Sample Accounting SOP 1595075015 PDF
Sample Accounting SOP 1595075015 PDF
Accounting
Handbook
This sample book will guide company to
formulated, organized and implemented
Policy & Porcedure Manual
JULY 16
ABC-Financial Co.
Authored by: Sonny Marpaung
PUBLISH BY SM 1
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
I. Pendahuluan
Policy dan procedure manual ini telah direvisi dan diperbarui untuk memberikan referensi yang
komprehensif meliputi praktik standar akuntansi yang diterima secara umum di Indonesia (SAK).
Kebijakan dan prosedur manual ini telah ditulis berdasarkan praktik akuntansi dan secara konsisten
mematuhi Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.
Policy dan prosedur manual ini akan memberikan panduan bagi para Akuntan PT ABC-Financial
untuk melakukan praktik akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku
di Indonesia dan memberikan informasi terkini dalam laporan keuangan dan membantu manajemen
untuk melakukan pengendalian internal.
Kepatuhan terhadap policy dan procedure manual ini wajib untuk semua anggota accounting
department dan department lain yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
kebijakan dan praktik akuntansi yang di terapkan di PT ABC-Financial.
Regards,
Managing Director,
PUBLISH BY SM 2
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
1. Tujuan
Manual berikut ini adalah deskripsi sistem akuntansi dan tanggung jawab untuk Financial Controller,
Accounting Manager, Accounting Supervisor dan Accounting Staff PT ABC-Financial. PT PT ABC-
Financial adalah organisasi laba yang didirikan berdasarkan akta No.XXX tanggal 28 Oktober 1928
oleh Notaris XXXXX, S.H Notaris di Jakarta dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan hak Asasi
manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan N0.XXX HT.01.01.th.2000 tanggal 17 Agustus
2005. Akta Perusahaan mengalami perubahan dengan Akta Notaris No.XXX oleh XXXXX, S.H.,
tanggal 4 July 2010 dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusan No. AHU-XXXXX.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 29 Juli 2010.
- Tujuan dari manual ini adalah; untuk menetapkan policy dan prosedur akuntansi terperinci yang
akan digunakan untuk mencatat kegiatan transaksi keuangan pada PT ABC-Financial.
- Procedure manual ini berisi perincian yang menyertai keseluruhan kerangka kerja yang ditetapkan
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
2. Otoritas:
- Manual ini dikeluarkan di bawah wewenang accounting department head.
- Tanggal efektif untuk penerapan manual ini adalah tanggal penerbitan manual oleh accounting
department.
- Efektivitas dari manual ini adalah 2 tahun kalender/pembukuaan, dan tanggal effektifnya adalah
tanggal sejak disahkanya prosedur manual ini.
3. Kepatuhan:
- Kepatuhan terhadap manual ini wajib untuk semua entitas.
- Entitas terpusat dan cabang tidak boleh menerapkan kebijakan atau prosedur akuntansi yang
bertentangan dengan yang ditetapkan dalam manual ini.
Accounting entities; adalah semua elemen dalam departemen akuntansi termasuk petugas
yang ditempatkan di kantor cabang dan site office
Centralized accounting; adalah setiap entitas akuntansi yang akuntan seniornya memiliki
tanggung jawab utama untuk fungsi pemrosesan, pencatatan dan pelaporan transaksi dari
entitas tersebut.
Self accounting; adalah setiap entitas di mana setiap accounting officer memiliki tanggung
jawab utama untuk fungsi akuntansi dan pelaporan. Self accounting memiliki catatan
akuntansinya sendiri dan menyerahkan akun bulanan dalam bentuk yang ditentukan kepada
akuntan senior untuk konsolidasi.
PUBLISH BY SM 3
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PT ABC-Financial telah berkomitmen untuk menerapkan praktik terbaik dalam Good Corporate
Governance (GCG) untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas perusahaan. GCG menetapkan
peran dan akuntabilitas yang jelas untuk semua karyawan di setiap tingkat organisasi.
III-A) Berikut struktur organisasi accounting department beserta peran dan tanggung jawabnya;
PUBLISH BY SM 4
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
8. Mengindetifikasi dan mengevaluasi setiap kelemahan dalam aktivitas keuangan Perusahaan seperti
yang ditunjukkan oleh informasi akuntansi.
9. Mempersiapkan perencanaan modal kerja dan anggaran operasional Perusahaan.
10. Memastikan bahwa manajemen, atau entitas lain yang bertanggung jawab secara khusus,
beroperasi sesuai dengan anggaran yang disetujui.
11. Menyediakan catatan kontrol keuangan yang efektif pada semua pemangku proyek dan bekerja
secara berdampingan dengan manajer lain.
12. Mendefinisikan tanggung jawab semua staf akuntan di bawah kendalinya dan memastikan bahwa
mereka di supervise secara memadai.
13. Memastikan bahwa pelatihan dan pengembangan keterampilan staf akuntan dilakukan secara
berkala untuk meningkatkan kompetensi dan kulitas kerja.
14. Memastikan pengembangan akuntansi keuangan berbasis komputer dan sistem informasi
keuangan yang terintegrasi.
PUBLISH BY SM 6
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Risiko operasional menyatukan semua aspek paparan terkait risiko selain yang termasuk dalam ruang
lingkup definisi risiko pasar dan kredit yang didefinisikan secara luas. Pendekatan komprehensif
terhadap risiko operasional harus ditetapkan, berdasarkan pencegahan, mitigasi dan tindakan
perbaikan yang responsif. Pengendalian kepatuhan dan risiko operasional dalam Perusahaan sangat
bergantung pada kerangka dasar praktik Perusahaan yang sehat, dengan pemeriksaan dan
keseimbangan yang sesuai dan pemisahan tugas. Kerangka kerja ini didasarkan pada budaya kontrol
dan tanggung jawab secara keseluruhan, yakni;
- Staf yang berpengalaman dan integritas tinggi
- Catatan akuntansi dan operasional yang terperinci, lengkap dan akurat
- Kontrol atas akses ke aset dan sistem perusahaan
- Kepatuhan dengan prosedur operasional yang ditetapkan
Semua elemen kerangka kontrol di atas bergantung pada keberadaan dan dokumentasi kebijakan
kunci yang memadai. Perusahaan harus menetapkan kebijakan tersebut untuk mencakup semua aspek
utama kepatuhan dan risiko operasional untuk mencakup:
Kode etik
Peraturan staf
Tindakan dan prosedur disiplin
Pemulihan darurat
Kebijakan pengungkapan informasi dan kerahasiaan
Kebijakan anti-penipuan, korupsi dan pencucian uang
Kebijakan manajemen risiko operasional
PUBLISH BY SM 7
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Risiko eksternal dan internal yang dapat membahayakan kelangsungan bisnis Perusahaan dan tindakan
pencegahan yang diambil, yaitu;
- Risiko biaya, risiko ini dikendalikan dengan menerapkan anggaran yang ketat dan sistem kontrol
biaya.
- Risiko kredit, risiko ini dikendalikan dengan memiliki pinjaman (sebagian) sebagai suku bunga
tetap pinjaman jangka panjang.
- Risiko nilai tukar mata uang asing, risiko ini dikendalikan melalui lindung nilai, memprioritaskan
pemasok dalam negeri yang pembayarannya dalam mata uang Rupiah, dan sebaliknya, memiliki
biaya (sebagian) dalam Dolar AS (atau mata uang lainnya).
- Risiko tingkat bunga, risiko ini dikendalikan dengan memiliki pinjaman (sebagian) sebagai pinjaman
jangka panjang dengan bunga tetap.
- Risiko likuiditas, risiko ini dikendalikan dengan mencari ketentuan pembayaran terbaik untuk
piutang dan hutang Perusahaan dan kredit cerukan yang dapat digunakan untuk keperluan
darurat.
- Risiko harga, risiko ini dikendalikan dengan memperoleh kontrak jangka panjang, terutama untuk
pengadaan komponen penting dan bernilai tinggi.
- Risiko keselamatan kerja, risiko ini dikendalikan dengan menerapkan standar kerja sesuai dengan
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan OHSAS 18000: 2007.
- Risiko pencemaran lingkungan, risiko ini dikendalikan dengan menerapkan standar kerja sesuai
dengan ISO 14001: 2004 + Kor 1: 2009.
- Risiko kualitas & waktu kerja, risiko ini dikendalikan dengan menerapkan standar ISO 9001: 2008.
- Risiko kerusakan atau kerugian aset, risiko ini dikendalikan dengan menerapkan inspeksi lapangan
dan sistem perhitungan berkala. Selain itu, sebagian besar aset Perusahaan telah diasuransikan.
- Risiko proyek yang sedang berlangsung, risiko ini dikendalikan dengan mengasuransikan semua
konstruksi dengan asuransi komprehensif.
- Risiko klaim pihak ketiga, risiko ini dikendalikan dengan mengasuransikan liabilitas pihak ketiga.
- Risiko pengurangan proyek, tidak ada jaminan bahwa klien yang sudah ada akan terus menunjuk
perusahaan untuk melaksanakan proyek baru mereka, atau bahwa perusahaan akan memenangkan
kontrak dari klien baru. Pesanan yang berkurang akan mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.
- Risiko persaingan usaha, sektor konstruksi di Indonesia sangat kompetitif, dengan operator lokal
dan asing bersaing untuk mendapatkan kontrak. Ini dapat berdampak negatif terhadap potensi
pertumbuhan perusahaan dan karenanya kondisi keuangannya.
- Risiko kegagalan pembayaran, Jika pemilik proyek menunda pembayaran atau gagal membayar,
biaya dan piutang Perusahaan akan meningkat, yang akan berdampak negatif pada pendapatan
Perusahaan.
PUBLISH BY SM 8
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
ISO 9001 bagian 9.2.1 mengharapkan Perusahaan/manajemen untuk "melakukan audit internal pada
interval yang direncanakan untuk memberikan informasi tentang apakah sistem manajemen mutu
(QMS) sesuai dengan persyaratan standar internasional ini”.
Selain melaksanakan audit internal, manajemen menunjuk auditor eksternal untuk satu tahun periode
pembukuan. Pada akhir audit tahunan auditor eksternal memberikan pendapat auditor yang di
tandatangani tentang kebenaran dan kewajaran laporan keuangan perusahaan. Selain itu, mereka
menyiapkan surat komentar konstruktif dan / atau surat manajemen, yang menetapkan pandangan
Auditor dan tanggapan manajemen tentang efektivitas dan efisiensi kontrol. Surat ini ditinjau secara
rinci dan didiskusikan dengan manajemen. Kinerja auditor eksternal harus ditinjau secara berkala oleh
komite/manajemen audit.
PUBLISH BY SM 9
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 10
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Daftar Isi
I. Pendahuluan………………………………………………………………………….. 2
II. Latar Belakang Informasi……………………………………………………………... 3
III. Komitmen Management……………………………………………………………... 4
IV. Sistim Akuntansi……………………………………………………………………... 10
Appendix
Appendix A – Budgeting Form
Appendix B – Commercial Form
Appendix C – Petty Cash Form
Appendix D – Employee Advance Form
Appendix E – Rekonsiliasi AR & Ap
Appendix F – Rekonsiliasi Pajak
Appendix G – Fixed Asset
Appendix H – Stock
Appendix I – Revenue Tracking
Appendix J – Finacial Statement Analyst
PUBLISH BY SM 11
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Perusahaan harus memelihara dan melaporkan data keuangan menggunakan standar akuntansi yang
diterima secara umum, yakni ‘Standar Akuntansi Keuangan’ (SAK) revisi terakhir.
Pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar-besaran untuk menerapkan standar akuntansi baru, yang
sebagian besar konsisten dengan IAS. Beberapa standar yang diadopsi dari US GAAP dan buatan
sendiri lainnya. berlangsung selama 10 tahun setelah pengembalian IAI yang direvisi total PAI pada
tahun 1984 dan dikodifikasikan dalam buku "standar akuntansi keuangan (IFRS / SAK) pada 1 Oktober
1994." IAI mengadopsi pernyataan komite standar akuntansi internasional (IASC) sebagai dasar
standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Pada tahun 2008 dewan standar akuntansi keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (IAI DSAK) telah
memulai program konvergensi standar akuntansi keuangan Indonesia menuju standar pelaporan
keuangan internasional (IFRS) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB).
Program konvergensi telah berjalan secara bertahap dan pada akhir 2012, seluruh pernyataan standar
akuntansi keuangan Indonesia (IAS) lebih dari 60 IAS telah dilakukan dengan mengadopsi
penyesuaian IFRS.
Di Indonesia PSAK dapat dikonversi sepenuhnya menjadi IFRS melalui tiga tahap, yaitu tahap adopsi,
tahap persiapan akhir, dan tahap implementasi. Laporan keuangan utilitas harus disiapkan sesuai
dengan standar pelaporan keuangan internasional dan sesuai dengan hukum & tindakan nasional.
Untuk memenuhi standar akuntansi keuangan (SAK), konsep berikut harus tercermin dalam
pencatatan akuntansi:
1. Accruals concept, akrual basis mencatat pengeluaran dan pendapatan saat jatuh tempo (yaitu
dalam banyak kasus sebelum arus kas terkait terjadi).
2. Matching Concept, didasarkan pada asumsi bahwa biaya periode dibebankan pada saat terjadinya
dan dicocokkan dengan pendapatan terkait pada periode yang sesuai.
3. Recognition Concept, didasarkan pada asumsi bahwa pendapatan diakui ketika proses pendapatan
hampir selesai dan transaksi pertukaran telah terjadi.
4. Historical Cost Concept, didasarkan pada asumsi bahwa GAAP biasanya meminta aset dan
liabilitas dipertanggungjawabkan dan dilaporkan berdasarkan harga perolehan.
5. Materiality Concept, Didasarkan pada asumsi bahwa suatu barang adalah material jika penyertaan
atau kelalaiannya akan mempengaruhi atau mengubah penilaian orang yang beralasan dalam
ulasannya terhadap laporan keuangan.
PUBLISH BY SM 12
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
6. Cost/Benefit Concept, didasarkan pada asumsi bahwa biaya penyediaan informasi harus ditimbang
dengan manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan informasi tersebut.
7. Flexibility, Kebijakan dan prosedur akuntansi harus menjalani peninjauan dan revisi reguler ketika
perubahan dalam kebijakan perusahaan atau prinsip akuntansi yang mengatur dianggap tepat
PUBLISH BY SM 13
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
2. Chart of Account
Chart of account (COA) adalah dasar dari sistem akuntansi. Akun buku besar menjelaskan jenis aset,
kewajiban, pendapatan dan biaya. Kode buku besar PT ABC-Financial terdiri dari delapan digit dan
dipecah menjadi kisaran berikut:
1000 Harta
2000 Kewajiban
3000 Ekuitas
4000 Pendapatan
5000 Beban pokok penjualan
6000 Beban overhead penjualan
7000 Beban umum dan administrasi
8000 Pendapatan (beban) bukan dari aktivitas operasional
Deskripsi jenis transaksi yang termasuk dalam setiap kode akun disediakan di bawah ini:
Account ID Account Name Account Description
Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran tunai (non
10-100-000 Kas Kecil operasional) yang nilainya tidak melebihi ketentuan yang
telah ditetapkan.
Akun ini digunakan untuk mencatat semua transaksi bank
10-200-000 Bank
yang terjadi dalam suatu periode tertentu.
Akun ini digunakan untuk mencatat kredit yang timbul
11-100-000 Piutang Usaha
akibat transaksi antara penjualan barang atau jasa.
Akun ini digunakan untuk mencatat persedian barang yang
12-100-000 Persediaan akan di jual dalam suatu periode tertentu ataupun akan
digunakan dalam proses produksi.
Akun ini digunakan untuk mencatat sejumlah uang yang
13-100-000 Uang Muka dikeluarkan untuk pembayaran transaksi dimana barang
maupun jasa belum diterima.
Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran atas beban
14-100-000 Beban Dibayar Dimuka usaha yang telah dapat ditentukan penggunaanya, dimana
manfaatnya belum diterima.
Akun ini digunakan untuk mencatat uang muka pajak yang
15-100-000 Pajak Dibayar Dimuka nantinya di akhir tahun akan dijadikan sebagai pengurang
pajak terhutang.
Akun ini digunakan untuk mencatat nilai bersih dari harta
16-100-000 Harta Tetap
berwujud yang dimiliki oleh perusahaan.
Akun ini digunakan untuk mencatat kewajiban yang timbul
20-100-100 Hutang Usaha
akibat transaksi pembelian barang atau jasa.
PUBLISH BY SM 14
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 15
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
1. Mengidentifikasi, menganalisis, melakukan verifikasi transaksi bisnis dan menyiapkan entri jurnal;
Proses akuntansi dimulai dengan mengidentifikasi dan menganalisis transaksi dan peristiwa bisnis.
Tidak semua transaksi dan peristiwa dimasukkan ke dalam sistem akuntansi. Hanya yang terkait
dengan entitas bisnis yang termasuk dalam proses. Transaksi yang diidentifikasi kemudian dianalisis
dan diverikasi untuk menentukan akun yang terpengaruh dan jumlah yang akan dicatat. Langkah
pertama termasuk persiapan dokumen bisnis, atau sumber dokumen. Dokumen bisnis berfungsi
sebagai dasar untuk mencatat transaksi. Jurnal adalah buku/kertas/elektronik, di mana transaksi
dicatat. Transaksi bisnis dicatat menggunakan sistem pembukuan double entry.
2. Posting entri jurnal ke akun buku besar (geberal ledger) yang berlaku; Juga dikenal sebagai Buku
Entri Final, buku besar adalah kumpulan akun yang menunjukkan perubahan yang dibuat untuk
setiap akun sebagai hasil dari transaksi masa lalu, dan saldo mereka saat ini. Setelah memposting
semua transaksi ke buku besar, saldo masing-masing akun sekarang dapat ditentukan.
3. Persiapkan saldo percobaan (trial balance) yang belum disesuaikan dari buku besar; Neraca uji
coba disiapkan untuk menguji kesetaraan antara debit dan kredit. Semua saldo akun diekstraksi dari
buku besar dan diatur dalam satu laporan. Setelah itu, semua saldo debit ditambahkan. Semua saldo
kredit juga ditambahkan. Total debit harus sama dengan total kredit. Ketika kesalahan ditemukan,
koreksi entri dibuat untuk memperbaikinya atau membalikkan efeknya. Namun perhatikan bahwa
tujuan neraca saldo hanya menguji kesetaraan total debit dan total kredit dan bukan untuk
PUBLISH BY SM 16
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
menentukan kebenaran catatan akuntansi. Beberapa kesalahan dapat terjadi seperti double postingan
atau kegagalan untuk mencatat transaksi.
4. Menganalisis saldo percobaan (trial balance) dan membuat entri penyesuaian (adjustment entries)
akhir periode; Entri penyesuaian disiapkan sebagai aplikasi dasar akrual akuntansi. Pada akhir periode
akuntansi, beberapa biaya mungkin telah terjadi tetapi belum dicatat dalam jurnal. Beberapa
penghasilan mungkin telah diperoleh tetapi tidak dimasukkan dalam buku. Entri penyesuaian
disiapkan untuk memperbarui akun sebelum dirangkum dalam laporan keuangan. Entri penyesuaian
dibuat untuk akrual pendapatan, akrual biaya, penangguhan (metode pendapatan atau metode
kewajiban), pembayaran di muka (metode aset atau metode pengeluaran), depresiasi, dan penyisihan.
5. Posting entri jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) dan siapkan saldo uji coba yang
disesuaikan; Saldo uji coba yang disesuaikan dapat disiapkan setelah jurnal penyesuaian dibuat dan
sebelum laporan keuangan disusun. Ini untuk menguji apakah debit sama dengan kredit setelah
penyesuaian entri dibuat.
6. Gunakan saldo percobaan yang disesuaikan (adjusted trial balance) untuk menyiapkan laporan
keuangan; Ketika akun sudah mutakhir dan kesetaraan antara debet dan kredit telah diuji, laporan
keuangan sekarang dapat disiapkan. Laporan keuangan adalah produk akhir dari sistem akuntansi.
Seperangkat laporan keuangan lengkap terdiri dari:
Pernyataan Penghasilan Komprehensif (Laporan Penghasilan dan Penghasilan Komprehensif
Lainnya)
Pernyataan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan atau Neraca
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
7. Close all temporary income statement accounts with closing entries; Akun sementara atau
nominal, yaitu akun laporan laba rugi, ditutup untuk mempersiapkan sistem untuk periode akuntansi
berikutnya. Akun sementara meliputi akun pendapatan, pengeluaran, dan penarikan. Barang-barang
ini diukur secara berkala. Akun ditutup ke akun ringkasan (biasanya, Ringkasan Penghasilan) dan
kemudian ditutup lebih lanjut ke akun modal yang sesuai. Perhatikan bahwa entri penutupan hanya
dibuat untuk akun sementara. Akun riil atau permanen, mis. Akun neraca, tidak ditutup.
8. Persiapkan saldo percobaan (post closing trial-balance) pasca-penutupan untuk periode akuntansi
berikutnya; Dalam siklus akuntansi, langkah terakhir adalah menyiapkan saldo uji coba pasca-
penutupan. Ini siap untuk menguji kesetaraan debit dan kredit setelah entri penutupan dibuat. Karena
akun sementara sudah ditutup pada titik ini, saldo uji coba pasca-penutupan hanya berisi akun nyata.
9. Persiapkan entri terbalik (reversing entries) untuk membatalkan entri penyesuaian sementara jika
berlaku; Membalikkan entri adalah opsional. Mereka disiapkan pada awal periode akuntansi baru
untuk memfasilitasi proses pencatatan yang lebih halus dan lebih konsisten. Pada langkah ini, entri
penyesuaian yang dibuat untuk akrual pendapatan, akrual biaya, penangguhan berdasarkan metode
pendapatan, dan pembayaran di muka dengan metode biaya hanya dibalik.
PUBLISH BY SM 17
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Untuk memastikan bahwa laporan keuangan bulanan akurat dan tepat waktu, perusahaan akan
menggunakan entri jurnal standar, entri jurnal berulang, dan daftar periksa untuk tugas-tugas yang
harus diselesaikan.
Peran dan tanggung jawab accounting manager saat aktivitas month end closing;
1. Mertahankan pemahaman menyeluruh tentang pelaporan keuangan dan struktur buku besar
2. Meninjau & memproses laporan akhir bulan yang disiapkan oleh staff akuntan
3. Memantau dan menganalisis data akuntansi untuk mendukung laporan keuangan
4. Menetapkan dan menegakkan metode, kebijakan, dan prinsip akuntansi yang tepat
5. Memastikan penutupan akhir bulan yang akurat dan tepat waktu
6. Membantu dalam pengembangan dan implementasi prosedur dan fitur baru untuk meningkatkan
alur kerja departemen
7. Memberikan saran kepada staf tentang penanganan transaksi pelaporan non-rutin
8. Mengambil keputusan terhadap kebijakan dan perlakuan akuntansi yang terkait dengan laporan
akhir bulan
Peran dan tanggung jawab acounting staff saat aktivitas month end closing
1. Mempersiapkan penyampaian laporan akhir bulan untuk Accounting Manager terpenuhi
2. Memastikan bahwa laporan yang disajikan, bahwa semua akun buku besar direkonsiliasi secara
bulanan
3. Mempersiapkan entri buku besar umum month end closing
4. Meninjau rekonsiliasi untuk memastikan bahwa rekonsiliasi disiapkan dengan benar dan
menindaklanjuti hal-hal yang tidak biasa
5. Rekonsiliasi rekening bank, dan menyiapkan entri jurnal yang terkait
6. Mengawasi persiapan faktur, piutang, hutang, penerimaan kas, pembayaran tunai, dan fungsi
buku besar
7. Memastikan semua dokumen akuntansi, legal & pajak disimpan di tempat yang aman dan mudah
dicari jika diperlukan
PUBLISH BY SM 18
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
WK Mo Tu We Th Fr Sa Su
1 1 2 3 4
2 5 6 7 8 9 10 11
3 12 13 14 15 16 17 18
4 19 20 21 22 23 24 25
5 26 27 28 29 30 31
Saat proses akhir tutup buku, beberapa hal berikut harus dilakukan terlebih dahulu;
Menghentikan pemrosesan transaksi akuntansi untuk current year.
Menentukan tanggal cut-off. Ini adalah tanggal ketika pemrosesan faktur lebih lanjut dihentikan,
3 minggu setelah akhir tahun keuangan. Setiap faktur yang diterima setelah tanggal ini akan
dibayarkan pada tahun keuangan berikutnya, demikian pula pendapatan yang diterima harus
dimasukkan ke bank pada tahun anggaran berikutnya.
Menyiapkan beberapa rekonsiliasi akun, sebagai berikut;
Rekonsiliasi buku kas (petty cash); memastikan bahwa semua transaksi kas adalah akumulasi
dari setiap transaksi setiap bulanya (setiap penggantian kas kecil), memastikan semua
replenishment telah dilengkapi dengan disbursement report, dan setiap bulanya telah
dilakukan cash count report untuk memastikan saldo akhir di buku besar sama dengan actual.
PUBLISH BY SM 19
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Rekonsiliasi bank, menyoroti semua item yang tidak cocok yang akan dimasukkan sebagai
pendapatan atau memeriksa pembayaran mana yang belum diperbarui oleh bank dan
karenanya tidak muncul pada laporan bank. Saldo akhir di bank statement harus sama dengan
total saldo bank di buku. Jika selisih muncul karna selisih kurs, maka perbedaan atas selilish
kurs tersebut harus disesuaikan.
Rekonsiliasi hutang, daftar orang atau organisasi tempat peerusahaan berutang uang, pada
akhir periode akuntansi, tetapi belum membayar. Ini akan menjadi faktur yang diterima tetapi
belum dibayar. Jumlah Jumlah hutang di buku besar harus sama dengan jumlah hutang yang
belum di bayar.
Rekonsiliasi piutang, daftar orang atau organisasi yang berutang uang kepada perusahaan pada
akhir periode akuntansi, tetapi belum membayar kepada perusahaan. Jumlah piutang pada
buku besar harus sama dengan jumlah piutang yang belum tertagih.
Rekonsiliasi prabayar (Prepaid), kebalikan dari akrual karena berkaitan dengan pengeluaran
atau jumlah yang telah dibayar tetapi berhubungan dengan periode mendatang, misalnya;
sewa, asuransi dan pajak dibayar dimuka. Khusus untuk pajak dibayar muka, jumlah tercatat
di buku besar harus sama dengan jumlah bukti potong yang diterima aktif untuk pajak
penghasilan dan jumlah faktur pajak masukan aktif yang diterima untuk PPN.
Hitung penyusutan aset tetap perusahaan untuk mengalokasikan biaya setiap aset selama masa
manfaatnya.
Membuat accrual jurnal, yakni berkaitan dengan pengeluaran yang berhubungan dengan periode
mendatang tetapi belum terjadi pembayaran, misalnya; gaji dan tunjangan, BPJS, sewa, atau tagihan
rutin lainya.
Membuat koreksi fiscal, menentukan taksiran pajak kini, dan memindahkan jumlah pajak
terhutang kedalam akun hutang pajak jika terjadi kekurangan pembayaran pajak penghasilan badan
atau memindahkan jumlah kredit pajak ke neraca jika terjadi kelebihan dari pajak penghasilan yang
sudah dibayar dimuka.
Memindahkan saldo laba/rugi bersih kedalam akun laba ditahan.
Menghasilkan year-end report dan menyiapkan adjustment entires.
Posting adjustment entries akhir dalam buku besar umum (general ledger) dan siapkan saldo uji
coba (post-closing trail balance) pasca penutupan untuk periode akuntansi berikutnya.
Tutup tahun lama dan buat kembali.
Siapkan tahun fiskal baru.
PUBLISH BY SM 20
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Pembukuan akan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah Indonesia atau IDR. Transaksi selama tahun
berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan menerapkan pada mata uang asing
jumlah nilai tukar spot antara Rupiah dan mata uang asing pada tanggal transaksi. Semua perbedaan
selisih kurs harus diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
Pada akhir periode pelaporan, pos moneter mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah
menggunakan kurs penutupan, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember.
Perbedaan kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada penerjemahan pos moneter
dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Pembukuan selisih kurs dalam SAK diatur dalam tiga standar dan satu interpretasi, yaitu PSAK 10,
PSAK 11, PSAK 26 dan ISAK 4. Hal ini terjadi karena transaksi yang dapat menimbulkan selisih kurs
mempunyai jenis dan tujuan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Agar penyajian laporan
keuangan lebih akurat dan transparan membutuhkan perlakuan yang berbeda, walaupun yang menjadi
objek pembukuan sama, yaitu selisih kurs valuta asing.
- PSAK 10 paragraf 28. Ketentuan umum untuk akuntansi selisih kurs diatur dalam paragraf 28
PSAK 10. Prinsip umum itu menyatakan: selisih kurs akibat penjabaran aktiva dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing pada tanggal neraca dan laba rugi yang timbul dari transaksi valas diakui dalam
laporan laba rugi periode berjalan. Selisih kurs baik realized dan unrealized harus dilaporkan dalam
periode berjalan.
Namun untuk hal-hal tertentu ada beberapa pengecualian, seperti diatur dalam PSAK 26, PSAK 11
paragraf 32, PSAK 10 paragraf 32 (ISAK 4).
- PSAK 26. Standar ini merupakan salah satu pengecualian umum dalam mem-bukukan selisih kurs
sebagai akibat dari biaya pinjaman. Jika perusahaan melakukan pembangunan suatu aktiva,
pembangunan ini dibiayai dari pinjaman valas, ada bunga, ada selisih kurs dan ada premi swap maka
akuntansi selisih kurs mengikuti ketentuan yang ada dalam PSAK 26.
Setelah PSAK 26: “akuntansi bunga untuk periode konstruksi” direvisi pada Januari 1997 dan diubah
menjadi “biaya pinjaman”, maka pengertian bunga pinjaman menjadi luas. PSAK 26 menyatakan bahwa
PUBLISH BY SM 21
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
yang termasuk biaya pinjaman terdiri dari: amortisasi diskonto atau premium, bunga, biaya yang
terkait dengan pinjaman (biaya konsultasi, ahli hukum dan commitment fee), dan selisih kurs atau
premi hedging. Perlakukan akuntansi untuk biaya pinjaman bisa 2 macam, yaitu:
Langsung dibebankan pada periode terjadinya; hal ini diajukan bila pinjaman dana itu
digunakan untuk memperoleh non qualifying assets dan tujuan lainnya.
Dikapitalisasi ke dalam nilai asset; bila pinjaman dana digunakan untuk
memperoleh/mengkonstruksi dan memproduksi aktiva yang memenuhi syarat qualifying
assets. Qualifying asset merupakan aktiva yang membutuhkan waktu cukup lama agar siap
untuk digunakan atau dijual.
- PSAK 11 paragraf 32, merupakan pengecualian kedua untuk investasi neto pada entitas asing.
Contoh, suatu perusahaan punya anak perusahaan di luar negeri. Akuntansi perusahaan anak
mengikuti mata uang asing. Laporan perusahaan anak harus dijabarkan dan dikonsolidasikan dengan
induknya, karena perusahaan induk menggunakan rupiah, maka harus dirupiahkan. Proses penjabaran
ini menimbulkan selisih kurs. Selisih kurs ini tidak masuk ke laba rugi melainkan masuk ke ekuitas.
- PSAK 10 paragraf 32 (ISAK 4), Pengecualian ketiga mengenai perlakuan akuntansi selisih kurs di-
atur dalam PSAK 10 paragraf 32 mengenai alternatif yang diizinkan dalam depresiasi luar biasa. Ketika
ketentuan itu akan diimplementasikan menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai kalangan, maka
dikeluarkan interpretasinya, yaitu ISAK 4. Ketentuan ini menyatakan selisih kurs dapat disebabkan
karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang yang tidak mungkin dilakukan
hedging dan menimbulkan kewajiban yang tak terselesaikan akibat perolehan aktiva yang harus
dibayar dalam suatu mata uang asing. Selisih kurs tersebut dapat dimasukkan sebagai nilai tercatat
yang disesuaikan jika tidak melampaui jumlah terendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan
amount recoverable dari penjualan atau penggunaan aktiva tersebut.
International Ac-counting Standard (IAS) No. 21, yang menyatakan bahwa selisih kurs dapat
disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang dimana tidak mungkin
dilakukan hedging dan menimbulkan kewajiban yang tak terselesaikan akibat perolehan aktiva yang
harus dibayar dalam suatu mata uang asing. Selisih kurs dimasukkan sebagai nilai tercatat (carrying
amount) aktiva yang bersangkutan dengan ketentuan nilai tercatat tersebut tidak melampaui jumlah
antara replacement cost dan jumlah amount recoverable.
PUBLISH BY SM 22
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
5. Kebijakan Akuntansi
Prinsip akuntansi PT ABC-Financial akan konsisten dengan semua undang-undang yang berlaku.
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia (PSAK). Dasar penyusunan laporan keuangan kecuali laporan arus kas adalah dasar akrual.
Laporan keuangan disusun berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur
seperti yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di setiap akun. Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas ke dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
b. Piutang usaha; Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Perusahaan menyediakan
penyisihan penurunan nilai piutang berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kondisi dan
kolektibilitas masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
c. Biaya dibayar di muka; Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan
menggunakan metode garis lurus.
d. Fixed Asset; Fixed Aset pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga
pembelian dan biaya apa pun yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diperlukan agar dapat beroperasi dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen.
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan, dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Biaya hukum hak atas
tanah ketika tanah diperoleh pada awalnya diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak
diamortisasi. Biaya perpanjangan hukum atas hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan
diamortisasi selama umur hukum dan hak ekonomi tanah yang lebih pendek. Biaya selanjutnya
termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset terpisah, jika sesuai, hanya jika besar
kemungkinan manfaat ekonomi masa depan terkait dengan item tersebut akan mengalir ke
perusahaan dan biaya item dapat diukur dengan andal. Penyusutan aset tetap dimulai ketika tersedia
untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat aset sebagai berikut:
PUBLISH BY SM 23
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Aset tetap yang dibangun sendiri disajikan sebagai bagian dari aset tetap dalam “Aset dalam
Konstruksi” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang
terjadi sehubungan dengan konstruksi aset ini dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset dalam
konstruksi. Biaya aset dalam konstruksi harus mengecualikan keuntungan internal, biaya jumlah bahan
terbuang yang tidak normal, tenaga kerja, atau sumber daya lainnya yang terjadi. Akumulasi biaya
akan ditransfer ke masing-masing pos aset tetap pada saat aset tersebut selesai atau siap digunakan
dan disusutkan sejak operasi.
Jumlah tercatat item aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak ada
manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Setiap
keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan (yang ditentukan sebagai
perbedaan antara hasil pembuangan bersih, jika ada, dan jumlah tercatat dari item) termasuk dalam
laba rugi ketika item tersebut dihentikan pengakuannya.
f. Penurunan nilai asset; Pada akhir setiap periode pelaporan, perusahaan menilai apakah ada indikasi
bahwa suatu aset dapat mengalami penurunan nilai. Jika ada indikasi seperti itu, perusahaan harus
memperkirakan jumlah yang dapat dipulihkan dari aset. Jumlah terpulihkan ditentukan untuk aset
individual, jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas
aset. Jumlah terpulihkan adalah lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilainya
digunakan. Nilai pakai adalah nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan dari aset atau unit
penghasil kas.
Nilai kini dihitung dengan menggunakan tarif diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu
uang dan risiko spesifik untuk aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.Jika, dan hanya jika,
jumlah terpulihkan suatu aset kurang dari jumlah tercatatnya, jumlah tercatat aset tersebut harus
dikurangi menjadi jumlah terpulihkannya. Pengurangannya adalah kerugian penurunan nilai dan diakui
segera dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya untuk aset
selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan
untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak kerugian penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini
masalahnya, jumlah tercatat aset akan dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Peningkatan itu adalah
pembalikan dari kerugian penurunan nilai.
PUBLISH BY SM 24
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
g. Sewa; Penentuan apakah suatu perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung suatu sewa adalah
sewa pembiayaan atau sewa operasi tergantung pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk
kontrak pada tanggal dimulainya sewa. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika ia
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan. Suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika tidak secara substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan. Perusahaan mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan
liabilitas dalam laporan posisi keuangan dengan jumlah yang sama dengan nilai wajar aset sewaan atau
nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
h. Aset Tak Berwujud; Aset tidak berwujud diukur pada pengakuan awal sebesar biaya perolehan.
Setelah pengakuan awal, aset tidak berwujud dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi
amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Masa manfaat aset tidak berwujud dinilai hingga
terbatas atau tidak terbatas.
i. Pendapatan Diterima Dimuka; Uang muka yang diterima untuk proyek dalam proses dan untuk
penjualan barang diakui sebagai pendapatan diterima dimuka dan akan dihitung ketika proyek selesai
atau ketika barang telah dijual.
j. Imbalan pasca kerja; Manfaat Karyawan jangka pendek; Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika
seorang karyawan memberikan layanan selama periode akuntansi, sebesar jumlah yang tidak
didiskontokan dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayarkan sebagai imbalan
atas layanan tersebut. Imbalan kerja jangka pendek termasuk seperti upah, gaji, bonus dan insentif.
Imbalan Pasca Kerja; Imbalan pasca-kerja seperti pensiun, pesangon dan pembayaran jasa dihitung
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
k. Pengakuan pendapatan dan beban; Pendapatan diakui ketika besar kemungkinan manfaat ekonomi
akan mengalir ke Grup dan jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal. Pendapatan diukur pada
nilai wajar dari imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, potongan harga dan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN). Beban diakui berdasarkan masa manfaat dan diakui pada saat terjadinya (dasar
akrual).Biaya kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu, biaya
yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan ke kontrak, dan
biaya lain yang secara khusus dibebankan kepada pelanggan berdasarkan ketentuan kontrak.
l. Transaksi Pihak Hubungan Istimewa; Pihak-pihak terkait definisi adalah sebagai berikut:
a. Seseorang atau anggota keluarga terdekatnya terkait dengan Perusahaan jika orang itu:
Memiliki kendali atau kendali bersama atas Perusahaan
Memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan atau
Adalah anggota personil manajemen kunci Perusahaan atau orang tua Perusahaan
b. Entitas terkait dengan Perusahaan jika salah satu dari kondisi berikut ini berlaku:
Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari perusahaan yang sama (yang berarti bahwa
masing-masing orang tua, anak perusahaan dan sesama anak perusahaan terkait dengan yang
lain)
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu perusahaan yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya)
PUBLISH BY SM 25
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Kedua entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lainnya adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga
c. Entitas tersebut adalah program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan itu sendiri rencana
semacam itu, pengusaha sponsor juga terkait dengan Perusahaan
d. Entitas dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam (a)
e. Seseorang yang diidentifikasi dalam (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
merupakan anggota personel manajemen utama entitas (atau entitas induk dari entitas). Transaksi
dilakukan berdasarkan persyaratan yang disepakati oleh para pihak, yang mungkin tidak sama
dengan transaksi antara pihak yang tidak terkait. Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan
pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan yang relevan dengan laporan keuangan.
m. Pajak penghasilan; Beban pajak adalah jumlah keseluruhan yang termasuk dalam penentuan laba
rugi untuk periode yang bersangkutan dengan pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak
tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali untuk pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau
peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau langsung dalam ekuitas. Dalam hal
ini, pajak diakui masing-masing dalam penghasilan komprehensif atau ekuitas.
Pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya, sepanjang tidak dibayar, diakui sebagai
kewajiban. Jika jumlah yang telah dibayarkan sehubungan dengan periode berjalan dan periode
sebelumnya melebihi jumlah yang harus dibayar untuk periode-periode tersebut, kelebihan tersebut
akan diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya
akan diukur pada jumlah yang diharapkan akan dibayarkan kepada (pulih dari) otoritas perpajakan,
menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah diberlakukan atau secara substansial
diberlakukan pada akhir dari periode pelaporan. Manfaat pajak terkait dengan rugi fiskal yang dapat
dilakukan untuk memulihkan pajak kini pada periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak
tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak yang belum digunakan dan kredit pajak yang belum
digunakan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak di masa mendatang akan tersedia sehingga
dapat dimanfaatkan untuk kerugian pajak yang belum digunakan dan kredit pajak yang belum
digunakan.
Kewajiban pajak tangguhan harus diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, kecuali
sejauh kewajiban pajak tangguhan timbul;
a) Pengakuan awal atas itikad baik
b) Pengakuan awal suatu aset atau liabilitas dalam suatu transaksi yang bukan merupakan kombinasi
bisnis dan pada saat transaksi, tidak memengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
Aset pajak tangguhan harus diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sejauh
kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia di mana perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dapat digunakan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal suatu
aset atau kewajiban dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi
tidak memengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset dan liabilitas pajak tangguhan
diukur pada tarif pajak yang diharapkan berlaku pada periode ketika aset direalisasikan atau liabilitas
diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah diberlakukan atau secara
substansial diberlakukan pada akhir periode pelaporan. Pengukuran liabilitas pajak tangguhan dan aset
PUBLISH BY SM 26
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
pajak tangguhan harus mencerminkan konsekuensi pajak yang akan mengikuti cara perusahaan
mengharapkan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat
aset dan liabilitasnya. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada akhir setiap periode pelaporan.
Perusahaan harus mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan sepanjang tidak mungkin lagi
tersedia laba kena pajak yang cukup untuk memungkinkan manfaat sebagian atau seluruh aset pajak
tangguhan untuk digunakan. Setiap pengurangan tersebut harus dibalik sejauh kemungkinan ada laba
kena pajak yang cukup tersedia.
Perusahaan mengimbangi aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika;
a) Perusahaan memiliki hak yang dapat ditegakkan secara hukum untuk menetapkan aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini
b) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama untuk keduanya;
1. Entitas kena pajak yang sama
2. Entitas kena pajak yang berbeda yang berniat untuk menyelesaikan kewajiban pajak dan aset saat
ini secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan, di
setiap periode di masa depan di mana sejumlah besar kewajiban atau aset pajak tangguhan diharapkan
untuk diselesaikan atau pulih
Perusahaan mengimbangi aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika;
a) memiliki hak yang dapat ditegakkan secara hukum untuk menetapkan jumlah yang diakui
b) bermaksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
kewajiban secara bersamaan
n. Biaya Pinjaman; Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan biaya penjualan
jika memenuhi syarat untuk dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya penjualan. Jika tidak bias
dikapitalisasi maka biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari
bunga dan biaya keuangan lainnya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan pinjaman dana.
PUBLISH BY SM 27
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
6.1. Pengantar
Penganggaran memaksa Perusahaan untuk merencanakan cara menggunakan aset perusahaan (aset
adalah sumber daya, termasuk uang tunai, bangunan, mesin, karyawan, teknologi, dll) dengan bijak
untuk menghasilkan pendapatan. Anggaran dapat membantu membantu perencanaan operasi aktual
dengan memaksa Perusahaan mempertimbangkan bagaimana kondisinya dapat berubah dan langkah
apa yang harus diambil sekarang dan dengan mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan
masalah sebelum timbul. Ini juga membantu mengoordinasikan kegiatan organisasi Perusahaan dengan
memaksa para manajer untuk memeriksa hubungan antara organisasi mereka dalam operasi dan
orang-orang dari departemen lain. Hal-hal penting lainnya dari anggaran termasuk:
Untuk mengontrol sumber daya
Untuk mengkomunikasikan rencana ke berbagai manajer pusat tanggung jawab
Untuk memotivasi manajer agar berusaha mencapai tujuan anggaran
Untuk mengevaluasi kinerja manajer
Untuk memberikan visibilitas ke dalam kinerja perusahaan
Untuk akuntabilitas
Anggaran Perusahaan adalah bagian dari proses yang awalnya dikembangkan, kemudian terus
dipantau dari waktu ke waktu, dan merupakan pernyataan tindakan moneter untuk periode itu.
Sejalan dengan hasil yang ingin dicapai perusahaan, perencanaan anggaran merupakan faktor utama
dalam menentukan strategi bisnis perusahaan. Oleh karena itu perusahaan mengharuskan semua
manajer departemen untuk peduli dan memberi perhatian khusus pada proses penganggaran yang
telah ditetapkan dan dirumuskan dalam manual Policy & Prosedur Manual.
6.3 Definisi
Penganggaran adalah proses mempersiapkan pernyataan terperinci dari hasil keuangan yang
diharapkan untuk periode waktu tertentu di masa depan. Ada dua kata kunci dalam pernyataan itu.
Kata kunci pertama adalah "diharapkan." Diharapkan berarti sesuatu yang kemungkinan akan terjadi.
Kata kunci kedua adalah "masa depan" yang merupakan periode di masa yang akan datang. Jadi,
penganggaran adalah proses menyiapkan laporan terperinci hasil keuangan yang kemungkinan akan
terjadi dalam periode di masa mendatang.
PUBLISH BY SM 28
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
apa pekerjaan dan tanggung jawab mereka dan bagaimana mereka diharapkan untuk melakukannya.
Apa yang diharapkan Perusahaan dari periode penganggaran (informasi, analis, estimasi, dll) hingga
membuat keputusan bisnis?
Proyeksi Anggaran dan Keuangan, sebagian besar anggaran adalah langkah pertama perusahaan dalam
proyeksi keuangan. Jika perusahaan mengambil anggaran mereka beberapa langkah ke depan, maka
perusahaan memiliki laporan keuangan yang memproyeksikan masa depan. Penting bagi perusahaan
untuk memproyeksikan anggaran mereka ke depan 3 tahun dan bahkan 5 tahun, contohnya,
perusahaan perlu memproyeksikan pengeluaran mereka untuk pabrik baru yang rencana
pengembangannya diharapkan akan selesai dalam tiga tahun, atau di mana periode commissioning
biasanya memakan waktu lima tahun untuk produksi stabil. Penting untuk mengembangkan neraca
masa depan dan laporan arus kas serta laporan laba rugi. Jelas, angka-angka itu diperkirakan dan
harus diperbarui ketika anggaran jangka pendek perusahaan dikembangkan.
Memproyeksikan arus kas adalah penting agar perusahaan akan selalu tahu dalam posisi arus kas
positif dan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Berharap perusahaan dapat
mengembangkan anggaran keuangan yang baik, yang dapat mengendalikan arus kas, dan sangat
penting bagi bisnis perusahaan jika perusahaan ingin memenuhi kewajiban perusahaan tepat waktu.
Proses penganggaran modal adalah cara yang terukur bagi perusahaan untuk menentukan
profitabilitas ekonomi dan keuangan jangka panjang dari proyek investasi. Penganggaran modal juga
penting bagi perusahaan karena menciptakan proses langkah demi langkah yang terstruktur yang
memungkinkan perusahaan untuk;
- Mengembangkan dan merumuskan tujuan strategis jangka panjang
- Mencari proyek investasi baru
- Memperkirakan dan memperkirakan arus kas masa depan
- Memfasilitasi transfer informasi
- Pemantauan dan Pengendalian Pengeluaran
- Pembuatan Keputusan
Singkatnya, proses penganggaran modal adalah alat dimana perusahaan mengelola peluanginvestasinya
dalam aset tetap dengan mengevaluasi arus kas masuk dan arus keluar dari peluang tersebut. Setelah
proyek telah diidentifikasi, manajemen kemudian memulai proses keuangan untuk menentukan
apakah proyek harus dikejar atau tidak.
Anggaran Operasional; Anggaran operasional tidak sama dengan anggaran modal. Anggaran
operasional memberikan perkiraan yang cukup baik mengenai volume dan sumber yang terkait
dengan: jenis dan jumlah pengeluaran di masa depan yang diperlukan untuk melanjutkan bisnis sehari-
hari, proyek dan operasi, seperti pengeluaran peralatan dan gaji.
PUBLISH BY SM 29
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Terlampir piramida hirarki tujuan dan sasaran yang dikembangkan oleh Perusahaan;
Team
Staff
Individual
Individual
Increasingly Notes:
Strategic Action plan
Strategic Plan
PUBLISH BY SM 30
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Objektif memiliki peran sentral dalam pengambilan keputusan strategis, keputusan diambil dengan
mempertimbangkan tujuan, strategi adalah serangkaian tindakan yang memungkinkan bisnis untuk
memenuhi tujuannya. Bagian pertama dalam rencana strategis selalu "ke mana perusahaan ingin
pergi" dan "bagaimana perusahaan akan sampai di sana.
Sasaran, perencanaan dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran. Tujuan adalah hasil kualitatif
dan kuantitatif yang diinginkan. Sasaran juga menyediakan standar untuk mengukur kinerja
manajerial. Organisasi besar biasanya mengembangkan hierarki tujuan. Manajemen puncak memiliki
tujuan yang berbeda dengan tingkat yang lebih rendah dalam organisasi. Tujuan, organisasi
perusahaan telah menekankan di sini bahwa tujuan memberikan arahan dasar untuk perencanaan.
Objektif memberikan arahan yang lebih spesifik tingkat perusahaan.
PUBLISH BY SM 31
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Peramalan keuangan (Financial Projecting) adalah praktik memproyeksikan dampak kuantitatif tren
dan perubahan dalam lingkungan operasi pada operasi masa depan. Oleh karena itu, ini merupakan
bagian integral dari semua upaya perencanaan yang sedang berlangsung. Peramalan keuangan penting
karena beberapa alasan;
Peramalan memfasilitasi upaya perencanaan dengan menghitung biaya / manfaat masa depan
dari keputusan strategis. Dengan demikian, prioritas anggaran dapat dievaluasi berdasarkan
dampak jangka panjangnya
Peramalan mengklarifikasi tren, kebutuhan, dan masalah yang harus ditangani dan dievaluasi
dalam penyusunan anggaran
Peramalan meningkatkan pengambilan keputusan di semua tingkat administrasi. Prakiraan
memberikan wawasan berharga tentang masalah di masa mendatang, yang memungkinkan
administrator menjadi proaktif. Ini menciptakan kerangka kerja untuk manajemen antisipatif
Meskipun peramalan keuangan harus merupakan proses yang berkelanjutan, ini adalah hal paling
penting sebagai komponen pengembangan anggaran. Prakiraan penerimaan yang diproyeksikan, basis
pajak dan pendapatan, biaya yang terkait dengan penyesuaian gaji, dan sebagainya, merupakan elemen
penting dalam menetapkan pedoman anggaran dasar dan menciptakan dasar untuk asumsi yang
digunakan untuk menyiapkan anggaran. Selain itu, peramalan memberikan analisis dampak fiskal yang
dapat diintegrasikan ke dalam proses pengembangan anggaran. Dengan demikian, keputusan anggaran
saat ini dapat dievaluasi untuk hasil jangka panjang.
PUBLISH BY SM 32
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Berdasarkan uraian di atas, perusahaan telah menerapkan tujuan utama sebagai berikut;
Manajemen telah mengadopsi lima (5) tahun kerangka pengeluaran jangka menengah dimulai
dengan tahun fiskal 2020
Perusahaan memisahkan anggaran tahunan mereka menjadi dua komponen: anggaran operasi
dan anggaran modal. Anggaran operasional didasarkan pada estimasi pengeluaran per
departemen, yang telah disetujui oleh manajemen. Anggaran alokasi modal disusun berdasarkan
kemajuan historis tahun-tahun sebelumnya
Menyediakan alat kontrol yang akan memastikan bahwa pengeluaran sejalan dengan kegiatan,
waktu, dan rencana keuangan
Pastikan kebijakan operasional perusahaan diterapkan dengan benar
Memberikan laporan varians berkala jumlah aktual dan yang dianggarkan untuk menjadi dasar
penyelidikan dan pengambilan keputusan
Semua fasilitas akan didorong untuk mengembangkan rencana keuangan yang realistis yang
akan memfasilitasi alokasi sumber daya sesuai dengan prioritas manajemen
Menyiapkan anggaran program untuk mendukung rencana implementasi
Pemegang anggaran setiap perubahan dalam rencana kerja tahunan yang disetujui dapat dibahas
selama tinjauan setengah tahun dan dilaksanakan dengan persetujuan bersama. Kepala departemen
dapat mengubah anggaran tahunan yang disetujui sehingga memiliki fleksibilitas dalam garis
pengeluaran untuk penggunaan dana tanpa mempengaruhi plafon anggaran keseluruhan.
PUBLISH BY SM 33
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
3. Manajer anggaran harus memberikan dasar untuk penilaian kinerja (analisis varians),
membandingkan kinerja aktual dengan yang dianggarkan dan bertindak berdasarkan hasil untuk
mencapai profitabilitas maksimum.
4. Manajer Anggaran harus memimpin dan memfasilitasi bantuan teknis terkait analisis biaya dan
tren pengeluaran, mengeksplorasi metode pembiayaan alternatif, dan mencari cara baru untuk
meningkatkan efisiensi.
Perbandingan angka yang dianggarkan dan aktual akan memungkinkan manajemen untuk menemukan
perbedaan dan mengambil tindakan perbaikan pada waktu yang tepat. Kontrol anggaran adalah proses
berkelanjutan yang membantu dalam perencanaan dan koordinasi. Anggaran adalah sarana dan
kontrol anggaran adalah hasil akhirnya.
PUBLISH BY SM 34
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Management invite
Depts. head to defend
PUBLISH BY SM 35
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 36
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Responsible Approx.
Description of Procedures
Person Timing
3. Document the following information:
a) Budget Adjustment Form, or
b) Budget Transfer Form
c) The budget holder shall ensure that he/she identifies which budget lines and
activities shall be affected by the budget changes and then submit the proposed
revised budget to the budget manager
2.2 Review and approve revised budget
1. The budget manager reviews the budgets revised, and liaises with the budget
holders if there are any queries or amendments.
2. If the budget variant is significant and will changes the cash flow and balance
sheet, the budget manager needs BOD for approval
3. The budget manager approves the budget variations.
3. File the Evidence
1. Compile and print and distribute the revised budget.
2. Print revised budget and keep on file. Retain original budget for future
reference
3.0 Budget Control & Monitoring
3.1 Budget Plan
1. The organization has a long term and short term budget plans
2) The budgets have clear goals and objectives
3) When budgeting, outcomes, goals and objectives are linked to programs and
corporation activities
4) The organization put priorities for the coming annual budget
5) Organizational departments prepare budget plans prior to the budget year
3.2 Budget Monitoring & Control
1) Control of the budget activities is done by the departmental heads
2) The costs of activities and functions of the each department are constantly
reviewed by the budget control and budget manager
3) The organization’s budget performance evaluation reports are prepared
frequently
4) The corporation or department's budget deviations are reported to budget
manager.
5) Managers always take timely corrective actions when adverse variances are
reported
6) Material changes that impact on the financial annual plan in a year are
authorized by BOD
4.0 Budget Implementation
1. Establish Organizational Goals & Objectives
2. Preparing budget Calendar /budget time table
3. Define role & responsibility and prepare guidelines, distribute to budget
holders
4. Finance manager inform to budget holders
5. Management decides total budget expenditures according priorities
PUBLISH BY SM 37
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Responsible Approx.
Description of Procedures
Person Timing
6. a) Budget holders develops their respective budgets
b) Budget holders develops their budgets based on the upper limit provided
c) Budget holders sends their completed budgets and work plans to the Finance
Manager
7. Budget document submit to Finance Controller
8. Review by BOD (BOD invite Dept. Head to defend the submitted budget)
9. Distributed approved budget to all entity
PUBLISH BY SM 38
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
7.1 Pengantar
Dalam melakukan transaksi bisnis, Perusahaan tidak selalu mengeluarkan dana besar untuk membayar
sesuatu. Namun, tanpa disadari ternyata perusahaan juga dapat mengeluarkan uang dengan nominal
yang kecil, tapi dengan kuantitas yang banyak. Meskipun demikian, setiap uang yang keluar tetap
harus dibuat di dalam sebuah buku (pembukuan) untuk mempermudah akuntan perusahaan mencatat
keuangan Perusahaan.
Pembukuan inilah yang akan mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan Perusahaan dalam nominal
yang tidak terlalu banyak atau biasa disebut dengan kas kecil atau petty cash. Kas kecil biasanya
digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan ataupun hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh Perusahaan. Kas kecil adalah sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk
pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Pengelolaan kas kecil dilakukan oleh
petugas keuangan yang bertindak sebagai bendahara atau kasir atas pengeluaran-pengeluaran tunai.
Maksud diadakannya kas kecil adalah agar setiap karyawan tidak perlu meminta dana tunai kebagian
keuangan setiap kali ingin mengeluarkan dana. Karena umumnya, perusahaan akan sering
mengeluarkan dana yang relatif kecil untuk berbagai kepentingan.
Perusahaan menempatkan batasannya sendiri pada dana kas kecil yang ditetapkan di dalamnya,
termasuk jumlah uang tunai yang ditempatkan dan batas kas per pengeluaran. Setiap dana harus
digunakan secara ketat sesuai dengan tujuan yang diotorisasi. Tujuan dari manual ini adalah untuk
menyediakan kerangka kerja tata kelola untuk proses yang standar dan konsisten untuk membangun,
memelihara, dan menutup kas kecil.
7.3 Definisi
Dana Kas Kecil merupakan jumlah kas yang disisihkan khusus untuk memfasilitasi pengeluaran untuk
transaksi yang relatif kecil dan pengeluaran kecil umumnya yang harus dilakukan dalam bentuk tunai.
Pembayaran tunai kecil dirancang untuk mengurangi beban kerja dalam memperoleh dan membayar
pembelian bernilai kecil. Tidak ada pembelian diluar biaya rutin sehari-hari yang dapat dilakukan dari
dana ini.
PUBLISH BY SM 39
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Finance Manager dapat menunjuk finance staff sebagai kasir yang bertanggung jawab untuk menjaga
dan memelihara dana kas kecil. Mempertahankan dana terdiri dari penyaluran dana, mendapatkan
penerimaan, merekonsiliasi, dan mengisi kembali dana. Ketika kas kecil tidak lagi diperlukan, kasir
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa uang itu direkonsiliasi dan ditutup.
a) Mengamankan dana kas. Kas kecil harus menjadi tanggung jawab satu orang yang harus memiliki
akses ke dana (sejauh mungkin). Dana harus memiliki perlindungan yang memadai dan secara
umum dana harus disimpan dalam kotak atau kabinet yang terkunci dengan akses terbatas untuk
satu orang. Dalam kasus pencurian, harap segera beri tahu keamanan perusahaan.
b) Transaksi akuntansi. Kasir harus mendukung semua pengeluaran dengan dokumentasi yang tepat,
yaitu faktur asli, kwitansi, nota atau tanda terima penbayaran. Pengeluaran kas kecil tunduk pada
semua kebijakan dan prosedur perusahaan terkait dengan pengeluaran yang tepat, otorisasi,
akuntansi, dan dokumentasi.
c) Rekonsiliasi dana. Kasir harus merekonsiliasi kas kecil dengan menggunakan lembar kerja
rekonsiliasi sebelum mengisi dan menutup dana.
d) Mengisi kembali dana. Ketika dana kas kecil semakin menipis, kasir harus mengirimkan permintaan
dana kas kecil untuk mengisi kembali dana tersebut. Dana kas kecil harus diganti, sesering yang
diperlukan, dengan melengkapi formulir pengsian kas kecil dan disertai oleh dokumentasi yang
diperlukan, seperti:
• Total pengeluaran
• Formulir rekonsiliasi kas kecil. Ringkasan kas kecil harus berisi ringkasan semua pembayaran
yang dilakukan dari kas kecil tersebut. Ini harus dilampirkan pada permintaan pengisian kas
kecil. Pengisian ulang harus sebesar jumlah yang sama dengan pembayaran yang dilakukan
sehingga pada suatu saat kas kecil tidak melebihi jumlah maksimum yang diijinkan.
PUBLISH BY SM 40
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 41
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
7.4.2.5 Summary prosedur & manual proses permintaan, pencairan dan pengisian kas kecil
Prepare PR
PC Request
Requesition Approval Yes
Approved by
Line SPV
Check
Complete Supporting
Invoice/Kwit- Document
ansi
Disbursement
Prepare Yes
Disbursement
Form
File
Prepare PC Check
Reconciliation Reconciliation
& Back Up Doc
Prepare PC
Replenishment
Yes
Replenishment
Received Fund
and Saved in Prepare
to Safety Box Check
Finish
PUBLISH BY SM 42
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
8.1. Pengantar
Rekonsiliasi bank adalah alat kontrol internal yang penting dan diperlukan dalam mencegah dan
mendeteksi penipuan. Rekonsiliasi Bank membantu mengidentifikasi kesalahan akuntansi dan bank
dengan memberikan penjelasan tentang perbedaan antara saldo kas catatan akuntansi dan posisi saldo
bank per laporan bank. Rekonsiliasi bank memastikan bahwa semua transaksi yang telah melalui
laporan bank telah ditinjau dan diperiksa, sehingga mengurangi kemungkinan kesalahan dalam data
yang digunakan untuk menyiapkan akun.
Laporan bank juga memastikan kelengkapan dengan membantu memastikan bahwa semua
pembayaran dan penerimaan yang telah melalui rekening bank juga telah dicatat dalam catatan
akuntansi. Setiap perbedaan diidentifikasi dan dijelaskan. "Minimal, lakukan rekonsiliasi bank segera
setelah akhir setiap bulan, ketika bank mengirimi perusahaan laporan bank yang berisi saldo awal kas
bank, transaksi selama bulan itu, dan akhir saldo kas".
Alur proses penting untuk rekonsiliasi bank adalah mulai dengan saldo kas akhir bank, menambah
setoran dalam perjalanan dari perusahaan ke bank, kurangi cek yang belum dibersihkan bank, dan
tambahkan atau kurangi barang lainnya. Kemudian, pergi ke saldo kas akhir perusahaan dan kurangi
dengan biaya layanan bank, cek dan penalti NSF, dan tambahkan bunga yang diperoleh. Pada akhir
proses ini, saldo bank yang disesuaikan harus sama dengan saldo kas akhir perusahaan yang
disesuaikan.
8.3. Definisi
Bank Statement / Rekening Koran: Catatan kertas atau elektronik dari semua aktivitas keuangan
untuk bulan sebelumnya yang sediakan oleh bank.
General Ledger / Buku besar umum: Buku catatan akuntansi utama yang mencakup akun untuk aset,
liabilitas, pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian. Buku besar PT ABC-Financial dihasilkan dari
DEF Accounting Software, dimana transaksi "aktual" diposting ke buku besar.
Item Rekonsiliasi: Setiap aktivitas baik pada laporan bank atau buku besar tetapi tidak dicatat,
dikeduanya, misalnya:
Adanya setoran atau penarikan yang muncul pada laporan bank tetapi tidak tercatat di buku
besar, atau
Adanya setoran atau penarikan pada buku besar tetapi tidak tercatat di rekening koran
PUBLISH BY SM 43
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Rekonsiliasi rekening bank: Proses untuk mengonfirmasi bahwa pernyataan bank itu sah dan akurat,
bahwa transaksi tercermin dengan baik di dalam akun buku besar umum dan bahwa saldo akhir pada
akun buku besar umum adalah akurat. Setiap perbedaan harus diidentifikasi, merekonsiliasi item yang
diselidiki, dan saldo disesuaikan dengan tepat.
Ringkasan rekonsiliasi rekening bank: Ringkasan satu halaman untuk setiap rekening bank yang
menunjukkan saldo bank, saldo buku, perbedaan waktu dan semua item rekonsiliasi.
PUBLISH BY SM 44
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
A-1) Kumpulkan laporan bank (bank statement) yang diterima dari bank dan daftar cek untuk bulan
tersebut. Laporan bank memberi tahu apa saldo bank pada awal bulan, setoran yang dicatat bank
untuk rekening itu, penarikan yang dilakukan dari rekening itu, dan saldo akhir dari rekening pada
tanggal tertentu. Daftar cek akan menunjukkan semua setoran dan penarikan yang dilakukan oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu.
A-2) Deposit in Transit (Setoran dalam perjalanan); adalah jumlah yang telah diterima dan dicatat
oleh perusahaan, tetapi belum dicatat oleh bank. Sebagai contoh, sebuah perusahaan menyetor
penerimaan kasnya pada tanggal 31 Desember ke penyimpanan malam bank pada pukul 10:00 malam.
Pada tanggal 31 Desember. Bank akan memproses setoran ini pada pagi hari tanggal 1 Januari. Pada
tanggal 1 Januari (tanggal laporan bank) ini adalah setoran dalam perjalanan. Karena setoran dalam
perjalanan sudah termasuk dalam akun Kas perusahaan, tidak perlu menyesuaikan catatan perusahaan.
Namun, setoran dalam perjalanan belum pada laporan bank. Oleh karena itu, mereka perlu terdaftar
pada rekonsiliasi bank sebagai peningkatan pada saldo per bank untuk melaporkan jumlah uang tunai
yang sebenarnya.
A-3) Outstanding checks (Cek yang beredar); adalah cek yang telah ditulis dan dicatat dalam akun
kas perusahaan, tetapi belum dikosongkan ke rekening bank. Cek yang ditulis selama beberapa hari
terakhir dalam sebulan ditambah beberapa cek yang lebih tua kemungkinan merupakan salah satu
dari cek yang beredar. Karena semua cek yang telah ditulis segera dicatat dalam akun kas perusahaan,
tidak perlu menyesuaikan catatan perusahaan untuk cek yang beredar. Namun, cek yang belum
beredar belum mencapai bank dan laporan bank. Oleh karena itu, cek yang beredar terdaftar pada
rekonsiliasi bank sebagai penurunan saldo per bank.
A-4) Bank Errors (Kesalahan bank); adalah kesalahan yang dilakukan oleh bank. Kesalahan bank dapat
mencakup bank yang mencatat jumlah yang tidak benar, memasukkan jumlah yang tidak termasuk
dalam laporan bank perusahaan, atau menghilangkan jumlah dari laporan bank perusahaan. Perusahaan
harus memberi tahu bank tentang kesalahannya. Bergantung pada kesalahan, koreksi dapat
menambah/mengurangi saldo yang ditunjukkan pada laporan bank (karna perusahaan tidak membuat
kesalahan, catatan perusahaan tidak berubah).
B-1) Bank Services Charges (Biaya layanan bank); adalah biaya yang dikurangkan dari laporan bank
untuk pemrosesan bank atas aktivitas rekening giro (menerima setoran, memposting cek,
mengirimkan laporan bank, dll.) Jenis-jenis biaya layanan bank lainnya termasuk biaya yang
dibebankan ketika perusahaan melakukan overdraw atas pengecekannya. akun dan biaya bank untuk
PUBLISH BY SM 45
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
memproses perintah pembayaran berhenti pada cek perusahaan. Bank dapat mengurangi biaya atau
ongkos ini pada laporan bank tanpa memberi tahu perusahaan. Ketika itu terjadi, perusahaan biasanya
mengetahui jumlah hanya setelah menerima laporan bank. Karena biaya layanan bank telah
dikurangkan pada laporan bank, tidak ada penyesuaian saldo per bank. Namun, biaya layanan harus
dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan perusahaan. Rekening kas perusahaan perlu
dikurangi dengan jumlah biaya layanan.
B-2) NSF Check adalah cek yang tidak dihormati oleh bank orang atau perusahaan yang menulis cek
karena akun itu tidak memiliki saldo yang cukup. Akibatnya, cek dikembalikan tanpa dihargai atau
dibayar. (NSF adalah akronim untuk dana yang tidak mencukupi. Seringkali bank menggambarkan
cek yang dikembalikan sebagai pos pengembalian. Yang lain menyebut cek NSF sebagai "cek karet"
karena cek "memantul" kembali dari bank tempat surat itu ditulis. ) Ketika cek NSF kembali ke bank
tempat setoran, bank akan mengurangi rekening giro perusahaan yang menyetor cek tersebut. Jumlah
yang dikenakan akan menjadi jumlah cek ditambah biaya bank. Karena cek NSF dan biaya bank terkait
telah dikurangkan pada laporan bank, tidak perlu menyesuaikan saldo per bank. Namun, jika
perusahaan belum mengurangi saldo akun Kas untuk cek yang dikembalikan dan biaya bank,
perusahaan harus mengurangi saldo per buku untuk rekonsiliasi.
B-3) Interest Earned Check; biaya pencetakan terjadi ketika perusahaan mengatur banknya untuk
menangani pemesanan ulang ceknya. Biaya cek yang dicetak akan secara otomatis dikurangkan dari
rekening giro perusahaan. Karena biaya pencetakan cek telah dikurangkan pada laporan bank, tidak
ada penyesuaian saldo per bank. Namun, biaya cetak cek harus disesuaikan pada pembukuan
perusahaan. Bunga yang diperoleh akan muncul pada laporan bank ketika bank memberikan bunga
perusahaan pada saldo rekeningnya. Jumlah tersebut ditambahkan ke saldo rekening giro dan secara
otomatis pada laporan bank. Karenanya Tidak perlu menyesuaikan saldo per laporan bank. Namun,
jumlah bunga yang diperoleh akan meningkatkan saldo dalam akun kas perusahaan pada
pembukuannya.
B-4) Catatan Piutang adalah aset perusahaan. Ketika wesel jatuh tempo, perusahaan mungkin meminta
banknya untuk mengumpulkan wesel bayar tersebut. Untuk layanan ini bank akan membebankan
biaya. Bank akan meningkatkan rekening giro perusahaan untuk jumlah yang dikumpulkan (pokok
dan bunga) dan akan mengurangi rekening dengan biaya penagihan yang dibebankan. Karena jumlah
ini sudah ada di laporan bank, perusahaan harus yakin bahwa jumlahnya muncul di pembukuan
perusahaan di akun Kasnya.
B-5) Errors Kesalahan dalam akun Kas perusahaan disebabkan oleh perusahaan yang memasukkan
jumlah yang tidak benar, memasukkan transaksi yang bukan milik akun, atau menghilangkan transaksi
yang seharusnya ada di akun tersebut. Karena perusahaan membuat kesalahan ini, koreksi kesalahan
akan berupa kenaikan atau penurunan saldo dalam akun Kas pada pembukuan perusahaan.
PUBLISH BY SM 46
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PT ABC-Financial
Bank Reconcile
For the month ended 12/31/2019
Less: Ost
Check - - - - - - - - -
Add: Ost
Deposit -
Other
Adjusment -
Adjusted
900,000
Balance
Balance Per
899,000
Book
Diffrence
1,000 - - -
PUBLISH BY SM 47
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
9.1. Pengantar
Akuntansi akrual adalah metode akuntansi yang mengukur kinerja dan posisi perusahaan dengan
mengenali peristiwa ekonomi terlepas dari kapan transaksi tunai terjadi. Akuntansi akrual dianggap
sebagai praktik akuntansi standar untuk sebagian besar perusahaan terutama di Indonesia. Selain itu,
akuntansi akrual mencakup pencatatan transaksi non tunai seperti depresiasi, provisi, kredit macet,
dll. Transaksi non tunai memiliki nilai moneter dan berkontribusi pada posisi keuangan unit bisnis.
Transaksi Non Tunai adalah aktivitas keuangan yang melibatkan ekuitas dan liabilitas pemilik tetapi
tidak berpengaruh pada arus masuk dan keluar uang tunai. Sejumlah besar yang terlibat dalam
transaksi non tunai termasuk dalam catatan kaki dari laporan arus kas. Saat menyiapkan laporan arus
kas, satu-satunya cara untuk menyesuaikan transaksi non tunai adalah melalui metode tidak langsung,
yang mengurangi item aturan dari laba bersih perusahaan. Untuk bisnis besar yang sering berurusan
dengan transaksi non-tunai, menyiapkan laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung adalah
penting karena memberikan deskripsi yang lebih akurat tentang keuangan perusahaan saat ini.
Baik IFRS dan US GAAP mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan semua aktivitas investasi
dan pendanaan nontunai yang signifikan baik di bagian bawah laporan arus kas sebagai catatan kaki
atau dalam catatan atas laporan keuangan.
Beberapa contoh aktivitas investasi dan pendanaan nontunai yang mungkin menjadi signifikan bagi
para pengguna laporan keuangan, misalnya seperti di bawah ini:
Pembelian aset dengan menerbitkan saham, obligasi (bond) atau wesel bayar (note payable)
Pertukaran aset non tunai
Konversi hutang menjadi saham biasa
Konversi saham preferen menjadi saham biasa
Dengan metode tidak langsung; keuntungan atau kerugian disesuaikan dengan mengoreksi efek
transaksi non tunai, penangguhan, atau akrual penerimaan atau pembayaran tunai untuk operasi masa
lalu dan masa depan, dan elemen pendapatan atau pengeluaran yang terkait dengan investasi atau
aliran dana.
Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan
laba atau rugi bersih dari dampak;
Semua item lain yang berkaitan dengan investasi atau pendanaan arus kas.
Perubahan persediaan dan piutang dagang dan hutang selama tahun berjalan.
Pos non tunai, seperti depresiasi, provisi, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian mata uang
asing yang belum direalisasi, dan laba perusahaan asosiasi yang diterima di muka.
PUBLISH BY SM 48
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Kebijakan ini berlaku untuk departemen keuangan dan akuntansi untuk menyajikan informasi
transaksi non tunai, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
9.3. Definisi
Beberapa mengatakan bahwa "Investasi dan transaksi pembiayaan yang tidak memerlukan penggunaan
uang tunai atau setara kas akan dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi tersebut harus
diungkapkan di tempat lain dalam laporan keuangan dengan cara yang menyediakan semua informasi
yang relevan tentang ini aktivitas investasi dan pendanaan, di mana aktivitas investasi dan pendanaan
tidak memiliki dampak langsung pada arus kas saat ini walaupun mereka mempengaruhi modal dan
struktur aset suatu entitas.
9.3.1. Apa yang dimaksud akun non tunai (non cash account)
Beberapa akun Beban dan Pendapatan dalam Bagan akun sistem akuntansi adalah akun non tunai.
Transaksi dalam akun ini tidak melibatkan pembayaran atau penerimaan uang tunai. Namun demikian,
mereka sesuai dengan definisi akuntansi untuk pengeluaran dan pendapatan karena pada akhirnya
mengurangi atau meningkatkan ekuitas pemilik di neraca.
Penghasilan dan pengeluaran non tunai juga memengaruhi laporan laba rugi, dengan cara yang sama
seperti penerimaan dan pengeluaran kas meningkatkan atau menurunkan laba bersih. Akun non
tunai, bagaimanapun, tidak memiliki dampak pada arus kas bersih yang dilaporkan perusahaan untuk
periode tersebut.
Dalam akuntansi akrual, pendapatan non tunai dapat dilaporkan sebagai pendapatan yang diperoleh
pada laporan laba rugi tetapi mereka tidak dapat menambah total arus kas masuk pada laporan arus
kas.
PUBLISH BY SM 49
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Karena pendapatan non tunai bukan arus kas nyata, mereka tidak menambah "Total arus kas masuk"
pada laporan arus kas (laporan perubahan posisi keuangan). Demikian pula, pengeluaran non tunai
tidak menambah "arus kas keluar" pada laporan arus kas. Namun demikian, pendapatan dan
pengeluaran non tunai memang terlihat dalam laporan arus kas. Mereka muncul pada laporan arus
kas untuk menunjukkan bagaimana arus kas masuk dan keluar yang sebenarnya berasal dari angka
pendapatan dan pengeluaran laporan laba rugi.
Example – Table-1
PT ABC-Financial
Statement of Cash Flows
For year ending 31 December 20XX
Source of Cash
From Operating Activities
Net sales 35,000
PUBLISH BY SM 50
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
1. Perusahaan harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan rekonsiliasi
dari jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama seperti yang disajikan pada neraca.
2. Perusahaan harus mengungkapkan kebijakan yang diadopsi dalam menentukan komponen kas dan
setara kas.
3. Pengaruh setiap perubahan dalam kebijaksanaan untuk menentukan komponen kas dan setara kas
seperti perubahan dalam klasifikasi instrumen keuangan yang sebelumnya diperlakukan sebagai bagian
dari portofolio investasi perusahaan, dilaporkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar dan
perubahan kebijakan akuntansi.
4. Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak
dapat digunakan secara bebas, oleh perusahaan atau kelompok bisnis.
PUBLISH BY SM 51
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
5. Dalam keadaan tertentu, saldo kas dan setara kas dimiliki oleh perusahaan tidak dapat digunakan
secara bebas oleh perusahaan grup. Misalnya, saldo kas dan setara kas dari anak perusahaan yang
beroperasi di negara yang memberlakukan lalu lintas valuta asing atau memberlakukan batasan hukum
lainnya sehingga saldo kas tidak dapat ditransfer oleh anak perusahaan ke perusahaan induk.
1. Penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dari kegiatan investasi dan pendanaan harus
dilaporkan secara terpisah:
2. Arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dilakukan dapat disajikan sesuai dengan
arus kas bersih:
• Penerimaan dan pengeluaran uang tunai untuk item turnover cepat, dengan volume transaksi
besar, dan dengan periode jatuh tempo pendek.
• Penerimaan dan pembayaran tunai sehubungan dengan deposito berjangka, penempatan, dan
penarikan simpanan di lembaga keuangan lain, dan pemberian dan pembayaran kembali kredit.
3. Arus kas yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing harus dicatat dalam mata uang yang
digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menggambarkan jumlah mata uang asing dengan
nilai tukar pada tanggal transaksi arus kas.
4. Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksi dan diungkapkan secara terpisah.
5. Arus kas bunga dan dividen yang diterima dan dibayar, yang masing-masing harus diungkapkan
secara terpisah. Masing-masing harus secara konsisten diklasifikasikan antara periode sebagai
kegiatan operasi, investasi atau pendanaan.
6. Arus kas terkait dengan pajak penghasilan harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
sebagai arus kas operasi kecuali jika secara spesifik dimungkinkan diidentifikasi sebagai aktivitas
pendanaan dan investasi.
PUBLISH BY SM 52
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
10.1. Pengantar
Uang muka kepada karyawan merupakan pembayaran tunai (pinjaman) yang dilakukan oleh
Perusahaan untuk pengeluaran bisnis yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh karyawan atas nama
perusahaan dan karyawan wajib membuktikan pengeluaran bisnis kepada perusahaan. Contoh
penarikan uang tunai kepada karyawan dapat mencakup yang berikut: untuk perjalanan (taksi, parkir,
tiket, penginapan), makan, hiburan, keanggotaan asosiasi profesional, sertifikasi, dll.
Karena perusahaan mengharapkan untuk dibayar kembali oleh karyawan dan periode pengembalian
biasanya kurang dari satu tahun, perusahaan biasanya memperlakukan uang muka kepada karyawan
sebagai aset lancar. Oleh karena itu, uang muka kepada karyawan dapat ditemukan di bagian aset
lancar di neraca. Uang muka karyawan dapat dicantumkan di neraca sebagai Uang Muka Karyawan,
Aset Lainnya, atau Piutang Lainnya.
Perusahaan biasanya membuat rencana yang bertanggung jawab untuk uang muka karyawan. Program
tersebut merupakan perjanjian untuk mengganti biaya karyawan atas pengeluaran bisnis jika karyawan
tersebut memenuhi persyaratan tertentu seperti:
Mengeluarkan biaya saat berada di bisnis perusahaan (misalnya pengeluaran untuk bisnis sambil
melakukan layanan sebagai karyawan - bukan pengeluaran pribadi).
Mengeluarkan biaya yang memenuhi syarat sebagai biaya bisnis yang dapat dikurangkan (misalnya
mobil, perjalanan, makan, hiburan).
Melaporkan pengeluaran bisnis dalam periode waktu yang wajar.
Menyerahkan laporan pengeluaran beserta kwitansi untuk mendukung pengeluaran.
Pembayaran yang dilakukan kepada seorang karyawan untuk pengeluaran bisnis yang tidak mematuhi
rencana yang bertanggung jawab dianggap dilakukan berdasarkan rencana yang tidak bertanggung
jawab. Pembayaran semacam itu dapat didefinisikan mewakili upah kepada karyawan.
Demikian pula, ketika seorang karyawan diganti lebih dari biaya aktual yang dikeluarkan oleh
karyawan, pembayaran tersebut dianggap sebagai upah kena pajak untuk karyawan tersebut. Dalam
kasus seperti itu, perusahaan diharuskan membayar pajak gaji untuk pembayaran ini (kecuali jika
karyawan mengembalikan kelebihan pembayaran kepada majikan dalam waktu yang wajar).
‘Uang muka karyawan berbeda dari tunjangan dan penggantian karyawan’. Tunjangan karyawan
merupakan pembayaran tunai (pinjaman) yang dilakukan oleh perusahaan untuk pengeluaran bisnis
yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh karyawan atas nama perusahaan dan karyawan 'tidak'
berkewajiban untuk membuktikan pengeluaran bisnis kepada perusahaan.
Dalam hal tunjangan karyawan, perusahaan menetapkan jumlah yang ditetapkan setiap bulan untuk
menutupi biaya karyawan saat berada di bisnis perusahaan. Tunjangan dianggap sebagai penghasilan
bagi karyawan. Karyawan tidak perlu melaporkan pengeluarannya kepada majikan. Jika pengeluaran
karyawan melebihi tunjangan, karyawan tidak akan menerima dana tambahan dari perusahaan.
PUBLISH BY SM 53
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Penggantian untuk biaya karyawan terjadi ketika seorang karyawan mengeluarkan biaya terkait bisnis
atas nama perusahaan dan membayarnya keluar dari sakunya. Dengan kata lain, perusahaan tidak
menetapkan uang muka atau uang saku untuk karyawan. Penggantian uang tidak mewakili penghasilan
kepada karyawan. Dalam hal ini, pengusaha biasanya menggunakan metode penggantian langsung
(misalnya, Rupiah-untuk-rupiah).
10.3. Definisi
Cash advance (uang muka) adalah sejumlah dana yang digunakan untuk dana operasional untuk semua
karyawan, untuk pengeluaran seperti perjalanan bisnis lapangan, pelatihan atau sertifikasi, pembayaran
kepada subyek dalam perawatan psikologis / medis yang disetujui, dan berbagai keadaan lain, di mana
tidak praktis untuk menggunakan pembelian perusahaan dan sistem pembayaran. Uang muka yang
belum dibayar harus diselesaikan sebelum uang muka yang lain akan ditinjau atau disetujui.
Cash advance request form (formulir permintaan uang muka). Karyawan yang telah meminta dan
akan menggunakan dana harus menandatangani formulir Permintaan uang muka. ‘Formulir
Permintaan permintaan uang muka 'harus ditandatangani oleh karyawan yang bertanggung jawab,
disetujui oleh kepala tiap-tiap departemen.
Business expense form (Formulir pengeluaran bisnis); Catatan pengeluaran uang muka operasional
harus dipertahankan untuk mendukung pengeluaran yang dikeluarkan menggunakan uang muka.
Catatan pengeluaran uang muka operasional dapat ditemukan pada 'Formulir Biaya Bisnis'.
PUBLISH BY SM 54
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Karyawan yang menandatangani permintaan uang muka akan secara pribadi bertanggung jawab
atas dana yang diajukan. Dalam hal pemutusan hubungan kerja, departemen HR-Payroll dapat
menggunakan hak-of-offset, atau perusahaan dapat mengambil tindakan hukum lainnya yang
sesuai
PUBLISH BY SM 55
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
11.1 Pengantar
Biaya dibayar di muka adalah pengeluaran yang dibayarkan dalam satu periode akuntansi, tetapi yang
aset dasarnya tidak akan dikonsumsi sampai periode mendatang. Ketika aset tersebut akhirnya
dikonsumsi, ia dibebankan ke biaya.
Contoh dari biaya dibayar di muka adalah asuransi, yang sering dibayarkan di muka untuk beberapa
periode mendatang; suatu entitas pada awalnya mencatat pengeluaran ini sebagai biaya dibayar di
muka (aset), dan kemudian membebankannya ke biaya selama periode penggunaan. Barang lain yang
biasa ditemukan dalam akun biaya dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka.
Biaya dibayar di muka biasanya merupakan aset jangka pendek karena akan dikonsumsi (diamortisasi)
selama satu tahun atau kurang setelah hari neraca. Aset tersebut disajikan di bagian aset lancar di
neraca. Namun, terkadang biaya dibayar di muka diamortisasi selama periode yang lebih lama dari
satu tahun setelah tanggal neraca. Dalam kasus tersebut, bagian yang akan diamortisasi ke beban
setelah satu tahun setelah tanggal neraca dianggap tidak lancar dan disajikan di bagian aset tidak
lancar di neraca.
Jika menggunakan skenario yang sama, tetapi kali ini PT ABC-Financial membayar $ 24.000 untuk
pertanggungan asuransi yang akan berlangsung dari 1 April 2018 hingga 31 Maret 2020 (dua tahun).
Kali ini pada tanggal 31 Desember 2017, biaya asuransi dibayar di muka yang belum digunakan sebesar
$ 15.000 (15 bulan: 1 Januari 2019 - 31 Maret 2020) akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian jangka
pendek akan menjadi untuk 12 bulan setelah 31 Desember 2018 dan sama dengan $ 12.000 (karena
saldo ini akan diamortisasi dalam satu tahun setelah tanggal neraca). Bagian jangka panjang akan untuk
3 bulan untuk periode setelah 31 Desember 2019 dan sama dengan $ 3.000 (karena saldo ini akan
diamortisasi setelah setahun setelah tanggal neraca saat ini). Dua jumlah - $ 12.000 dan $ 3.000 -
akan ditampilkan masing-masing dalam aset lancar dan tidak lancar di neraca.
PUBLISH BY SM 56
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
11.3.1 Definisi
Definisi Biaya Dibayar Dimuka adalah: Biaya yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk
membayar untuk periode tersebut, tetapi perusahaan telah membayarnya terlebih dahulu. Karena
jumlah yang dibayarkan bukan beban perusahaan untuk periode tersebut, jumlah yang dibayarkan
adalah uang muka dan termasuk dalam Aset Lancar.
Pengakuan Biaya Dibayar Dimuka adalah sebagai berikut: Pada saat biaya dibayar di muka /
pengeluaran yang merupakan biaya untuk periode berikutnya tidak boleh diakui sebagai beban pada
periode berjalan, tetapi harus diamortisasi / dibebankan selama taksiran masa manfaat ekonomis dari
biaya dibayar di muka.
Financial Controller dan Finance Manager memiliki tanggung jawab untuk memastikan kepatuhan
terhadap kebijakan ini dan prosedur terkait. Mereka diharuskan untuk membangun dan memelihara
sistem akuntansi untuk mengumpulkan, mencatat, dan melaporkan biaya dibayar di muka. Finance
Department akan memastikan pembayaran di muka dilakukan dan dijadwalkan sesuai dengan
perjanjian yang tercantum dalam kontrak, dan memastikan jumlah yang dibayarkan benar, tidak
lebih atau kurang.
Pada akhir tahun fiskal, Finance Manager akan melakukan pemeriksaan, dengan tujuan sebagai
berikut:
PUBLISH BY SM 57
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
1. Untuk memeriksa apakah ada kontrol internal yang memadai atas biaya prabayar dan pajak. Jika
Finance Manager dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa pengendalian internal atas biaya dan pajak
yang dibayarkan di muka berjalan efektif maka tingkat pemeriksaan dalam tes substantif dapat
dipersempit.
Beberapa fitur kontrol internal yang baik dari biaya dibayar di muka dan pajak adalah:
a) Setiap pengeluaran untuk biaya dibayar di muka dan pajak disahkan oleh pejabat perusahaan yang
kompeten
b) Setiap pengeluaran untuk biaya dibayar di muka dan pajak didukung oleh bukti yang sah dan
lengkap. Misalnya: polis asuransi, perjanjian sewa, kontrak untuk iklan Pembayaran Pajak (SSP), faktur
pajak input, bukti pemotongan Pajak Penghasilan 22, 23, dll
2. Memeriksa apakah biaya yang memiliki kegunaan untuk tahun berikutnya dicatat sebagai biaya
dibayar di muka. Akuntan harus memeriksa apakah bagian yang tidak kedaluwarsa memiliki biaya
untuk periode mendatang tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang memiliki kegunaan untuk tahun berjalan telah
dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan. Akuntan harus memeriksa apakah bagian yang
kadaluarsa (masa manfaat telah berlalu) dibebankan sebagai biaya tahun berjalan.
4. Memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh tanda terima / pajak pemungutan pajak
yang valid dan lengkap sehingga dapat dihitung sebagai kredit pajak pada akhir periode. Akuntan
perlu memeriksa bukti yang mendukung pembayaran pajak, memeriksa validitas bukti.
5. Memeriksa apakah pembayaran di muka atas biaya dibayar di muka dan pajak dalam laporan
keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK).
Biasanya biaya dibayar di muka yang memiliki masa manfaat kurang dari atau sama dengan satu tahun
disajikan sebagai aset lancar, sedangkan mereka yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun
ditunjukkan sebagai aset tidak lancar. Sementara pajak dibayar di muka dapat disajikan sebagai aset
lancar atau diimbangi dengan hutang pajak yang serupa (pajak penghasilan perusahaan atau pajak
pertambahan nilai).
PUBLISH BY SM 58
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
6. Setelah semua amortisasi selesai, verifikasi bahwa total dalam spreadsheet cocok dengan total saldo
dalam akun biaya dibayar di muka. Jika tidak, rekonsiliasi keduanya dan sesuaikan seperlunya.
Contoh soal;
1) Asuransi dibayar dimuka
PT ABC-Financial membayar IDR 6.000.000 pada tanggal 10 Juni untuk uang muka asuransi
kesehatan karyawan periode Juli - Desember. Jurnal entri adalah sebagai berikut:
10 Juni
Asuransi dibayar dimuka IDR. 6.000.000
Bank IDR. 6.000.000
Setiap bulanya akan di amortisasi hingga total asurani dibayar dimuka = 0
31 Juli
Beban asuransi IDR 1.000.000
Asuransi dibayar dimuka IDR. 1.000.000
PUBLISH BY SM 59
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
s/d
31 Desember
Beban asuransi IDR 1.000.000
Asuransi dibayar dimuka IDR. 1.000.000
Catatan: Satu bulan setara dengan sewa IDR 10.000.000 ($ 120.000.000 x 1/12).
Entri jurnal penyesuaian dilakukan setiap bulan, dan pada akhir tahun, ketika perjanjian sewa
tidak memiliki manfaat ekonomi di masa depan, biaya sewa dibayar di muka adalah 0.
Perusahaan sebagai pihak yang dipotong pajak atau menerima penghasilan harus melakukan
pencatatan PPh Pasal 23 terutang sebagai pajak dibayar di muka.
Jurnal awal:
5 Juni
Piutang sewa IDR 110.000.000
PPN - Out IDR 10.000.000
Pendapatan Sewa IDR 100.000.000
19 Juni, saat uang diterima
Piutang sewa IDR 110.000.000
Bank IDR 108.000.000
PPh 23 IDR 2.000.000
PUBLISH BY SM 60
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
12.1. Pengantar
Aktifitas Perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila dapat memelihara cashflow nya secara
optimal, namun kenyataannya bahwa Perusahaan tidak hanya menjual barang atau jasa secara cash
on delivery melainkan melakukan penjualan secara kredit dengan demikian muncul account Piutang
Usaha. Perlu penanganan secara komprehensip atas piutang usaha tersebut dari perencanaan,
pengelolaan, pengendalian dan kontrol agar kredit yang diberikan dapat segera ditarik untuk
pembiayaan operasional Perusahaan. Kelonggaran dalam menarik piutang akan berakibat
kemungkinan kesulitan cash flow dan timbul opportunity cost yang mesti dibayar dan dapat
berimbas pada harga pokok produksi yang tinggi dan kalah dalam persaingan.
Perusahaan mengharapkan seluruh piutang usahanya dapat diterima sesuai dengan jatuh tempo
kredit, dan ini bisa terlaksana apabila ada kesungguhan dalam penagihan dan kontrol yang baik dari
masing-masing personal yang ditugasi secara integreted seperti sales, A/R staff, kepala cabang (site
representative) atau kepala divisi atau project.
Dilihat dari kondisi & karekteristik dari para kostumer/pelanggan maka piutang dapat
dikelompokkan menjadi beberapa golongan, sebagai berikut:
Golongan pertama: Golongan piutang lancar dimana pembayarannya tepat waktu sesuai jatuh
tempo pembayaran atau batas waktu yang ditentukan.
Golongan kedua: Golongan piutang tidak lancar, dimana pembayarannya melewati jatuh tempo
yang telah ditentukan antara 14 s/d 30 hari, dengan penagihan yang sangat aktif.
Golongan ketiga: Golongan piutang macet, dimana pembayarannya melewati batas waktu yang
telah ditentukan lebih dari 30 hari setelah jatuh tempo.
12.3. Definisi
Piutang usaha adalah jumlah yang terhutang kepada Perusahaan yang dihasilkan dari Perusahaan
yang menyediakan barang atau jasa secara kredit. Jumlah piutang Perusahaan dicatat dalam akun
buku besar umum yang berjudul piutang usaha. Saldo yang belum dibayar dalam akun ini dilaporkan
sebagai bagian dari aset lancar yang tercantum di neraca perusahaan.Ketika barang dijual secara
kredit, penjual cenderung menjadi kreditor tanpa jaminan dari pelanggannya. Karena itu, penjual
harus berhati-hati ketika menjual barang secara kredit. Praktik akuntansi yang baik mensyaratkan
bahwa estimasi harus dibuat untuk jumlah berapapun dalam piutang usaha yang tidak mungkin
dikumpulkan.
PUBLISH BY SM 61
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Taksiran jumlah dilaporkan sebagai saldo kredit dalam akun kontra-piutang seperti penyisihan
piutang tak tertagih. Saldo kredit ini akan menyebabkan jumlah piutang yang dilaporkan di neraca
berkurang. Setiap penyesuaian pada akun penyisihan juga akan mempengaruhi biaya akun tidak
dapat ditagih, yang dilaporkan pada laporan laba rugi.
PUBLISH BY SM 62
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
AR Staff membuat laporan atas penghapusan piutang dengan instruksi dari Finance Manager
atas piutang yang telah diyakini tidak dapat tertagih berdasarkan bukti-bukti pendukung dan
kategori umur piutang. Laporan atas penghapusan tersebut telah mendapat persetujuan dari
direksi untuk dicatat dalam laporan keuangan neraca perusahaan.
Untuk transaksi inter company invoice disesuaikan dengan kebijakan intern perusahaan.
Prosedur menjadi pelanggan serta pengisian data pelanggan khususnya untuk penyediaan bahan baku
dapat diperinci sebagai berikut:
Bagian Penjualan (sales) menerima permintaan penjualan atau atas penawaran Perusahaan kepada
pelanggan baik serupa penawaran harga, order dari pelanggan, undangan tender atau permintaan
penawaran barang berikut harganya kepada pelanggan
PUBLISH BY SM 63
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Bagian penjualan akan mengisi data-data customer ke data base yang minimal berisi: nama
Perusahaan, alamat Perusahaan, NPWP, nomer telepon, no faximile atau Email, contact person,
alamat penagihan dan lainya
Hasil evaluasi telah memenuhi kreteria sebagai pelanggan
Kedua belah pihak menyetujui penawaran, tender atau sales order yang telah dilakukan baik harga,
kwalitas, kwantity, lokasi gudang dan syarat pembayaran
Membuat bank garansi sesuai hasil tender atau meminta bank garansi kepada pelanggan tertentu
sesuai kesepakatan
Menyerahkan data perusahaan seperti NPWP, NPPKP, dan lainya untuk keperluan perpajakan dan
data-data bank untuk keperluan pembayaran
Dalam reimbursement biaya untuk charge back ke pelanggan untuk transaksi tertentu ada 4 syarat
yang harus diperhatikan supaya dikemudian hari tidak terjadi sengketa dalam perpajakan baik PPn
atau Pph pasal 23 atas jasa antara lain :
Pertama; dalam penagihan reimbursement tidak boleh ada mark up atau mark down
Kedua; bukti asli harus diserahkan ke penanggung beban biaya yang sesungguhnya
Ketiga; bukti asli tersebut harus atas nama penanggung beban dengan metode qq
Keempat; diatur dalam surat perjanjian terutama perjanjian dengan fihak ketiga yang bukan
karyawan
Selain keempat syarat tersebut masih perlu didukung dengan pemisahan dalam pembukuan atau
account tersendiri dan tidak tercampur dengan account biaya yang direimbursement.
PUBLISH BY SM 64
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
a. Bagian verifikasi menerima data invoice dari bagian pembuatan faktur atau bagian invoicing
b. Memeriksa & melengkapi dokumen penagihan meliputi:
Faktur Penjualan dengan bernomor
Packing list, Delivery Receipt, atau surat Jalan asli, Berita Acara Serah Terima dan lainnya.
Faktur Pajak keluaran, SSP PPn dengan rangkap cukup
Kontrak, Order Pembelian atau SPK
Kwitansi bermaterai cukup bila diperlukan.
Nota perhitungan penjualan dan dokumen pendukung lainnya
c. Memeriksa kebenaran Invoice sesuai, Order/kontrak, SPK dan price list antara lain:
Harga sesuai Price list.
Kuantitas
Term of Payment
Dan syarat lainnya
d. Membubuhkan paraf disamping otorisasi penanda tanganan faktur penjualan dan meneruskan
untuk penandatanganan faktur tersebut
Secara administratif maka agar penjualan sesuai barang atau jasa yang diterima, maka dibuatkan kredit
nota atas retur penjualan tersebut dengan prosedure sebagai berikut:
a. Bagian penagihan menerima bukti-bukti pengembalian barang atau jasa dilengkapi:
Order (PO Customer), Kontrak, atau SPK dari pelanggan
Surat tanda terima pengembalian barang barang
b. Bagian penagihan membuat nota retur dengan perincian :
Nota retur penjualan dengan diberi nomor
Receiving report atau berita acara pengembalian barang atau jasa
Retur faktur pajak, untuk penyerahan kepada bendaharawan yang ditunjuk
Faktur penjualan yang dinota returkan
Dokumen pendukung lainnya bila diperlukan (nota perhitungan dan lainnya)
PUBLISH BY SM 65
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
c. Data nota retur tersebut diverifikasi oleh petugas verifikasi piutang dan dibubuhi paraf sebagai
tanda telah diperiksa.
d. Meminta persetujuan oleh yang berhak otorisasi dengan membubuhkan tandatangan dan
distempel perusahaan
e. Membukukan dalam buku retur penjualan dan diarsip.
12.4.2.6. Prosedur pembuatan debit nota atau kredit nota dari transaksi koreksi
Koreksi dapat dilakukan asal dapat dipertangung jawabkan dengan jelas begitu halnya koreksi akibat
kesalahan dalam penagihan. Dokumen yang dipergunakan adalah dengan debit nota untuk
kekurangan dalam penagihan dan sebaliknya kredit nota bila yang ditagihkan lebih besar dari yang
sesungguhnya, koreksi ini dapat berupa harga, kwantiti atau harga & kwantiti dan kesalahan lainnya.
Prosedure pembuatan kredit nota atau debit nota adalah sebagai berikut:
a. Bagian penagihan menerima bukti-bukti kesalahan dari penagihan dan dilengkapi:
Order (PO Customer), Kontrak, atau SPK dari pelanggan
Tagihan atau Invoice yang harus dikoreksi
b. Bagian penagihan membuat debit nota atau kredit nota dengan perincian:
Debit nota atau credit nota dengan bernomor
Nota perhitungan jumlah kekurangan atau kelebihan yang harus dikoreksi
Debit atau kredit Faktur pajak, untuk penyerahan kepada bendaharawan yang ditunjuk
Faktur penjualan yang harus dibebit atau kredit nota kan
Dokumen pendukung lainnya bila diperlukan (nota perhitungan dan lainnya)
c. Data Debit nota atau kredit nota tersebut diverifikasi oleh bagian verifikasi invoicing dan dibubuhi
paraf sebagai tanda telah diperiksa
d. Meminta persetujuan oleh yang berhak otorisasi dengan membubuhkan tandatangan dan
distempel perusahaan
e. Membukukan dalam buku & kartu Piutang dan diarsip.
PUBLISH BY SM 66
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Mengirim Surat tagihan tegoran kedua apabila tagihan telah jatuh tempo lewat 14 s/d 30 hari
tetapi belum ada pembayaran
Membuat surat tegoran ketiga apabila tagihan telah jatuh tempo lebih dari 30 hari tetapi tagihan
belum dibayarkan, & diserahkan ke kantor pusat untuk pelaksanaannya.
Bila surat tegoran satu, dua dan tiga telah dikirimkan tetapi tetap tidak ada pembayaran, maka
dilakukan kunjungan ke customer dengan bagian operasional, marketing dan legal dimintakan
surat pengakuan hutang yang berisikan perjanjian kesanggupan membayar serta skedul
pembayaran.
Bila customer tetap lalai atas surat perjanjian tersebut, dilakukan kunjungan oleh team collection
untuk dimintakan jaminan atas hutang tersebut bila belum ada jaminan
Bila ada jaminan maka mencairkan jaminan tersebut dengan persetujuan pelanggan.
Bila jaminan yang diserahkan tidak ada maka tindakan selanjutnya diserahkan kepada yang
berwajib untuk proses hukum.
Membuat laporan tersebut baik yang lancar maupun yang bermasalah kekantor pusat secara
periodik
Meminta advice, masukan dan koordinasi ke kantor pusat untuk menjalankan tugas-tugas
penagihan terutama yang bermasalah
PUBLISH BY SM 67
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
dapat diprediksi rencana penerimaan dalam cash inflow mingguan dan bulanan setelah terlebih
dahulu mempertimbangkan piutang-piutang yang bermasalah atau bad debt.
Prosedur perencanaan penerimaan piutang usaha untuk rencana cash inflow bulanan atau mingguan
adalah sebagai berikut:
Bagian cash manajemen menerima daftar invoice, nilai dan term of payment secara rinci dari
bagian penagihan (collection ) by customer
Dari data tersebut maka disusunlah rencana penerimaan piutang dalam cash inflow bulanan yang
terinci per minggu.
Meminta persetujuan tentang rencana penerimaan piutang tersebut ke Finance Manager
Menyampaikan laporan rencana penerimaan piutang usaha dalam laporan cashflow ke Manajemen
untuk dimintakan persetujuan
Memfile data rencana penerimaan piutang usaha
PUBLISH BY SM 68
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
pengiriman tagihan ke pelanggan, Surat menyurat yang telah dilakukan kepada pelanggan
sehubungan piutang tersebut, Jawaban surat dari pelanggan atas piutang macet tersebut, Laporan
kronologis terjadinya piutang macet tersebut
Team collection kantor pusat menganalisa data piutang macet tersebut termasuk surat jawaban
dari pelanggan dan mempelajari sebab-sebab terjadinya piutang macet tersebut
Bagian collection kantor pusat bekerja sama dengan bagian legal untuk mempelajari aspek
hukumnya untuk menentukan tindakan lebih lanjut
Mengirimkan surat tegoran ketiga bila telah tewat jatuh tempo 21 s/d 30 hari piutang tersebut
belum dibayarkan dengan nada somasi
Bila surat teguran tiga telah dikirimkan tetapi tetap tidak ada pembayaran, maka dilakukan
kunjungan ke customer dengan team cabang bagian operasional, marketing dan legal untuk
dimintakan surat pengakuan hutang yang berisikan perjanjian kesanggupan membayar serta
skedulul pembayaran
Bila customer tetap lalai atas surat perjanjian tersebut, dilakukan kunjungan oleh team collection
pusat & cabang untuk dimintakan jaminan atas hutang tersebut
Bila jaminan telah tersedia maka mencairkan jaminan dengan persetujuan pelanggan
Bila jaminan yang diserahkan tidak ada maka tindakan selanjutnya diserahkan kepada yang berwajib
untuk jalur hukum
Membuat laporan tersebut baik yang lancar maupun yang bermasalah kepada Direksi secara
periodik
Meminta advice, masukan dan koordinasi dgn direksi untuk menjalankan tugas-tugas penagihan
terutama yang bermasalah.
Membuat usulan pencadangan (profision) sebesar piutang yang kemungkinan tidak tertagih
dalam pembukuan
Bila tetap tidak bisa ditagih maka team collection mengajukan write off ke Direksi
Setelah disetujui maka diadakan write off dari pembukuan
Menfile seluruh dokumen-dokumen yang didapat dari cabang dan dokumen piutang lainnya
PUBLISH BY SM 69
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
12.4.2.12. Formulir-formulir
Formulir-formulir yang diperlukan untuk keperluan administrasi piutang antara lain:
Sales Order
Perintah Penyiapan Barang (PO)
Berita acara serah terima
Faktur Penjualan Sementara (Proforma Invoice)
Faktur penjualan (Invoice)
Debit Nota (Debit Note)
Credit Nota (Credit Note)
Faktur Pajak Standard ( pajak keluaran)
Surat Setoran Pajak ( SSP)
Kwitansi bila diperlukan
Tanda terima tagihan
Kartu Piutang
PUBLISH BY SM 70
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Form laporan : Laporan aktivitas piutang, Laporan umur piutang, Laporan laporan piutang yang
lewat jatuh tempo, dan laporan piutang
Prepare File
Journal Entry
PUBLISH BY SM 71
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
13.1 Pengantar
Manajemen persediaan adalah control atas segenap aktiva yang merupakan produk Perusahaan, yang
diperjual belikan dalam operasi sehari-hari. Persediaan meliputi:
Persediaan bahan mentah (raw material)
Persediaan barang dalam proses
Persediaan barang jadi
Manajemen persediaan menjadi sangat penting karena akan menentukan besaran investasi yang akan
ditanamkan agar pengelolaannya menjadi efektif dan umumnya besarnya lebih kurang 10 % dari total
aktiva perusahaan.
Fungsi penting management persediaan dalam memenuhi kebutuhan Perusahaan sebagai berikut:
Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan
Perusahaan
Menghilangkan resiko bila barang yang dipesan tidak baik atau rusak sehingga harus
dikembalikan
Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga atau inflasi
Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan
kesulitan bila bahan baku tersebut tidak tersedia dipasaran.
Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (quantity discount)
Memberikan pelayanan kepada pelangganan dengan tersedianya barang yang diperlukan
13.3. Definisi
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Pasal 14, persediaan adalah aktiva yang;
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
Atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan / supplies untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa
PUBLISH BY SM 72
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah (the lower of
the cost and net realizable value).
Perusahaan harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki
sifat dan kegunaan yang sama. Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang berbeda,
rumusan biaya yang berbeda diperkenankan.
PUBLISH BY SM 73
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Setiap persediaan didalam gudang memiliki kode persediaan yang unik (struktur kode yang sama
dalam perusahaan) Warehouse Supervisor tidak diperkenankan merubah, menambah ataupun
mengurangi kode yang telah ada.
Warehouse Supervisor bertanggung jawab penuh untuk menindaklanjuti setiap masalah /
kerusakan / kehilangan di area gudang dan berkoordinasi aktif dengan pihak-pihak terkait untuk
memecahkan masalah tersebut.
Penyimpanan persediaan diluar gudang harus memperoleh persetujuan dari SCM Manager.
Persediaan harus dilindungi dengan asuransi terhadap resiko-resiko yang mungkin terjadi seperti
kebakaran, banjir, pencurian, huru hara dan bahaya-bahaya lainnya.
Batas optimal persediaan harus dikelola dengan menyesuaikan permintaan-permintaan dari user
departemen terkait dan meminimalisasi biaya-biaya penyimpanan dan pemesanan. Batas-batas
persediaan harus ditentukan sebelumnya dan dimasukkan kedalam sistem. Rencana kerja bulanan
harus digunakan sebagai dokumen penuntun dalam menentukan batas-batas persediaan berikut:
Batas pemesanan ulang atau jumlah pemesanan ekonomis
Batas minimum persediaan
Batas maksimum persediaan
PUBLISH BY SM 74
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Tembusan Dokumen Tanda Terima Barang (MRR rangkap 3) harus dikirimkan ke Finance
Departmen untuk diverifikasi dengan PO dan Invoice, untuk proses pencatatan dan pembayaran.
Dokumen Tanda Terima Barang (MRR) dapat dibuat lebih dari satu untuk satu nomor PO yang
pengirimannya dilakukan bertahap.
Proses penerimaan barang harus mengikuti aspek-aspek pengawasan internal yang digambarkan
dalam SOP.
PUBLISH BY SM 75
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian
persediaan harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian
tersebut.
Setiap pemulihan kembali diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada
periode terjadinya pemulihan tersebut.
Pengungkapan;
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk rumus biaya yang
digunakan
Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi
entitas
Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan
Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui
sebagai beban dalam periode berjalan
Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui
Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan
Nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban
Contoh;
PT KMI melaporkan transaksi berikut pada 2019:
Tanggal Pembelian Biaya beli
12 Mei 100 unit $1.000
14 Aug 200 unit 2.200
18 Sep 120 unit 1.800
420 unit $5.000
Pada 31 Des, perusahaan memiliki 20 unit di tangan dan menggunakan sistem persediaan periodik.
Berapa nilai HPP dan persediaan akhir?
Data diberikan
Tanggal Pembelian Biaya HPP (FIFO)
Mei 12 100 unit @ $10 $1.000 $1.000 (100 tejual)
Aug 14 200 unit @ $11 $2.200 $2.200 (200 terjual)
Sep 18 120 unit @ $15 $1.800 $1.500 (100 terjual, 20 sisa
Total 420 unit $5.000 $4.700
PUBLISH BY SM 76
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
kantor cabang dan pendukung dari supplier surat jalan. Material Control telah menerima copy
PO pada saat menerima barang di gudang
Material Control melakukan pengecekan atas barang yang diterima, kualitas barang dilakukan
pengecekan oleh fihak internal yang berkopenten
Material Control membuat dokumen tanda terima barang (Material Receiving Report)
berdasarkan fisik barang yang diterima digudang sesuai dengan surat jalan/DO, Jika tidak sesuai
dengan surat jalan, maka surat jalan dari supplier harus direvisi dan disesuaikan dengan dengan
fisik barang yang diterima di gudang. Surat jalan/DO yang telah direvisi tersebut ditandatangani
oleh kedua belah pihak.
Jika saat penerimaan barang, ditemukan adanya barang yang rusak, using atau spesifikasinya
tidak sesuai, barang telah expired, maka Material Control berhak menolak barang dari supplier
tersebut.
Material Control segera membuat berita acara atas kondisi barang yang diterima tersebut dan
mengionformasikan serta menyerahkan berita acara tersebut kepada Purchasing Departement
Berdasarkan informasi/berita acara yang dibuat oleh Material Control, Purchasing departemen
membuat nota pengembalian arang kepada supplier.
Supplier harus menyetujui nota pengembalian barang dan segera mengambil barang tersebut
dari gudang.
Storekeeper mengirimkan MRR ttersebut kepada Purchasing Deparment.
Purchasing Department melakukan verifikasi antara MRR dengan PO dan Invoice.
Purchasing Department mengirimkan MRR, PO dan invoice ke Finance Department /AP Staff
untuk proses pencatatan dan pembayaran.
Material Control dan Team Accounting melakukan stock opname/perhitungan physic setiap
bulannya atau secara periodik dan didokumentasikan. Material Control membuat berita acara
atas dilakukannya stock opname dan ditandatangani oleh Warehouse Supervisor
dan Accounting Department.
Berdasarkan berita acara stok opname tersebut jika terjadi kelebihan jumlah persediaan, maka
Material Control melakukan penyesuaian tersebut dan di update kedalam system XXX setelah
mendapat persetujuan dari Finance Controler dan Procurement Department.
Berdasarkan beritra acara stock opname tersebut jika terjadi kekurangan jumlah persediaan maka
kekurangan tersebut harus dilaporkan ke Direksi dan Material Control dapat dapat melakukan
penyesuaian kedalam system setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
Team accounting dapat membuat laporan penyusutan persediaan berdasarkan laporan analisa
umur persediaan yang bergerak lambat.
Team accounting membuat laporan penyisihan persediaan berdasarkan berita acara stock
opname atas persediaan yang telah usang, rusak dan mengalami penyusutan, bergerak lambat
dan lain-lain. Team accounting mengajukan lapporan tersebut kepada Finance Controler untuk
direfiew dan kemudian diajukan ke Direksi untuk disetujui
PUBLISH BY SM 78
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Accounting
Reconcile
Received Check Create Journal Prepare GL with
Vendor Supporting Entry in XXX Monthly Phisical
Invoice Doc. Closing Inventory
PUBLISH BY SM 79
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
14.1 Pengantar
Manajemen aset tetap adalah proses akuntansi yang berupaya melacak fixed asset untuk keperluan
akuntansi keuangan, pemeliharaan preventif, dan pencegahan pencurian. Perusahaan menghadapi
tantangan yang signifikan untuk melacak lokasi, jumlah, kondisi, status pemeliharaan dan depresiasi
aset tetap mereka. Pendekatan populer untuk melacak aset tetap menggunakan tag aset bernomor
seri, yang sering diberi label dengan kode batang untuk pembacaan yang mudah dan akurat. Melacak
aset merupakan perhatian penting setiap perusahaan, terlepas dari ukurannya. Aset tetap didefinisikan
sebagai objek 'permanen' yang digunakan bisnis secara internal termasuk tetapi tidak terbatas pada
komputer, peralatan, perangkat lunak, atau peralatan kantor. Sementara karyawan dapat
menggunakan alat atau alat tertentu, aset pada akhirnya menjadi milik perusahaan dan harus
dikembalikan. Dan karena itu tanpa metode yang akurat untuk melacak aset-aset ini, akan sangat
mudah bagi perusahaan untuk kehilangan kendali atas aset-aset ini.
"Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menetapkan pedoman untuk kontrol fisik dan pelaporan aset
tetap perusahaan, termasuk akuntabilitas atas aset, memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan, dan
menghasilkan informasi manajemen aset".
14.3. Definisi
Aset tetap adalah bagian berwujud jangka panjang dari properti yang dimiliki dan digunakan
perusahaan dalam menghasilkan pendapatannya dan tidak diharapkan untuk dikonsumsi atau
dikonversi menjadi uang tunai lebih cepat dari waktu setidaknya satu tahun. Karakteristik FA; 1)
Digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali, 2) Jangka panjang dan biasanya disusutkan,
3) Memiliki substansi fisik.
Penyusutan adalah alokasi sistimatik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa
manfaat. Jumlah yang dapat disusutkan adalah biaya perolehan suatu aktiva atau jumlah lain yang
disubstitusikan untuk biaya perolehan dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisanya.
Masa manfaat adalah periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan atau Jumlah
produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan.
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang
diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva
tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.
Nilai Sisa adalah jumlah netto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aktiva
setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan.
PUBLISH BY SM 80
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Nilai wajar adalah suatu jumlah untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar atau suatu kewajiban
disesuaikan antara fihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arms
length transaction)
Jumlah tercatat (Carrying amount) adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah
dikurangi akumulasi pemyusutan
Jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) adalah jumlah yang diharapkan dapat
diperoleh kembali dari penggunaan suatu aktiva dimasa yang akan datang, termasuk nilai sisanya
atas pelepasan aktiva.
PT ABC-Financial menyatakan sepenuhnya dipandu oleh IAS 16 / SAK 16 dalam praktik perlakuan
akuntansi untuk fixed asset.
Biaya perolehan awal adalah; semua biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa depan.
Biaya akuisisi, termasuk bea masuk dan pajak yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi
diskon pembelian dan potongan lainnya
Biaya yang secara langsung dapat diatribusikan untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diperlukan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan niat manajemen
Perkiraan biaya awal pembongkaran dan pemindahan barang dan pengembalian aset situs.
Kewajiban atas biaya yang dikeluarkan.
Saat aset diperoleh, atau karena entitas menggunakan aset ini selama periode tertentu untuk
tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
PUBLISH BY SM 81
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Model revaluasi
Revaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material
dari nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, dan
eliminasi. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:
1. Proporsional, akumulasi nilai penyusutan dan biaya perolehan ditingkatkan secara proporsional
sehingga nilai aset bersih sama dengan nilai revaluasi.
2. Eliminasi, akumulasi nilai penyusutan ditutup untuk mengurangi nilai aset. Kemudian dinaikkan
ke nilai revaluasi aset
PUBLISH BY SM 82
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Ambang batas kapitalisasi yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak biaya yang diserap
(dibebankan) pada tahun berjalan. Proyek (Konstruksi) dalam biaya Progress harus ditutup dan
dikapitalisasi ke dalam klasifikasi aset yang sesuai ketika proyek secara substansial selesai, diterima,
dan ditempatkan ke dalam layanan.
PUBLISH BY SM 83
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
pendanaan akan dicatat dengan setiap catatan aset. Aset tetap dan barang-barang yang dikendalikan,
termasuk pembelian, sewa modal, konstruksi, peningkatan dan sumbangan akan dicatat terlepas dari
jenis akuisisi.
Identifikasi dan penandaan aset akan dilakukan sesuai dengan pedoman berikut:
Merupakan tanggung jawab departemen akuntansi untuk menetapkan, mencatat, dan nomor
identifikasi (tag) akhiran untuk semua aset tetap dan barang yang dikontrol kecuali kendaraan
atau peralatan bergerak.
Semua aset tetap dan barang yang dikendalikan akan diberi nomor aset pada saat diterima dan
sebelum barang tersebut digunakan.
Departemen akan menempelkan tag ke aset di lokasi yang mencolok dan nyaman.
Tag akan tetap berada di aset sepanjang umur aset. Tag yang rusak akan diganti sesuai
kebutuhan.
14.4.1.4 Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi sistematis dari jumlah yang dapat disusutkan (jumlah yang dapat disusutkan)
dari suatu aset selama masa manfaatnya (masa manfaat).
Nilai residu dan masa manfaat aset harus ditinjau setidaknya pada setiap akhir tahun keuangan dan,
jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya, setiap perubahan dicatat secara prospektif sebagai
perubahan dalam estimasi akuntansi.
Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan pola di mana manfaat ekonomi aset
dikonsumsi oleh entitas. Metode penyusutan harus ditinjau setidaknya setiap tahun dan, jika pola
konsumsi manfaat telah berubah, metode penyusutan harus diubah secara prospektif sebagai
perubahan dalam estimasi akuntansi. Pengurangan yang diharapkan di masa depan dalam harga jual
bisa menjadi indikasi tingkat konsumsi yang lebih tinggi dari manfaat ekonomi masa depan yang
terkandung dalam aset. Penyusutan harus dibebankan ke laba rugi, kecuali jika itu termasuk dalam
jumlah tercatat dari aset lain. Penyusutan dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan dan berlanjut
sampai aset tersebut dihentikan pengakuannya, meskipun aset tersebut menganggur.
Perusahaan dalam penerapan penyusutan menggunakan metode garis lurus, yaitu: Menghasilkan
pembebanan tetap sepanjang masa manfaat sedangkan nilai residu tidak berubah. Mengikuti
penentuan umur ekonomis atau masa manfaat, berdasarkan klasifikasi asset.
PUBLISH BY SM 84
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Identifikasi aset dapat mengalami Penurunan nilai aset, Informasi minimum yang harus
dipertimbangkan;
PUBLISH BY SM 85
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Recovered
Recoverable Fair value less the cost through sale
Amount -> of purchasing or acquisition
highest
Value Recovered
through sale
PSAK 48 mendefinisikan jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset sebagai jumlah yang
lebih tinggi antara;
a. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual; adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan aset
atau unit penghasil uang tunai dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan
berkemauan bebas tanpa tekanan, mengurangi biaya pelepasan aset.
b. Nilai yang digunakan; adalah nilai sekarang dari estimasi arus kas yang diharapkan akan diterima
atau unit penghasil kas.
PUBLISH BY SM 86
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Jurnal diperlukan tergantung pada rilis dan kondisi, tetapi umumnya terdiri dari:
Akun aset dikreditkan untuk menghapus aset dari buku
Akun Akumulasi Depresiasi harus didebit terkait untuk mengeluarkan saldo dari buku besar.
Tambahkan aset yang diterima dari proses pemutusan jika ada
Perbedaannya akan dimasukkan dalam laba rugi
Penjualan aset;
Ketika aset tetap dijual, mungkin ada kerugian atau keuntungan.
Jika harga jual sama dengan nilai buku, tidak ada untung atau rugi.
Jika harga jual kurang dari nilai buku, ada kerugian kelebihannya.
Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, tidak ada keuntungan dari perbedaan itu.
Keuntungan atau kerugian dilaporkan dalam laporan laba rugi sebagai penghasilan lain-lain atau
kerugian lain-lain.
14.4.1.7. Pengungkapan
Untuk setiap kelas Property, Plant & Equipmen diungkapkan;
Basis penilaian digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto.
Metode penyusutan yang digunakan.
Masa manfaat atau tingkat penyusutan yang digunakan.
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
Adanya dan jumlah pembatasan atas hak properti untuk utang underwriting.
Total biaya yang diakui dalam pengembangan.
Jumlah komitmen kontraktual dalam akuisisi.
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami penurunan nilai, hilang/ dihentikan.
Metode akuntansi.
Perubahan estimasi.
PUBLISH BY SM 87
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Pengungkapan Revaluasi;
Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aset;
a. Tanggal efektif penilaian.
b. Nama penilai independen, jika ada.
c. Esensi dari masing-masing instruksi digunakan untuk menentukan biaya penggantian.
d. Nilai tercatat masing-masing jenis aset tetap.
e. Revaluasi neraca surplus
PUBLISH BY SM 88
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Persentase nilai aset dikonversi dari aset ke biaya pada akhir setiap periode akuntansi selama
periode penyusutan aset. Jumlah nilai aset yang dikeluarkan dalam setiap periode akuntansi
ditentukan oleh metode penyusutan, yang dijelaskan kemudian.
Periode penyusutan didasarkan pada masa manfaat aset yang diproyeksikan.
d) Aktiva tetap harus memiliki nomor identifikasi yang unik. Nomor identifikasi untuk setiap aktiva
tetap harus terdiri dari informasi berikut antara lain: Kode Perusahaan, Lokasi aktiva, Kategori
aktiva, Nomor aktiva.
PUBLISH BY SM 89
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Penghapusan dapat juga dilakukan jika aktiva tetap tidak sesuai untuk digunakan atau tidak dapat
digunakan meskipun masih tersisa umur ekonomisnya.Untuk kasus seperti ini, penggantian
aktiva tetap tersebut dapat dilakukan melalui proses persetujuan yang layak.
Rekomendasi berdasarkan penghitungan fisik aktiva tetap dapat digunakan sebagai pertimbangan
untuk mengajukan penghapusan aktiva tetap.
Penghapusan aktiva tetap dapat dilakukan melalui penjualan, lelang, atau aktiva tidak dapat
digunakan lagi. Pada saat aktiva tersebut dihapus, nilai yang tercatat dan akumulasi penyusutan
harus dihilangkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut
harus diakui.
Transaksi penghapusan aktiva tetap harus disetujui oleh Pejabat yang berwenang sebagaimana
yang tercantum dalam “Manual of authority’ dan harus sesuai dengan peraturan pemerintah.
Penghapusan aktiva tetap harus dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Bagian Pajak untuk
hal-hal yang berkaitan dengan pajak.
Laporan sebagai bukti bahwa aktivitas penghapusan telah dilakukan (misalnya; laporan lelang,
laporan bahwa aktiva tidak dapat digunakan lagi, dll) harus dibuat sebagai dasar untuk
melakukan penghapusan aktiva dari neraca keuangan perusahaan.
Sehubungan dengan penghapusan aktiva tetap, Daftar Aktiva Tetap harus di-update secara
akurat dan tepat waktu (untuk aktiva tetap yang dihapus) pada akhir bulan penghapusan
setelah dilakukan penghitungan penyusutan.
PUBLISH BY SM 90
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
User dari Departemen yang terkait bertanggung jawab melakukan pemeriksaan fisik sebelum
penggantian aktiva tetap. Hasil dari pemeriksaan fisik akan menjadi dokumen pendukung dari
permohonan penggantian aktiva tetap.
PUBLISH BY SM 91
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Cap order pengadaan barang asli dengan “ Barang telah diterima sesuai pesanan dan dalam
keadaan baik” Cantumkan tanggal dan tanda tangan petugas yang berwenang untuk menerima
Serahkan kembali asli Order Pengadaan barang kepada supplier sebagai tanda bukti penerimaan
barang, yang fungsinya untuk melakukan penagihan
Simpan aktiva tetap yang telah diterima di gudang atau dapat langsung diserahkan kepada yang
mengajukan permohonan pembelian Barang
General Affair mengetahui tagihan dari Supplier/Vendor/Pemasok : Faktur Penagihan/Kwitansi
penagihan bermaterai cukup, Faktur Pajak untuk pembelian barang kena pajak bila supplier
PKP, Order Pengadaan barang /SPK dan dicap “Barang telah diterima” dan ditanda tangani oleh
petugas yang berwenang untuk menerima barang.
Tagihan yang telah ditahui & diverifikasi oleh bagian GA, seluruh dokumen penagihan yang
telah lengkap diserahkan ke bagian keuangan untuk proses pembayaran
Mencatat pembelian fixed asset kedalam laporan Fixed Asset
Membuat daftar laporan penambahan fixed asset
Membuat laporan penjualan fixed asset
Monitoring Fisik fixed asset minimal 3 (Tiga) bulan sekali
Membuat laporan inventaris yang sudah rusak dan tidak terpakai lagi
Membuat usulan penghapusan asset yang tidak terpakai lagi dan atau sudah rusak
Memonitoring seluruh dokumen kepemilikan, STNK, Polis Asuransi dan masa berlakunya surat-
surat tersebut.
Melakukan/memeriksa labetisasi asset pada inventaris aktiva tetap setahun sekali.
Monitoring, melakukan pencatatan, dan menyampaikan ke bagian akuntansi bila terjadi
pemindahan aktiva tetap dari /ke lokasi lain.
Melakukan lelang baik kekaryawan ataupun kefihak ketiga jia ada aktiva tetap yang akan dijual
PUBLISH BY SM 92
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
15.1. Pengantar
Hutang usaha adalah jumlah agregat dari kewajiban jangka pendek entitas untuk membayar pemasok
untuk produk dan layanan yang entitas beli dengan kredit. Jika hutang dagang tidak dibayarkan
dalam ketentuan pembayaran yang disepakati dengan pemasok, hutang dianggap default, yang dapat
memicu pembayaran penalti atau bunga, atau pencabutan atau pengurangan kredit tambahan dari
pemasok.
Hutang usaha dianggap sebagai sumber uang tunai, karena itu merupakan dana yang dipinjam dari
pemasok. Ketika hutang dibayarkan, ini adalah penggunaan uang tunai. Dari perspektif manajemen,
penting untuk memiliki catatan hutang yang akurat, sehingga pemasok dibayar tepat waktu dan
kewajiban dicatat secara penuh dan dalam periode waktu yang benar.
Tujuan dari kebijakan hutang dagang adalah hanya membayar tagihan dan faktur perusahaan yang
sah dan akurat. Ini berarti bahwa sebelum faktur vendor dimasukkan ke dalam catatan akuntansi dan
dijadwalkan untuk pembayaran, faktur tersebut harus mencerminkan:
Apa yang dipesan perusahaan
Apa yang diterima perusahaan
Biaya unit yang tepat, perhitungan, total, ketentuan, dll
15.3. Definisi
Hutang usaha adalah uang yang terhutang kepada pemasok/supplier yang ditunjukkan sebagai
liabilitas pada neraca perusahaan. Hutang usaha dicatat dalam sub-ledger Hutang pada saat faktur
dijamin untuk pembayaran. Dijamin, artinya faktur disetujui untuk pembayaran dan telah dicatat
dalam Buku Besar atau sub-buku besar AP sebagai kewajiban yang belum dibayar karena belum
dibayar.
PUBLISH BY SM 93
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Purchase request order (PRO) adalah permintaan dari departemen ke area pengadaan untuk membeli
barang atau layanan tertentu. PRO hanya berisi barang atau layanan yang berkaitan dengan biaya
operasional, seperti persediaan kantor, persediaan perumahan, alat tulis kantor, dan biaya operasional
lainnya. PRO disiapkan oleh Departemen Urusan Umum dan diteruskan ke departemen pengadaan.
PRO harus disiapkan minimal lima hari kerja sebelum dibeli.
Material Request Order (MRO) adalah permintaan dari departemen produksi atau yang terkait
dengan kegiatan produksi, ke area pengadaan untuk membeli barang atau layanan tertentu. Untuk
barang, itu harus berisi uraian lengkap lengkap, satuan pengukuran dan kuantitas. Ini juga dapat
berisi produsen yang disarankan, gambar teknis, gambar atau harga referensi. Untuk layanan, harus
berisi ruang lingkup pekerjaan yang terperinci dan kondisi di mana layanan harus dilakukan, peralatan
/ bahan yang diperlukan yang terlibat dan garis besar yang jelas tentang tanggung jawab perusahaan
dan kontraktor.
Job Order Request (JOR)/Work Oder kadang-kadang suatu siklus produksi memerlukan
pemeliharaan / perbaikan atau perbaikan mesin yang dapat kita sebut sebagai proyek kecil, penelitian
dan pengembangan atau perluasan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi, kita dapat katakan
sebagai proyek besar. Setiap kegiatan dan biaya yang terkait dengan pemeliharaan, pengembangan
dan ekspansi diharapkan memiliki manfaat ekonomi di masa depan. Job Order Request (JOR) adalah
instruksi tertulis untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, dalam
jangka waktu yang ditentukan dan perkiraan biaya. JOR membantu manajemen untuk memelihara
dan memantau biaya yang terkait dengan proyek.
Purchase Order (PO) adalah kontrak pengadaan dasar yang dikeluarkan untuk semua sumber
perusahaan untuk barang dan / atau jasa. Dokumen ini adalah kontrak hukum yang mengikat
perusahaan dan vendor. Pesanan pembelian memberikan perincian tentang barang dan / atau jasa
yang ingin dibeli perusahaan termasuk deskripsi, harga per unit, jumlah yang dibeli dan tanggal
pengiriman. Bagian belakang pesanan pembelian mencantumkan syarat dan ketentuan standar
perusahaan. Formulir ini dihasilkan dari daftar permintaan pembelian atau permintaan bahan yang
telah disetujui oleh departemen pemesanan, atau departemen resmi dan direktur pelaksana dan
diterima di departemen pembelian. Departemen pengadaan mengeluarkan semua pesanan pembelian.
Material Receiving Report (MRR) adalah dokumen internal yang digunakan untuk mencatat materi
dan inventaris apa yang diterima oleh perusahaan. Laporan penerima dikirim ke departemen lain
untuk memberi tahu mereka item apa yang telah diterima dan siap digunakan.
Payment Terms dimulai ketika faktur dinyatakan dokumen lengkap dan dicap oleh akuntansi. Tanggal
pembayaran, mulai dari stempel tanggal. Ketentuan pembayaran biasanya 30 hari kalender atau ketika
daftar yang diserahkan kepada manajemen hutang telah disetujui untuk pembayaran. Faktur
dinyatakan lengkap dan siap untuk diproses ketika, faktur telah diklarifikasi oleh departemen
pengadaan bahwa barang dan jumlah yang ditunjukkan dalam faktur sama dengan yang tercantum
dalam pesanan pembelian. Departemen akuntansi kemudian memverifikasi faktur yang telah
diklarifikasi oleh departemen pengadaan, terutama kelengkapan faktur pajak. Jika semua elemen telah
dipenuhi kelengkapannya, akunting akan mencap sebagai tanda akunting yang lengkap dan siap
dibayar.
PUBLISH BY SM 94
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 95
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Supplier mengirimkan tagihan lengkap kebagian terima tagihan /tukar faktur meliputi:
1. Pesanan Permintaan Pembelian (PRO), Pesanan Permintaan Bahan (MRO) dan Permintaan
Pesanan Pekerjaan (JOR), harus disiapkan dan ditinjau oleh departemen pengguna.
2. Purchase Order (PO), harus disiapkan oleh departemen pengadaan / departemen rantai pasokan.
3. Pesanan Penerimaan Bahan (MRO), harus disiapkan oleh Gudang / departemen rantai pasokan.
4. Faktur atau tagihan, faktur dan tanda terima pajak, harus disiapkan oleh vendor atau pemasok.
5. Slip verifikasi faktur, harus disiapkan oleh departemen akuntansi.
6. Permintaan pembayaran, harus disiapkan oleh departemen keuangan atau perbendaharaan.
7. Voucher atau dijamin, sebagai dokumentasi, disiapkan oleh departemen akuntansi.
Maksud dari laporan ini adalah untuk memberikan pengguna alat bantu visual dalam menentukan
faktur mana yang telah lewat waktu untuk pembayaran. Namun, kelemahan utama dalam laporan ini
adalah ia menganggap semua faktur akan jatuh tempo dalam 30 hari. Pada kenyataannya, beberapa
faktur mungkin jatuh tempo pada saat diterima, dalam 60 hari, atau hampir di mana saja di antaranya.
Akibatnya, faktur yang tercantum dalam laporan penuaan sebagai lancar mungkin sebenarnya
terlambat untuk pembayaran, sementara faktur yang tercantum dalam keranjang waktu 31 hingga 60
hari mungkin belum benar-benar dibayarkan.
Agar laporan menjadi efektif, harus dibersihkan secara berkala, sehingga debit dan kredit yang
menyimpang dihapus dari laporan atau hanya mencantumkan faktur pemasok yang hampir jatuh
tempo atau terlambat untuk pembayaran, berdasarkan tanggal faktur dan ketentuan pembayaran
pemasok.
PUBLISH BY SM 97
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
15.2.2.8. Prosedur pembuatan kredit nota dari retur beli oleh pemasok
Atas barang yang dibeli, dilakukan pengembalian barang karena tidak sesuai dengan perjanjian yang
telah disetujui, misalnya karena mutu, ukuran, expired date dan lain sebagainya, maka atas retur beli
tersebut dibuatkan dokumen credit note oleh pemasok dengan prosedure sebagai berikut:
a. Bagian penagihan menerima bukti-bukti pengembalian barang atau jasa dilengkapi:
Purchases order, Kontrak, atau SPK ke pemasok
Surat pengembalian barang barang, jasa dari warehouse.
b. Bagian tukar faktur penagihan menerima kredit nota dengan perincian:
Nota retur pebelian dengan diberi nomor
Bukti pengembalian barang atau jasa
Copy tagihan dari suplier dinota returkan
Dokumen pendukung lainnya bila diperlukan (nota perhitungan dan lainnya)
c. Data nota retur tersebut diverifikasi oleh petugas verifikasi hutang
d. Dibuatkan tanda terima atas penyerahan credit nota atas retur pembelian tersebut
e. Membukukan dalam buku retur pembelian dan diarsip.
15.2.2.9. Prosedure pembuatan debit nota atau kredit nota dari transaksi koreksi
Tagihan yang diterima dari pemasok dilakukan koreksi karena ada kesalahan baik kesalahan atas
penagihan dari suplier atau karena koreksi oleh bagian verifikasi perusahaan. Dokumen yang
dipergunakan oleh pemasok adalah dengan debit nota untuk kekurangan dalam penagihan dan
sebaliknya credit nota bila yang ditagihkan lebih besar dari yang sesungguhnya, koreksi ini dapat
dari harga, kuantiti atau harga & kuantiti dan kesalahan lainnya. Prosedure pembuatan kredit nota
atau debit nota adalah sebagai berikut:
a. Bagian Penerima tagihan menerima bukti-bukti kesalahan dari penagihan dan dilengkapi:
PO, Kontrak, atau SPK ke pemasok
Tagihan atau Faktur/kwitansi /DO yang harus dikoreksi
b. Bagian tukar faktur menerima debit nota atau kredit nota dengan perincian:
Debit nota atau credit nota dengan bernomor
Nota perhitungan jumlah kekurangan atau kelebihan yang harus dikoreksi
Cash on delivery (COD) adalah jenis transaksi di mana penerima melakukan pembayaran untuk barang
pada saat pengiriman. Jika pembeli tidak melakukan pembayaran saat barang dikirim, maka barang
dikembalikan ke penjual. Penerima dapat melakukan pembayaran dengan uang tunai, cek bersertifikasi
atau wesel, tergantung pada apa yang ditentukan oleh kontrak pengiriman. Jenis transaksi ini biasanya
terjadi melalui perusahaan pengiriman dan memungkinkan penjual dan pembeli produk untuk
meminimalkan risiko penipuan atau default. COD memungkinkan pembeli untuk membayar pada saat
PUBLISH BY SM 99
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
pengiriman daripada harus membayar di muka. Pembeli mengirimkan pembayaran kepada perusahaan
pengiriman, yang kemudian menyampaikan kembali pembayaran kepada penjual.
Free on board (FOB) adalah istilah perdagangan yang mengharuskan penjual untuk mengirimkan
barang di atas kapal yang ditunjuk oleh pembeli. Penjual memenuhi kewajibannya untuk mengirimkan
barang yang telah melewati rel kapal. Ketika digunakan dalam istilah perdagangan, kata "bebas" berarti
penjual memiliki kewajiban untuk mengirimkan barang ke tempat yang ditentukan untuk ditransfer
ke operator. Metode ketiga di atas umum digunakan. Perusahaan dalam hal ini tidak memungkinkan
pelaksanaan pembayaran langsung, semua pembayaran harus disetujui melalui transfer bank (pihak
ketiga).
PUBLISH BY SM 100
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
AP Staff segera membuat penyesuaian atau koreksi jika ditemukan item yang belum direkonsiliasi
pada saat dilakukannya rekonsiliasi dan menyerahkannya kepada Finance Controller untuk
direview dan disetujui sebelum dilakukan posting ke general ledger.
AP Staff menyerahkan laporan rekonsiliasi hutang supplier/vendor kepada Finance Controller
untuk direview dan disetujui.
PUBLISH BY SM 101
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
16. Kebijakan dan Prosedur Manual - Transaksi Inter-Company & Pihak Berelasi
16.1. Pengantar
Akuntansi antar perusahaan (Inter-Company transaction) adalah seperangkat prosedur yang
digunakan oleh perusahaan induk (Parent Company) untuk menghilangkan transaksi yang terjadi
antara anak perusahaan. Misalnya, jika satu anak perusahaan telah menjual barang ke anak perusahaan
lain, ini bukan transaksi penjualan yang valid dari perspektif perusahaan induk, karena transaksi terjadi
secara internal. Konsekuensinya, penjualan harus dihapus dari pembukuan pada saat laporan keuangan
konsolidasian perusahaan induk disusun.
Transaksi antar perusahaan dapat ditandai dalam sistem akuntansi sehingga dapat secara otomatis
didukung ketika laporan keuangan konsolidasi disusun. Jika tidak ada fitur penandaan dalam
perangkat lunak, maka transaksi harus diidentifikasi secara manual, yang memiliki tingkat kesalahan
yang tinggi.
Akuntansi antar perusahaan dapat menjadi salah satu hambatan utama dalam proses penutupan buku
untuk perusahaan induk, dan karenanya harus menjadi fokus perhatian manajemen untuk menemukan
cara untuk merampingkan proses. Kompleksitas akuntansi antar perusahaan meningkat karena
memperluas di luar area akuntansi dan keuangan dan menjadi konsern departemen pajak. Perusahaan
harus menesuaikan laporan keuanganya dengan peraturan pajak yang berlaku.
Idealnya semua intercompany/related party transactions dilakukan dengan prinsip kewajaran, atau
yang dikenal dengan istilah “arm’s length principal”. Maksud dari istilah tersebut adalah transaksi
antar related parties’ dilakukan pada sebuah harga yang “tidak istimewa”. Harga yang tidak istimewa
adalah harga yang akan dikenakan bilamana transaksi tersebut dilakukan dengan non-related party.
Selain itu perlu diingat juga bahwa mangement harus bisa menjelaskan nature daripada intercompany
transactions.
“Transfer pricing” merupakan istilah dalam pajak, yang pada dasarnya melekat erat pada perusahaan
multinasional (MNC). Tetapi Perusahaan lokal yang mana dalam pengelolaan usahanya memiliki anak-
anak perusahaan (anak perusahaan) sehingga terjadi hubungan transfer pricing.
Memodernisasi proses akuntansi antar perusahaan dapat menginspirasi produktivitas yang lebih besar
dan mendeteksi kesalahan akuntansi sebelum mengarah pada penyajian kembali laporan keuangan. Ini
memungkinkan tim accounting dan keuangan untuk melakukan analisis real-time antar-perusahaan
secara real-time dan terus-menerus, dan memberikan Financial Controller dan Direksi informasi yang
mereka butuhkan setiap saat.
PUBLISH BY SM 102
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Dipengaruhi
16.3. Definisi
Intercompany transactions adalah transaksi antara semua perusahaan yang berada di bawah umbrella
perusahaan induk. Intercompany transactions bisa terjadi antara subsidiary dengan headquarter,
ataupun transaksi antara subsidiary yang satu dengan yang lain.
Transaksi antar subsidiary mengakibatkan saldo resiprokal (timbal balik) pada neraca afisiliasi,
misalanya;
Transaksi penjualan antar subsidiary menghasilkan saldo resiprokal;
- Penjualan dan pembelian (HPP)
- Piutang usaha dan hutang usaha
Transaksi pinjaman antar subsidiary menghasilkan saldo resiprokal;
- Noted receivale and note payable
- Interest income dan interet expense
Keuntungan dan kerugian transaksi antar subsidiary antar perusahaan harus di elememinasi
sampai di realisasi melalui penggunaan atau penjualan kepada pihak luar entitas yang di
konsolidasikan
PUBLISH BY SM 103
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
16.4. Kebijakan dan prosedur manual pencatatan akuntansi transaksi inter-company dan pihak yang
berelasi
Dalam praktik akuntansinya, mulai tahun buku 1 Januari – 31 Desember 2020 Perusahaan menetapkan
kebijakan penyajian laporan laba rugi secara terpisah. Sehingga dalam praktik akuntansi sehari-hari
muncul dua entitas akuntansi, yakni entitas akuntansi terpusat dan entitas akuntansi cabang;
Entitas akuntansi terpusat mencatat dan menyajikan semua transaksi keuangan Perusahaan sesuai
dengan Standard Akuntansi Keuangan (SAK-1).
Entitas akuntansi cabang mencatat dan menyajikan transaksi keuangan berdasarkan droping-
dana/penempatan dana di cabang yang disetujui atau laporan pertanggung jawaban penggunaan
dana.
Dengan kata lain pembukuan akuntansi di kantor cabang memiliki sistem yang terpisah dengan kantor
pusat, dimana cabang membuat pembukuan akuntansi sendiri tetapi hanya sebatas pencatatan biaya.
Pembukuan akuntansi ini hanya digunakan untuk keperluan internal kantor pusat dan cabang saja.
Sedangkan untuk kepentingan dengan pihak eksternal, kantor pusat akan mempersiapkan laporan
konsolidasi (single financial report).
Sementara kebijakan PT ABC-Financial terkait inter-company account antar cabang adalah sebagai
berikut:
Saldo dan transaksi antar cabang akan dihilangkan, termasuk didalamnya transaksi piutang dan
hutang antar cabang, penjualan dan pembelian.
Laba pada penjualan persediaan antar cabang akan di eleminasi, dimana mutasi persedian antar
cabang hanya dicatat sebagai mutasi internal persediaan.
PT ABC-Financial juga, dalam pengungkapan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa sepenuhnya tunduk dengan Standar Akuntansi Keuangan pasal 27- Pengungkapan Pihak-
Pihak yang berelasi.
16.4.2 Prosedur dan manual pencatatan akuntansi transaksi inter-company dan pihak yang berelasi
PUBLISH BY SM 104
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Mutasi rekening antar cabang tidak bersipat resiprokal (timbal balik) sehingga Pada saat
membuat laporan konsolidasi, rekening resiprokal tidak dieliminasi.
Cabang tidak memiliki persedian untuk barang-barang yang akan di jual.
Untuk pengadaan aktiva tetap dilakukan oleh masing-maing cabang sehingga aktiva tersebut
dicatat di pembukuan masing-masing cabang, keculai terjadi transfer aktiva tetap.
Untuk perlakuan Pajak Penghasilan (PPh) mengikuti Peraturan Pajak yang berlaku.
Anggota keluarga dekat dari individu -> anggota keluarga yangmungkin mempengaruhi, atau
dipengaruhi oleh, orang dalam hubungan mereka dengan entitas. Mereka dapat termasuk:
- Pasangan hidup dan anak dari individu
- Anak dari pasangan hidup individu
- Tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu
Anggota manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak
langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun tidak) dari entitas.
16.4.2.2.2. Pengungkapan
Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan terlepas dari apakah telah
terjadi transaksi antara mereka.
Jika entitas induk maupun pihak pengendali paling akhir tidak melaporkan laporan keuangan
konsolidasian yang tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk berikutnya yang paling
pertama menghasilkan laporan keuangan diungkapkan (hubungan anak dan induk mengikuti
PSAK 4 Laporan Keuangan konsolidasian).
Entitas mengungkapkan kompensasi anggota manajemen kunci secara total dan untuk masing-
masing kategori berikut:
- Imbalan kerja jangka pendek
- Imbalan pasca-kerja
- Imbalan kerja jangka panjang lainnya
- Imbalan pemutusan hubungan kerja
- pembayaran berbasis saham
Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam satu periode maka entitas
mengungkapkan:
Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa
Informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami
potensi dampak hubungan tersebudalam laporan keuangan.
PUBLISH BY SM 105
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Contoh kasus;
PT ABC-Financial membeli barang dari PT. XWZ dengan harga 600 juta, di mana harga tersebut
adalah harga wajar (arm length transaction). PT ABC-Financial memiliki 40% saham biasa PT. XWZ.
PT ABC-Financial adalah pihak berelasi bagi PT. XWZ karena PT ABC-Financial memiliki kepemilikan
signifikan sebesar 40%. Walaupun transaksi yang dilakukan merupakan arm length transaction, nilai
transaksi tersebut harus diungkapkan (digabungkan dengan transaksi yang serupa dalam tahun
tersebut jika ada). Pengungkapan atas transaksi dengan pihak berelasi dengan menggunakan harga
wajar perlu diungkapkan jika informasi tersebut dapat dibuktikan. Sifat hubungan tetapi bukan
namanya perlu diungkapkan
PT ABC-Financial adalah entitas yang telah menerapkan IAS 24. Pengungkapan yang dibutuhkan IAS
24 dalam Laporan Keuangan PT. KMI meliputi setiap transaksi sebagai berikut:
PT ABC-Financial menjual barang-barang secara kredit kepada PT. DEF yang merupakan entitas yang
dimiliki oleh anak salah satu direktur. Pada akhir tahun terdapat piutang sebesar 100 juta dari PT.
DEF kepada PT ABC-Financial. 100 juta diakui dalam laporan laba rugi karena dianggap sebagai non-
recoverable. Biaya penagihan sebesar 4 juta.
Kepemilikan PT. DEF terkait dengan PT ABC-Financial menyebabkan terjadinya hubungan istimewa
sehingga harus diungkapkan sifat hubungan tersebut, setiap transaksi selama periode berjalan dan
fakta banwa saldo piutang 100 juta dianggap non-recoverable dan dilaporkan dalam Laporan Laba
Rugi. Tidak ada persyaratan untuk mengungkapkan biaya penagihan utang sebesar 4 juta atau nama
PT. DEF, Direktur PT ABC-Financial atau putra putrinya.
PUBLISH BY SM 106
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
17.1. Pengantar
Secara umum, pengertian manajemen keuangan adalah suatu proses perencanaan, pengaturan,
penggerakan, dan pengawasan aktivitas keuangan (finansial) suatu Perusahaan.
Manajemen keuangan juga bisa diartikan sebagai proses yang berkaitan dengan kegiatan keuangan:
cara mendapatkan, menggunakan, mengalokasikan, dan mengelola aset/finansial dalam rangka
pencapaian tujuan suatu organisasi/perusahaan. Apa tujuan utama perusahaan? Yaitu memaksimalkan
profit (laba) dan meminimalkan risiko (kerugian).
Dengan kata lain, inti dari manajemen keuangan atau financial management adalah proses pencapaian
tujuan perusahaan dalam perspektif keuangan. Jadi, semua hal yang berkaitan dengan finansial
perusahaan, maka di sana ada peran dari manajemen keuangan.
Secara umum, ada tujuh prinsip manajemen keuangan yang perlu dipahami. Ketujuh elemen ini
memiliki peran penting dalam ruang lingkup manajemen keuangan. Untuk lebih jelas, berikut
penjelasan mengenai prinsip manajemen keuangan.
1. Akuntabilitas (Accountability)
Apa itu prinsip akuntabilitas? Pengertian akuntabilitas adalah suatu bentuk tanggung jawab, kewajiban
moral dan hukum di mana hal itu melekat pada suatu individu, kelompok, atau korporasi dalam
memberikan penjelasan tentang kewenangan yang dimiliki. Dengan kata lain, setiap pihak yang
bersangkutan mesti menyampaikan segala hal tentang sumber daya dan kegiatan tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga semua pihak dapat mengetahui bagaimana kewenangan itu
digunakan.
