ü Sarung tangan ü Spatel steril ü Vasseline ü Lidi kapas steril ü Pot tinja ü Bengkok ü Perlak pengalas ü Tissue 5. Cara kerja a. Prosedur pengambilan feses pada dewasa : ü Jelaskan prosedur pada ibu dan meminta persetujuan tindakan ü Menyiapkan alat yang diperlukan ü Meminta ibu untuk defekasi di pispot, hindari kontak dengan urine ü Cuci tangan dan pakai sarung tangan ü Dengan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke dalam wadah specimen kemudian tutup dan bungkus ü Observasi warna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing dan adanya parasit pada sampel ü Buang alat bekas mengambil feses dengan benar ü Cuci tangan ü Beri label pada wadah specimen dan kirimkan ke labolatorium ü Lakukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai b. Prosedur pengambilan feses pada dewasa dalam keadaan tidak mampu defekasi sendiri: ü Mendekatkan alat ü Jelaskan prosedur pada ibu dan meminta persetujuan tindakan ü Mencuci tangan ü Memasang perlak pengalas dan sampiran ü Melepas pakaian bawah pasien ü Mengatur posisi dorsal recumbent ü Memakan hand scoon ü Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan ke dalam anus dengan arah keatas kemudian diputar kekiri dan kekanan sampai teraba tinja ü Setelah dapat , dikeluarkan perlahan – lahan lalu dimasukkan ke dalam tempatnya. ü Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue. ü Melepas sarung tangan ü Merapikan pasien ü Mencuci tangan c. Prosedur pengambilan feses pada bayi : ü Jelaskan prosedur pada ibu bayi dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan pada bayinya ü Menyiapkan alat yang diperlukan ü Memantau feses yang dikeluarkan oleh bayi di popoknya, hindari kontak dengan urine ü Cuci tangan dan pakai sarung tangan ü Dengan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke dalam wadah specimen kemudian tutup dan bungkus ü Observasi warna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing dan adanya parasit pada sampel ü Buang alat dengan benar ü Cuci tangan ü Beri label pada wadah specimen dan kirimkan ke labolatorium ü Lakukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai