Anda di halaman 1dari 1

Melaleuca alternifolia (Tea Tree) Oil Sebagai Terapi Tambahan

Pada Kasus Dermatitis Seboroik; Evaluasi Gejala Subjektif dan


Objektif
Hari Darmawan, Adianto Dwi Prasetio Z
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Dermatitis Seboroik & Melaleuca alternifolia oil
Dermatitis seboroik (DS) merupakan peradangan kulit kronis yang ditandai dengan eritema dan skuama pada
kulit. Etiologi DS masih belum diketahui sampai saat ini, beberapa faktor seperti faktor genetik, hormonal dan
lingkungan memegang peranan penting terhadap rekurensi DS. Area predileksi DS adalah area yang banyak akan
kelenjar sebasea seperti, wajah, kulit kepala, thoraks dan lipatan kulit. Angka prevalensi DS adalah 2-5% dari
populasi umum. Terdapat bukti-bukti bahwa Malassezia sp terkait dengan DS.

Melaleuca alternifolia oil (MAO) merupakan suatu pengobatan herbal alternatif dan komplementer
yang popular, MAO juga dikenal sebagai tea tree oil / paperbark tree oil. MAO diproduksi dengan steam
distillation dari daun M.alternifolia dan cabang terminal M.alternifolia. Setelah terkondensasi, minyak
jernih-pucat kekuningan dipisahkan dengan aqueous distillate. MAO terdiri dari terpene hydrocarbons
(monoterpenes, sesquiterpenes) sebagai bahan aktif yang bekerja sebagai anti-fungal, anti-microbial,
dan anti-inflamasi. MAO dalam formulasi topikal sering digunakan untuk pengobatan infeksi kulit

LAPORA N KASUS
Seorang wanita berusia 30 tahun datang dengan keluhan kulit kepala kemerahan, bersisik dan gatal
sejak 3 bulan terakhir. Diagnosis dermatitis seboroik ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan kerokan kulit menggunakan KOH 10% dan
biakan agar sabouraud menunjukkan pertumbuhan koloni Malassezia sp. dan Rhodotorula sp.
Penderita mendapat pengobatan ketokonazole 1x200 mg, cefadroxil 2x500 mg, loratadine 1x10 mg,
fluticasone gel dan shampoo Melaleuca alternifolia (tea tree) oil 2% selama 6 minggu.

Kunjungan pertama 2 minggu setelah terapi 4 minggu setelah terapi 6 minggu setelah terapi

Koloni Malassezia sp dalam agar sabouraud

Pemeriksaan KOH 10%: Malassezia sp Pemeriksaan KOH 10%: Rhodotorula sp Koloni Rhodotorula sp dalam agar sabouraud

HASIL REFERENCES
1.)Hammer KA, Carson CF, Riley TV. In Vitro Activities of Ketoconazole,
Diagnosis pasien ditegakkan setelah terdapat pertumbuhan koloni jamur pada pemeriksaan Econazole, Miconazole, and Melaleuca alternifolia (Tea Tree) Oil
kerokan kulit KOH 10% dan biakan agar Saboraud. Pasien menunjukan perbaikan yang signifikan againstMalassezia Species. Antimicrobial Agents and Chemotherapy.
2000;44(2):467-469.
setelah pengobatan dalam 2 minggu pertama dan evaluasi dilakukan berdasarkan gejala subjektif 2.)Okokon EO, Verbeek JH, Ruotsalainen JH, Ojo OA, Bakhoya VN.
dan objektif. Sisik pada kulit kepala dan pruritus yang dirasakan menghilang setelah pengobatan Topical antifungals for seborrhoeic dermatitis. The Cochrane Database of
Systematic Reviews. 2015;(4):1-229.
selama 4 minggu. Pasien menggunakan Shampoo MAO 5%, dimana MAO dapat digunakan sebagai 3.) Mertas A, Garbusińska A, Szliszka E, Jureczko A, Kowalska M, Król W.
The Influence of Tea Tree Oil (Melaleuca alternifolia) on Fluconazole
terapi tambahan yang efektif dan aman pada DS melalui mekanisme yang bersifat sebagai anti- Activity against Fluconazole-Resistant Candida albicans Strains. BioMed
fungal, antiinflamasi. Research International. 2015;(2015):590470.

Anda mungkin juga menyukai