Sebagai contoh, perusahaan melakukan peminjaman sejumlah dana kepada bank sebagai pihak
eksternal. Maka, pihak internal perusahaan, dalam hal ini khususnya manajer keuangan, harus bisa
mempertanggungjawabkan penggunaan dana pinjaman tersebut: digunakan untuk apa, berapa
kuantitas penggunaan, dan semua hal yang berkaitan dengan kewenangan tersebut.
Pertanggungjawaban tersebut tidak hanya terkhusus kepada pihak eksternal selaku pemberi pinjaman,
tetapi juga mesti diketahui oleh pihak stakeholders yang memiliki kewenangan untuk mengetahui,
seperti Dewan Direksi, Dewan Komisaris, bahkan pemilik perusahaan. Prinsip akuntabilitas bertujuan
agar tidak terjadi hal-hal yang menyimpang terutama dalam penggunaan dana.
2. Transparansi (Transparancy)
Apa ituprinsip transparansi? Pengertian transparansi dalam konteks manajemen keuangan adalah
suatu bentuk sikap di mana dalam setiap kegiatan manajemen harus terbuka dan tidak ada yang
disembunyikan tentang informasi tertentu, seperti informasi laporan keuangan, ketepatan waktu
pelaporan, dan hal terkait lainnya.
PUBLISH BY SM 107
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Setiap anggota yang ada di dalam struktur organisasi mesti transparan dalam melakukan setiap
kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga semua pihak dapat memperoleh hasil secara
utuh mengenai kinerjanya.
Sebagai contoh, manajer keuangan bertanggung jawab atas pelaporan keuangan perusahaan. Dalam
proses pembuatan laporan, mesti dilakukan secara transparan, seperti menyampaikan informasi dan
data-data sebenarnya secara lengkap dan akurat. Kemudian, laporan keuangan tersebut harus dapat
dilihat atau diakses oleh pihak stakeholders sehingga setiap pihak tidak merasa ada yang dirugikan.
Jika dalam proses ini tidak terdapat transparansi, maka potensi kecurangan sangat besar sehingga
tentu saja ada pihak-pihak yang dirugikan. Oleh karena itu, transparansi adalah prinsip manajemen
keuangan yang sangat penting dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
3. Integritas (Integrity)
Inilah prinsip lain dari manajemen keuangan. Secara umum, integritas adalah suatu tindakan dalam
kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan secara adil dan jujur sehingga apa yang menjadi
tujuan perusahaan tercapai dengan baik. Sebagai contoh, dalam proses pembuatan dan pelaporan
keuangan, pihak-pihak manajemen terkait mesti menjaga sikap integritas sehingga apa yang dihasilkan
adalah hasil yang murni dan utuh.
4. Konsistensi (Consistency)
Konsistensi merupakan salah satu prinsip penting dalam manajemen keuangan. Secara umum,
konsistensi adalah suatu tindakan dan kebijakan keuangan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan,
atau tidak menyimpang dari tujuan, serta dilakukan secara teratur (periodik). Konsep konsistensi
bukan berarti harus dilakukan dengan cara yang sama, melainkan dilakukan sesuai dengan tujuan
perusahaan yang terkadang bersifat fleksibel.
Jika terjadi inkonsistensi dalam kebijakan keuangan, maka hal ini berdampak pada proses dan hasil
yang berpotensi berjalan di luar jalur yang sesungguhnya. Bukan tidak mungkin, akan tercipta
manipulasi dan kesemrawutan yang akan memengaruhi proses pencapaian tujuan perusahaan.
5. Pengelolaan (Stewardship)
Apa yang dimaksud dengan prinsip pengelolaan dalam manajemen keuangan? Pengelolaan merupakan
suatu tindakan dalam keuangan yang dalam praktiknya dilakukan dengan tujuan yang jelas, penuh kehati-
hatian, ketelitian, dan mampu mengidentifikasi segala kemungkinan risiko keuangan yang timbul sehingga
terciptalah tata kelola perusahaan yang baik dan sesuai dengan tujuan. Pengelolaan keuangan yang baik
akan memungkinkan perusahaan untuk meminimalkan risiko keuangan dan memaksimalkan
keuntungan finansial. Oleh karena itu, dalam praktiknya, pihak manajemen keuangan dituntut untuk
menciptakan proses dan hasil yang optimal sehingga segala tujuan keuangan perusahaan dapat
tercapai.
PUBLISH BY SM 108
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
mempertahankan kelangsungan bisnis yang dijalankan. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu
membuat strategi yang tepat agar mampu memenuhi kebutuhan finansial perusahaan.
17.3. Definisi
Manajemen Keuangan (Financial Management) adalah segala kegiatan atau aktivitas Perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau
mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Tujuan manajemen keuangan; adalah untuk memaksimalkan nilai yang dimiliki perusahaan atau
memberikan nilai tambah terhadap asset yang dimiliki oleh pemegang saham.
PUBLISH BY SM 109
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Budgeting - Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya secara efisien
dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
Controlling - Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan
sistem keuangan perusahaan.
Auditing - Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada
agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.
Reporting - Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.
PUBLISH BY SM 110
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Memaksimalkan Kekayaan
Dalam hal ini, Finance Manager memiliki tanggung jawab kepada para pemegang saham dengan cara
membagikan dividen secara optimal. Untuk bisa membagikan dividen maksimal, maka Perusahaan
harus berusaha memperoleh laba maksimal dari kegiatan operasional sehingga itu juga berdampak
pada peningkatan nilai pasar saham perusahaan. Perusahaan yang profitable tentu saja bukan hal yang
sulit untuk membagikan dividen.
PUBLISH BY SM 111
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Ada tiga alternatif yang bisa dipilih dalam keputusan dividen, yaitu membagikan dividen, menahan
dividen, dan kombinasi (sebagian ditahan dan sebagian dibayarkan). Apa maksudnya?
Pertama, kebijakan membagikan dividen. Di sini, laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, baik dividen tunai maupun dividen saham.
Kedua, kebijakan menahan dividen. Di sini, laba yang dihasilkan perusahaan tidak dibagikan
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dengan kata lain, laba tersebut ditahan oleh
perusahaan. Inilah yang disebut retained earnings (laba ditahan).
Ketiga, kebijakan kombinasi. Di sini, laba yang dihasilkan oleh perusahaan sebagian akan
dibagikan ke pemegang saham dalam bentuk dividen dan sebagian lagi ditahan.
PUBLISH BY SM 112
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Tentu saja, semua keputusan dividen ini harus sesuai dengan perencanaan perusahaan. Jika laba
ditahan, maka untuk apa dipergunakan laba tersebut? Oleh karena itu, setiap pengambilan keputusan
sudah semestinya memiliki tujuan dan landasan yang kuat.
Seorang Finance Manager yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan, harus
mampu memahami seberapa besar kemampuan keuangan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Kemudian, bagaimana cara Perusahaan dalam menggunakan sumber keuangan, serta dari mana
sumber pemasukan perusahaan. Semua hal yang berkaitan dengan finansial perusahaan harus dikelola
dengan perencanaan yang baik sehingga tercapai tujuan dengan efisien dan efektif.
Anggaran (Budgeting)
Fungsi anggaran dalam manajemen keuangan merupakan suatu proses pengalokasian anggaran dana
yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi budgeting ini
merupakan proses lanjutan dari perencanaan keuangan di mana setiap keputusan anggaran yang
dilakukan harus sesuai atau sejalan dengan perencanaan keuangan.
Dalam menjalankan fungsi anggaran keuangan ini, manajemen perusahaan khususnya Finance
Department mesti teliti dan hati-hati dalam mengambil dan menyusun anggaran. Selain itu, dituntut
kejelian Finance Manager dalam menentukan setiap anggaran bisnis perusahaan, seperti besaran
anggaran untuk kegiatan operasional, untuk investasi, dan anggaran lain yang berkaitan.
Dalam kegiatan bisnis, kondisi dan situasi bisa saja berubah secara mendadak. Peran penting dari
fungsi pengawasan manajemen keuangan, yaitu untuk melakukan evaluasi sehingga bisa menyesuaikan
dengan perubahan yang terjadi, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Finance Manager
berkewajiban memastikan sistem pengawasan ini berjalan dengan baik, maka segala risiko bisnis dapat
dicegah atau diminimalisasi.
PUBLISH BY SM 113
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Sebagai contoh, dalam proses pembuatan laporan keuangan. Ternyata, ketika dilakukan proses
auditing, banyak kesalahan yang terjadi, seperti kesalahan meletakkan pos-pos sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara satu dengan yang lain. Di sinilah fungsi pemeriksaan manajemen keuangan,
yaitu untuk mengetahui di mana letak kesalahan dan segera memperbaiki kesalahan tersebut.
Pencapaian prinsip dan standar dapat dicapai dengan mengejar pedoman berikut;
Nilai waktu dari uang harus diakui sebagai bagian dari setiap keputusan manajemen keuangan.
Transaksi terkait uang tunai akan terjadi hanya setelah persetujuan dari seseorang dengan
otoritas yang didelegasikan untuk membuat persetujuan.
Transaksi terkait uang tunai harus sepenuhnya didokumentasikan sehingga ada jejak audit yang
tidak terbantahkan.
Transaksi terkait kas harus segera dicatat selama setiap langkah fungsi penanganan kas.
Formulir bernomor resmi harus digunakan untuk mendokumentasikan transaksi terkait uang
tunai untuk meningkatkan rekonsiliasi dan akuntabilitas.
Dokumen yang digunakan dalam transaksi yang terkait dengan uang tunai harus dijaga agar
tidak digunakan kembali, dirusak, atau dibuang secara tidak sah.
Ketentuan harus dibuat untuk tinjauan reguler dan perbandingan dokumentasi transaksi untuk
mendeteksi kesalahan dan pembayaran rangkap.
Persetujuan penyesuaian untuk transaksi terkait kas harus dikendalikan secara administratif.
Pengawasan kegiatan pengelolaan kas harus dilakukan secara ketat dan terus-menerus.
Tugas terkait uang tunai, seperti pemeliharaan piutang, kasir, akuntansi, pencairan, dan
pengumpulan dana harus dipisahkan.
PUBLISH BY SM 114
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Rekening terkait kas harus sering ditinjau dan direkonsiliasi dengan catatan anak
perusahaan/cabang.
Aksesibilitas ke dana dan catatan dana harus dibatasi dan dikendalikan secara administratif.
Hanya karyawan yang ditunjuk dengan baik yang akan menangani dana imprest, sertifikasi
pencairan, dan tugas penagihan.
Karyawan yang diberi tugas terkait dengan uang tunai harus dilatih dan harus menerima
tanggung jawab mereka.
Rutinitas administrasi yang tidak perlu dan penanganan uang tunai atau dokumentasi terkait
kas harus dihilangkan untuk mengurangi risiko kehilangan dan paparan kesalahan.
Hal transfer dana elektronik dan setoran langsung harus digunakan jika memungkinkan dan
menguntungkan.
Program pengeditan komputer harus digunakan semaksimal mungkin untuk mengungkapkan
atau mengurangi timbulnya kesalahan dalam transaksi terkait uang tunai.
Uang yang diterima dari pelanggan (cash derived from collection) dan uang tunai yang akan
digunakan untuk pencairan (cash used for disbursement) tidak boleh dicampuradukan
(pemisahan rekening).
Finance Manager membuat list dari pencairan/pembayaran yang sudah di jadwalkan, dan
mengajukan Payment Approval (pengajuan pembayaran) kepada management untuk
mendapatkan persetujuan.
Transaksi tunai tidak boleh digunakan untuk menggantikan, atau menghindari, persetujuan dan
prosedur pengadaan yang ditentukan.
Uang yang diterima dari pelanggan (Cash derived from collection) akan disahkan setelah
dananya sudah diterima dan collection harus dijaga sampai setoran diselesaikan.
Dana yang diterima dari costumer akan diproses dalam interval yang ditentukan dan
direkonsiliasi dengan catatan dana yang diterima.
Tanggapan cepat harus dibuat untuk tinjauan/koreksi yang dilakukan oleh Inspektorat
Keuangan Pemerintah (misalnya; BII, OJK, DJP) tentang tata cara pengelolaan manajemen
keuangan Perusahaan, untuk memperbaiki kekurangan yang dikutip.
Transaksi pencairan uang tunai akan diproses segera, dan uang tunai akan direkonsiliasi minimal
setiap harinya.
Uang tunai yang disimpan di luar Finance Department akan dipertahankan pada jumlah
minimum yang diperlukan untuk menutup transaksi saat ini.
Kredit akan diperpanjang hanya jika diotorisasi oleh pejabat yang ditunjuk, yang mengetahui
kebijakan manajemen utang Perusahaan.
PUBLISH BY SM 115
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
18. Kebijakan dan Prosedur Manual – Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAK 46)
18.1. Pengantar
PSAK 46 adalah PSAK yang mengatur bagaimana entitas melaporan pajak penghasilan dalam laporan
keuangan baik dalam laporan posisi keuangan maupun dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Seringkali praktisi akuntan meremehkan keberadaan informasi pajak dalam laporan
keuangan. Atau seringkali beranggapan antara administrasi perpajakan dan akuntansi tidak memiliki
kaitan.
PSAK 46 menggunakan konsep akrual dalam mengakui beba, aset dan kewajiban perpajakan. Sehingga
setiap penghasilan menurut akuntansi harus tetap diperhitungkan dampak pajak yang harus
dibayarkan di masa mendatang atau telah dibayarkan pada masa sekarang. Untuk itulah timbul istilah
aset dan pajak tangguhan.
SAK UU
Akuntansi Pajak
Perbedaan
Permanen Temporer
Book Tax Gap / Diffrence -
Tax Planning / Tax Avoidance
Pajak Tangguhan;
1. Asset/Liabilities
2. Beban/Pendapatan
PUBLISH BY SM 116
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Pemulihan atau penyelesaian masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam
laporan posisi keuangan perusahaan (entitas).
Transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas.
Pernyataan standar akuntansi keuangan ini mensyaratkan entitas untuk menyamakan cara
menghitung konsekuensi pajak atas transaksi dan peristiwa lain, dengan cara hitung transaksi dan
peritiwa lain. Jadi, untuk transaksi dan peristiwa lain yang diakui dalam laba rugi, dampak pajak dari
transaksi dan peristiwa tersebut juga diakui dalam laba rugi. Selanjutnya, segala dampak pajak yang
timbul pada transaksi dan peristiwa lain yang diakui di luar laba rugi akan diakui di luar laba rugi
juga.
Dalam PSAK 46 dikenal istilah-istilah mengenai beban pajak (penghasilan pajak), laba akuntansi, laba
kena pajak, pajak penghasilan, pajak penghasilan final, pajak kini, dan perbedaan temporer. Untuk
diketahui, dasar pengenaan pajak atas aset adalah jumlah teratribusi atas aset untuk tujuan pajak
dengan aset. Sementara dasar pengenaan pajak liabilitas adalah jumlah tercatat liabilitas dikurangi
dengan setiap jumlah yang dapat dikurangkan untuk tujuan pajak berkenaan dengan liabilitas
tersebut pada periode masa depan.
18.3.1. Definisi
Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan
Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi
Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.
Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan sebagai
akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang
diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi pada satu periode -> dipadankan dengan dengan
laba akuntansi.
Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak.
PUBLISH BY SM 117
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah laba (rugi) selama satu periode
yang dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak penghasilan yang
terutang (dilunasi).
Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini
dikenakan atas laba kena pajak entitas.
Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas laba kena pajak (rugi pajak)
untuk satu periode. Untuk entitas konsolidasi termasuk laba atas anak perusahaan.
Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada posisi keuangan
dengan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan temporer dapat berupa:
Perbedaan temporer kena pajak - liabilitas
Perbedaan temporer dapat dikurangkan – asset
PUBLISH BY SM 118
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Perusahaan memiliki kerugian -> dapat dikompensasikan di masa mendatang -> manfaat tersebut
diakui pada saat kerugian tersebut terjadi -> Aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa manfaat di masa mendatang akan
diperoleh entitas.
18.4.1.6 Pengukuran
Liabilitas (aset) pajak kini diukur sebesar jumlah yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi)
kepada otoritas perpajakan, à tarif pajak (peraturan pajak) pada periode pelaporan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku
pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan
Jika terjadi perubahan tarif di masa mendatang akan mempengaruhi pengakuai aset atau liabilitas
pajak tangguhan.
PUBLISH BY SM 119
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
18.4.1.9. Pengungkapan
Komponen utama beban (penghasilan) pajak diungkapkan secara terpisah:
Beban (penghasilan) pajak kini
Penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari periode sebelumnya
Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan baik yang berasal dari timbulnya perbedaan
temporer maupun dari realisasinya
Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan terkait dengan perubahan tarif pajak atau
penerapan peraturan perpajakan yang baru
Jumlah manfaat yang ditimbulkan dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak
atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak
kini
Jumlah manfaat dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak, atau perbedaan
temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak tangguhan
PUBLISH BY SM 120
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Jumlah agregat perbedaan temporer yang dihubungkan dengan investasi pada entitas anak,
cabang dan perusahaan asosiasi dan bagian partisipasi dalam pengaturan bersama atas liabilitas
pajak tangguhan yang belum diakui.
18.4.1.10. Ilustrasi
Ilustrasi 1;
PT ABC-Financial memperoleh PKP sebesar 4 milyar. Termasuk dalam penghasilan tersebut
penghasilan dari LN sebesar 500 juta yang telah dikenakan pajak sebesar 40%. Jumlah pajak yang
telah dipotong oleh pihak lain adalah:
a. PPh 21 atas gaji dan honor sebesar 500juta dan PPh 26 sebesar 100 juta atas gaji expat yang
bekerja di perusahaan.
b. PPh final sebesar 60 juta,
c. PPh 23 tidak final sebesar 120 juta
d. PPh 24 sebesar 200 juta
e. PPh 25 sebesar 500 juta
f. PPh 22 sebesar 100 juta
g. Pajak kini anak perusahaan 300 juta
Perusahaan mencatat pembayaran pajak dibayar dimuka baik final maupun tidak final sebagai pajak
dibayar dimuka.
Beban pajak 1.000
Pajak dibayar dimuka PPh 22 100
Pajak dibayar dimuka PPh 23 120
Pajak dibayar dimuka PPh 24 125
Pajak dibayar dimuka PPh 25 500
Utang PPh 29 155
Beban pajak 135
Pajak dibayar dimuka PPh final 60
Pajak dibayar dimuka PPh 24 75
PUBLISH BY SM 121
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PT ABC-Financial melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan beban sebesar 120.000 untuk tiga
tahun periode usahanya. Untuk tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000,
300.000 dan 280.000.
Perbandingan
Laporan Keuangan SAK 35.000 35.000 35.000
Laporan Pajak 20.000 45.000 40.000
Diffrence 15.000 (10.000) (5.000)
2019 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000 Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak
tangguhan 10.000
2020 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000 Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak
tangguhan 5.000
PT ABC-Financial memiliki perbedaan antara akuntansi dan pajak terkait dengan pengakuan piutang
sebesar 150.000. Menurut akuntansi pengakuan pendapatan diakui pada tahun 2018, sedangkan
menurut pajak diakui pada 2019 sebesar 100.000 dan 2020 sebesar 50.000. Misal laba menurut
akuntansi 2018 sebesar 600.000, 2012 sebesar 800.000 dan 2013 sebesa 1.000.000 dan tidak ada
perbedaan yang lain.
PUBLISH BY SM 122
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PT ABC-Financial memiliki saldo aset pajak tangguhan sebesar 300.000 pada akhir 2018, yang
muncul karena perbedaan temporer sebesar 1.200.000 (tarif pajak 25%). Callaway Corp. Pada akhir
tahun 2019 aset pajak tangguhan secara kumulatif meningkat menjadi 500.000. Pada 2019,
penghasilan kena pajak sebesar 5.000.000.
Berdasarkan hasil review aset pajak tangguhan sebesar 60.000 tidak dapat dipulihkan di masa
mendatang (belum termasuk 500.000).
Sebelum Review
Akhir 2018 Tahun 2019 Akhir 2019
Laba sebelum pajak
4.200.000
(PSAK)
Perbedaan temporer 1.200.000 800 2.000.000
Penghasilan kena pajak 5.000.000
25% 25% 25%
Pajak terutang 1.250.000
PUBLISH BY SM 123
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Setelah Review
Tahun 2019
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000
Pajak kini 1.250.000
Beban (manfaat) pajak tangguhan -200
Beban pajak penghasilan 1.110.000
Laba bersih 3.190.000
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan dapat dipulihkan di masa mendatang.
Entitas belum memiliki saldo aset/liabilitas pajak tangguhan.
PUBLISH BY SM 124
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Ilustrasi 5;
PT ABC-Financial membeli mesin senilai 10.000 2/1/X1. Mesin menurut akuntansi didepresiasikan
selama 5 tahun, tanpa nilai sisa. Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1 didepresiasikan
selama 4 tahun. Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi selain depresiasi 2.000.
Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini.
PUBLISH BY SM 125
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 126
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 127
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2
Manfaat pajak tangguhan (beban pajak) 2
20X2 Manfaat pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Manfaat pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Manfaat pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
PUBLISH BY SM 128
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
19.1. Pengantar
Indonesia mengadopsi arm’s length standard untuk transaksi antara pihak-pihak terkait. Karena sistem
pajak didasarkan pada penilaian sendiri, beban pembuktian ada pada wajib pajak, bukan pada otoritas
pajak.
Aturan hukum
Untuk tujuan pajak penghasilan, undang-undang yang mengatur tentang transfer pricing ditemukan
dalam pasal 18 undang-undang pajak penghasilan tahun 1983, sebagaimana direvisi oleh Undang-
Undang Pajak Penghasilan tahun 1991, 1994 dan 2000 dan selanjutnya oleh undang-undang Pajak
Penghasilan No.06 / 2008.
Pasal 18 menyatakan bahwa otoritas pajak dapat menyesuaikan penghasilan kena pajak dari wajib pajak
untuk transaksi dengan pihak terkait yang tidak dilakukan dengan dasar wajar. Pihak-pihak terkait
dianggap ada dalam keadaan berikut:
Di mana seorang wajib pajak secara langsung atau tidak langsung berpartisipasi dalam 25% atau
lebih dari modal wajib pajak lain, atau di mana perusahaan berpartisipasi dalam 25% atau lebih
dari modal dua wajib pajak, dalam hal ini kedua wajib pajak yang terakhir juga dianggap terkait .
Di mana seorang wajib pajak secara langsung atau tidak langsung mengendalikan wajib pajak lain
atau di mana dua atau lebih wajib pajak berada di bawah kendali bersama.
Di mana ada hubungan keluarga dengan darah atau pernikahan.
Pada bulan September 2008, Parlemen mengeluarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.
36/2008, yang mulai berlaku 1 Januari 2009. Pasal 18 (3) UU Pajak Penghasilan mengatur bahwa
metodologi penetapan harga lima lengan dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pedoman
Pengembangan (OECD) harus digunakan untuk menetapkan atau meninjau harga transfer.
Untuk pajak pertambahan nilai (PPN), ketentuan yang hampir identik dimasukkan dalam Pasal 2 UU
PPN 1983, sebagaimana direvisi oleh UU PPN 1991, 1994 dan 2000 dan selanjutnya direvisi oleh UU
PPN No. 42/2009.
Peraturan lainnya
Peraturan Pemerintah No. 80/2007, yang dikeluarkan 28 Desember 2007 dan berlaku sejak 1 Januari
2008, secara eksplisit menyatakan bahwa wajib pajak yang melakukan transaksi di bawah pengendalian
bersama harus memelihara dokumentasi yang membuktikan kepatuhan mereka pada prinsip arm-
length.
Undang-undang administrasi perpajakan 2007 menyatakan bahwa dokumen yang diminta dalam audit
pajak harus diserahkan dalam waktu satu bulan sejak permintaan. Ini bisa berarti bahwa dokumentasi
penetapan harga transfer yang diajukan setelah 30 hari dapat diabaikan.
PUBLISH BY SM 129
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Pada akhir 2010, Direktur Jenderal Pajak Indonesia (DJP) mengeluarkan beberapa peraturan penting
tentang harga transfer, meletakkan dasar bagi era baru pengembangan harga transfer di Indonesia.
Peraturan penetapan harga transfer, PER-43 / PJ / 2010 (PER-43), merupakan panduan penentuan
harga transfer khusus pertama untuk wajib pajak Indonesia karena dokumentasi penetapan harga
transfer menjadi wajib 1 Januari 2008.
PER-43 diubah oleh PER-32 / PJ / 2011 (PER-32) pada 11 November 2011 yang memberikan panduan
tambahan tentang analisis komparatif yang diperlukan dalam dokumentasi harga transfer, preferensi
terhadap perbandingan internal dibandingkan dengan perbandingan eksternal dan penerapan metode
yang paling tepat dibandingkan dengan pendekatan hierarkis dalam memilih metodologi penentuan
harga transfer berdasarkan PER-43. Peraturan tersebut juga menyebutkan bahwa PER-32 hanya
berlaku untuk transaksi yang melebihi 10 miliar rupiah Indonesia (IDR) dengan satu pihak terkait.
Transaksi dengan pihak terkait dalam negeri juga tercakup dalam bidang peraturan tentang penetapan
harga transfer (TP) jika pihak-pihak terkait secara efektif tidak dikenakan pajak atas dasar yang sama.
Amandemen di atas merupakan tambahan terhadap peraturan yang dikeluarkan pada 2010 tentang
Prosedur Kesepakatan Bersama (MAP), PER -48 / PJ / 2010 (PER -48), dan Perjanjian Harga Lanjutan,
PER-69 / PJ / 2010 (PER - 69).
Peraturan tersebut mencatat bahwa wajib pajak tidak diharuskan untuk mematuhi langkah-langkah
ini untuk transaksi dengan pihak-pihak terkait yang menghasilkan pendapatan, atau mengeluarkan
biaya, kurang dari Rp10 juta. Dalam praktiknya, tidak banyak wajib pajak dapat memanfaatkan
pembebasan ini.
PUBLISH BY SM 130
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Tingkat komparabilitas antara transaksi pihak terkait dengan transaksi independen, termasuk
apakah penyesuaian yang sesuai perlu dilakukan untuk menghilangkan perbedaan material antara
transaksi atau perusahaan yang dibandingkan.
Analisis komparabilitas, analisis komparabilitas yang diuraikan dalam PER-43 yang telah diubah oleh
PER-32, didasarkan pada lima faktor komparabilitas yang terkandung dalam Pedoman OECD. Ini
adalah sebagai berikut:
Karakteristik properti atau layanan.
Profil fungsional pihak-pihak yang terlibat.
Ketentuan kontrak.
Kondisi perekonomian.
Strategi bisnis.
Panduan diberikan tentang bagaimana masing-masing faktor pembanding ini harus dianalisis. Panduan
ini konsisten dengan penjelasan tentang faktor-faktor komparabilitas dalam Pedoman OECD. Ini
adalah praktik umum untuk studi tolok ukur regional untuk dimanfaatkan dalam studi harga transfer
Indonesia.
Peraturan Transfer Pricing Indonesia juga menyediakan panduan terperinci untuk menilai sifat lengan
panjang dari layanan intragroup (IGS) dan transaksi properti tak berwujud (IP). Tes yang ketat harus
diterapkan secara hierarkis untuk membuktikan sifat wajar transaksi IGS dan IP.
Beban pembuktian
Indonesia beroperasi pada sistem penilaian sendiri, dengan perusahaan menetapkan harga transfer
mereka sendiri. Beban pembuktian ada pada wajib pajak untuk membuktikan bahwa harga asli telah
ditentukan secara wajar. Dalam konteks audit pajak, jika wajib pajak tidak memiliki dokumentasi untuk
mendukung posisinya, ada risiko tinggi bahwa Kantor Pajak Indonesia (KPP) akan membuat
penyesuaian besar, seperti penolakan semua pengurangan untuk biaya jasa manajemen atau royalti
yang dibayarkan. kepada pihak terkait.
Sejauh ini, otoritas pajak belum melakukan audit khusus yang berkaitan dengan harga transfer.
Namun demikian, audit pajak yang dilakukan sehubungan dengan kepatuhan pajak secara keseluruhan
akan selalu fokus pada transaksi antar perusahaan, terutama transaksi yang melibatkan bukan
penduduk. Jika terdapat perbedaan harga antara transaksi intragroup dan transaksi pihak ketiga,
koreksi harga transfer akan dimasukkan dalam temuan audit. KPP telah secara ketat menegakkan
aturan 30 hari dalam audit pajak. Dalam praktiknya, jika wajib pajak belum menyiapkan dokumentasi
penentuan harga transfer sebelum menerima permintaan dalam audit, kemungkinan sulit untuk
memberikan respons yang memuaskan dalam jangka waktu 30 hari.
PUBLISH BY SM 131
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Audit pajak dilakukan melalui tinjauan pustaka serta kunjungan ke lokasi perusahaan oleh otoritas
pajak. Ini mungkin melibatkan pertemuan atau korespondensi, dan penyelesaian audit penetapan
harga transfer dalam banyak kasus dapat terjadi melalui negosiasi formal dan banding di pengadilan
pajak. Perilaku wajib pajak dapat mempengaruhi hasilnya. Otoritas pajak juga memiliki kekuatan
untuk melakukan penyelidikan. Investigasi umumnya hanya digunakan di mana dugaan penipuan
atau penggelapan. Pengalaman menunjukkan bahwa pemicu utama penyelidikan oleh otoritas pajak
adalah informasi yang diperoleh mereka melalui jaringan informasi mereka atau diberikan kepada
mereka oleh informan, seperti mantan karyawan yang tidak puas.
Menurut Undang-Undang Administrasi Pajak 2007, yang berlaku sejak 1 Januari 2008 (dan berlaku
untuk tahun pajak yang dimulai pada atau setelah tanggal ini), wajib pajak wajib membayar hanya
jumlah yang disepakati dengan auditor pajak selama konferensi penutup audit pajak. Jika wajib pajak
tidak setuju dengan koreksi mereka, wajib pajak tidak perlu membayar apa pun pada saat ini.
Namun, wajib pajak perlu berhati-hati ketika memutuskan berapa banyak yang harus dibayar, karena
keputusan DJP yang tidak menguntungkan atas keberatan mereka menghasilkan penalti administratif
50% dari pajak yang dibayar rendah. Hukuman meningkat menjadi 100% jika banding diajukan dan
keputusannya tidak menguntungkan wajib pajak.
Wajib Pajak dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak terhadap keputusan DJP atas keberatan
mereka. Agar Pengadilan Pajak mendengarkan banding, wajib pajak harus membayar 50% dari total
ketetapan pajak. Ada ketidakpastian tentang jumlah minimum yang harus dibayar untuk mengajukan
banding. Menurut Undang-Undang Administrasi Pajak 2007, aturan yang sama harus berlaku: wajib
PUBLISH BY SM 132
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
pajak hanya membayar sebanyak yang disepakati dalam konferensi penutup. Namun, UU Pengadilan
Pajak, yang mengatur banding pajak, menuntut pembayaran minimum 50% dari pajak yang
terhutang. Terlepas dari hal di atas, kami mencatat dari beberapa pengalaman pembayar pajak, hakim
pengadilan tidak membuang kasus pembayar pajak dengan alasan teknis ketika pembayaran minimum
50% belum terpenuhi.
Saat ini, Pengadilan Pajak memberikan kesempatan terbaik bagi pembayar pajak untuk menerima
pemeriksaan yang adil. Jika banding ke Pengadilan Pajak masih gagal, wajib pajak dapat mengajukan
banding ke Mahkamah Agung, asalkan kriteria tertentu dipenuhi.
Perlu dicatat bahwa Indonesia memiliki sistem hukum perdata di mana pengadilan tidak beroperasi
atas dasar prioritas dan keputusan mereka tidak dipublikasikan. Selain itu, kasus pajak tidak dapat
diajukan banding di luar Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung atau di pengadilan sipil selain
Pengadilan Tata Usaha Negara. Pengadilan ini menangani pengaduan oleh orang-orang yang terkena
dampak negatif oleh keputusan pemerintah dan jarang, jika pernah, digunakan dalam kasus pajak.
Denda pajak
Denda 2% per bulan dikenakan untuk keterlambatan pembayaran pajak, hingga maksimum 48% dari
pajak yang belum dibayar. Dalam kasus pidana, denda 200% -400% dari pajak yang belum dibayar
adalah mungkin, seperti halnya penjara.
Sebuah tim di kantor pajak pusat mengkhususkan diri dalam masalah penentuan harga transfer.
Umumnya, auditor pajak yang menangani aspek sehari-hari dari audit pajak bukan spesialis transfer
pricing, walaupun mereka biasanya memiliki beberapa pelatihan di bidang tersebut. Permintaan terkait
harga transfer dilakukan oleh departemen audit pajak yang relevan, tanpa bantuan dari penasihat
eksternal.
PUBLISH BY SM 133
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Pernyataan tersebut mengharuskan pembayar pajak untuk mengungkapkan rincian berikut tentang
transaksi mereka dengan pihak terkait:
Dengan siapa transaksi dilakukan dan sifat hubungan wajib pajak dengan rekanan.
Jenis transaksi.
Nilai transaksi.
Metode mana yang diterapkan dalam menentukan harga transfer yang relevan (salah satu dari
metode penetapan harga transfer lima lengan yang diakui dalam Pedoman OECD harus
diungkapkan untuk setiap transaksi), dan alasan untuk pemilihan metode tersebut.
Untuk tahun pajak 2009 dan kemudian, wajib pajak juga harus membuat pengungkapan terperinci
tentang apakah mereka telah menyiapkan dokumentasi harga transfer, seperti:
Profil perusahaan dan struktur kepemilikan.
Jenis transaksi dan transaksi serupa dengan pihak independen.
Analisis faktor komparatif OECD.
Pemilihan dan penerapan metode penentuan harga transfer yang paling tepat.
Saat ini tidak jelas apakah otoritas pajak akan menggunakan pengungkapan ini untuk memilih kandidat
untuk audit penetapan harga transfer, seperti praktik di negara lain di mana pengungkapan
diperlukan.
yang kompeten akan terus meningkat di masa mendatang. Seorang wajib pajak penduduk Indonesia
dapat mengajukan permohonan MAP (Mata Anggaran Penerimaan / PER-38 / PJ / 2009)
sehubungan dengan transfer penyesuaian harga. Permintaan untuk MAP harus diserahkan dalam
bentuk tertulis kepada DJP melalui kepala kantor pajak terkait dengan memberikan informasi yang
ditentukan dalam peraturan yang berlaku. Jika permintaan tersebut dapat diproses lebih lanjut dengan
berkonsultasi dengan pejabat yang berwenang di negara mitra perjanjian pajak, DJP mengirimkan
permintaan tertulis untuk MAP kepada pejabat ini.
DJP menghentikan proses MAP jika wajib pajak penduduk Indonesia atau warga negara Indonesia
yang telah menjadi wajib pajak penduduk di negara mitra yang membuat permintaan untuk MAP:
Mengajukan pembatalan permintaan MAP ke DJP
Tidak setuju dengan isi draf kesepakatan bersama
Tidak memenuhi semua persyaratan untuk informasi atau dokumen sebagaimana disyaratkan oleh
DJP
Memberikan informasi palsu kepada DJP.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 74/2011 (GR 74), wajib pajak dapat mengajukan
permohonan untuk MAP dan secara simultan mengejar mekanisme penyelesaian sengketa lokal.
PUBLISH BY SM 134
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Perselisihan lokal resolusi termasuk mengajukan keberatan pajak, mengajukan banding ke Pengadilan
Pajak dan meminta pengurangan atau pembatalan sanksi administratif.
Namun, aplikasi MAP akan dihentikan jika keputusan banding dinyatakan oleh Pengadilan Pajak
sebelum finalisasi MAP. Jika salah satu pihak tidak puas dengan keputusan Pengadilan Pajak,
peninjauan kembali oleh Mahkamah Agung masih diperbolehkan.
Kembalikan APA ke tahun-tahun sebelumnya tidak otomatis dan akan dinegosiasikan antara wajib
pajak dan KPP. GR-74 menetapkan bahwa dokumen apa pun yang digunakan selama negosiasi
APA harus dikembalikan kepada wajib pajak jika tidak ada kesepakatan yang tercapai dan dokumen
tersebut tidak dapat digunakan oleh Kantor Pajak Indonesia sebagai dasar untuk melakukan audit
pajak atau audit untuk bukti awal.
Mengantisipasi perkembangan hukum dan praktik
Diperkirakan bahwa peraturan lebih lanjut tentang MAP dan APA akan dikeluarkan dalam waktu
dekat. Juga diantisipasi bahwa otoritas pajak akan terus melakukan audit penentuan harga transfer
yang ekstensif dalam beberapa tahun mendatang.
Hubungan dengan otoritas bea cukai
Meskipun otoritas pajak penghasilan dan otoritas bea cukai keduanya berada di bawah Menteri
Keuangan (Depkeu), tampaknya tidak ada pertukaran informasi rutin di antara mereka.
Investigasi bersama
Tidak ada informasi tersedia tentang kesediaan DJP untuk berpartisipasi dengan otoritas pajak dari
negara asing dalam penyelidikan bersama para pembayar pajak. Namun, DJP, menurut artikel
'Pertukaran Informasi' dalam perjanjian pajak berganda, tidak dilarang melakukan investigasi.
PUBLISH BY SM 135
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Peraturan ini mencakup ketentuan tentang pelaporan dokumen induk / dokumen lokal dan laporan
oleh negara untuk wajib pajak yang melakukan transaksi dengan pihak terkait (sesuai dengan
rekomendasi Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dalam laporan akhir
tentang Dokumentasi Harga Transfer dan Negara Pelaporan-oleh-Negara - Aksi 13 (aksi BEPS 13).
Peraturan baru ini memperkenalkan pendekatan tiga tingkat untuk persyaratan dokumentasi yang
sejalan dengan ketentuan tindakan BEPS-13, penggunaan ambang batas untuk manajemen dokumen,
dan mengharuskan dokumen dibuat dalam bahasa Indonesia. Peraturan ini juga mencakup pedoman
bagi para pihak yang diwajibkan untuk melaksanakan dokumen, informasi yang harus dicakup dalam
dokumen dan kapan dokumen harus tersedia. Peraturan ini diterbitkan sesuai dengan ketentuan
dokumen harga pengalihan, dan tidak menggantikan aturan yang ada untuk mengatur keadilan dan
kebiasaan bisnis (DJP No. PER-43 / PJ / 2010 / diubah DJP No. PER-32 / PJ / 2011). Kebijakan dan
manual dirancang untuk meningkatkan kualitas dokumen yang disiapkan oleh Wajib Pajak
(Perusahaan) dan meningkatkan transparansi. Dokumen ini akan memastikan pengungkapan informasi
yang konsisten dalam Dokumen, Dokumen Lokal, Laporan Negara, dan formulir pengungkapan
transaksi afiliasi.
19.3. Definisi
Transfer Pricing Document (TP Doc), adalah dokumen tertulis yang harus disiapkan oleh Wajib Pajak
(Pasal 10 ayat 2 PP 74) yang bertransaksi dengan pihak terkait termasuk di dalam wajib pajak (termasuk
BUT). Dokumen tersebut dalam bentuk dokumentasi dasar dan langkah-langkah dalam menentukan
harga wajar atau profitabilitas (Prinsip Panjang Lengan / ALP) sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku.
Realted parties; hubungan khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (4) Pajak Penghasilan atau
Pasal 2 ayat (2) UU PPN.
Transaksi afiliasi; transaksi yang dilakukan oleh wajib pajak dengan afiliasi.
Mentransfer dokumen harga; dokumen yang dipegang oleh wajib pajak sebagai dasar untuk
menerapkan prinsip keadilan dan praktik bisnis dalam penentuan harga transfer.
Prinsip arms length; Prinsip yang menetapkan bahwa dalam hal kondisi dalam transaksi yang dilakukan
antara pihak-pihak dengan pihak-pihak terkait adalah sama atau sebanding dengan kondisi dalam
transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak memiliki pihak terkait dalam perbandingan.
Prinsip tersebut menetapkan bahwa dalam hal kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak
dengan pihak terkait adalah sama atau proporsional dengan kondisi dalam transaksi yang dilakukan
antara pihak-pihak yang tidak memiliki hubungan terkait dalam bentuk komparator, harga atau laba
dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang memiliki hubungan terkait, harus sama atau
dalam kisaran harga atau kisaran harga dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak
memiliki pihak terkait yang digunakan sebagai pembanding.
PUBLISH BY SM 136
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Jangan
membuat TP
WP melakukan transaksi afiliasi Doc
Sirkulasi Bruto:
Jumlah pendapatan Yes
bruto yang
Yes
diterima atau Sirkulasi kotor > Rp50 juta
diperoleh
sehubungan No
dengan pekerjaan,
Transaksi afiliasi untuk barang Diperlukan
bisnis, atau Yes
berwujud> 20 M IDR TP Doc:
kegiatan utama
wajib pajak sebelum - File Master
No
memotong - File Lokal
potongan harga Transaksi afiliasi untuk layanan, Yang mana
dan potongan bunga dan barang tidak termasuk
lainnya. dihitung berwujud> 5 M IDR Yes semua
secara tahunan, transaksi
dalam hal tahun No
pajak penghasilan Yes
Afiliasi di suatu negara dengan
kotor dan / atau
tarif pajak pasal 17
melakukan
transaksi afiliasi 12
bulan. No
Tidak diperlukan TP Doc
PUBLISH BY SM 137
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Yes
No
Required Have affiliation
CbCr transaction
Yes
Required
MF, LF &
CbCr
Mekanisme Pengarsipan Sekunder
Yes
The parent entity has a CbC
exchange agreement with Indonesia,
and can be obtained?
Yes
Do not make CbCr
PUBLISH BY SM 138
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PT ABC-Finacial adalah perusahaan Indonesia bagian dari bisnis DEF Energy Ltd, yang melakukan
transaksi afiliasi dengan tahun buku mulai dari 1 Januari hingga 31 Desember.
2018 MF LF
Sesuai dengan pasal 1 angka 6 PMK-213 / PMK.03 / 2016, dokumen Dokumentasi Harga Transfer
(TP Doc) terdiri dari:
File induk / Master File adalah dokumen yang berisi informasi tentang grup bisnis dan setidaknya
berisi hal-hal berikut:
1. Struktur dan bagan kepemilikan dan negara bagian atau yurisdiksi masing-masing anggota;
a) Daftar pemegang saham dan persentase kepemilikan saham serta daftar manajer dari masing-
masing anggota grup
b) Bagan kepemilikan grup bisnis yang menunjukkan hubungan keseluruhan kepemilikan anggota
grup bisnis
c) Lokasi geografis (negara atau yurisdiksi) dari masing-masing kelompok bisnis
PUBLISH BY SM 139
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 140
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Lokal File adalah dokumen yang disajikan tersegmentasi berdasarkan karakterisasi bisnis dan
setidaknya mencakup yang berikut:
1. Identitas Wajib Pajak dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh wajib pajak;
a) Deskripsi struktur manajemen wajib pajak, bagan informasi, informasi tentang pihak domestik
atau asing, yang merupakan pihak terkait, dan negara atau yurisdiksi pihak tersebut adalah
b) Penjelasan terperinci tentang strategi bisnis dan bisnis yang dilakukan oleh wajib pajak,
termasuk indikasi dalam kasus seorang wajib pajak yang terlibat atau dipengaruhi oleh
restrukturisasi bisnis atau transfer benda tak berwujud dari kelompok bisnis yang sedih atau
telah terjadi pada tahun sebelumnya, dan penjelasan tentang pengaruhnya terhadap wajib pajak
c) Aspek operasional dari kegiatan bisnis wajib pajak
d) Deskripsi lingkungan bisnis secara terperinci, termasuk daftar pesaing utama
2. Informasi tentang transaksi afiliasi dan transaksi independen yang dilakukan oleh wajib pajak;
a) Skema dan kebijakan transaksi
b) Kebijakan penetapan harga diterapkan selama lima tahun terakhir
c) Penjelasan setiap transaksi dan latar belakang dalam melakukan transaksi
d) Jumlah nominal transaksi secara rinci per jenis dan per lawan transaksi
e) Informasi tentang lawan transaksi dalam setiap jenis transaksi dan penjelasan tentang
hubungan wajib pajak dengan masing-masing transaksi masing-masing
f) Informasi dalam bentuk tabel setidaknya mengenai nomor faktur dan tanggal, nama rekanan,
negara / yurisdiksi transaksi, nama produk, jumlah unit / jumlah, harga per unit, tanggal
pengiriman / pengiriman barang,
g) Salinan perjanjian / kontrak yang terkait dengan transaksi yang bernilai signifikan
3. Menerapkan prinsip keadilan dan praktik bisnis;
a) Penjelasan terperinci mengenai analisis komparatif dari setiap transaksi afiliasi yang dilakukan
oleh wajib pajak yang meliputi analisis karakteristik produk / layanan, analisis fungsional,
ketentuan kontrak, strategi bisnis, dan kondisi ekonomi, termasuk analisis perbandingan
perbedaan kondisi dengan tahun-tahun sebelumnya
b) Penjelasan terperinci tentang karakterisasi bisnis dalam menjalankan wajib pajak berdasarkan
hasil analisis fungsional
c) Penjelasan metode penetapan harga transfer yang paling tepat untuk setiap jenis transaksi
afiliasi, alasan pemilihan metode, dan keuntungan metode yang dipilih dibandingkan metode
lainnya
d) Penjelasan pihak yang dipilih sebagai pihak yang akan diuji dalam penerapan metode penentuan
harga transfer dan alasan pemilih dan rasio keuangan atau indikator tingkat keuntungan yang
PUBLISH BY SM 141
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
digunakan dalam penerapan metode penentuan harga transfer, dalam hal wajib pajak
menggunakan metode penetapan harga transfer laba kotor atau bersih
e) Ringkasan asumsi yang digunakan dalam menerapkan metode penentuan harga transfer
f) Penjelasan berdasarkan penggunaan analisis multi-tahun jika diperlukan
g) Daftar dan penjelasan transaksi komparatif internal / eksternal yang dipilih, dan penjelasan
terperinci tentang kriteria yang digunakan dalam data pencarian komparatif dan informasi
sumber data komparatif yang digunakan
h) Tinjauan umum laporan keuangan yang digunakan dalam penerapan metode penetapan harga
transfer, termasuk laporan keuangan tersegmentasi dalam hal seorang wajib pajak memiliki
lebih dari satu karakterisasi bisnis
i) Penjelasan penerapan metode penetapan harga transfer berdasarkan komparator yang dipilih,
kisaran harga saat ini atau laba saat ini, dan titik referensi dalam kisaran harga atau laba wajar
di mana harga transaksi didasarkan
j) Penjelasan penyesuaian yang dilakukan untuk meningkatkan kompatibilitas, termasuk
penjelasan apakah penyesuaian hanya dilakukan pada pihak yang diuji, untuk transaksi
perbandingan atau keduanya.
k) Penjelasan kesimpulan bahwa transfer pricing telah atau belum sesuai dengan prinsip keadilan
dan praktik bisnis
l) Salinan perjanjian penetapan harga di muka yang dimiliki oleh anggota lain dari kelompok
bisnis dan ketentuan pajak lainnya yang terkait dengan transaksi afiliasi wajib pajak
4. Informasi keuangan Wajib Pajak
a) Laporan keuangan wajib pajak yang telah diaudit oleh akuntan publik untuk tahun pajak
sehubungan dengan dokumen harga pengalihan
b) Laporan keuangan wajib pajak tersegmentasi didasarkan pada karakterisasi bisnis, dalam hal
wajib pajak memiliki lebih dari satu karakterisasi bisnis
c) Informasi dan penjelasan penggunaan informasi dalam laporan keuangan terkait dengan
penerapan metode transfer pricing
d) Ringkasan informasi yang relevan dari perbandingan yang digunakan dalam penerapan metode
penentuan harga transfer dan sumber informasi keuangan
5. Kejadian / peristiwa / fakta non-finansial yang mempengaruhi pembentukan harga atau tingkat
keuntungan
Country-by-country reporting (CbCr), konsisten dengan OECD BEPS Action 13, anggota perusahaan
grup dengan persyaratan berikut juga harus menyiapkan dan memelihara CbCr. Syaratnya adalah
Wajib Pajak Indonesia;
Kontrol secara langsung atau tidak langsung satu atau lebih dari perusahaan anggota lain
dalam grup bisnis
Memiliki kewajiban untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan standar
akuntansi Indonesia
Memiliki omset kotor konsolidasi tahun ini sebesar Rp11 triliun.
Mirip dengan Master File dan Lokal File, batasan omzet bruto adalah omzet yang berasal dari kegiatan
bisnis utama sebelum mengurangi diskon, potongan harga, dan potongan lainnya.
PUBLISH BY SM 142
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
A member of group companies juga harus menyiapkan dan memelihara CbCr jika negara atau
yurisdiksi perusahaan induk;
a) Tidak mengharuskan membuat CbCr
b) Tidak memiliki perjanjian Pertukaran Informasi (EoI) dengan Indonesia
c) Memiliki perjanjian EoI dengan Indonesia, namun CbCr tidak dapat diperoleh oleh Indonesia
dari yurisdiksi negara tersebut
Country-by-country report mensyaratkan berisi laporan kerja (kertas kerja - lihat lampiran - b)
CbCr akan berisi informasi berikut;
1. Yurisdiksi negara
2. Nama dan ID Pajak entitas
3. Jenis kegiatan bisnis
4. Gross turn over
5. Laporan laba (rugi) sebelum pajak
6. Pajak penghasilan sudah dibayar (basis pajak) - melalui pemotongan pajak dan pajak
yang di bayarkan sendiri
7. Pajak penghasilan yang harus dibayar - berdasarkan pada laporan keuangan
8. Modal lain
9. Akumulasi saldo laba
10. Jumlah karyawan tetap
11. Aset berwujud
Pasal 3 ayat (6) UU KUP menetapkan bahwa "Wajib Pajak harus melampirkan dokumen sesuai dengan
ketentuan undang-undang perpajakan dalam SPT, dan harus menyimpan pembukuan, catatan dan
dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lainnya untuk 10 (sepuluh)
tahun di Indonesia."
PUBLISH BY SM 143
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Pasal 10 ayat (2) PP 74 tahun 2011 menyatakan "Dalam hal seorang Wajib Pajak melakukan transaksi
dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan khusus dengan Wajib Pajak, kewajiban untuk
menyimpan dokumen lain termasuk dokumen tambahan atau informasi untuk mendukung transaksi
tersebut dengan pihak hubungan khusus sesuai dengan prinsip keadilan dan praktik bisnis ”.
1. Nilai omset bruto tahun pajak sebelumnya dalam satu tahun pajak melebihi Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah); nilai Transaksi Afiliasi tahun sebelumnya dalam Tahun Pajak: lebih dari
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) untuk transaksi barang berwujud, atau lebih dari
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) untuk setiap ketentuan layanan, pembayaran bunga ,
penggunaan barang tidak berwujud, atau Transaksi Afiliasi lainnya atau Orang Afiliasi yang berlokasi
di suatu negara atau wilayah hukum dengan tarif Pajak Penghasilan lebih rendah dari tarif Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 UU Pajak Penghasilan.
‘Berkewajiban untuk membuat dokumen file induk dan dokumen file lokal’
2. Parents company atau subsidiary yang memiliki perputaran bruto konsolidasian pada tahun pajak
yang bersangkutan harus sekurang-kurangnya Rp11.000.000.000.000.00 (sebelas triliun rupiah),
atau dalam hal Wajib Pajak penduduk berdomisili sebagai anggota Grup Bisnis dan orang tua
Perusahaan adalah subjek pajak asing, Wajib Pajak penduduk wajib menyampaikan laporan per negara
di seluruh negara atau wilayah hukum di tempat Perusahaan berdomisili: tidak memerlukan pengajuan
laporan oleh negara, atau tidak memiliki perjanjian dengan pemerintah Indonesia mengenai
perpajakan, atau memiliki perjanjian dengan pemerintah Indonesia mengenai pertukaran informasi
pajak, tetapi laporan per negara tidak dapat diperoleh oleh pemerintah Indonesia dari negara atau
yurisdiksi tersebut.
‘Berkewajiban membuat dokumen induk, dokumen file lokal, dan CbCr report’
3. Pengecualian Wajib Pajak Yang Membutuhkan TP Doc, tidak diharuskan untuk membuat Dokumen
Transfer (TP Doc) adalah untuk wajib pajak yang memiliki transaksi afiliasi tetapi tidak termasuk dalam
kategori yang disebutkan, tetapi masih memiliki kewajiban untuk menerapkan Prinsip keadilan dan
praktik bisnis sebagaimana diatur dalam peraturan perpajakan.
PUBLISH BY SM 144
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Sementara kewajiban untuk membuat dokumen induk, dokumen dan laporan lokal menurut negara
adalah:
• Wajib Pajak yang merupakan Orang Tua dari kelompok U yang memiliki omset kotor
konsolidasian pada Tahun Pajak yang relevan minimal Rp11.000.000.000,00 (sebelas triliun
rupiah)
• Dalam hal Wajib Pajak penduduk berdomisili sebagai anggota Grup Bisnis dan orang tua
Perusahaan adalah subjek pajak asing, Wajib Pajak penduduk wajib menyerahkan laporan per
negara di seluruh negara atau wilayah hukum tempat Perusahaan berdomisili:
- tidak memerlukan penyerahan laporan oleh negara;
- tidak memiliki perjanjian dengan pemerintah Indonesia tentang perpajakan; atau
• Memiliki perjanjian dengan pemerintah Indonesia mengenai pertukaran informasi pajak, tetapi
laporan per negara tidak dapat diperoleh oleh pemerintah Indonesia dari negara atau yurisdiksi
tersebut.
PUBLISH BY SM 145
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Jika tidak memenuhi, itu dianggap tidak menerapkan prinsip keadilan dan praktik bisnis dan
harus disertai dengan pernyataan mengenai ketersediaan dokumen dan tanda tangan dari pihak
yang menyediakan dokumen
PUBLISH BY SM 146
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
sebagai
Master Local Lampiran SPT
File File Tahunan Pajak
Penghasilan
Perusahaan
untuk tahun
pajak yang
Pernyataan kapan dokumen tersedia
bersangkutan
SUMMARY
Attachment Disimpan oleh wajib pajak dan
Letter-B, PMK diserahkan saat diminta DJP
213/03/2016
PUBLISH BY SM 147
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Global Pricing
policy
MF & LF
Due Date SPT Requested Dua Date SPT
Affiliate
transaction
CbCR
Submitted
Financial
Statement
Annual
SPT
MF 7 & LF
Available
CbCR
Available
PUBLISH BY SM 148
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Examination of case
Survei kepatutan
DJP has authority to evidence
request TP Doc
SE-39/PJ/2015 - 14 hari PMK-39/03/2014 - 14 hari
WP must meet the
sejak surat permintaan sejak tanggal penyerahan
appropriate period of dokumen peminjaman surat
time in accordance with
Examination the provisions of the Investigation
legislation
PMK-17/PMK.03/2013 KUHAP
PMK-184/PMK/03/2015
1 month from request letter
PUBLISH BY SM 149
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 150
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 151
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 152
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 153
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 154
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 155
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 156
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
APPENDIX
PUBLISH BY SM 157
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Department HSE
Doc No. -
ABC -Financial Budget Information Form Submitted Date 30-Nov-19
Revision -
Important notic e for all us e r
The purpose of this form is to provide systematic process for documenting, requisition, reviewing and
approval for budgeting process for the Antam Niterra Haltim
note: when spraying using a fire extinguisher do not go against this wind direction it will be dangerous because
you will be exposed to flares try to follow the wind direction.
7 . Additional information
PUBLISH BY SM 158
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Doc No
Date
ABC-Financial Budget Distribution Worksheet Revision Time
Revision Date
Prepared by: Department Manager Check by: Cost Control Reviewed by: Finance Department Approve by: Director
PUBLISH BY SM 159
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Doc No
PUBLISH BY SM 160
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Doc No:
Request by:______________________________________
Date:_______________ Signature_______________
Date:_______________ Signature_______________
Approval by Director
PUBLISH BY SM 161
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PRO Number:
Total Amount
User
Purchasing
Notes:
.1 White - for Procurement Department
Yellow - for Accounting Department
Red - for Departments Admin
2. PRO submitted to Purchasing Department at least 5 days working before purchase
PUBLISH BY SM 162
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
MRO Number:
Total Amount
Additional information:
Notes:
1) This form will need material controller verification
2) If material or goods isn't in the warehouse register, material controller should input in the warehouse register.
3) Unit price will based on warehouse register, if the price aren't in warehouse register, just empty it.
4) Please put additional notes if this material or goods is urgent.
5) White - for Procurement, Yellow - for Accounting Department, Red - for Department Admin
PUBLISH BY SM 163
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
JOR Number:
Project/Job Title :
Project/Job Duration : Project Sponsor : -
Department : Department Code : -
Cost Center : Budget Period
Total Amount -
PUBLISH BY SM 164
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
MRR Number:
Quantity
No. Item Description Qty Uom Brand Serial No. Remarks for Rejection
Received Accepted Rejected
-
I certify that the materials and/or services described above has been received and inspected as shown.
Note:
1. White - for Warehouse file
2.Red - for Purchasing file
3.Yellow - for Accounting Department
PUBLISH BY SM 165
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
MIS Number:
Model / Size /
No. Item Description Qty Uom Brand Serial No. Serial No Remarks
Type Capacity
I certify that the materials and/or services described above has been received and inspected as shown.
Note:
1. White - for Warehouse file
2.Red - for Purchasing file
3.Yellow - for Accounting Department
PUBLISH BY SM 166
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PT ABC -Financial
Jl. Utara Barat Selatan No.100
ABC - Financial Jakarta 14450 - Indonesia
T: +6221 111 222 F: +6221 111 223
PURCHASE ORDER
Supplier : PO NO :
Addres : Date :
Contact : Refference :
Email : Quotation :
Telp/Fax : Date of Delivery :
Tax ID : Warranty Period :
Bank Acc : Shipping Point :
Beneficiary : Shipping Method :
Sub T otal Rp -
VAT Rp -
T otal Rp -
XXXXXXX XXXXXXXX
Head Departments Director
PUBLISH BY SM 167
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
ABC-Financial Date
PC.No
Pay to : -
Amount : Rp -
Business Description :
By signing below, I acknowledge and accept the responsibilities detailed in ANH Petty Cash policy
Request by :
Department :
Notes:
White Slip for Cashier
Yellow Slip for Applicant
PUBLISH BY SM 168
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
ABC-Financial
Date :
PCD No. :
Goods Service
(Barang) (Jasa)
Purchase Information
No Date Description Unit Price Total Amount
Quantity Item
Noted*
White slip for Cashier (slip putih untuk kasir)
Yellow slip for Applicant (slip kuning untuk pemohon)
PUBLISH BY SM 169
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
ABC- Financial
Date :
PCD No. :
Goods Service
(Barang) (Jasa)
Purchase I nformation
No Date Description Unit Price T otal Amount
Quantity I tem
Noted*
White slip for Cashier (slip putih untuk kasir)
Yellow slip for Applicant (slip kuning untuk pemohon)
PUBLISH BY SM 170
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Document No:
This form should be used to request monies in advance of expenditure as per finacial regulations. Please supply detailed
information to justify the value (Formulir ini harus digunakan untuk mengajukan permintaan uang sesuai dengan peraturan
keuangan perusahaan. Harap memberikan informasi terperinci untuk memastikan nilainya sudah tepat).
PUBLISH BY SM 171
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Document No:
A. Applicant Information
Employee Name XXX Expense details:
Employee ID - Period start from 10/19/2017
Employee title HRGA & CSR Manager Period end at 10/25/2017
Department HRGA & CSR Location XXX
B. Submit to
Department unit HRGA Department Submit date # 10/12/2017
Department manager XXXXX Revision date # -
C. Business Purpose
HR - Verification Date
PUBLISH BY SM 172
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
E – 1 Rekonsiliasi AR
ABC-Finance
AR - Reconcile
No Costumer ID Costumer Name Invoice No. No Seri FP Keluaran Total Amount Date of Invoice 1st Payment 2st Payment 3rd Payment 4th Payment Balance
1 XWZ-001 PT Maju Jaya Selalu ABC-001-01-20 01.111.000-0000 10,000,000 15-Jan-20 5,000,000 2,500,000 - - 2,500,000
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sub Total 10,000,000 43,845 5,000,000 2,500,000 - - 2,500,000
E – 2 Rekonsiliasi AP
ABC-Finance
AP - Reconcile
No Vendor ID Vendor Name Invoice No. No Seri FP Masukan Total Amount Date of Invoice 1st Payment 2st Payment 3rd Payment 4th Payment Balance
1 XWZ-001 PT Maju Jaya Selalu ABC-001-01-20 01.111.000-0000 10,000,000 15-Jan-20 5,000,000 2,500,000 - - 2,500,000
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sub Total 10,000,000 43,845 5,000,000 2,500,000 - - 2,500,000
PUBLISH BY SM 173
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
F – 1 Rekonsiliasi PPh 21
ABC-Finance
Tax Reconcile - PPh 21
Masa - Januari (Bukan Karyawan)
No WP - Name NPWP Invoice No. Date Amount Description Tax Base Tax Pay No. Bukti Potong
1 Bu Sukiyem - - 5-Jan-20 3,000,000 Tukang Masak 1,800,000 90,000 -
2 Catering Jojo 03.000.00000 CJ-001-0120 10-Jan-20 10,000,000 Jasa Catering 5,000,000 250,000 ABC-PPh21-001-20
3 Bung Sinyo 04.000.00000 BF-001-0120 20-Jan-20 150,000,000 Honor Pengacara 75,000,000 6,250,000 ABC-PPh21-002-20
Sub Total 81,800,000 6,590,000
Notes:
PPh 21 sebaiknya di maintain by monthly, jika ada PPh 21 kurang bayar, dibayar saja trus dibuat
pembetulan, jika ada PPh 21 lebih bayar, di buat pembetulan dan di kreditkan di bulan
berikutnya.
Pada akhir tahun, total Beban Gaji (pegawai dan bukan pegawai) + beban Tunjangan Pegawai
pada Laporan Rugi laba harus sama dengan SPT PPH 21 tahunan.
PPh 21 masa Desember yang belum di bayarkan, harus sama dengan jumlah Hutang PPh 21 di
Liabilities.
PUBLISH BY SM 174
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
F – 2 Rekonsiliasi PPh 23
ABC -Finance
Tax Reconcile - PPh 23
Sebagai Pemotong Pajak
No WP - Name NPWP WO/Contract No Invoice No. Date Amount Description Tax Base Tax Pay No. Bukti Potong
1 Dingin Segar CV 05.000.0000 ABC-001/WO/0120 DS-001-0120 5-Jan-20 500,000 Servis AC 500,000 10,000 ABC-PPh23-001-20
2 Jojo Computer 03.000.00000 ABC-002/WO/0220 jJ-001-0120 10-Jan-20 1,500,000 Servis Computer 1,500,000 30,000 ABC-PPh23-002-20
3 Bung Andre 04.000.00000 ABC-003/CO/0120 BA-001-0120 20-Jan-20 5,000,000 Sewa Forklift 5,000,000 100,000 ABC-PPh23-003-20
Sub Total 7,000,000 140,000
ABC -Finance
Tax Reconcile - PPh 23
Sebagai Yang Dipotong Pajak
No WP - Name NPWP Invoice No Tax ID Date Amount Description Tax Base Tax Pay No. Bukti Potong
1 Dingin Segar CV 05.000.0000 ABC-INV-001/0120 01.000.0000 5-Jan-20 500,000 Jasa Maklon 1,000,000 20,000 DS-PPh23-001-20
2 Jojo Computer 03.000.00000 ABC-INV-002/0120 01.000.0000 10-Jan-20 1,500,000 Jasa Maklon 1,500,000 30,000 JJ-PPh23-002-20
3 Bung Andre 04.000.00000 ABC-INV-003/0120 01.000.0000 20-Jan-20 5,000,000 Jasa Maklon 2,000,000 40,000 BA-PPh23-003-20
Sub Total 4,500,000 90,000
Notes:
Pengakuan PPh 23 boleh di catat secara akrual, yakni saat pengakuan bebanya, atau secara
cash basis, yakni saat realisasi pembayaran.
Pada saat akhir tahun, jika PPh 23 di catat secara akrual, maka pada akhir tahun PPh 23 yang
masih terutang (Liabilities – Hutang Pajak – PPh 23) harus di bayarkan.
Pastikan semua invoice keluar yang di potong PPh 23 bukti potongnya sudah di terima di
pada akhir tahun. Jika ada invoice yang bukti potongnya belum di terima langsung di biayakan
saja, sehingga kredit PPh 23 yang akan digunakan sebagai pengurang PPh badan hanya yang
sudah ada bukti potongnya.
PUBLISH BY SM 175
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
ABC-Finance
Tax Reconcile - SPT PPN VS Profit & Loss Report
Masa Desember - PPN In
SPT GL
Vendor Vendor
No WP Name Tax ID Tax Base PPN No Seri FP ID Name PO/WO No Invoice No No Seri FP Amount Tax Base Diff
1 JNE 01.000.0000 100,000 1,000 01.999.9999 VN-001 JNE ABC-001/PO/01/12 JNE-001-0120 01.999.9999 100,000 1,000 -
2 AQUOS 01.000.0000 500,000 50,000 01.333.9999 VN-002 AQUOS ABC-002/PO/01/12 AQUOS-001-0120 01.333.9999 500,000 50,000 -
VN-003 Bang Toyib ABC-002/WO/01/12 - - 5,000 - (5,000)
Total Masa Desember 600,000 51,000 Total Masa Desember 605,000 51,000 -
Notes:
Total Payment di P&L pasti tidak sama dengan total DPP PPN Masukan, karna;
- Ada payment yg bukan PKP
- By monthly, pasti ada yg tanggal pengakuan biaya dengan PPN nya tidak sama (masa
PPN tidak sama)
- Ada koreksi, retur atau cancel invoice
- Ada FP yg cacat
- Ada FP yang di potong oleh/statusnya disamakan sebagai bendaharawan negara
- Bisa juga karna selisih kurs
Intinya, buat Rekonsiliasi antara P&L dengan SPT PPN Masukan yang dilaporkan, bikin
pembetulan bila perlu, selisih antara P&L dan SPT PPN harus bisa di jelaskan jika ada
pemeriksaan pajak, sebaiknya jika tiap tahun ingin melakukan restitusi PPN, equalisasi antara
P&L & SPT PPN harus dibuat.
PUBLISH BY SM 176
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
ABC-Finance
Tax Reconcile - SPT PPN VS Profit & Loss Report
Masa Desember - PPN Out
SPT GL
Costumer Costumer
No WP Name Tax ID Tax Base PPN No Seri FP ID Name SO. No Invoice No No Seri FP Amount Tax Base Diff
1 Hebat.Co 01.000.0000 100,000 10,000 01.999.9999 CN-001 JNE ABC-001/SO/01/12 JNE-001-0120 01.999.9999 100,000 10,000 -
2 Mantaps.Co 01.000.0000 500,000 50,000 01.333.9999 CN-002 Mantaps.Co ABC-002/SO/01/12 AQUOS-001-0120 01.333.9999 500,000 50,000 -
CN-003 Bang Toyib ABC-003/SO/01/12 - - 5,000 - (5,000)
Total Masa Desember 600,000 60,000 Total Masa Desember 605,000 60,000 -
Notes:
Total Revenue di P&L pasti tidak sama dengan di DPP SPT PPNn Keluaran, karna:
- Beda masa antara tanggal invoice dengan SPT PPN, misalnya; Invoice di buat bulan
Desember, sementara Faktur Pajak di buat bulan Januari tahun berikutnya
Intinya, buat rekonsiliasi antara P&L dan SPT PPN Keluaran yang dilaporkan, buat pembetulan
jika perlu, selisih antara P&L dan SPT PPN harus bisa di jelaskan jika ada pemeriksaan pajak,
sebaiknya jika tiap tahun ingin melakukan restitusi PPN, equalisasi antara P&L & SPT PPN
harus dibuat.
PUBLISH BY SM 177
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
G – 1 Asset Overview
B. Aseet Cycle
20%
10%
0%
Project Project Office Office Mobile Vehicle
Tools Equipment Supplies Equipment Equipment
PUBLISH BY SM 178
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
G – 2 Set up - Asset
1. Asset Categories
2. Tax Codes
Asset Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Asset Classes Total (%)
ID (%) (%) (%) (%) (%)
LB Land & Building 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 100.00
PT Project Tools 25.00 25.00 25.00 25.00 100.00
PE Project Equipment 25.00 25.00 25.00 25.00 100.00
OS Office Supplies 25.00 25.00 25.00 25.00 100.00
OE Office Equipment 25.00 25.00 25.00 25.00 100.00
ME Mobile Equipment 8.33 8.33 8.33 8.33 8.33 100.00
VC Vehicle 12.50 12.50 12.50 12.50 12.50 100.00
3. Depreciation
1 1-4 Years Office Supplies, Office Equipment, Project Tools & Project Equipment
2 5-8 Years Vehicle
3 9-20 Years Mobile Equipment, Property & Building
PUBLISH BY SM 179
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
G – 3 Asset Claisifcation
T ax File No : ABC-01-15-001 Schedule : B-1
Company : PT ABC-Finance Period : 31-Dec-15
Prepared By : Account ing Depart ment Print ed On : 2 Page
Opening Financing
Asset Class Addit ions Revaluat ions Disposals Impairment Closing balance
Balance Met hod
1. Project T ools
Civil Hand T ools 4,677.89 - - - - 4,677.89 Ow n
Elect ric & Inst rument T ools 14,997.91 - - - - 14,997.91 Ow n
Elect rical T est & Measurement 19,646.55 - - - - 19,646.55 Ow n
Grinding & Cut t ing T ools 22,867.85 - - - - 22,867.85 Ow n
Hydrost at ic T est T ools 15,066.34 - - - - 15,066.34 Ow n
Impact W rench 945.51 - - - - 945.51 Ow n
Ladder 423.08 - - - - 423.08 Ow n
Lift ing T ools 6,962.21 - - - - 6,962.21 Ow n
Pow er T ools 30,170.10 - - - - 30,170.10 Ow n
Pumps 8,025.03 - - - - 8,025.03 Ow n
V acum & Blow er 2,115.60 - - - - 2,115.60 Ow n
W at er T ank 6,167.67 - - - - 6,167.67 Ow n
Ot her 4,819.07 - - - - 4,819.07 Ow n
Group T ot al 136,884.81 - - - - 136,884.81
2. Project Equipment
Civil Equipment 107,802.10 - - - - 107,802.10 Ow n
Compressor 34,426.91 - - - - 34,426.91 Ow n
Elect rical Panel Equipement 14,110.27 - - - - 14,110.27 Ow n
Generat or 61,714.00 - - - - 61,714.00 Ow n
Survey Equipment 12,000.14 - - - - 12,000.14 Ow n
W elding Equipment 91,305.87 - - - - 91,305.87 Ow n
Group T ot al 321,359.28 - - - - 321,359.28
3. Office Supplies
AC 17,554.29 - - - - 17,554.29 Ow n
Brankas 374.77 - - - - 374.77 Ow n
Fire Ext inguisher 2,575.05 - - - - 2,575.05 Ow n
Furnit ure's 42,823.98 - - - - 42,823.98 Ow n
St abilizer 293.27 - - - - 293.27 Ow n
Group T ot al 63,621.36 - - - - 63,621.36
4. Office Equipment
Binding Machine 308.67 - - - - 308.67 Ow n
Det ect or Met al Super Scanner 199.00 - - - - 199.00 Ow n
Digit al Balance 598.75 - - - - 598.75 Ow n
Fax Machine 431.80 - - - - 431.80 Ow n
Finger Print Machine 1,944.67 - - - - 1,944.67 Ow n
Monit or 1,022.55 - - - - 1,022.55 Ow n
Lapt op 7,564.32 - - - - 7,564.32 Ow n
Labeling Machine 276.72 - - - - 276.72 Ow n
Laminat ing Machine 211.54 - - - - 211.54 Ow n
LCD T V 1,719.54 - - - - 1,719.54 Ow n
Paper Shredder 176.72 - - - - 176.72 Ow n
PC 39,541.51 - - - - 39,541.51 Ow n
Phot ocopy Machine 18,279.09 - - - - 18,279.09 Ow n
Pocket Camera 326.87 - - - - 326.87 Ow n
Print er 4,607.68 - - - - 4,607.68 Ow n
Project or 800.25 - - - - 800.25 Ow n
Radio HT 24,731.01 - - - - 24,731.01 Ow n
T elephone 1,680.46 - - - - 1,680.46 Ow n
Server 4,176.80 - - - - 4,176.80 Ow n
UPS 8,500.00 - - - - 8,500.00 Ow n
Group T ot al 117,097.96 - - - - 117,097.96
5. Mobile Equipment
Crane Hiab & T ruck 73,500.00 - - - - 73,500.00 Ow n
Elevat or SC200/200 42,081.08 - - - - 42,081.08 Ow n
Excavat or 175,719.25 - - - - 175,719.25 Ow n
Forklift Diesel Engine Unit 42,600.00 - - - - 42,600.00 Ow n
Lit ronic T ow er Crane 745,260.00 - - - - 745,260.00 Ow n
Mobile Concret e Mixing Plant 43,634.86 - - - - 43,634.86 Ow n
T ow er Crane 64,088.57 - - - - 64,088.57 Ow n
Group T ot al 1,186,883.76 - - - - 1,186,883.76
6. V ehicle
Mot or Cyles 5,180.49 - - - - 5,180.49 Ow n
Pick Up Carry - 1.5 Black 10,200.79 - - - - 10,200.79 Ow n
Pick Up Gran Max - 1.5 W hit e 10,146.35 - - - - 10,146.35 Ow n
Group T ot al 25,527.63 - - - - 25,527.63
PUBLISH BY SM 180
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Acquisition
Asset Class Asset - Description Location
Date Cost
Office Equipment Printer Epson L555 6-Jan-15 274.27 Site Keera
Grinding & Cutting Tools
Magnetic Drill Machine 6-May-15 1,722.96 Site Keera
Hydrostatic Test ToolsProtactor Combination Square 6-May-15 382.88 Site Keera
Vacum & Blower Blower Portbale 16" Flex Hose PVT-PV-4 12-May-15 65.46 Site Keera
Civil Equipment Stater Motor of Bar Bender 12-May-15 207.94 Site Keera
Civil Equipment Stater Motor of Bar Cutter 12-May-15 103.97 Site Keera
Other Tools Gps Map 585 15-May-15 464.04 Site Keera
Civil Hand Tools Circular Saw 15-May-15 367.36 Site Keera
Power Tools Hammer Wrench 13-Oct-15 939.95 Site Keera
Civil Hand Tools Circular Saw 3-Nov-15 193.32 Site Keera
Civil Hand Tools Circular Saw 3-Nov-15 162.03 Site Keera
Grinding & Cutting Tools
Jet Broach 27-Nov-15 594.12 Site Keera
Survey Equipment Total Station Batray Charger 27-Nov-15 357.30 Site Keera
Office Equipment Printer Epson L555 27-Nov-15 264.32 Site Keera
Civil Hand Tools Circular Saw 235mm / 9" Brand Makita N5900b_IDR 21000001 0-Dec-15 151.22 Site Keera
Power Tools Rotary Hammer Brand Makita Hr2460_IDR 3520000 10-Dec-15 253.48 Site Keera
Electric & Instrument Tools
Hand Drilling Machine Brand Makita 6412_IDR 1260000 10-Dec-15 90.74 Site Keera
Grinding & Cutting Tools
Grinding Machine 4" Brand Makita 10-Dec-15 94.34 Site Keera
Civil Hand Tools Digital Caliper 10-Dec-15 156.63 Site Keera
Lifting Tools Hydraulic Hand Pallet 10-Dec-15 284.45 Site Keera
Civil Equipment Jack Hammer Breaker 17-Dec-15 282.91 Site Keera
Welding Equipment Travo Las Inverter Lakoni Falcon 17-Dec-15 92.17 Site Keera
Power Tools Grouting Machine 18-Dec-15 300.00 Site Keera
Office Equipment Printer Epson L555 18-Dec-15 145.91 Site Keera
Pump Water Jet Brand Wipro Apw-120cp 12-Jan-16 122.49 Site Keera
Other Tools Marine Tools 19-Jan-16 325.81 Site Keera
Other Tools Marine Tools 19-Jan-16 386.96 Site Keera
Civil Equipment Water Jet Brand Karcher K2360
Total 7,951.77
PUBLISH BY SM 181
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
G – 5 Asset Reconciliation
Cost
Asset Class
Opening Additions Disposal Writen Off Adjusted Closing Balance
1. Project Tools 561,604.09 - 49,682.49 - 375,036.79 136,884.81
2. Project Equipment 561,604.09 - 69,062.31 - 171,182.50 321,359.28
3. Office Supplies 163,946.02 - - - 100,324.66 63,621.36
4. Office Equipment 222,844.05 - - - 105,746.09 117,097.96
5. Mobile Equipment 1,070,783.76 116,100.00 - - - 1,186,883.76
6. Vehicle 25,527.63 - - - - 25,527.63
PUBLISH BY SM 182
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
G – 6 Asset spesification
PUBLISH BY SM 183
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
G – 7 Asset Depreciation
PUBLISH BY SM 184
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
G – 8 Asset Summary
Asset summary
Cost
Asset Class
Opening Additions Disposal Writen Off Adjusted Acc - Depreciation Closing Balance
1. Project Tools 555,023.81 6,580.28 49,682.49 - 375,036.79 88,117.50 48,767.31
2. Project Equipment 560,917.10 686.99 69,062.31 - 171,182.50 217,027.30 104,331.98
3. Office Supplies 163,946.02 - - - 100,324.66 45,119.94 18,501.43
4. Office Equipment 222,159.55 684.50 - - 105,746.09 83,727.27 33,370.69
5. Mobile Equipment 1,070,783.76 116,100.00 - - - 285,965.02 900,918.74
6. Vehicle 25,527.63 - - - - 16,390.95 9,136.68
PUBLISH BY SM 185
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
G – 9 Asset Dispossal
Cost
Asset Class Net Book Gain (loss)
Cost Acc - Depreciation Sale Grant Balance
Value on Sale
1. Project Tools
Blower 957.78 478.89 478.89 - 478.89 - 478.89
Civil & Carpenter Hand Tools 6,872.64 3,436.32 3,436.32 - 3,436.32 - 3,436.32
Civil Hand Tools 3,832.19 1,916.10 1,916.10 - 1,916.10 - 1,916.10
Electric & Instrument Tools 9,706.78 4,853.39 4,853.39 - 4,853.39 - 4,853.39
General Hand Tools 1,915.97 957.99 957.99 - 957.99 - 957.99
Grinding & Cutting Tools 7,510.74 3,755.37 3,755.37 - 3,755.37 - 3,755.37
Hydrostatic Test Tools 30,634.94 15,317.47 15,317.47 - 15,317.47 - 15,317.47
Impact Wrench 13,596.30 6,798.15 6,798.15 - 6,798.15 - 6,798.15
Lifting Tools 6,256.55 3,128.27 3,128.27 - 3,128.27 - 3,128.27
Power Tools 7,380.03 3,690.01 3,690.01 - 3,690.01 - 3,690.01
Pump 2,132.22 1,066.11 1,066.11 - 1,066.11 - 1,066.11
Vacum & Blower 2,327.78 1,163.89 1,163.89 - 1,163.89 - 1,163.89
Welding Tools 6,241.06 3,120.53 3,120.53 - 3,120.53 - 3,120.53
2. Project Equipment
Civil Equipment 19,685.44 9,842.72 9,842.72 - 9,842.72 - 9,842.72
Generator 5,151.52 2,575.76 2,575.76 - 2,575.76 - 2,575.76
Lifting Equipment 20,485.48 10,242.74 10,242.74 - 10,242.74 - 10,242.74
Survey Equipment 17,172.90 8,586.45 8,586.45 - 8,586.45 - 8,586.45
Treaded Machine 13,014.62 6,507.31 6,507.31 - 6,507.31 - 6,507.31
Welding & Cutting Equipment 62,614.67 31,307.33 31,307.33 - 31,307.33 - 31,307.33
Grand Total 237,489.59 118,744.80 118,744.80 - 118,744.80 - 118,744.80
PUBLISH BY SM 186
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Brand : Chioda
Condition : Good
Brand : Miller
Condition : Good
Brand : Esab
Condition : Good
Brand : Sokia
Model : 189775
Serial : B- 40 D10385
Condition : Good
PUBLISH BY SM 187
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Appendix H – Stock
Stock Codes
Set-up and Reporting From Date 1-Jan-20
© www.excel-skills.com To Date 30-Jan-20
Stock Opening Error Opening Purchases Receipts Sales Issues Adjustments Closing
Code Stock Description UOM Quantity Code Quantity2 Quantity Quantity Quantity Quantity Quantity Quantity
1212GHG Garden Shed Units 1,020.00 - 1,020 - 1,010 -1,350 - - 680
1212PHP Painted Garden Shed Units 930.00 - 930 - 52 -610 - -2 370
1212THT Tools Shed Units 240.00 - 240 - 125 -240 - - 125
RM10 Steel Plates M2 2,000.00 - 2,000 17,000 - - -13,061 - 5,939
RM25 Door Handle Units 724.00 - 724 740 - - -1,162 -7 295
RM30 Wood M2 2,000.00 - 2,000 22,000 - - -17,151 -100 6,749
RM50 1 Inch Screws Bag 50.00 - 50 300 - - -138 -18 194
RM55 2 Inch Screws Bag 1,000.00 - 1,000 3,000 - - -3,979 5 26
RM60 Glass M2 1,200.00 - 1,200 2,000 - - -2,671 20 549
RM70 Filler Bag 810.00 - 810 1,000 - - -1,211 10 609
RM75 Swivel Units 963.00 - 963 1,520 - - -2,380 -13 90
RM80 Paint - White Drum 240.00 - 240 - - - -110 -5 125
RM85 Paint - Green Drum 80.00 - 80 - - - -60 - 20
PUBLISH BY SM 188
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
H – 2 Stock Movement
Stock Movements
Record Inventory Movement Transactions
© www.excel-skills.com
Transaction Transaction Customer / Document Stock Transaction Error Stock Quantity on Quantity on Movement
Date Type Supplier Name Number Code Quantity Code Description UOM Hand: Prev Hand: New Date
3-Jul-20 Receipt Manufactured None 1212GHG 105 - Garden Shed Units 1,020 1,125 3-Jul-20
3-Jul-20 Issue Component Usage None RM30 -1,500 - Wood M2 2,000 500 3-Jul-20
3-Jul-20 Issue Component Usage None RM55 -350 - 2 Inch Screws Bag 1,000 650 3-Jul-20
3-Jul-20 Issue Component Usage None RM10 -1,200 - Steel Plates M2 2,000 800 3-Jul-20
4-Jul-20 Sale G Smith IN0010 1212PHP -100 - Painted Garden Shed
Units 930 830 4-Jul-20
4-Jul-20 Purchase ABC Supplies I99823 RM30 10,000 - Wood M2 500 10,500 4-Jul-20
4-Jul-20 Purchase ABC Supplies I99823 RM10 8,000 - Steel Plates M2 800 8,800 4-Jul-20
4-Jul-20 Receipt Manufactured None 1212PHP 52 - Painted Garden Shed
Units 830 882 4-Jul-20
4-Jul-20 Issue Component Usage None RM30 -750 - Wood M2 10,500 9,750 4-Jul-20
4-Jul-20 Issue Component Usage None RM55 -170 - 2 Inch Screws Bag 650 480 4-Jul-20
4-Jul-20 Issue Component Usage None RM80 -110 - Paint - White Drum 240 130 4-Jul-20
12-Jul-20 Purchase RT General Dealer RE98982 RM25 740 - Door Handle Units 67 807 12-Jul-20
12-Jul-20 Purchase ABC Supplies I99928 RM30 12,000 - Wood M2 2,350 14,350 12-Jul-20
12-Jul-20 Purchase ABC Supplies I99928 RM10 9,000 - Steel Plates M2 2,550 11,550 12-Jul-20
12-Jul-20 Sale Builders Warehouse IN0014 1212GHG -300 - Garden Shed Units 475 175 12-Jul-20
12-Jul-20 Sale Builders Warehouse IN0014 1212PHP -100 - Painted Garden Shed
Units 472 372 12-Jul-20
12-Jul-20 Adjustment Stock Count None 1212PHP -2 - Painted Garden Shed
Units 372 370 12-Jul-20
12-Jul-20 Adjustment Stock Count None RM25 -7 - Door Handle Units 807 800 12-Jul-20
12-Jul-20 Adjustment Stock Count None RM30 -100 - Wood M2 14,350 14,250 12-Jul-20
12-Jul-20 Adjustment Stock Count None RM50 -18 - 1 Inch Screws Bag 268 250 12-Jul-20
15-Jul-20 Issue Component Usage None RM50 -56 - 1 Inch Screws Bag 250 194 15-Jul-20
15-Jul-20 Issue Component Usage None RM55 -1,749 - 2 Inch Screws Bag 1,775 26 15-Jul-20
15-Jul-20 Issue Component Usage None RM60 -1,251 - Glass M2 1,800 549 15-Jul-20
15-Jul-20 Issue Component Usage None RM70 -591 - Filler Bag 1,200 609 15-Jul-20
15-Jul-20 Issue Component Usage None RM75 -1,010 - Swivel Units 1,100 90 15-Jul-20
PUBLISH BY SM 189
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 190
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
H – 4 Profitability Report
Profitability Report
Calculation of sales, cost of sales and gross profit From Date 1/1/2020
© www.excel-skills.com To Date 31-Jan-20 8/31/2020
Aug ust-2 02 0 2 02 0
Date R ang e Month T o Date Year to Date
PUBLISH BY SM 191
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Sales Plan
Jan - Dec 2020
Sales Plan by Monthly
Product Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total
Steel 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 1,860
Wood 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 1,740
Cable 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 1,620
Lamp 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 1,500
Total 340 380 420 460 500 540 580 620 660 700 740 780 6720
Actual Sales
Product Total SO Total PO Margin % Outstanding AR Bad Debts Net-Sales
Steel 2,139 1,674 465 25.86% 1,903.71 32.09 2,106.92
Wood 2,036 1,827 209 9.20% 1,608.28 40.72 1,995.08
Cable 1,814 1,863 (49) -7.48% 1,632.96 90.72 1,723.68
Lamp 1,425 1,275 150 7.85% 983.25 49.88 1,375.13
Sales Result
Item Class Sales Plan Actual Change Trend Cost Margin Target Result
Steel 1,860 2,139 279 1,674 27.78% 15.00%
Wood 1,740 2,036 296 1,827 11.43% 12.50%
Cable 1,620 1,814 194 1,863 -2.61% 15.00%
Lamp 1,500 1,425 (75) 1,275 11.76% 12.50%
Total 6,720 7,414 694 6,639 48.36% 55.00%
PUBLISH BY SM 192
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 193
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Revenue:
Revenue from Project 155,816 - (155,816)
Others Income 135,604 595 (135,009)
Total Revenue 291,420 595 (290,825)
Project Cost :
Depreciation - (38,950) (38,950)
Purchase Material - (306,376) (306,376)
Sub-Contractor - (73,822) (73,822)
Direct Employee - (924,907) (924,907)
Others Project (1,090,970) (12,885) 1,078,084
Total Project Cost (1,090,970) (1,356,940) (265,970)
PUBLISH BY SM 194
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
PUBLISH BY SM 195
ACCOUNTING HANDBOOK (POLICY & PROCEDURE MANUAL)
Monthly
Beginning Quarter I Quarter 2 Quarter 3 Quarter 4
Average
Cash Summary
Cash on Hand
1,150,035 1,950,022 888,607 1,685,704 1,172,325 474,721
(beginning of month)
Cash Available
(on hand + receipts, before 1,150,035 3,163,077 4,279,400 4,118,915 2,832,260 1,199,471
cash out)
Cash Position
1,150,035 1,070,721 1,536,677 1,326,663 808,054 395,176
(end of month)
Cash Receipts
Cash Sales - 52,088 - 108,025 - 13,343
Collections from AR
- - 241,573 - - 20,131
accounts
Loan/ other cash - 1,213,056 3,103,969 2,157,185 1,659,910 677,843
Total Cash Receipts - 1,265,143 3,345,542 2,265,210 1,659,910 711,317
Cash Paid Out
Purchases (Project) - 2,264,035 1,502,307 1,431,625 1,236,459 536,202
Supplies (Administration) - 563,493 864,559 587,884 419,861 202,983
Repairs & maintenance - - - - - -
Rent - - - - - -
Utilities - - - - - -
Other (specify) - - - - - -
Loan principal payment - - - - - -
Owners' Withdrawal - - - - - -
Total Cash Paid Out - 2,827,528 2,366,866 2,019,509 1,656,320 739,185
Essential operating data (non-cash flow information)
Sales Volume (dollars) - 165,554 - 108,025 - 22,798
Accounts Receivable/Net 7,192,668 169,065 (1,537,356) 1,848 (2,771,512) (344,830)
Bad Debt (end of month) - (113,466) - - - (9,456)
Inventory on hand (eom) - - - - - -
Accounts Payable/Net (24,610,155) (2,051,499) (1,569,184) (1,505,542) 1,285,972 (320,021)
Depreciation (523,404) (91,321) (70,941) (71,010) (23,737) (21,417)
PUBLISH BY SM 196