Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ADIPONEKTIN ASI DENGAN BERAT BADAN BAYI

USIA 1-3 BULAN

Peny Ariani

Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua


Jl.Besar No.77 Delitua, Deli Serdang, Sumatera Utara
penyariani@gmail.com

Abstract
Adiponectin is a hormone that plays a role in the body’s metabolic system. Adiponectin is
found in breast milk and has an important role on the growth of babies and are associated with
baby weight gain. The aim of this study was to fine the relationship between adiponection level
of breast milk and the weight of 1-3 month old babies. The study was designed to be analytic
cross-sectional observational upon 32 pospartum mothers who breastfeed exclusively in the
working territory of Andalas, Alai, and Ambacang Community Health Center, Padang from March
until November 2015. The sample was selected by consecutive sampling. Examination of
adiponectin level in breast milk was conducted in Biomedical Laboratory of Faculty of Medicine
of Andalas University by using ELISA method. Data normality was tested by Saphiro-Wilk,
paired t test for mean difference and Pearson correlation test to assess the the correlation
between adiponectin level in breast milk and baby weight by using SPSS version 16.0. The
mean of adiponectin level in breast milk at 1 and 3 months postpartum was 33,32±13,50 ng/mL
and 39,88±13,48 ng/mL (p<0,05). There was significant negative correlation between
adiponectin level in breast milk and the weight of 0-1 month old babies(r=-0,437; p<0,05).
There was weak negative correlation between adiponectin level in breast milk and the weight of
1 and 3 month old babies(r=-0,228 ; p>0,05) and (r=-0,177 ; p>0,05). In conclusion,
adiponectin level in breast milk in the first month postpartum is lower than that in the third
month postpartum. Adiponectin level in breast milk was negatively correlated with the increase
of baby weight gain.

Keyword : Adiponectin, Breast Milk, Baby Weight,

1. Pendahuluan tersebut wanita akan berada dalam


kelompok wanita usia subur, yang
Obesitas sudah menjadi epidemi
kemungkinan akan hamil dan
global yang menjadi masalah kesehatan
melahirkan sehingga akan
dan harus segera ditangani (BBC, 2014).
meningkatkan resiko terjadinya obesitas
Obesitas sendiri memiliki angka yang
pada anak (Badan Penelitian Dan
bervariasi pada berbagai Negara, di
Pengembangan Kesehatan And
kawasan Asia Pasifik mayoritas obesitas
Kementerian Kesehatan RI, 2013)
terjadi pada Negara Korea Selatan
dimana penduduknya sebanyak 25% Obesitas di kalangan anak-anak di
mengalami berat badan lebih dan 1,5% Indonesia ditemukan pada balita
mengalami obesitas, sedangkan Negara sebanyak 11,9% pada tahun 2013 dan
Thailand 16% penduduknya mengalami pada anak usia 5 – 12 tahun sebanyak
overweight dan 4% mengalami obesitas 18,8% (Badan Penelitian Dan
(Foxcroft1 et al., 2011). Pengembangan Kesehatan And
Kementerian Kesehatan RI, 2013)
Prevalensi obesitas cukup tingi dan
Berdasarkan data WHO (2014) jumlah
Indonesia berada pada peringkat-10
anak- anak di bawah lima tahun yang
berdasarkan tingkat obesitas tertinggi di
memiliki berat badan lebih diperkirakan
dunia (BBC, 2014). Berdasarkan hasil
lebih dari 42 juta jiwa dimana 35 juta
riset kesehatan dasar Indonesia pada
jiwa diantaranya hidup di negara-negara
tahun 2013, prevalensi obesitas pada
berkembang (WHO, 2014) Anak –anak
wanita dewasa (>18 tahun) mengalami
yang semasa kecilnya sudah mengalami
peningkatan sebanyak 18,1%. Pada usia
obesitas dan kelebihan berat badan
akan berpotensi mengalami obesitas ASI mengandung banyak hormon yang
ketika dewasa (Fukuda, Takeshita and berperan untuk metabolisme tubuh bayi,
Marimoto, 2001). Sebanyak 26,5% Bayi seperti hormon leptin, resistin, ghrelin
dan Anak yang sudah mengalami dan adiponektin (Savino et al., 2009).
obesitas sejak dini akan tetap
Penelitian Martin et al. (2006)
mengalami obesitas pada 2 tahun
menemukan hormon adiponektin di
berikutnya dan 80% remaja yang
dalam ASI (Martin et al., 2006). Hormon
mengalami obesitas akan tetap beresiko
adiponektin akan mempengaruhi
(Shils ME, Olson JA, 1999). Penelitian
beberapa proses fisiologis yang akan
lain menemukan bahwa resiko untuk
berdampak terhadap perkembangan
terus mengalami obesitas saat dewasa
tubuh bayi, dimana konsentrasi sirkulasi
sangat bergantung kepada riwayat
kadar adiponektin yang tinggi akan
obesitas pada masa bayi dan anak-anak
memberi efek kesehatan positif untuk
dengan odds ratio (2,0 – 6,7) (Fukuda,
peningkatan sensitifitas insulin dan
Takeshita and Marimoto, 2001).
meningkatkan metabolisme asam lemak
Obesitas merupakan kejadian yang (Weyermann, Rothenbacher and
sangat berdampak terhadap kesehatan Brenner, 2006).
yang serius dan memiliki resiko yang
Adiponektin juga dapat melewati
sangat besar terhadap kejadian penyakit
sawar usus dan memodifikasi
kronik seperti penyakit kardiovaskuler,
metabolisme tubuh. Kadar adiponektin
diabetes, gangguan musculoskeletal,
dalam ASI berkorelasi negatif dengan
serta berbagai jenis kanker (Syarif,
berat badan dan indeks massa tubuh
2003).
bayi yang menyusu secara eksklusif,
Obesitas yang terjadi pada anak dengan demikian beberapa peneliti telah
mayoritas disebabkan oleh factor nutrisi mengusulkan bahwa adiponektin pada
yang didapatkan sejak saat hamil ASI dapat berkontribusi untuk
sampai setelah lahir, dimana jumlah mengurangi kejadian kelebihan berat
lemak tubuh dan pertumbuhan janin badan dan obesitas di kemudian hari
dipengaruhi berat badan ibu selama (Ballard and Morrow, 2013).
kehamilan dan akan berlanjut dengan
Berdasarkan penelitian Newburg et
pemberian ASI kepada bayi.
al. (2010), konsentrasi adiponektin yang
Peningkatan berat badan serta lemak
tinggi pada ASI berhubungan secara
pada anak dipengaruhi oleh waktu
signifikan dengan berat badan lebih
pemberian makanan padat pertama kali,
rendah dan tubuh lebih ramping selama
apalagi nutrisi tersebut mengandung
6 bulan pertama kehidupan pada bayi
kalori tinggi yang bersumber dari
yang mendapat ASI, maka dari itu
karbohidrat dan lemak (Syarif, 2003).
pemberian ASI dapat mencegah
Persentase pemberian ASI eksklusif di terjadinya obesitas pada bayi yang juga
Indonesia masih rendah yaitu hanya menurunkan kejadian obesitas saat
38%, Propinsi Sumatera Barat sendiri dewasa (Newburg, Woo and Morrow,
berada dibawah proporsi nasional 2011). Adiponektin bisa terdapat
berdasarkan kriteria PHBS yakni 22% didalam serum maupun dalam ASI dan
dari 32,3% proporsi nasional Indonesia tali pusat (Weyermann, Rothenbacher
(Badan Penelitian Dan Pengembangan and Brenner, 2006). Menurut penelitian
Kesehatan And Kementerian Kesehatan Martin et al., (2006) kadar adiponektin
RI, 2013). dalam ASI dipengaruhi oleh indeks
massa tubuh (IMT) ibu postpartum,
Sementara itu Cakupan ASI Eksklusif
durasi menyusui, adiposit maternal, dan
di kota Padang sendiri adalah 66,3%.9
etnik. hubungan adiponektin dengan berat
badan bayi, perlu dilakukan penelitian.
Adiponektin terbukti memiliki peran
Sampai saat ini peneliti belum
dalam menurunkan berat badan dengan
menemukan penelitian di Indonesia
merangsang pengeluaran energi melalui
yang melihat hubungan kadar
otak (Qi et al., 2004). Kadar Adiponektin
adiponektin ASI dengan berat badan
ASI yang tinggi berhubungan dengan
bayi usia 1 sampai 3 bulan, sehingga
peningkatan berat badan pada anak di
peneliti ingin melakukan penelitian
usia dua tahun, hal ini sebagai
mengenai korelasi kadar adiponektin
mekanisme fisiologis yang terjadi
ASI dengan berat badan bayi usia 1-3
selama tahun pertama kehidupan
bulan.
dimana terjadi pertumbuhan yang
melambat (Woo et al., 2013), hal ini
tidak sejalan dengan hasil penelitian
2. Metode
Inami et al. (2007) mengenai dampak
konsentrasi serum adiponektin terhadap Jenis penelitian adalah analitik
berat lahir dan pertumbuhan awal observasional dengan pendekatan
postpartum didapatkan hasil bahwa potong lintang. Lokasi penelitian di
pada satu bulan pertama kehidupan bayi Wilayah kerja Puskesmas Alai,
baru lahir, kadar serum adiponektin Puskesmas Ambacang dan Puskesmas
pada bayi tidak berhubungan dengan Andalas. Penelitian dilaksanakan
seluruh parameter antropometri bayi, November 2014 – Oktober 2015.
namun perubahan konsentrasi serum Sampel diambil dengan consecutive
adiponektin dari lahir sampai usia 1 sampling terhadap 32 orang responden,
bulan berkorelasi negatif dengan berat Ibu postpartum dengan riwayat
lahir bayi (Inami et al., 2007). kehamilan tunggal dan aterm, bersalin
normal, memberi ASI eksklusif kepada
Adanya perubahan kadar adiponektin
bayinya, status gizi normal, memiliki
didalam ASI maupun serum bayi
bayi yang sehat dan berat badan lahir
memiliki peran terhadap pertumbuhan
bayi normal.
bayi. Kadar adiponektin serum pada
bayi meningkat pada bulan pertama ASI diambil dengan diperah atau
kehidupan setelah lahir dan menurun dengan pompa ASI sebanyak 10 ml
secara signifikan sampai bayi berusia 1 pada pagi hari mulai pukul 08.00 WIB
tahun (Bozzola et al., 2010). Kadar sampai batas waktu pukul 12.00 WIB,
adiponektin di dalam ASI akan terus ASI diperah sebelum ibu menyusui
menurun sampai bulan ke-6 bayinya (saat payudara penuh) dan
postpartum, dan akan kembali naik pada dimasukkan kedalam kantong ASI BPA
bulan ke-XII postpartum, hal ini terkait Free, disimpan dalam cooler bag, lalu
dengan pertambahan berat badan bayi dibawa ke laboratorium.
pada usia 1 bulan sampai dengan usia 6 Pemeriksaan adiponektin
bulan. Peningkatan kadar adiponektin menggunakan metode ELISA dari
dalam ASI pada bulan ke-6 dan ke-XII Elabscience, dilakukan di laboratorium
merupakan waktu interval bayi untuk Biomedik FK Unand. Penelitian ini telah
pengenalan makanan tambahan selain mendapatkan persetujuan etik dari
ASI (Bronsky et al., 2011). Komite Etika Penelitian Fakultas
Tingginya angka obesitas dan Kedokteran Unand no.
peranan adiponektin yang terdapat pada 075/KEP/FK/2015. Data yang diperoleh
ASI untuk mencegah obesitas serta dianalisa dengan uji T dependen dan
masih adanya kontroversi mengenai korelasi Pearson.
3. Hasil Tabel 3.

Tabel 1. Korelasi Adiponektin ASIdengan


Kenaikan Berat Badan Bayi
Distribusi Umur, Frekuensi
Menyusui, Durasi Menyusui, Berat Usia Bayi R R2 p
Badan Lahir Bayi, IMT I dan IMT II
0-1 Bulan -0,437 0,191 0,012
pada Ibu Menyusui
1-3 Bulan -0,220 0,048 0,227
Variabel Rerata ±SD Median

(min-
maks) Tabel 4.
Berat 3218,75±367, - Korelasi Adiponektin ASI dengan
Badan 58 Berat Badan Bayi
Lahir
Usia Bayi r R2 P
Bayi
(gram) 1 Bulan -0,228 0,052 0,332
Umur
3 Bulan -0,177 0,031 0,332
(thn)
Frekuensi 29,38±4,45
-
Menyusui
4. Pembahasan
(kali)
- a. Perbedaan rerata kadar
10,50
Durasi adiponektin ASI pada bulan
Menyus (8–10) pertama dan bulan ketiga
ui postpartum
(menit)
- Kadar adiponektin ASI pada bulan
20,00
IMT I pertama postpartum 33,32±13,50ng/mL
(kg/m2) (10–35) lebih rendah dibandingkan pada bulan
IMT II ketiga postpartum yaitu 39,88±13,48
ng/mL. Hasil uji statistik menunjukkan
(kg/m2)
perbedaan rerata bermakna antara
- kadar adiponektin ASI pada bulan
23,75
pertama dan bulan ketiga postpartum
(19,1–24,8) dengan nilai p=0,045 (p<0,05). Dengan
23,85±2,2 kata lain, terjadi peningkatan rerata
-
8 kadar adiponektin ASI dari bulan
pertama sampai bulan ketiga
postpartum.
Tabel 2.
Pada penelitian ini ditemukan
Perbedaan Rerata Kadar
korelasi positif antara IMT ibu
Adiponektin ASI Responden pada
postpartum dengan kadar adiponektin
Bulan Pertama dan Bulan ketiga
ASI pada bulan ketiga postpartum
Postpartum
(korelasi tidak ditampilkan). Penjelasan
Adiponektin n Mean ± SD p yang mendasari hal tersebut adalah
hubungan adiponektin, prolaktin dan
(ng/ml)
growth hormone (Nilsson et al., 2005).
Bulan ke-I 32 33,32±13,50 0,045 Adiponektin diatur secara negatif oleh
Bulan ke-III 39,88±13,48 prolaktin yang merupakan hormon
penting pada kelenjar payudara untuk
produksi ASI, sekresi prolaktin itu bulan dengan nilai r=-0,220; R2=0,048;
sendiri akan berkurang pada keadaan p=0,227. Hal ini menggambarkan
obesitas (Kopelman, 2000). Dengan ini adiponektin ASI memberikan kontribusi
peneliti berspekulasi bahwa sebesar 4,8% terhadap kenaikan berat
pengurangan regulasi secara negatif badan bayi usia 1 sampai 3 bulan
oleh prolaktin terhadap adiponektin meskipun secara statistik sangat
pada ibu dengan IMT postpartum diatas lemah/tidak berhubungan (p>0,05).
normal akan meningkatkan kadar
Adanya korelasi negatif antara
adiponektin ASI itu sendiri.
adiponektin ASI 1 bulan postpartum
Data hasil penelitian menunjukkan dengan kenaikan berat badan bayi 0-1
bahwa beberapa ibu mengalami bulan membuktikan bahwa adiponektin
peningkatan indeks massa tubuh ibu di ASI berperan dalam menjaga
bulan ketiga postpartum dan beberapa peningkatan berat badan bayi sejak lahir
diantaranya mengalami overweight dan sampai usia 1 bulan. Data hasil
obesitas disertai dengan peningkatan penelitian menunjukkan bayi dengan
adiponektin yang lebih tinggi dari rerata berat badan lahir 4000 gram akan
adiponektin ASI pada bulan ketiga mengalami kenaikan berat badan
postpartum. Rendahnya kadar prolaktin dibawah 500 gram pada usia 1 bulan.
pada ibu dengan IMT postpartum yang Sedangkan bayi dengan berat badan
tinggi menjadi alasan terjadinya lahir ≤3000 gram mengalami kenaikan
peningkatan kadar adiponektin ASI pada berat badan bayi >1000 gram saat
bulan ketiga postpartum. berusia 1 bulan. Hal tersebut
membuktikan bahwa serum adiponektin
akan menurun pada bayi yang memiliki
b. Korelasi Kadar Adiponektin ASI berat badan lahir rendah dan akan
dengan kenaikan berat badan berperan dalam pertambahan berat
bayi badan bayi (Klamer et al., 2007).
Hasil uji statistik diketahui kadar Tidak adanya hubungan antara
adiponektin ASI yang tinggi pada bulan kadar adiponektin ASI dengan kenaikan
pertama postpartum berhubungan berat badan usia 1- 3 bulan bisa terjadi
dengan kenaikan berat badan bayi yang karena adanya peningkatan kadar
rendah pada usia 0 sampai 1 bulan adiponektin ASI pada bulan ketiga.
walaupun hubungannya sedang dengan Tingginya kadar adiponektin tidak
nilai r=-0,437; R2=0,191; p=0,012. Hal sejalan dengan kenaikan berat badan
ini menggambarkan adiponektin ASI bayi, hal ini bisa disebabkan oleh
memberikan kontribusi sebesar 19,1% banyak faktor diantaranya faktor bayi
terhadap kenaikan berat bayi dari lahir itu sendiri seperti pola menyusu
sampai berusia 1 bulan. Berdasarkan hal (Weyermann, Rothenbacher and
ini, berarti hipotesis diterima yaitu Brenner, 2006), pola tidur (Mann,
dengan peningkatan adiponektin ASI 2014), komposisi ASI (Conita, 2014),
menyebabkan kenaikan berat badan serta fisiologi sistem pencernaan yang
yang lebih kecil dan secara statistik belum sempurna (Bronský et al., 2012).
bermakna (p<0,05).

Berbeda dengan kenaikan berat


c. Korelasi Kadar Adiponektin ASI
badan bayi usia 1 sampai 3 bulan,
dengan Berat Badan Bayi
adiponektin ASI pada 3 bulan
postpartum memiliki hubungan yang Hasil uji statistik diketahui kadar
sangat lemah dengan kenaikan berat adiponektin ASI berkorelasi terbalik
badan bayi saat berusia 1 sampai 3 dengan berat badan bayi usia 1 bulan
dan usia 3 bulan walaupun secara berdampak kepada makro dan
statitstik hubungannya lemah atau mikronutrien yang dapat diserap tubuh
tidak berhubungan dengan nilai r=- bayi (Ballard and Morrow, 2013).
0,228; R2 = 0,052; p=0,332 pada usia
Komposisi ASI juga terbukti
1 bulan dan r=-0,177; R2 = 0,031;
berpengaruh terhadap berat badan
p=0,332 pada usia 3 bulan. Hal ini
bayi, dimana kadar glukosa akan tinggi
menunjukkan sebesar 5,2%
di ASI jika ibu mengkonsumsi
adiponektin ASI berkontribusi terhadap
karbohidrat yang banyak, dan kadar
berat badan bayi usia 1 bulan, dan
lemak di ASI juga akan tinggi jika ibu
3,1% berkontribusi terhadap berat
banyak mengkonsumsi makanan yang
badan bayi usia 3 bulan.
mengandung lemak yang tinggi. Food
Pertumbuhan bayi pada periode recall yang tidak ditanyakan kepada
awal kehidupan dipengaruhi oleh responden bisa saja menjadi bias
berbagai faktor. Penelitian juga penelitian, karena ternyata diet ibu
membuktikan konsentrasi adiponektin akan mempengaruhi komposisi ASI
selama masa neonatus tidak sehingga berdampak kepada berat
berhubungan dengan penambahan badan bayi. Penelitian ini tidak melihat
berat badan bayi. Hal ini terkait komposisi ASI yang lain selain
regulasi hormon pertumbuhan akan adiponektin, padahal komposisi ASI
berubah drastis pada awal periode sangat dipengaruhi oleh indeks massa
kehidupan neonates (Inami et al., tubuh ibu dan pola diet ibu (Savino et
2007). Faktor pertumbuhan yang al., 2009).
sangat berperan dalam tubuh bayi
Banyaknya faktor yang
adalah hormon IGFs, Ghrelin, Leptin,
mempengaruhi kadar adiponektin ASI
Adiponektin, Vaspin dan Insulin (Mousa
menjadi pertimbangan peneliti untuk
Numan Ahmad and Lilas Mohammad
menjadi alasan adiponektin ASI tidak
Fahham, 2014). Hormon leptin
berhubungan dengan berat badan bayi
memiliki konsentrasi yang lebih tinggi
usia 1 bulan. Ketiadaan hubungan
pada serum bayi dibanding dengan
kadar adiponektin ASI dengan berat
hormon yang lain dan sangat berperan
badan bayi usia 1 dan 3 bulan berbeda
terhadap penambahan berat badan
dengan adanya hubungan adiponektin
bayi (Schuster et al., 2011).
ASI pada bulan pertama postpartum
Berat badan bayi 0-6 bulan masih dengan kenaikan berat badan bayi usia
dipengaruhi oleh bermacam faktor, 0-1 bulan. Peningkatan IMT ibu
karena pada usia tersebut tubuh bayi postpartum yang ditemukan pada
masih beradaptasi dengan lingkungan bulan ketiga postpartum juga
eksternal sehingga banyak faktor yang berkorelasi positif dengan kadar
mempengaruhi penambahan berat adiponektin ASI pada bulan ketiga
badan bayi dari sejak lahir sampai postpartum (Martin et al., 2006).
berusia 6 bulan (Inami et al., 2007).
Data hasil penelitian menunjukkan
Beberapa faktor diantaranya adalah
12 dari 32 ibu postpartum yang
frekuensi dan durasi menyusu bayi
mengalami overweight pada bulan
(Weyermann, Rothenbacher and
ketiga postpartum memiliki bayi
Brenner, 2006), pola tidur bayi yang
dengan berat badan yang stabil,
belum stabil (Mann, 2014), hormon
sehingga peneliti berasumsi bahwa ibu
ghrelin dan insulin, serta hormon
dengan IMT yang tinggi akan memiliki
lainnya dan kondisi sistem pencernaan
kandungan adiponektin ASI yang tinggi
bayi yang belum matang juga
yang akan berperan dalam meregulasi
mempengaruhi absorbsi ASI sehingga
kenaikan berat badan bayi, sehingga 10.1016/j.pcl.2012.10.002.
penambahan berat badan bayi dari usia
BBC (2014a) ‘No Title’, BBC INDONESIA.
1 bulan sampai usia 3 bulan tidak
Available at:
berlebihan, dan ini merupakan
https://www.bbc.com/indonesia/m
mekanisme homeostasis tubuh dalam
ajalah/2014/05/140529_iptek_indo
menjaga penambahan berat badan
nesia_obesitas.
bayi yang stabil. Pemberian ASI selalu
dianjurkan kepada bayi, karena ASI BBC (2014b) Tingkat obesitas Indonesia
memiliki komponen makronutrien, nomor 10 dunia, BBC INDONESIA.
mikronutrien, vitamin, antibodi dan Available at:
hormonal yang kompleks yang dapat https://www.bbc.com/indonesia/m
mencegah terjadinya obesitas ajalah/2014/05/140529_iptek_indo
dikemudian hari. nesia_obesitas (Accessed: 18
September 2014).

