Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Permainan tempo dulu sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak.
Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa
kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. Namun
sayangnya seiring kemajuan jaman, permainan yang bermanfaat bagi anak ini mulai
ditinggalkan bahkan dilupakan. Anak-anak terlena oleh televisi dan video game yang ternyata
banyak memberi dampak negatif bagi anak-anak, baik dari segi kesehatan, psikologis
maupun penurunan konsentrasi dan semangat belajar.
Permainan Tradisional yang semakin hari semakin hilang di telan perkembangan
jaman, sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar
seperti kerja sama tim, olahraga, terkadang juga membantu meningkatkan daya otak. Berbeda
dengan permainan anak jaman sekarang yang hanya duduk diam memainkan permainan
dalam layar monitor dan sebagainya. Setiap daerah, atau negara memiliki permainan
tradisional berbeda-beda.
Permainan zaman dahulu banyak sekali mengajarkan pentingnya sebuah proses dan
menyisipkan nilai-nilai kebaikan. Permainan tradisional juga akan melatih anak dalam
bersosial. Selain itu permainan tradisional juga sangat baik untuk melatih ketangkasan dan
motorik anak. Jadi, meskipun zaman telah berubah, akan lebih baik jika anak-anak sekarang
diperkenalkan dengan permainan tradisional karena pada intinya baik permainan modern
maupun permainan tradisional sama-sama menyenangkan dan memiliki manfaat.
Salah satu permainan tradisional yang sangat populer pada masanya adalah
gambaran(sebaran). Permainan tersebut juga mulai hilang seiring berjalannya waktu. di
dalam permainan gambaran memiliki unsur pengetahuan matematika mulai dari perkalian,
penjumlahan, peluang(statistika) dan masih banyak lagi. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengembangkan permainan gambaran untuk diaplikasikan ke dalam pembelajaran
khususnya matematika.
Juidul permainan : Kartu gambar (Gambaran)

Permainan ini sangat populer di era 90-an. Jumlah pemain dari permainan ini adalah minimal
2 orang.

Dalam permainan kartu ini bisa dimainkan dengan berbagai cara antara lain kartu pasangan,
tepukan, sebaran, tutupan, dan bantingan. Diantara cara tersebut cara bermain dengan kartu
paangan dan sebaran memiliki unsur pembelajaran matematika di dalamnya. Dan berikut
adalah teknis permainannya :

 Kartu pasangan
Di sini ada yang dinamakan bandar dan juga pemain biasa. Kartu digasut(dikocok)
terlebih dahulu oleh bandar, kemudian pemain akan menempatkan jumlah pasangnya
di hadapan kartu yang telah disusun. Kartu yang tak terpilih menjadi milik bandar dan
juga sebagai acuan untuk menentukan menang dan kalah. Pemain yang mendapat
angka yang lebih rendah dari bandar, kartunya akan ditarik oleh bandar. Namun, jika
lebih tinggi, bandar membayar sebanyak kartu taruhan si pemenang. Kartu yang
disusun oleh bandar memiliki nomor(angka) pada setiap kartunya. Kemudian pemain
memilih salah satu dari kartu tersebut. setelah dipilih maka bandar akan membuka
kartu lagi satu persatu untuk dipasangkan dengan kartu yang telah disusun. Bandar
akan membuka sebanyak jumlah kartu yang disusun dan kemudian nomor pada kartu
tersebut dijumlahkan atau dikalikan tergantung peraturan/kesepakatan yang dibuat.
Kemudian jika angka yang yang diperoleh pemain lebih besar maka bandar wajib
memberi karu sebanyak kartu yang dipasang oleh pemain. Dan jika angka yang
diperoleh bandar lebih besar maka bandar akan mengambil kartu pemain sebanyak
yang pemain pasang.
 Sebaran
Disini antara para pemain boleh memilih minimal 1 kartu. Kemudian kartu yang
mereka pilih akan diterbangkan/disebar. Maka akan ada kartu yang
terbuka(gambarnya terlihat) dan tertutup(terbalik) . kartu yang terbuka dinyatakan
yang menang. Jika terdapat lebih dari 2 pemain dan semua kartu terbuka maka
diulang terus sampai ada satu kartu yang terbuka.
Analisis Permainan :

Dalam permainan kartu ini terdapat aspek matematika yaitu perkalian, penjumlahan,
peluang (statistika)
Daftar Pustaka

Kurniawati RP. 2017. Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TEAMS GAMES
TOURNAMENT Berbantuan Media Kartu Umbul Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa Sekolah Dasar. Ilmu Pendidikan. 2(2): 196-201.

Pujiono. 2015. Pembelajaran Suku bangsa dan Budaya Indonesia melalui Kartu Umbul.
Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. 16(5): 40-44.

Nafisah M. 2018. Penerapan permainan Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Ketrampilan


Membaca di Kelas 1 Madrasah IBTIDAIYAH SWASTA SALAMAH Kota
Jambi[skripsi]. Jambi: UIN SAIFUDDIN JAMBI.

Rukiah. 2018. Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Siswa Pada Pembelajaran


Matematika dengan Menggunakan Permainan Kartu di Kelas II SDN Habau Tahun
Pelajaran 2016/2017. Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan. 4(2) : 9-20.

Cesarreta, Sulissusiawan dan Syambasril. 2018. Penerapan Media Permainan Kartu dalam
Pembelajaran MenulisPantun Untuk meningkatkan Kemampuan Siswa SMP.

Miftahuddin M, Arofah. 2020. Pengembangan Permainan Kartu Hitung Sebagai Media


Pembelajaran Perkalian Pada Siswa Kelas IV. Jurnal Ilmiah Kependidikan. 3(1): 108-
116.

Wahyuni Laela. 2020. Pengembangan Kemampuan Sosial Anak Usia 4-5 Tahun Melalui
Permainan Kartu Bergambar di TK AL HAMIDY Mataram. Jurnal Pendagogy. 7(1):
43-51.

Sukri YF, Indriani. 2017. Media Permaianan Kartu Gambar dengan Teknik Think Pair Share.
Prosiding Seminar Nasional. 3(1): 353-361.

Mardati A, Nur dkk. 2015. Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar dengan Teknik
Make a Match Untuk Kelas I SD. Jurnal Prima Edukasia. 3(2): 120-132.

Chowanda Andry. 2011. Perancangan Game Kartu Interaktif Berbasis Android menggunakan
Augmented Reality. Jurnal Comtech. 2(2): 726-735.

Anda mungkin juga menyukai