Infeksi saluran kemih dapat terjadi atau trauma
pembalutan luka (wound dressing) dengan baik. Sebelum pasien di pindahkan dari
kamar operasi, hendaklah tanda-tanda vital, yaitu tekanan darah, nadi, pernapasan,
21
jantung, jumlah cairan yang masuk dan keluar, dan sebagainya, diukur dan dicatat.
Luka pascaoperasi dapat diolesi salep antibiotik, lalu ditutup dengan plester
plastik sekali pakai (disposable), yang salah satunya dikenal di pasaran dengan
pasien karena pasien dapat mandi meskipun plester baru dibuka pada hari ketujuh
atau hari kedelapan. Akan tetapi, perlu diperhatikan adanya rembesan darah atau
eksudat di kain kasa. Jika gambaran serapan darah atau eksudat melebar, perlu
penyembuhan pasien. Pasien yang mendapat anestesi spinal boleh duduk setelah
24 jam. Akan tetapi, selama periode tersebut, pasien boleh miring ke kanan atau
ke kiri, serta boleh melipat kaki agar aliran darah menjadi lancar. Pada hari kedua,
pasien belajar berjalan dan apabila telah mampu berjalan ke kamar mandi, kateter
urin sudah dapat dilepas, dan pasien boleh pulang pada hari ketiga atau keempat.
hari ketujuh atau kedelapan. Kunjungan dilakukan lebih cepat apabila ada hal-hal
khusus, seperti nyeri berlebihan, terbukanya perban, atau ada perembesan darah.
2.4. Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu
Bersalin
2.4.1. Umur
erat dengan kondisi kehamilan, persalinan dan nifas serta bayinya. Umur kurang
22
dari 20 tahun memiliki suatu kondisi ibu terlalu muda untuk hamil dimana organ-
merupakan suatu periode usia yang paling baik untuk reproduksi dimana organ-
organ reproduksi sudah matang dan siap menerima kehamilan atau melahirkan
anak. Dan pada umur lebih dari 35 tahun kondisi ibu terlalu tua hamil dan sering
menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral pada tulang. Sedangkan
bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran
bahwa berat badan bayi baru lahir adalah ukuran indeks gizi yang
menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada tulang bayi dari
Adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir < 2.500 gram.
Adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir > 4.000 gram
janin besar yaitu taksiran diatas 4.000 gram. Ada beberapa faktor ibu yang
menyebabkan bayi besar, yaitu ibu dengan diabetes, kehamilan post-term, obesitas
pada ibu, dan lain-lain. Untuk mencegah trauma lahir, maka bedah sesar harus
ditawarkan pada penderita diabetes dengan taksiran berat janin lebih dari 4500
gram dan pada wanita non diabetes dengan taksran berat janin lebih dari 5000
gram. Sedangkan janin dengan ukuran kurang dari 4.000 gram dilahirkan dengan
operasi. Dengan berat janin yang diperkirakan sama, tetapi terjadi pada ibu yang
berbeda, misalnya untuk panggul ibu yang terlalu sempit, berat badan janin 3 kg
sudah dianggap besar karena bayi tidak dapat lewat jalan lahir. Demikian pula
pada posisi sungsang dengan berat janin lebih dari 3,6 kg sudah bisa dianggap
2.4.3. Paritas
batas viabilitas dan tidak melihat janinnya hidup atau mati saat dilahirkan
24
hanya di hitung satu paritas. Persalinan lebih dari 4 kali akan menjadi
rahim biasanya sudah lemah yang dapat menimbulkan persalinan lama dan
vertikal membuat ibu hamil rentan mengalami perobekan pada rahim saat
dan mortalitas pada ibu dengan riwayat sectio caesarea, maka persalinan
sehingga sulit untuk mengeluarkan janin secara normal, janin terlalu besar,
janin melintang dan ada juga riwayat sectio caesarea lebih dari satu kali.
badan bayi lahir, paritas, dan riwayat persalinan lalu dengan tindakan
METODE PENELITIAN
tentang gambaran alur penelitian yang menggambarkan pola pikir peneliti dalam
faktor yang berhubungan dengan tindakan sectio caesarea pada ibu bersalin di
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan November 2019 s/d bulan
Februari 2020 dan dalam kurun waktu tersebut dilakukan dengan kegiatan
pengolahan dan analisis data, hasil penelitian, konsultasi dan sidang proposal
26
27
3.3.1. Populasi
peristiwa. Populasi penelitian ini seluruh ibu yang bersalin di Rumah Sakit Tahun
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara Total Populasi
1) Umur adalah waktu yang terhitung sejak lahir hingga ulang tahun terakhir.
2) Berat badan bayi lahir adalah ukuran yang dipakai untuk menilai keadaan
3) Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan ibu baik hidup maupun
meninggal.
4) Riwayat persalinan lalu adalah cara persalinan yang dialami oleh ibu pada
kehamilan sebelumnya.
5) Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan dengan membuat sayatan pada
pada penelitian, meliputi: nama variabel, alat ukur, kategori, dan jenis skala ukur
Tabel 3.1.
Aspek Pengukuran Variabel Independen (X variable) dan Dependen (Y variable)
Jenis
No Nama Variabel Kategori
Skala Ukur
Variabel X
1. Umur 0. < 20 tahun Ordinal
1. 20-35 tahun
2. > 35 tahun
2. Berat Badan Bayi 0. < 2.500 gram Ordinal
Lahir 1. 2.500-4.000 gram
2. > 4.000 gram
Variabel Y
5. Sectio Caesarea 0.Tidak sectio caesarea Ordinal
1. Sectio caesarea
1) Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah catatan pada rekam medik dari
1) Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini yaitu dengan cara
mendatangi ruangan pihak rekam medik untuk meminta catatan pada rekam
1) Collecting
2) Checking
tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan
3) Coding
Memberikan kode pada variabel – variabel yang diteliti seperti 1,2,3, . . .,42
beresiko. Kegunaan coding ini adalah untuk mempermudah pada saat analisis
4) Entering
30
Data entry, yakni jabawan – jawaban dari masing – masing responden yang
5) Data Processing
Semua data yang telah di input kedalam aplikasi komputer akan diolah sesuai
disignifikan antara variabel independen dan variabel dependen. Uji statistik yang
statistik p value (0,05). Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p < p value
(0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak dan Ha diterima, artinya kedua variabel secara