5. Kesimpulan Bozzola, E. et al. (2010) ‘Role of


adiponectin and leptin on body
Rerata kadar adiponektin pada
development in infants during the
bulan pertama postpartum lebih
first year of life’, Ital J Pediatr, 36,
rendah dari kadar adiponektin pada
p. 26. doi: 1824-7288-36-26
bulan ketiga postpartum.Terdapat
[pii]\r10.1186/1824-7288-36-26.
korelasi negatif antara kadar
adiponektin ASI bulan pertama Bronsky, J. et al. (2011) ‘Adiponectin,
postpartum dengan kenaikan berat AFABP, and leptin in human breast
badan bayi usia 0-1 bulan, dan tidak milk during 12 months of lactation’,
terdapat korelasi negatif antara kadar Journal of Pediatric
adiponektin ASI bulan ketiga Gastroenterology and Nutrition,
postpartum dengan kenaikan berat 52(4), pp. 474–477. doi:
badan bayi pada usia 0-1 dan 1-3 10.1097/MPG.0b013e3182062fcc.
bulan postpartum. Tidak terdapat Bronský, J. et al. (2012)
korelasi negatif antara kadar ‘Immunoexpression of type-1
adiponektin ASI pada bulan pertama adiponectin receptor in the human
postpartum dengan berat badan bayi intestine’, Ceskoslovenska
pada usia 1 bulan dan 3 bulan. patologie, 48(3), p. 165—166.
Available at:
http://europepmc.org/abstract/ME
6. Daftar Pustaka
D/23057433.
BADAN PENELITIAN DAN
Conita, D. A. (2014) The Growth
PENGEMBANGAN KESEHATAN and
Differences of Infants aged 3-6
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
months who were exclusively
(2013) ‘Riskesdas 2013’. Available
breastfed and who were not
at:
exclusively breastfed, Universitas
http://www.depkes.go.id/resources
Tanjung Pura.
/download/general/Hasil Riskesdas
2013.pdf. Foxcroft1, K. F. et al. (2011) ‘Exercise in
obese pregnant women: The role of
Ballard, O. and Morrow, A. L. (2013)
social factors, lifestyle and
‘Human Milk Composition.
pregnancy symptoms’, BMC
Nutrients and Bioactive Factors’,
Pregnancy and Childbirth. BioMed
Pediatric Clinics of North America.
Central Ltd, 11(1), p. 4. doi:
Elsevier Inc, 60(1), pp. 49–74. doi:
10.1186/1471-2393-11-4.
Fukuda, S., Takeshita, T. and Marimoto, potential functions of human milk
K. (2001) ‘Obesity and Lifestyle’, adiponectin’, Pediatrics, 156, pp.
Asian Medical Journal, 44(3), pp. 1–15. doi:
97–102. 10.1016/j.jpeds.2009.11.020.Char
acteristics.
Inami, I. et al. (2007) ‘Impact of Serum
Adiponectin Concentration on Birth Nilsson, L. et al. (2005) ‘Prolactin and
Size and Early Postnatal Growth’, growth hormone regulate
Pediatric Research, 61(5), pp. 604– adiponectin secretion and receptor
606. doi: expression in adipose tissue’,
10.1203/pdr.0b013e3180459f8a. Biochemical and Biophysical
Research Communications, 331(4),
Klamer, A. et al. (2007) ‘Adiponectin
pp. 1120–1126. doi:
levels measured in dried blood spot
10.1016/j.bbrc.2005.04.026.
samples from neonates born small
and appropriate for gestational Qi, Y. et al. (2004) ‘Adiponectin acts in
age’, European Journal of the brain to decrease body weight’,
Endocrinology, 157(2), pp. 189– Nature Medicine. Nature Publishing
194. doi: 10.1530/EJE-06-0710. Group, 10, p. 524. Available at:
http://dx.doi.org/10.1038/nm1029
Kopelman, P. G. (2000) ‘Physiopathology
.
of prolactin secretion in obesity’,
International Journal of Obesity, Savino, F. et al. (2009) ‘Breast Milk
24, pp. S104–S108. doi: Hormones and Their Protective
10.1038/sj.ijo.0801291. Effect on Obesity’, International
Journal of Pediatric Endocrinology,
Mann, D. (2014) Sleep and Weight Gain
2009, pp. 1–8. doi:
Will better sleep help you avoid
10.1155/2009/327505.
extra pounds?, Web MD. Available
at: Schuster, S. et al. (2011) ‘Leptin in
https://www.webmd.com/sleep- maternal serum and breast milk:
disorders/features/lack-of-sleep- Association with Infants’ body
weight-gain#1. weight gain in a longitudinal study
over 6 months of lactation’,
Martin, L. J. et al. (2006) ‘Adiponectin is
Pediatric Research, 70(6), pp. 633–
present in human milk and is
637. doi:
associated with maternal factors’,
10.1203/PDR.0b013e31823214ea.
Am J Clin Nutr, 83(5), pp. 1106–
1111. doi: 83/5/1106 [pii]. Shils ME, Olson JA, S. M. et al (1999)
Modern Nutrition in Health and
Mousa Numan Ahmad and Lilas
Disease. 10th edn. Edited by M. E.
Mohammad Fahham (2014) ‘Serum
SHils et al. Baltimore: Lippincott
Leptin, Adiponectin and Vaspin
William & Wilkins. Available at:
Concentrations in Early Infancy:
https://books.google.co.id/books?i
Relation to Feeding Practices and
d=S5oCjZZZ1ggC&pg=PA1027&dq
Indices of Growth and Adiposity’,
=Pi-
Life Science Journal, 11(10), pp.
Sunyer+FX.+Obesity.+In:+Shils+
89–97. Available at:
ME,+Olson+JA,+Shike+M+et+al.+
http://www.lifesciencesite.com/lsj/l
Modern+Nutrition+in+Health+and
ife1110/015_26270life111014_89_
+Disease,9th+edition.+Baltimore:L
97.pdf.
ippincott+Williams+%26+Wilkins,1
Newburg, D. S., Woo, J. G. and Morrow, 999;102:E29.&hl=en&sa=X&ved=0
A. L. (2011) ‘Characteristics and ahUKEwj.
Syarif, D. . (2003) Childhood Obesity :
Evaluation & Management.
Surabaya.

Weyermann, M., Rothenbacher, D. and


Brenner, H. (2006) ‘Duration of
breastfeeding and risk of
overweight in childhood : a
prospective birth cohort study from
Germany’, pp. 1281–1287. doi:
10.1038/sj.ijo.0803260.

WHO (2014) Childhood overweight and


obesity, WHO. Available at:
http://www.who.int/dietphysicalact
ivity/childhood/en/ (Accessed: 20
July 2014).

Woo, J. G. et al. (2013) ‘the Second Year


of Life’, 54(4), pp. 532–539. doi:
10.1097/MPG.0b013e31823fde04.
Human.

Anda mungkin juga menyukai